Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

KEPUTUSASAAN MENCARI PEKERJAAN


Guna memenuhi tugas Departemen Jiwa

Di Susun Oleh :
Ayudia Arinda Dwi Qibtiyatul Husnah
2019.04.008

PROGRAM STUDI PROFESI (NERS)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN
KEPUTUSASAAN MENCARI PEKERJAAN

Oleh :
AYUDIA ARINDA DWI QIBTIYATUL HUSNAH
2019.04.008

Telah di periksadan di setujui pada :


Hari :
Tanggal :

Mahasiswa Pembimbing Institusi


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
MASALAH PSIKOSOSIAL

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Sdr. R Tanggal Pengkajian : 26 Agustus 2020
Umur : 25 Tahun
Alamat : Desa Karang semanding Kec. Balung Kab. Jember
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Jenis Kel. : Perempuan

II. KATEGORI KELOMPOK RESIKO


Kehilangan anggota keluarga, atau orng yang dicintai > 3 bulan
√ Kehilangan pekerjaan
Kehilangan harta benda
Kehilangan anggota tubuh
Penyakit fisik kronis: Hipertensi, TBC, DM, Jantung, Ginjal, Rhematik, Kangker, dll
Hamil dan postpartum

Jelaskan : Sdr. R mengatakan bahwa sebelumnya dia pernah bekerja di salahsatu perusahaan, karna
sering sakit akhirnya Sdr. R risign dari pekerjaannya, setelah dirasa sudah sehat kembali akhirnya
Sdr.R memutuskan untuk melamar pekerjaan kesana kemari tetapi tidak ada yang di terima
satupun, Sdr. R merasa kesal dan malu karna oleh saudara-saudaranya maupun tetangganya selalu
di tanyakan tentang pekerjannya,
III. RIWAYAT TRAUMA YANG MENYERTAI
No Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
1 Aniaya fisik ….. ….. ….. …..
2 Aniaya seksual ….. ….. ….. …..
3 Penolakan ….. ….. ….. …..
4 Kekerasan dalam keluarga ….. ….. ….. …..
5 Tindakan kriminal ….. ….. ….. …..

Jelaskan Sdr.R mengatakan tidak memiliki riwayat trauma


Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Koping individu tidak efektif  Resiko tinggi kekerasan
 Perubahan pertumbuhan dan perkembangan  Lain-lain, jelaskan ..................
 Berduka antisipasi
 Berduka disfungsional
 Sindrom pasca trauma
 Sindroma trauma perkosaan

IV. PEMERIKSAAN FISIK


Tanggal : 26 Agustus 2020
1. Keadaan umum : Keadaan umum baik, Ny. N tampak lesu, kesadaran compos mentis. GCS 4 5
6
2. Tanda vital:
TD: 110/90 mm/Hg
N: 85 x/m
S: 36,5 C0
P: 20 x/m
3. Ukur: BB 40 kg TB 150 cm
 Turun
 Naik

4. Keluhan fisik:
Tidak
Ya,
Jelaskan:
Ny. N mengatakan terkadang sering pusing, dan susah tidur
5. Pemeriksaan Penunjang/Data Penunjang
Pemeriksaan penunjang diisi apabila pasien dalam kategori kelompok resiko dengan penyakit
fisik kronis dan ibu hami/melahirkan

Masalah / Diagnosa Keperawatan


 Resiko tinggi perubahan suhu tubuh  Perubahan Nutrisi: Lebih dari
 Defisit Volume Cairan kebutuhan tubuh
 Kelebihan Volume Cairan  Kerusakan menelan
 Resiko Tinggi terhdap Infeksi  Perubahan Eliminasi faeses
 Risiko Tinggi terhadapTransmisi Infeksi  Perubahan Eliminasi urine
 Perubahan Nutrisi: Kurang dari kebutuhan  Kerusakan integritaskulit
Tubuh  Lain-lain, Nyeri kronis

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram:

