Anda di halaman 1dari 8

MINI RISET

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP


KEMAMPUAN SOSIALISASI KLIEN ISOLASI SOSIAL

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:


1. Adhe Irawan (D0018002)
2. Anik Tyas Ifkarina (D0018006)
3. Aninditya Utami (D0018007)
4. Aryuti Putri S (D0018008)
5. Deasi Amalina (D0018010)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
TAHUN 2019
JURNAL SHARING
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP
KEMAMPUAN SOSIALISASI KLIEN ISOLASI SOSIAL

1. Judul Jurnal Pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap


kemampuan sosialisasi klien isolasi sosial

2. Jurnal Analisis Population :


Populasi dalam penelitian ini adalah klien Isolasi sosial yang
di rawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi pada
bulan Juni-Juli 2016 berjumlah 80 orang. Sehubungan dengan
adanya kriteria inklusi, maka sampel dalam penelitian ini
menjadi 12 responden. Responden yang berjenis kelamin laki-
laki sama banyak dengan responden jenis kelamin perempuan
yaitu sebanyak 6 orang (50%). Berdasarkan tingkat
pendidikan SD ada 3 responden (25%), SMP 5 responden
(41,7%), dan SMA 4 responden (33,3%)
Intervension :
Mengidentifikasi pengaruh terapi aktivitas kelompok
sosialisasi terhadap kemampuan sosialisasi klien isolasi sosial

Comparison :
Terapi pembanding pada klien dengan isolasi sosial terdiri dari
terapi farmakologi, dan psikoterapi.

Outcome :
Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran diri klien meningkatkan
hubungan interpersonal.

6. Referensi Terakreditasi Jurnal Endurance 3(2) Juni 2018 (292-301) Kopertis Wilayah
X
7. Relevansi dengan Klien isolasi sosial memiliki perilaku tidak ingin
fenomena masalah berkomunikasi dengan orang lain, lebih menyukai berdiam
diri, menghindar dari orang lain, dan kegiatan sehari-hari
terabaikan sehinga klien perlu diberikan suatu program terapi
yaitu salah satunya terapi aktivitas kelompok sosialisasi yang
dibentuk dalam kelompok untuk meningkatkan kesadaran diri
klien meningkatkan hubungan interpersonal dan merubah
prilaku mal adaptif. Klien isolasi sosial suka menarik diri dan
sulit untuk melakukan komunikasi, jika kondisi seperti ini
dibiarkan maka klien isolasi sosial semakin tidak mampu
untuk bersosialisasi dengan baik dan klien merasa bahwa
dengan menyendiri dapat menyelesaikan masalahnya. Dengan
adanya suatu program terapi terutama terapi aktivitas
kelompok sosialisasi di harapkan dapat menyelesaikan
masalah klien dan dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi
oleh karena itu sebaiknya klien isolasi sosial harus
mendapatkan terapi yang sesuai dan lengkap termasuk terapi
aktivitas kelompok sosialisasi dimana TAKS adalah salah satu
intervensi keperawatan yang efektif untuk meningkatan
kemampuan klien bersosialisasi.
8. . Kemutahiran Pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap
kemampuan sosialisasi klien isolasi sosial di ruang rawat inap
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambidilakukan pada
tahun 2016
9. Kelengkapan Aspek 1. Proposal TAK
2. SOP TAK
3. Dokumentasi
10. Besarnya manfaat untuk Klien isolasi sosial yang belum melakukan TAKS kurang
mengatasi masalah mampu melakukan hubungan sosialisasi dengan baik, Hal ini
keperawatan disebabkan karena klien hanya suka menyendiri dan tidak
tahu bagaimana mengatasi masalah yang dihadapinya serta
merasa takut untuk berhubungan dengan orang lain. Klien
isolasi sosial mungkin merasa ditolak, tidak diterima,
kesepian dan tidak mampu membina hubungan yang berarti
dengan orang lain. Klien isolasi sosial yang belum
mendapatkan terapi dengan lengkap yaitu salah satunya terapi
aktivitas kelompok sosialisasi yang belum diberikan karena
seperti yang diketahui bahwa klien isolasi sosial suka menarik
diri dan sulit untuk melakukan komunikasi, jika kondisi
seperti ini dibiarkan maka klien isolasi sosial semakin tidak
mampu untuk bersosialisasi dengan baik dan klien merasa
bahwa dengan menyendiri dapat menyelesaikan masalahnya.

Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan


secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien
dengan gangguan interpersonal. Tujuan terapi kelompok
yaitu untuk meningkatkan kemampuan menguji kenyataan,
membentuk sosialisasi, meningkatkan fungsi psikologis dan
membangkitkan motivasi klien. Sedangkan tujuan
khususnya yaitu untuk melatih pemahaman identitas diri dan
untuk penyaluran emosi. Klien isolasi sosial yang sudah
melakukan TAKS terlihat lebih mampu melakukan
hubungan sosialisasi dengan baik dibandingkan sebelum
mendapatkan TAKS. Hal ini dikarenakan setiap sesi TAKS
dapat melatih klien meningkatkan kemampuan komunikasi,
sosialisasi, meningkatkan hubungan interpersonal, saling
memperhatikan, memberikan tanggapan, mengekspresikan
ide, dan merasakan kebersamaan. Oleh karena itu sebaiknya
terapi aktivitas kelompok sosialisasi harus dilakukan kepada
setiap klien isolasi sosial agar klien mendapatkan
keterampilan untuk berinteraksi sosial dan dapat di gunakan
dalam kehidupan sehari sehingga dapat meningkatkan
kemampuan sosialisasi.

