• Tetralogy of Fallot merupakan kelainan jantung bawaan sianotik. Kelainan yang terjadi adalah
kelainan pertumbuhan dimana terjadi defek atau lubang dari bagian infundibulum septum
intraventrikular (sekat antara rongga ventrikel) dengan syarat defek tersebut paling sedikit
sama besar dengan lubang aorta (Loretta, 2012)
• Kesulitan fisiologis utama akibat Tetralogi Fallot adalah karena darah tidak melewati paru
sehingga tidak mengalami oksigenasi. Sebanyak 75% darah vena yang kembali ke jantung
dapat melintas langsung dari ventrikel kanan ke aorta tanpa mengalami oksigenasi, Untuk
klasifikasi/ Derajat TOF dibagi dalam 4 derajat :
Derajat I : tak sianosis, kemampuan kerja normal
Derajat II : sianosis waktu kerja, kemampuan kerja kurang
Derajat III : sianosis waktu istirahat. kuku gelas arloji, waktu kerja sianosis bertambah,
ada dispneu.
Derjat IV : sianosis dan dispneu istirahat, ada jari tabuh.Manifestasi Klinis
ASUHAN KEPERAWATAN
Lahir cukup bulan dan sianosis (+). Saat sejak lahir, sekitar usia 3
• Keluarga klien mengatakan saat sejak lahir sekitar usia 3 bulan, An. A
bulan An. A Ketika menyusu selalu tampak kelelahan dan kesulitan
Ketika menyusu selalu tampak kelelahan dan kesulitan bernafas. Saat
bernafas. Saat mulai belajar berjalan, An. A mudah sekali kelelahan
mulai belajar berjalan, An. A mudah sekali kelelahan dan langsung
dan langsung mengambil posisi jongkok untuk beristirahat.
mengambil posisi jongkok untuk beristirahat. Sekitar satu minggu
yang lalu An. A batuk pilek dan demam. Kemudian dibawa ke tenaga
Riwayat Kesehatan keluarga
medis terdekat dan mulai mengkonsumsi obat yang didapat. Setelah
beberapa hari meminum obat, An. A sakitnya tak kunjung mereda. Keluarga mengatakan tidak ada penyakit keturunan seperti diabetes
Karna takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, pihak keluarga atau hipertensi. Saat hamil An. A, ibunya sempat kesulitan makan
membawa An. A ke RSUD terdekat untuk mendapatkan penangana karna sering muntah dan sensitive terhadap bau dan sempat
dan pengobatan yang tepat. An. A masuk melalui UGD dan dibawa ke mengalami hipertensi saat kehamilan.
• Keadaan Umum
Pasien sadar tampak lemah, kurus,, pucat, terpasang infus di tangan kiri, Ekstremitas dijumpai pitting
edema, clubbing finger, dan sianosis di bagian ekstermitas.
• Tanda – tanda Vital:
Tensi : 90/50 mmHg Nadi : 128 x/mnt
RR :28 x/mnt Suhu : 37 C
BB sebelum sakit : 11,5 Kg BB saat sakit : 10 KG
PB/TB : 72 cm LL : 14 cm
• Pemeriksaan Paru
Bentuk: normal chest Pengambangan dada: simetris Sianosis: ya
Retraksi intercosta: ya Pola nafas: normal Taktil fremitus: sama
Perkusi: Sonor
•Pemeriksaan Jantung •Auskultasi
Inspeksi: BJ I terdengar : tunggal, normal
Ictus cordis : tidak nampak BJ II terdengar : tunggal, keras
BJ tambahan : ya, jika ya : murmur
•Palpasi
Pulsasi ictus cordis:keras , traba di ICS 5 •Ekstrimitas, Kuku dan Kekuatan Otot
Irama jantung: Takikardi CRT: >2 dtk Oedem: Ya
Warna Kuku: Kebiruan Akral: Dingin
•Perkusi Warna Kulit: Pucat
Batas kanan atas : ICS 3 parasternaline dextra Clubbing Finger: Ya
Batas kiri atas : ICS 2 parasternaline sinistra Kekuatan Otot: 4 4
Batas kanan bawah : ICS 4 parasternaline 4 4
dextra
Batas kiri bawah : ICS 6 midclavicula sinistra
S K R I N I N G R I S I K O M A L N U T R I S I : ( B E R D A S A R K A N A D A P T A S I S T R O N G - K I D S )
No. Parameter Skor ● Diare kronik (lebih dari 2 minggu) ● Keadaan anatomi daerah mulut yang
1. Apakah pasien tampak kurus
● (Tersangka) penyakit jantung menyebabkan kesulitan makan
a. Tidak 0 bawaan. (misal: bibir sumbing).
b. Ya 1 ● (Tersangka) infeksi human ● Trauma
2. Apakah terdapat penurunan berat badan selama satu bulan terakhir? immunodeficiency virus (HIV). ● Kelainan metabolik bawaan (inborn
(berdasarkan penilaian objektif data berat badan bila ada/penilaian
subjektif dari orang tua pasien ATAU untuk bayi<1 tahun: berat ● (Tersangka) kanker error metabolism)
badan naik selama 3 bulan terakhir). ● Penyakit hati kronik. ● Reterdasi mental
a. Tidak ● Penyakit ginjal kronik. ● Keterlambatan perkembangan
0
● TB paru ● Rencana/pasca operasi mayor (misal:
b. Ya
1 ● Luka bakar luas laparatomi, torakotomi).