Keterangan Gambar :
: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

25 th : Pasien

: Sangat dekat

: Tinggal satu rumah

: petunjuk kepada pasien

Jelaskan: Sdr.R adalah anak pertama dari 2 bersaudara


Masalah / Diagnosa keperawatan :
 Ketidak mampuan koping keluarga  Lain-lain, jelaskan...........
 Penurunan koping keluarga
 Kesiapan peningkatan koping keluarga

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Sdr.R mengatakan selalu menerima bentuk tubuhnya saat ini.
Identitas :
Sdr. R mengatakan merasa sedih karena tidak lekas mendapat pekerjaan, sedangkan adiknya
sudah bekernya, Sdr. R terlihat lesu
b. Peran :
Sdr.R seorang wanita berusia 25 tahun yang tidak bekerja. Sdr. R tinggal bersama kedua
orang tuanya karna adiknya sedang bekerja di surabaya.
Ideal diri :
Sebelum sakit : Sdr.R mengatakan merasa cukup ideal sebagai anak muda yang sudah
bekerja dan mendapatkan gaji sehingga keperluannya sehari-hari sudah tidak meminta
kepada kedua orang tuanya
Sesudah sakit : Sdr.R mengatakan masih merasa sedih karna setelah risign karna sakit Sdr.R
malah tidak mendapatkan kerja meskipun sudah melamar pekerjaan dimana-mana terlebih
lagi adiknya yang sudah bekeja
c. Harga diri :
Sdr. R merasa sangat malu kepada orang-orang sekitar karna takut di tanyakan masalah
kerjanya di usianya yang seharusnya sudah bekerja

Masalah / Diagnosa Keperawatan :


 Asietas  Keputusasaan
 Gangguan citra tubuh  Harga diri rendah situasional
 Gangguan identitas pribadi  Berduka
 Ketidakberdayaan  Isolasi Sosial

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Sdr.R dekat dengan adiknya dan seing cerita kepada adiknya apabila terdaapat masalah
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Sdr.R tidak mengikuti kegiatan kelompok/masyarakat dikarenakan Sdr. R terbiasa
berkumpul dengan orang banyak semenjak risign dari pekerjaannya, dan memilih untuk
menyendiri.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Sdr.R mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan tetangga sekitar, tetapi
apabila berhubungan dengan orang yang tidak di kenal terkadang merasa tidak nyaman.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
 Kerusakan komunikasi verbal  Lain-lain, jelaskan..........
 Kerusakan interaksi sosial
 Gangguan penyesuaian

4. Masalah psikososial pada lingkungan


a. Masalah dengan dukungan kelompok
Sdr.R mengatakan tidak pernah berkumpul dengan masyarakat setelah risign dari tempat
kerja dan tidak bisa mendapat pekerjaan kembali
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Sdr.R mengatakan tidak pernah berhubungan dengan masyarakat lingkungannya
c. Masalah dengan pendidikan
Sdr.R mengatakan tidak ada masalah dalam pendidikannya Sdr.R lulusan SMA
d. Masalah dengan pekerjaan
Sdr.R mengatakan sudah tidak bekerja
e. Masalah dengan perumahan/keluarga
Sdr.R mengatakan tidak ada masalah dengan perumahan/keluarga
f. Masalah dengan ekonomi
Sdr.R mengatakan memiliki masalah ekonomi. Karna Sdr.R tidak bekerja dan malu apabila
harus meminta uang terus kepada kedua orangtuanya
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Ny. N mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan. Setiap kali sakit Sdr.R
selalu periksa ke pelayanan kesehatan
h. Masalah lainnya
Sdr.R mengatakan merasa putusasa karena mencari pekerjaan kesana kemari tapi tidak
kunjung mendapat pekerjaan
Masalah /Diagnosa keperawatan
 Gangguan citra tubuh  Ketidakberdayaan
 Gangguan identitas pribadi  Keputusasaan
 Gangguan harga diri rendah situasional  Lain-lain, jelaskan......
 Perilaku mencari bantuan kesehatan

5. Spiritual
a. Keyakinan
Ny. N beragama islam.
b. Nilai
Ny. N mengatakan dirinya masih mempercayai keyakinan adat istiadat yang ada disekitar
rumahnya misal selametan 7 harian, selametan 40 harian untuk orang meninggal
c. Kegiatan ibadah
Sdr.R mengatakan selalu menunaikan sholat 5 waktu. Kadang Sdr.R sholat berjamah di
rumah bersama orangtuanya.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
 Distress spiritual
 Lain-lain, jelaskan..........

