Comparison :
Terapi pembanding pada klien dengan isolasi sosial terdiri dari
terapi farmakologi, dan psikoterapi.
Outcome :
Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran diri klien meningkatkan
hubungan interpersonal.
6. Referensi Terakreditasi Jurnal Endurance 3(2) Juni 2018 (292-301) Kopertis Wilayah
X
7. Relevansi dengan Klien isolasi sosial memiliki perilaku tidak ingin
fenomena masalah berkomunikasi dengan orang lain, lebih menyukai berdiam
diri, menghindar dari orang lain, dan kegiatan sehari-hari
terabaikan sehinga klien perlu diberikan suatu program terapi
yaitu salah satunya terapi aktivitas kelompok sosialisasi yang
dibentuk dalam kelompok untuk meningkatkan kesadaran diri
klien meningkatkan hubungan interpersonal dan merubah
prilaku mal adaptif. Klien isolasi sosial suka menarik diri dan
sulit untuk melakukan komunikasi, jika kondisi seperti ini
dibiarkan maka klien isolasi sosial semakin tidak mampu
untuk bersosialisasi dengan baik dan klien merasa bahwa
dengan menyendiri dapat menyelesaikan masalahnya. Dengan
adanya suatu program terapi terutama terapi aktivitas
kelompok sosialisasi di harapkan dapat menyelesaikan
masalah klien dan dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi
oleh karena itu sebaiknya klien isolasi sosial harus
mendapatkan terapi yang sesuai dan lengkap termasuk terapi
aktivitas kelompok sosialisasi dimana TAKS adalah salah satu
intervensi keperawatan yang efektif untuk meningkatan
kemampuan klien bersosialisasi.
8. . Kemutahiran Pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap
kemampuan sosialisasi klien isolasi sosial di ruang rawat inap
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambidilakukan pada
tahun 2016
9. Kelengkapan Aspek 1. Proposal TAK
2. SOP TAK
3. Dokumentasi
10. Besarnya manfaat untuk Klien isolasi sosial yang belum melakukan TAKS kurang
mengatasi masalah mampu melakukan hubungan sosialisasi dengan baik, Hal ini
keperawatan disebabkan karena klien hanya suka menyendiri dan tidak
tahu bagaimana mengatasi masalah yang dihadapinya serta
merasa takut untuk berhubungan dengan orang lain. Klien
isolasi sosial mungkin merasa ditolak, tidak diterima,
kesepian dan tidak mampu membina hubungan yang berarti
dengan orang lain. Klien isolasi sosial yang belum
mendapatkan terapi dengan lengkap yaitu salah satunya terapi
aktivitas kelompok sosialisasi yang belum diberikan karena
seperti yang diketahui bahwa klien isolasi sosial suka menarik
diri dan sulit untuk melakukan komunikasi, jika kondisi
seperti ini dibiarkan maka klien isolasi sosial semakin tidak
mampu untuk bersosialisasi dengan baik dan klien merasa
bahwa dengan menyendiri dapat menyelesaikan masalahnya.
2. Tahap Kerja
a. Jelaskan kegiatan , yaitu kaset pada tape recorder
akan dihidupkan serta bola diedarkan berlawanan
dengan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada
saat tape di matikan maka anggota kelompok yang
memegang bola akan memperkenalkan dirinya.
b. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan
bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam.
c. Pada saat tape di matikan, anggota kelompok yang
memegang bola dapat giliran untk menyebutkan:
salam, nama lengkap, nama pangilan, hobi dan
asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
d. Tulis nama panggilan pada kertas atai papan nama
dan tempel atai pakai.
e. Ulangi b,c dan d sampai semua anggota kelompok
mendapat giliran.
f. Member pujian untuk tiap keberhasilan anggota
kelompok dengan member tepuk tangan.
c. Evaluasi
1. Evaluasi
a. Menanyakan perasaan klien seetelah mengikuti
TAKS.
b. Member pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Rencana tinndak lajut
a. Menganjurkan tiap anggota tiap anggota kelompok
berlatih memperkenalkan diri kepada orang lain di
kehidupan sehari-hari
b. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada
jadwal kegiatan harian.
3. Kontrak yang akan dating.
a. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan
dengan anggota kelompok.
b. Menyepakati wakti dan tempat.
Clinical Analisis