3. Apakah terdapat salah satu dari kondisi berikut?
● Lain – lain ( Berdasarkan ● Terpasang stoma.
● Diare > 5 kali/hari dan atau muntah > 3 kali/hari dalam pertimbangan
seminggu terakhir
Dokter) ..................................................
● Asupan makanan berkurang selama 1 minggu terakhir .............
a. Tidak 0 Intepretasi skor:
b. Ya 1
4. Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang mengakibatkan pasien
0 : Risiko rendah
berisiko mengalami malnutrisi (lihat keterangan dibawah).
1–3 : Risiko sedang
a. Tidak 0
2 4–5 : Risiko berat
b. Ya
Total Skor : 4
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium
Hasil laboratorium dalam batas normal, dengan analisa gas darah sedikit asidosis metabolik dengan pH 7,33
• Foto
Pemeriksaan foto ronsen thorak didapatkan apeks jantung terangkat
• ECHO
Echocardiografi ulang, didapatkan hasil multiple thrombus LV 1,89 X 2,05 cm, thrombus di RA 2,75 X 3,4 cm,
MPA 0,89 X 1,01 cm, di RVOT 0,7 X 0,7 cm.
• EKG
Aritmia sinus takikardi
Foto ECHO
Thoraks
A N A L I S I S D ATA
2 Penurunan curah jantung bd penurunan Setelah diberikan asuhan keperawatan Perawatan Jantung:
jumlah darah ke seluruh tubuh selama 3 x 24 jam, diharapkan masalah Observasi
penurunan curah jantung dapat teratasi - Identifikasi tanda/gejala primer penurunan
dengan kriteria hasil: curah jantung (dispnea, kelelahan, edema,
- Tekanan darah membaik peningkatan cvp)
- CRT membaik - Identifikasi tanda/gejala sekunder
- Lelah menurun penurunan curah jantung (peningkatan berat
- Distensi vena jugularis menurun badan, distensi vena jugularis, kulit pucat)
- Dispnea menurun - Monitor tekanan darah
- Sianosis menurun - Monitor intake output cairan
- Murmur menurun - Monitor saturasi oksigen
- Monitor keluhan nyeri dada
- Monitor ekg
Terapeutik
- Posisikan pasien semi fowler
- Berikan diet jantung yang sesuai
- Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen
Edukasi
- Anjurkan aktivitas fisik sesuai toleransi
anjurkan aktivitas fisik secara bertahap
- Ajarkan keluarga cara menghitung input
dan output harian
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian anti aritmia
I MP L E ME N TAS I
EVALUASI
Hri/ Evaluasi Paraf
jam
15/10/20 Dx. 1
21.00
Gangguan Pertukaran Gas
S:
Ibu kalien mengatakan pasien mengalami kesulitan dalam bernafas.
O:
- Pasien tampak Iemah dan kebiruan (sianosis) - pasien terlihat sesak napas
- suhu = 37 oC - nadi = 128 x / menit
- respirasi = 29 x / menit - Tekanan darah = 90/50 mmHg.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi 3,5,6,7
Dx. 2
Penurunan curah jantung
S:
Ibu klien mengatakan anaknya lemas
O:
- Pasien tampak lemas - Tekanan darah = 90/50 mmHg.
- suhu = 37 oC - nadi = 128 x / menit
- respirasi = 29 x / menit - sianosis
- CRT > 2 dtk - Bengkak seluruh tubuh
- SPO2 65%
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,5,6,8
Hri/ jam Evaluasi Paraf
16/10/20 Dx. 1
14.00
Gangguan Pertukaran Gas
S:
Ibu kalien mengatakan pasien mengalami kesulitan dalam bernafas.
O:
- Pasien tampak Iemah dan kebiruan (sianosis) - pasien terlihat sesak napas
- suhu = 36,6 C o
- nadi = 128 x / menit
- respirasi = 29 x / menit - Tekanan darah = 90/50 mmHg.
- SPO2 90%
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi 3,5,6,7
Dx. 2
Penurunan curah jantung
S:
Ibu klien mengatakan anaknya lemas
O:
- Pasien tampak lemas - Tekanan darah = 90/50 mmHg.
- suhu = 36,6 oC - nadi = 128 x / menit
- respirasi = 29 x / menit - sianosis
- CRT > 2 dtk - Bengkak seluruh tubuh
- SPO2 90%
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,5,6,8
Hri/ jam Evaluasi Paraf
17/10/20 Dx. 1
14.00
Gangguan Pertukaran Gas
S:
Ibu kalien mengatakan pasien mengalami kesulitan dalam bernafas.
O:
- Pasien tampak Iemah dan kebiruan (sianosis) - pasien terlihat sesak napas
- suhu = 37 C o
- nadi = 128 x / menit
- respirasi = 29 x / menit - Tekanan darah = 90/50 mmHg.
- 90%
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi 3,5,6,7
Dx. 2
Penurunan curah jantung
S:
Ibu klien mengatakan anaknya lemas
O:
- Pasien tampak lemas - Tekanan darah = 90/50 mmHg.
- suhu = 36,6 oC - nadi = 128 x / menit
- respirasi = 29 x / menit - sianosis
- CRT > 2 dtk - Bengkak seluruh tubuh
- SPO2 90%
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,5,6,8
TERIMAKASIH