VI. POHON MASALAH

Effect Isolasi Sosial

Care Problem Keputusasaan


Causa Harga diri rendah Situasional

VII. DAFTAR MASALAH/DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Keputusasaan berhubungan dengan stress jangka panjang yang di tandai dengan
mengungkapkan keputusasaan dalam mencari pekerjaan
2. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan kegagalan yang berulang di tandai dengan
perasaan malu terhadap lingkungan
3. Isolasi Sosial berhubungan dengan perubahan status mental di tandai dengan merasa berbeda
dengan orang lain dan perasaan Ingin sendiri.

VIII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Keputusasaan berhubungan dengan stress jangka panjang yang di tandai dengan
mengungkapkan keputusasaan dalam mencari pekerjaan
2. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan kegagalan yang berulang di tandai dengan
perasaan malu terhadap lingkungan
3. Isolasi Sosial berhubungan dengan perubahan status mental di tandai dengan merasa berbeda
dengan orang lain dan perasaan Ingin sendiri.
IX. ANALISA DATA

MASALAH / DIAGNOSA ETIOLOGI


NO DATA
KEPERAWATAN
1. DS: - Sdr. R mengatakan sedih dan capek Keputusasaan berhubungan Keluarga tidak
karna mencari pekerjaan kesana dengan stress jangka dapat memberi
kemari tidak di terima solusi
panjang yang di tandai
dengan mengungkapkan
DO: - Pasien tampak lesu Penurunan
keputusasaan dalam koping keluarga
- Pola tidur pasien berubah
mencari pekerjaan
- Sering merasa pusing Ketidakadekuatan
peningkatan
HDR

Koping individu
tidak efektif

Keputusasaan

Gangguan Konsep
2. DS : Keluarga mengatakan bahwa Sdr. R Harga diri rendah situasional
diri
jarang keluar rumah lebih sering berhubungan dengan
menyendiri di kamar hanya sesekali kegagalan yang berulang di
Harga diri rendah
mengobrol dengan keluarga tandai dengan perasaan malu
DO : - Pasien tidak pernah berkumpul terhadap lingkungan
Isolasi Sosial
dengan masyarakat, hanya terkadang
dengan tetangga kanan kiri dan
keluarga

Penolakan
3. DS : Sdr. R mengatakan masih merasa Isolasi Sosial berhubungan terhadap diri
malu apabila berada di
tengah dengan perubahan status sendiri
masyarakat karna takut di tanya mental di tandai dengan
masalah pekerjaan karna Sdr. R merasa berbeda dengan Perasaan malu
belum mendapatkan pekerjaan orang lain dan perasaan terhadap diri
DO : - kontak mata kurang Ingin sendiri.
- Masih terlihat malu apabila Merendahkan diri
berkomunikasi

Menyalahkan diri
Sendiri

Harga diri
rendah
situasional
X. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Hari/ Tgl/ DIAGNOSA KEPERAWATAN Intervensi Kriteria Hasil


