Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI:


SESI 1 : ORIENTASI REALITA, MENGENAL ORANG

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN JIWA


DI WISMA MELATI RSJ PROF. HB. SAANIN
PADANG

OLEH :
KELOMPOK Q & S
MISI KOTO CHANI
RATIH DERMA KAMSIL
ELDILA PURNAMA SUCI
YOFA YOMITA SARI
TIKA MAHELSA PUTRI
NOVA SILVIA NINGSIH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG
2016
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
Topik

: TAK Orientasi Realita

Sesi ke

: I Mengenal: Pengenalan Orang

Terapis

: 6 orang mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAND Padang

Sasaran

: 10 orang klien RSJ Prof. DR. HB. Saanin Padang

A.

TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu mengenal orang (diri sendiri dan orang lain)
2. Tujuan Khusus
1.

Peserta mampu menyebutkan nama lengkap, nama


panggilan, alamat sendiri.

B.

2.

Peserta mampu menyebutkan nama lengkap peserta lain

3.

Peserta mampu menyebutkan nama panggilan peserta lain

4.

Peserta mampu menyebutkan alamat peserta lain

LANDASAN TEORI
Kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang
lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak,
sehingga

tiap

orang

dapa

tberkomunikasi

dengan

semua

anggota

secara langsung (Homans, 2011). Anggota kelompok mungkin datang dari


berbagai latarbelakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya,
seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan,
kesukaan dan menarik (Boner, 2009).
Terapi aktivitas kelompok adalah terapimodalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan
oleh sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama

lain yang dipimpin, diarahkan oleh seorang terapis atau petugas yang telah
terlatih.
1. Definisi Terapi Aktifitas Kelompok Orientasi Realita
Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas adalah pendekatan untuk
mengorientasikan

klien

terhadap

situasi

nyata

(realitas).

Umumnya

dilaksanakan pada kelompok yang menghalami gangguan orientasi terhadap


orang, waktu dan tempat. Teknik yang digunakan meliputi inspirasi represif,
interaksi bebas maupun secara didaktik (Keliat, 2004)
Terapi aktivitas kelompok orientasi realita merupakan sebagian dari terapi
aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa.
Terapi ini diharapkan dapat memacu klien agar dapat mengenal atau
mengorientasi keadaan nyata baik tempat, waktu dan orang (Herawaty, 1999).
2. Tujuan
a. Klien mampu mengidentifikasi stimulus internal (fikiran, perasaan,
sensasi somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar)
b. Klien dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan
c. Pembicaraan penderita sesuai realita
d. Klien mampu mengenali diri sendiri
e. Klien mampu mengenal orang lain, waktu dan tempat
Klien dengan gangguan psikotik mengalami penurunan daya nilai realitas
(reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan
orang-orang di sekitarnya. hali ini dapat mengakibatkan klien merasa
asingdan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk
menanggulangi hendaya ini, maka perlu ada aktifitas yang memberi
stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya.
Stilmulus tersebut meliputi stimulus tentang realita lingkungan, yaitu diri
sendiri, orang lain, waktu, dan tempat (Keliat, 2004).
3. Kerangka Teoritis Terapi Aktifitas Kelompok Orientasi Realita
a. Model Vokal Konflik
Model ini dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak mendasar
dimana pimpinan kelompok harus memfasilitasi dan memberika
kesempatan pada anggota untuk mengeskspresikan perasaan dan
mendiskusikannya untuk menyelesaikan masalah.
b. Model Komunikasi
Model ini menggunakan prinsip teori komunikasi dan komunikasi
terapeutik. Jika ini tidak berhasil dalam kelompok akan menimbulkan

ketidakpuasan kelompok. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan


keterampilan interpersonal dan sosial anggota kelompok serta membantu
komunikasi verbal dan nonverbal yang efektif.
c. Model Interpersonal
Terapi model ini merupakan kerjasama antar individu dalam kelompok.
Anggota kelompok belajar berinteraksi dan dapat mengidentifikasi
kesalahan dari persepsi dan perilaku sosial.
d. Model Psikodrama
Dalam model ini kelompk termotivasi untuk berperan sesuai dengan
peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu. Anggota memainkan
peran sesuai dengan peristiwa yang terjadi (Keliat, 2004).
C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK
1.

Klien dengan gangguan orientasi realita (halusinasi, waham)

2. Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham.


