(SAP)
MANAJEMEN STRES
DisusunOleh :
KELOMPOK 4
A. Analisa Situasi
Manajemen Stres adalah kemampuan penggunaan sumberdaya (manusia) secara
efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul
karena tanggapan (respon).
Tujuan dari manajemen stress itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas
hidup individu itu agar menjadi lebih baik.. Oleh karena itu, kami selaku mahasiswa
STIKES Banyuwangi akan memberikan penyuluhan/pengetahuan tentang manajemen
stres bagi masyarakat Desa Bulusan.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang manajemen stress ,peserta diharapkan dapat
mengerti tentang manajemen stress tersebut.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan pengunjung dapat :
1) Menjelaskan pengertian stress
2) Menjelaskan pengertian manajemen stress.
3) Menyebutkan teknik manajemen stress.
4) Mendemonstrasikan teknik manajemen stress.
C. Pokok Bahasan
1. Pengertian stres.
2. Pengertian manajemen stres.
3. Teknik manajemen stres.
D. Metode
1. Presentasi
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Handphone
F. KegiatanPenyuluhan.
No Fase Kegiatan Waktu
1. Prainteraksi 1. Menyiapkan satuan acara 5 menit
penyuluhan dan materi
penyuluhan.
2. Mengidentifikasi peserta
penyuluhan.
2. Kerja 1. Memberi salam dan 30 menit
memperkenalkan diri.
2. Membagikan leaflet.
3. Menjelaskan materi.
4. Diskusi dan tanyajawab.
5. Membuat kesimpulan.
3. Terminasi 1. Mengucapkan terimakasih 5 menit
2. Memberi salam penutup
G. Evaluasi
Pada evaluasi dilakukan tanyajawab yang dilakukan disela-sela akhir penyuluhan.
Pertanyaan meliputi :
1. Apapengertianstress ?
2. Apapengertianmanajemenstress ?
3. Bagaimanateknikmanajemenstress ?
H. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
3. Resume kegiatan
4. Daftar Hadir
5. Dokumentasi
Lampiran 1
“MANAJEMEN STRES”
I. Pengertian stress
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada 2 pengertian stress: (1)
Gangguan atau kekacauan mental dan emosional (2) -Tekanan. Secara teknis
psikologik, stress didefinisikan sebagai Suatu respons penyesuaian seseorang terhadap
situasi yang dipersepsinya menantang atau mengancam kesejahteraan orang
bersangkutan. Jadi stress merupakan suatu respon fisiologi ataupun perilaku terhadap
‘stressor’ hal yang dipandang sebagai menyebabkan cekaman, gangguan
keseimbangan (homeostasis), baik internal maupun eksternal Dalam pengertianini,
bias kita perjelas bahwa stress bersifat subjektif sesuai perspsi orang yang
memandangnya. Dengan perkataan lain apa yang mencekam bagi seseorang belum
tentu dipersepsi mencekam bagi orang lain.
Tahap Pelaksanaan :
1. Putar music dengan suara pelan dan rileks
2. Redupkan cahaya
3. Tutup mata ,letakkan satu tangan pada perut kanan atas
4. Tarik nafas dalam secara perlahan lewat hidung,rasakan gerakan pelan
perut Anda
5. Hembuskan secara perlahan ,lewat mulut Anda
6. Fokuskan pada pernafasan Anda, dan rasakan pergerakan keluar
masuknya udara pada tubuh Anda
7. Ulangi tahap 4-5 beberapa kali sampai Anda merasakan rileks
8. Buka mata pelan-pelan
Tahap Terminasi :
1. Evaluasi perasaan klien setelah prosedur dilakukan
2. Evaluasi manfaat yang dirasakan
b. Relaksasi Otot Progresif
Relaksasi otot progresif adalah teknik menegangkan dan merilekskan
otot-otot. Peregangan dilakukan selama 5-7 detik , kemudian rileks selama 20-
30 detik. Saat inspirasi otot ditegangkan, lalu ekspirasi secara perlahan ketika
relaksasi otot. Dengan berkurangnya ketegangan otot dan emosi,merangsang
pelepasan endorphin sehingga menimbulkan relaksasi.
Indikasi :
1. .Nyeri
2. Kecemasan
3. Insomnia
Tujuan yang diharapkan :
1. .Berkurangnya kecemasan klien
2. Berkurangnya rasa nyeri
3. Berkurangnya mual
4. .Berkurangnya insomnia
5. Meningkatnya control diri
Tahap Persiapan :
1. Lakukan pengkajian dan berikan informasi berkaitan dengan tindakan
2. Musik,bantal
3. Cuci tangan
4. Atur posisi klien pada tempat duduk atau di tempat tidur yang nyaman.
Gunakan bantal untuk menopang lengan , buat klien dalam kondisi
nyaman.
5. Jaga pelaksanaan prosedur untuk tidak terputus selama 15-30 menit
Tahap Pelaksanaan:
1. Kurangi cahaya lampu dan putar music pelan-pelan
2. Instruksikan klien tutup mata pelan-pelan,anjurkan Tarik nafas dalam
dan hembuskan secara perlahan (3-6 kali) dan rileks (saat
menginstruksikan pertahankan suara lemah lembut)
3. Mulai proses penegangan dan relaksasi diiringi Tarik nafas dan
hembuskan secara perlahan
Wajah,rahang,mulut (kedipkan mata dan kerutkan wajah lalu rileks)
Leher (Tarik dagu ke leher lalu rileks)
Tangan kanan (genggam lalu rileks)
Lengan kanan (tegangkan siku lalu rileks)
Tangan kiri (genggam lalu rileks)
Lengan kiri (tegangkan siku lalu rileks)
Punggung,bahu,dada (angkat bahu,lalur ileks)
Abdomen (angkat abdomen lalu rileks)
Tungkai atas kanan (tekan ke bawah dengan kuat lalu rileks)
Tungkai bawah kanan (cengkramkan jari-jari lalu rileks)
Tungkai atas kiri (tekan ke bawah dengan kuat lalu rileks)
Tungkai bawah kiri (cengkramkan jari-jari lalu rileks)
4. Tambah 3-6 kali nafas secara rileks lalu gerakkan kaki ,tangan,
lengan,tungkai,buka mata kembali (orientasidiri)
Tahap Terminasi :
Evaluasi perasaan/ketegangan klien (untuk mengetahui efektivitas tindakan)
DAFTAR PUSTAKA
LEAFLET