No.
Jam (SDKI + No Kode) (SIKI + No Kode ) (SLKI + No Kode)
26 Keputusasaan berhubungan Dukungan Emosional 1.09256 Harapan L.09068
Agustus dengan tidak mendapatkan Observasi Keterlibatan dalam aktivitas perawatan sedang-cukup
2020 pekerjaan (D.0088) 1. Identifikasi hal yang memicu emosi meningkat (3-4)
Terapeutik 1 2 3 4 5
Selera makan sedang - cukup meningkat (3-4)
2. Fasilitasi mengungkapkan perasaaan
cemas, marah, atau sedih 1 2 3 4 5
3. Lakukan sentuhan untuk memberikan Minat komunikasi verbal sedang-cukup meningkat (4-
dukungan (mis. Merangkul, 5)
menepuk-nepuk) 1 2 3 4 5
4. Tetap bersama pasien dan pastikan Verbalisasi keputusasaan menurun (5)
keamanan selama ansietas, jika perlu 1 2 3 4 5
5. Kurangi tuntutan berfikir saat sakit Perilaku pasif cukup menurun - menurun (4-5)
atau lelah
1 2 3 4 5
Edukasi Mengangkat bahu saat bicra cukup meningkat-
6. Jelaskan konsekuensi tidak meningkat(2-1)
menghadapi rasa bersalah dan malu
1 2 3 4 5
7. Anjurkan mengungkapkan perasaan Pola Tidur cukup membaik-membaik(4-5)
yang dialami (mis. Ansietas, marah,
1 2 3 4 5
sedih)
8. Anjurkan mengungkapkan
pengalaman emosional sebelumnya Keterlibatan Sosial L.13116
dan pola respons yang biasa Minat interaksi sedang-cukup meningkat (3-4)
digunakan 1 2 3 4 5
Terapi Aktivitas 1.05186 Minat terhadap aktivitas sedang-cukup meningkat (3-
Isolasi Sosial berhubungan Observasi 4)
dengan merasa berbeda dengan 1. Identifikasi kemampuan berpartisipasi 1 2 3 4 5
orang lain dalam aktifitas tertentu Verbalisasi isolasi cukup menurun-menurun (4-5)
2. Identifikasi strategi meningkatkan 1 2 3 4 5
partisipasi dalam aktivitas Verbalisasi ketidakamanan di tempat umum cukup
3. Identifikasi sumber daya untuk menurun-menurun (4-5)
aktivitas yang diinginkan 1 2 3 4 5
4. Identifikasi makna aktivitas rutin Perilaku menarik diri sedang-cukup menurun (3-4)
( mis. Bekerja) dan wktu luang
1 2 3 4 5
5. Monitor respons emosional, fisik, Verbalisasi perasaan berbeda dengan orang lain
sosial dan spiritual terhadap aktivitas
sedang-cukup menurun (3-4)
Terapeutik
1 2 3 4 5
1. Fasilitasi fokus pada kemampuan, Afek murung/sedih sedang-cukup meningkat (3-4)
bukan defisit yang dialami
1 2 3 4 5
2. Sepakati komitmen untuk
meningkatkan frekuensi dan rentang
aktifitas
3. Koordinasikan pemilihan aktivitas
sesuai usia
4. Libatkan keluarga dalam aktivitas
5. Berikan penguatan positif atas
partisipasi dalam aktifitas
Edukasi
1. Ajarkan cara melakukan aktivitas yang
dipilih Harga Diri L.09069
2. Anjurkan melakukan aktivitas fisik,
Penilaian diri positifsedang-cukup meningkat (3-4)
sosial, spiritual, dan kognitif dalam
menjaga fungsi dan kesehatan. 1 2 3 4 5
Penerimaan penilaian positif terhadap diri sendiri
3. Anjurkan terlibat dalam aktivitas sedang-cukup meningkat (3-4)
kelompok atau terapi 1 2 3 4 5
Minat mencoba hal baru sedang-cukup meningkat (3-
Manajemen Perilaku 1.12463 4)