3. Klien dengan gangguan orientasi orang, waktu dan tempat yang sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain
4. Klien yang sehat secara fisik
5. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
6. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik
D. PROSES SELEKSI
1. Identifikasi klien yang memenuhi kriteria
2. Membuat kontrak dengan klien
a. Menjelaskan tujuan kegiatan
b. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan
c. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas kelompok
b. Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok

E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN


Hari/ Tanggal

: Selasa/26 Juli 2016

Tempat kegiatan

: Wisma Melati RS. Jiwa HB. Saanin Padang

Waktu Kegiatan

: 10.00 s/d 10.35 WIB

Metode Kegiatan

: Dinamika kelompok, diskusi dan tanya jawab

Anggota TAK

: 10 orang pasien yang dirawat di ruang Melati

F.

MEKANISME KEGIATAN TAK

No
1.

Waktu
5 menit

Kegiatan Terapis

Kegiatan Peserta

Pelaksanaan
Orientasi
1. Salam terapeutik.

Terapis mengucapkan salam

Memperkenalkan

terapis

Menjawab salam
dan

Mendengarkan dan
memperhatikan

pembimbing
2. Evaluasi/ Validasi

Menjawab pertanyaan

Menanyakan perasaan klien saat ini

3. Kontrak

Terapis menjelaskan tujuan kegiatan


yaitu mengenal orang

Terapis menjelaskan aturan nya, yakni:

Jika

ada

klien

meninggalkan

yang

ingin

kelompok,

harus

Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan

meminta izin kepada terapis


-

Lama kegiatan 35 menit

Setiap klien mengikuti kegiatan dari


awal sampai selesai.

Mendengarkan dan
memperhatikan

25 menit

Tahap Kerja

Menjelaskan cara dan peraturan melakukan

Mendengarkan dan
memperhatikan

permainan
Terapis dan klien memakai papan nama

masing-masing
Meminta klien

memperkenalkan

diri

dengan menyebutkan nama lengkap, nama


panggilan, alamat searah dengan jarum jam
dimulai dengan terapis

Mendengarkan dan
memperhatikan

Terapis

menghidupkan

musik

dan

mengedarkan bola berlawanan dengan arah

jarum jam
Mematikan

musik

kemudian

Mendengarkan dan
memperhatikan

anggota

kelompok yang memegang bola mendapat


giliran untuk menyebutkan nama lengkap,

Mendengarkan dan

nama panggilan, alamat klien yang lain

memperhatikan

(minimal nama panggilan)


Ulangi kegiatan sampai semua anggota

kelompok mendapat giliran


Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota
Menjawab pertanyaan

kelompok
Tahap Terminasi

5 menit

1. Evaluasi

Menanyakan perasaan klien setelah


mengikuti TAK

Menanyakan

kepada

teman-teman

yang

klien
hadir

nama
dalam

Menjawab pertanyaan

kelompok TAK

Terapis

memberikan

pujian

atas

keberhasilan kelompok
2. Rencana tindak lanjut

Menganjurkan tiap anggota kelompok

Mendengarkan
danmemperhatikan

menyapa orang lain sesuai dengan


nama panggilannya
Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Kontrak yang akan datang

Menyepakati kontrak dengan klien


untuk TAK selanjutnya sesi II yaitu
pengenalan waktu

Menyepakati waktu dan tempat

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
1. Leader : Eldila Purnama Suci
Peran Leader:
a. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
b. Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan dan
memberikan umpan balik
c. Sebagai role model
d. Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu
2. Co-Leader

: Misi Koto Chani

Peran Co-Leader:
a. Membantu leader dalam menggorganisasikan kelompok
b. Menyampaikan informasi dari fasilitato kepada leader
c. Mengingatkan leader bila diskusi menyimpang
d. Membantu leader dalam mengorganisir peserta
3. Fasilitator

: Yofa Yomita, Ratih Derma Kamsil, Nova Silvia Ningsih

Peran Fasilitator:
a. Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk berperan
aktif dan memotivasi anggota
b. Memfokuskan kegiatan
c. Membantu mengkoordinir anggota kelompok
d. Duduk di antara pasien
4. Observer

: Tika Mahelsa Putri

Peran Observer:
a. Mengobservasi semua respon klien
b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku klien
c. Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
d. Duduk tidak dilingkungan permainan/diluar
e. Mengevaluasi setiap keaktifan kelompok
f.