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi yang diberikan efektif


untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi pada klien
isolasi sosial. Peningkatkan kemampuan sosialisasi pada
klien dilakukan agar klien mampu mengekspresikan
perasaan dan latihan prilaku dalam berhubungan dengan
orang lain sehingga TAKS perlu dilakukan untuk terapi pada
klien isolasi sosial dalam membantu klien agar mampu
bersosialisasi dengan baik dan saling terbuka sehingga
permasalahan yang di hadapi dapat teratasi
11. Keamanan untuk Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi merupakan terapi non
diterapkan kepada pasien farmakologi sehingga aman untuk diterapkan.
Pengaplikasian a. Persiapan
1. Memilih klies sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi
social: menarik diri.
2. Membuat kontrak dengan klien.
3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Pelaksanaan
1. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Member salam trapeutik: dalam dari trapis.
b. Evaluasi atau validasi : menyampaikan perasaan
klien saat ini.
c. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
memperkenalkan diri.
2) Menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang akan meninggalkan
kelompok harus meminta izin kepada
terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai

2. Tahap Kerja
a. Jelaskan kegiatan , yaitu kaset pada tape recorder
akan dihidupkan serta bola diedarkan berlawanan
dengan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada
saat tape di matikan maka anggota kelompok yang
memegang bola akan memperkenalkan dirinya.
b. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan
bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam.
c. Pada saat tape di matikan, anggota kelompok yang
memegang bola dapat giliran untk menyebutkan:
salam, nama lengkap, nama pangilan, hobi dan
asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
d. Tulis nama panggilan pada kertas atai papan nama
dan tempel atai pakai.
e. Ulangi b,c dan d sampai semua anggota kelompok
mendapat giliran.
f. Member pujian untuk tiap keberhasilan anggota
kelompok dengan member tepuk tangan.
c. Evaluasi
1. Evaluasi
a. Menanyakan perasaan klien seetelah mengikuti
TAKS.
b. Member pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Rencana tinndak lajut
a. Menganjurkan tiap anggota tiap anggota kelompok
berlatih memperkenalkan diri kepada orang lain di
kehidupan sehari-hari
b. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada
jadwal kegiatan harian.
3. Kontrak yang akan dating.
a. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan
dengan anggota kelompok.
b. Menyepakati wakti dan tempat.

Clinical Analisis

Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi


kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan hubungan sosial. Klien dibantu untuk
melakukan sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien, sosialisasi dapat pula
dilakukan secara bertahap dari interpersonal (satu dan satu), kelompok, dan masa. Aktivitas
dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok. Terapi ini memfasilitasi psikoterapi untuk
memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal, memberi tanggapan terhadap orang
lain, mengekspresikan ide dan tukar presepsi, dan menerima stimulus eksternal yang berasal
dari lingkungan. Tujuan TAKS ini adalah klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam
kelompok secra bertahap. Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi dapat dibagi atas 7 sesi
yaitu Sesi 1, klien mampu memperkenalkan diri. Sesi 2, klien mampu berkenalan dengan
anggota kelompok. Sesi 3, klien mampu bercakap- cakap dengan anggota kelompok. Sesi 4,
klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik pembicaraan. Sesi 5, klien mampu
menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi. Sesi 6, klien mampu bekerja sama
dalam permainan sosialisasi kelompok. Sesi 7, klien mampu menyampaikan pendapat
tentang manfaat kegiatan. Setelah semua kegiatan dilakukan, klein dapat menyampaikan
apa manfaat dari kegiatan tersebut dengan demikian diharapkan kemampuan klien dalam
kegiatan sosialisasi tersebut dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut penelitian dari Novrida saswati & Sutinah thaun 2016 menyebutkan bahwa
terdapat perbedaan nilai kemampuan sosialisasi klien isolasi sosial sebelum dan sesudah di
berikan TAKS dimana berdasarkan hasil penelitian terlihat masing-masing responden rata-
rata kemampuan sosialisasi klien mengalami peningkatan setelah dilakukan terapi aktivitas
kelompok sosialisasi, yang berarti pemberian TAKS berpengaruh terhadap kemampuan
sosialisasi klien isolasi sosial. Pendapat ini didukung juga oleh penelitian dari Effendi yang
mengatakan terdapat pengaruh yang bermakna pada pemberian TAKS terhadap perubahan
perilaku klien isolasi sosial.
Klien isolasi sosial suka menarik diri dan sulit untuk melakukan komunikasi, jika
kondisi seperti ini dibiarkan maka klien isolasi sosial semakin tidak mampu untuk
bersosialisasi dengan baik dan klien merasa bahwa dengan menyendiri dapat menyelesaikan
masalahnya. Dengan adanya suatu program terapi terutama terapi aktivitas kelompok
sosialisasi di harapkan dapat menyelesaikan masalah klien dan dapat meningkatkan
kemampuan sosialisasi oleh karena itu sebaiknya klien isolasi sosial harus mendapatkan
terapi yang sesuai dan lengkap termasuk terapi aktivitas kelompok sosialisasi dimana TAKS
adalah salah satu intervensi keperawatan yang efektif untuk meningkatan kemampuan
klien bersosialisasi

Anda mungkin juga menyukai