Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

ORIENTASI REALITA : MENGENAL DIRI SENDIRI, MENGENAL


ORANG LAIN DAN SENAM

Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan jiwa 2

Disusun oleh :
1. Aminatun Chasanah (A11601239)
2. Anggie Nur Syinta (A11601240)
3. Anggit Risma Hapsari (A11601241)
4. Anggun Setyoningrum (A11601243)
5. Ashar Fauzi (A11601251)
6. Bagus Noor Farid S (A11601253)
7. Desi Yulianah (A11601258)
8. Devi Ayu Randika (A11601260)
9. Dian Ayu Kusuma W (A11601266)
10. Dika Setiawan N (A11601270)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2018
1. Topik
TAK : Orientasi Realita : Mengenal Diri Sendiri, Mengenal Orang Lain
Dan Senam
2. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah dilakukan kegiatan terapi aktifitas kelompok diharapkan pasien
dapat mengenal orang lain di sekitarnya
b. Tujuan khusus
1) Klien dapat mengenal diri sendiri
2) Klien dapat mengenal orang-orang di sekitarnya
3. Latar Belakang
Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori atau suatu objek tanpa
adanya rangsangan dari luar, ganguan persepsi sensori ini meliputi seluruh
panca indra. Halusinasi merupakan suatu gejala gangguan jiwa yang
seseorang mengalami perubahan sensori persepsi, serta merupakan sensasi
palsu berupa suara, penglihatan, perabaan, penciuman. Seseorang
merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada (Yusuf, 2015).
Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam
membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal
(dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan
tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai contoh klien
mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang yang sedang
berbicara (Kusumawati, 2010)
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa
memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan dalam upaya
pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan seseorang.
Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan
bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap perubahan perilaku
pasien/klien, dan meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku
maladaptive.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui
terapi aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan
meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional
dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan
gangguan orientasi realitas. Terapi aktifitas kelompok sering digunakan
dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan dewasa ini terapi aktivitas
kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam
keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk
mendorong anggota kelompok untuk mengungkapkan masalah dan
mendapatkan bantuan penyelesaian masalahnya dari kelompok, perawat
juga adaptif menilai respon klien selama berada dalam kelompok.
Klien dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan daya
nilai realitas (reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat,
waktu, dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien
merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk
menanggulangi kendala ini, maka perlu ada aktivitas yang memberi
stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya.
Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri
sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
4. Seleksi Pasien
a. Kriteria Pasien
1) Klien dengan gangguan orientasi realita (halusinasi, waham, ilusi)
2) Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi
3) Klien dengan gangguan orientasi orang, waktu dan tempat yang
sudah dapat berinteraksi dengan orang lain
4) Klien yang sehat secara fisik
5) Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
6) Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik
b. Proses Seleksi
1) Identifikasi klien yang memenuhi kriteria
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Menjelaskan tujuan kegiatan
4) Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan
5) Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas
kelompok
6) Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok
c. Tata tertib pelaksanaan TAK
1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK mendengarkan musik dan
senam sampai selesai
2) Peserta wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai
3) Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi
4) Peserta tidak diperkenankan makan, minum ,merokok selama kegiatan
TAK berlangsung
5) Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin
6) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan
7) Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara selesai
8) Apabila waktu yang ditentukan untuk melakukan TAK telah habis,
sedangkan permainan belum selesai maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
Peserta pasien TAK sebagai berikut
NO NAMA MASALAH KEPERAWATAN

5. Jadwal Kegiatan
a. Tempat Pelaksanaan TAK
Aula Puskesmas Pejagoan, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen
b. Lama Pelaksanaan TAK
Pelaksanaan kegiatan sekitar 45 jam
c. Waktu Pelaksanaan TAK
TAK akan dilaksanakan dari jam 09.00 – 09.45 WIB di gedung Aula
Puskesmas Pejagoan, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen
6. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
7. Media dan alat
a. Spidol
b. Buku catatan dan pulpen
c. Laptop
d. Bola
e. Tape recorder
f. Kaset lagu-lagu
g. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK.
8. Pengorganisasian
a. Leader : Ashar Fauzi
Tugas :
1) Memimpin jalannya kegiatan
2) Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
3) Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
4) Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
5) Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
6) Memberi reinforcement positif pada klien
7) Menyimpulkan kegiatan
b. Co – Leader : Anggie Nur Syinta
Tugas :
1) Membantu tugas leader b.
2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader c.
3) Mengingatkan leader tentang kegiatan d.
4) Bersama leader menjadi contoh kegiatan 3.
c. Observer : Anggit Risma Hapsari
Tugas :
1) Mengobservasi jalannya acara
2) Mencatat jumlah klien yang hadir
3) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
berlangsung
4) Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
5) Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain
6) Membuat laporan hasil kegiatan
d. Fasilitator : Aminatun Chasanah, Anggun Setyoningrum, Bagus Noor
Farid, Desi Yulianah, Devi Ayu Randika, Dian Ayu Kusuma, Dika
Setiawan
Tugas :
1) Mamfasilitasi jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3) Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4) Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar
kelompok
9. Setting tempat

F L CL F

P P

F F

P P

F
F

P F P

Keterangan gambar:

P : Pasien

F : Fasilitator

: Observer

: Coleader
CL

L : Leader
10. Program Antisipasi
a. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1) Memanggil pasien
2) Memberi kesempatan pada pasien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau pasien yang lain
b. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit :
1) Panggil nama pasien
2) Tanya alasan pasien mengapa meninggalkan permainan
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu pasien boleh kembali lagi
c. Bila pasien lain ingin ikut :
1) Memeberikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada
pasien yang telah dipilih
2) Katakan pada pasien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat di ikuti oleh pasien tersebut
3) Jika pasien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut
11. Langkah Kegiatan TAK
a. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi.
2) Membuat kontrak dengan klien.
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
2) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang.
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut :
i. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta ijin kepada terapis.
ii. Lama kegiatan 45 menit.
iii. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1) Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien.
2) Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, dan asal.
3) Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan
di papan nama yang dibagikan.
4) Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara
berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi
menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
5) Terapis menjelaskan langkah berikutnya: Tape recorder akan
dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu
klien ke klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang
memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap;nama
panggilan,asal,dan hobi dari klien yang lain (minimal nama
panggilan).
6) Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik
berhenti klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan
nama lengkap, nama panggilan,asal, dan hobi klien yang lain.
7) Ulangi langkah (6) sampai semua klien mendapat giliran.
8) Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien bertepuk tangan.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana tindak lanjut
a) Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan
nama panggilan.
3) Kontrak yang akan datang
a) Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu
”Mengenal Tempat”
b) Menyepakati waktu dan tempat
12. Evaluasi
a. Evaluasi Proses
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi Realita orang, kemampuan
klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan,
asal, dan hobi klien lain.
b. Evaluasi Hasil
No Aspek yang dinilai Nama Klien
1 Menyebutkan nama klien
2 Menyebutkan nama pangilan klien
3 Menyebutkan asal klien lain
4 Menyebutkan hobi klien lain
Petunjuk :
1) Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2) Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien
mengetahui nama, pangilan, asal dan hobi klien lain. Beri tanda (V)
jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu
c. Dokumentasi

Tgl/ Diagnosa/ Implementasi Evaluasi Paraf


Jam TUK/SP

Anda mungkin juga menyukai