Mengevaluasi tugas leader, co leader dan fasilitator

5. Perilaku Anggota yang Diharapkan:


a. Klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b.
Klien dapat ikut serta dalam seluruh kegiatan TAK
c.
Klien aktif dalam diskusi dan tanya jawab
d.
Klien mampu mengungkapkan pendapat

H. MEDIA DAN ALAT


Media dan alat yang digunakan :
1. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
2. Spidol
3. speaker on
4. musik
5. Bola tenis

I. SETTING TEMPAT

Keterangan :
= Leader

= Fasilitator

= Co Leader

= Observer

= Peserta

= Pembimbing

J. PROSES EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta 10 orang
b. Setting tempat sesuai dengan rencana
c. Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib
2. Evaluasi Proses

a. Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung


b.

Klien dapat mengikuti peraturan permainan yang telah ditetapkan

c. Klien berpartisipasi aktif dalam permainan dan dapat memberikan


tanggapan tentang permainan dan manfaat permainan
d. Pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana
3.

Evaluasi Hasil
a. 80 % peserta mampu menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, dan
alamat sendiri
b. 80 % peserta mampu menyebutkan nama klien lain
c. 80 % peserta mampu menyebutkan nama panggilan klien lain
d. 80 % peserta mampu menyebutkan alamat klien lain

SESI 1: TAK Orientasi Realitas


Kemampuang Mengenal Orang Lain
No.
1

Aspek yang Dinilai


Peserta mampu
memperkenalkan nama
lengkap, nama panggilan,

dan alamat sendiri


Peserta mampu
menyebutkan nama

lengkap peserta lain


Peserta mampu
menyebutkan nama

panggilan peserta lain


Peserta mampu
menyebutkan alamat

Nama Klien

peserta lain

K.

PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas
praktek profesi keperawatan jiwa di RSJ Prof. Dr. HB. Saanin Padang. Atas
perhatian dan kesempatan yang diberikan kami ucapkan terima kasih.

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN


TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
TAK di mulai pada pukul 10.15 WIB terlambat 15 menit dari waktu yang
sudah direncanakan, jumlah peserta yang ikut dalam TAK stimulus persepsi :
orientasi realita mengenal orang berjumlah 10 orang dengan tempat tak di ruangan
pertemuan wisma melati, seting tempat tidak sesuai dengan yang sudah direncanakan.
Pada tahap orientasi co.leader membuka pertemuan lalu diserahkan kepada leader
melakukan salam terapeutik, memperkenalkan terapis dan melakukan kontrak dan
menjelaskan tujuan serta aturan dalam kegiatan dan permainan. Leader menanyakan
perasaan klien hari ini secara bersamaan, seharusnya leader menanyakan perasaan
klien satu persatu. Peran leader telah mengarahkan kelompok pada tujuan dari TAK,
leader telah berperan sebagai role model saat memperagakan cara permainan sebelum
permainan di mulai. Co leader berperan saat mengorganisir peserta dan kelompok.
Peran co leader terganganggu karena co leader saat berjalannya proses TAK
melakukan

pengorganisasian

music

yang

mengorganisasikan music adalah tugas falitator.

digunakan

yang

seharus

nya

Selama proses tahap kerja menghabiskan waktu 17 menit, lebih singkat


dibandingakan dengan waktu yang telah direncanakan. Seluruh klien mengikuti
peraturan yang di berikan tanpa ada yang melangar peraturan selama proses kegiatan
berlangsung dan tidak ada peserta yang meningalkan tempat selama proses kegiatan
berlangsung, klien menyepakati kesepakatan di awal untuk tidak meninggalkan
tempat selama kegiatan. Selama tahap kerja semua tahapan kegiatan sesuai dengan
rencana yang telah di buat. Selama proses kegiatan peran fasilitator kurang maksimal
membuat peserta bersemangat dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan
Klien berpartisipasi selama proses kegiatan dan memberikan umpan balik
yang baik tentang permainan dan manfaat dari permainan. Tahap terminasi leader
menanyakan kembali perasaan klien setelah mengikuti kegiatan dan seharusnya
leader menanyakan perasaan klien satu persatu. Semua kegiatan terminasi dilakukan
sesuai dengan rencana kegiatan.
Evaluasi hasil yang diharapkan setelah dilaksanakan kegiatan terapi
kelompok dan rencana hasil yang dilakukan dapat terpenuhi, target hasil yang tidak
terpenuhi adalah peserta mampu menyebutkan kembali alamat klien.

Padang, 25 Juli 2016


Ketua Kelompok

Eldila Purnama Suci


Disetujui oleh
Pembimbing Akademik

Pembimbing Klinik

(Ns. Feri Fernandes, M. Kep, Sp. Kep. J)

(Ns. Gusnita, S. Kep)

Anda mungkin juga menyukai