Harga diri rendah situasional Observasi 1 2 3 4 5


1. Identifikasi harapan untuk Berjalan menampakkan wajah sedang-cukup
berhubungan dengan kegagalan
mengendalikan perilaku meningkat (3-4)
yang berulang Terapeutik
1 2 3 4 5
1. Jadwalkan kegiatan terstruktur Pola tidur sedang-cukup meningkat (3-4)
2. Tingkatkan aktivitas fisik sesuai
1 2 3 4 5
kemampuan Penilaian diri positifsedang-cukup meningkat (3-4)
3. Batasi jumlah pengunjung
1 2 3 4 5
4. Bicara dengan nada rendah dan tenang Percaya diri berbicara sedang-cukup meningkat (3-4)
5. Cegah perilaku pasif
1 2 3 4 5
6. Hindari bersikap menyudutkan dan
Kemampuan membuat keputusan sedang-cukup
menghentikan pembicaraan.
meningkat (3-4)
Edukasi
1. Informasikan keluarga bahwa keluarga 1 2 3 4 5
sebagai dasar pembentukan kognitif. Perasaan malu cukup menurun (3-4)
1 2 3 4 5
Perasaan tidak mampu melakukan apapun sedang-
cukup menurun (3-4)
1 2 3 4 5
XI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/
No.
Tgl/ Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
Dx
Shift
26/08/2 1 Observasi S : Ny. N mengatakan merasa sedih dan dan putusasaa
020 09.00 1. Mengidentifikasi hal yang memicu karna sulitnya mencari pekerjaan dan gagal untu kesekian
emosi kalinya
R/ Sdr. R mengatakan sering merasa
O: - Pasien tampak lesu
marah apabila ada orang yang
a. Pola tidur pasien berubah
menanyakan masalah pekerjaan
b. Sering merasa pusing
Terapeutik
A : Masalah belum teratasi
09.05 1. Memfasilitasi mengungkapkan
P : Lanjutkan intervensi
perasaaan cemas, marah, atau sedih
R/ Sdr.R terlihat sedih saat
menceritakan pengalamannya
09.10
2. Mendiskusikan strategi koping yang
dapat digunakan
R/ Ny. N dapat menggunakan
strategi coping dengan mengurangi
emosi negative dari suatu kondisi
stress (emotion focused coping)
misal dengan curhat ataupun dengan
berdoa ataupun melakukna terapi
09.25 aktivitas
3. Memfasilitasi mengekspresikan
perasaan dengan cara yang nyaman
(mis, membaca buku, menulis,
menggambar atau bermain)
R/ Sdr.R memilih untuk
menjalankan shollat dan meminta
pertolongan kepada Allah S.w.t

09.40 Edukasi
1. Menjelaskan konsekuensi tidak
menghadapi rasa bersalah dan malu
R/ Sdr. R bisa menerima masukan
10.00 2. menganjurkan mengungkapkan
perasaan yang dialami
R/ Sdr. R mengatakan sedih

27/08/2 2 Observasi S : Ny. N mengatakan sudah merasa lebih baik


020 09.00 1. Mengidentifikasi hal yang memicu O: - Pasien mulai tampak tenang
emosi a. Sdr.R bisa tidur dengan nyenyak
R/ Sdr. R mengatakan sudah mulai
A : Masalah teratasi
bisa mengontrol emosinya
P : Hentikan intervensi
Terapeutik
09.05 4. Memfasilitasi mengungkapkan
perasaaan cemas, marah, atau sedih
R/ Sdr.R dapat bercerita tanpa merasa
sedih
09.15
5. Mendiskusikan strategi koping yang
dipilih Sdr.R
R/ Sdr.R memilih strategi coping
dengan mengurangi emosi negative

09.20 dari suatu kondisi stress (emotion


focused coping) dengan cara
melakukan terapi aktivitas yaitu
membuat origami dan lebih terbuka
dengan orang lain
09.30 6. Memfasilitasi mengekspresikan
perasaan dengan cara yang nyaman
(mis, membaca buku, menulis,
menggambar atau bermain)
R/ Sdr.R memilih untuk
menjalankan shollat dan meminta

09.35 pertolongan kepada Allah S.w.t dan


mulai terbuka kepada keluarganya
Edukasi
3. Menjelaskan konsekuensi tidak
menghadapi rasa bersalah dan malu
R/ Sdr. R bisa menerima masukan
4. menganjurkan mengungkapkan
perasaan yang dialami
R/ Sdr. R sudah mulai tenang

Anda mungkin juga menyukai