Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EVIDENCE BASED DEPRESI

Di Susun Oleh :

Rosalinda Meliana Koro 17150056

Kadek Noni Anggraeini 18150007

Mery Puspa Sari 18150012

Yunita G M. Tamo Inya 18150013

Eli Septi Nulia 18150014

Reza Ayu Lestari 18150015

Yolanda Helena Koro 18150023

Diana Dwi Irsanti 18150028

Ni Putu Ayu Laksmi D 18150032

Fanny Diah Rifky 18150042

PRODI D-III KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah
EVIDENCE BASED ASUHAN KOMPLEMENTER PADA REMAJA.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Di dalam makalah ini kami
memaparkan semua yang berhubungan dengan EVIDENCE BASED ASUHAN
KOMPLEMENTER PADA REMAJA.
Penulis berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan makalah ini. Dan
mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Yogyakarta, 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................. 1
C. RUMUSAN MASALAH............................................................................. 2
D. TUJUAN....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ . 3
A. PENGERTIAN...... ........................................................................................ 3
B. HASIL PENELITIAN ................................................................................. 4
BAB
IIIPENUTUP........................................................................................7
A. KESIMPULAN..........................................................................................9
B. SARAN......................................................................................................9
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan salah satu periode yang paling
mengesankan dalam kehidupan manusia. Remaja merupakan masa
peralihan antara masa anak dan dewasa dimana pada masa ini terjadi
perubahan – perubahan fisik yang pesat, timbulnya perubahan dalam
perilaku dan kebutuhan seksual, terjadinya perubahan dalam harapan dan
tuntutan masyarakat terhadap remaja. Perubahan – perubahan yang terjadi
pada waktu singkat tersebut telah menimbulkan masalah dalam
penyesuaian dan usahamemadukannya (Dirgagunarsa, 1991 ; Bootzin,
1991).
Musik adalah suara yang keluar dari dalam jiwa manusia, mampu
mengekspresikan emosi atau gairah yang jauh lebih naik daripada kata – kata hal
ini tidak dapat ditawar lagi (Frohnmayer dalam Kirkland, 1998). Dengan musik,
remaja dapat bernyanyi, menari, menulis syair sambil mendengarkan musik.
Musik menyentuh emosi yang mendalam di dalam jiwa (Satiadarma, 2001).
Musik memiliki elemen – elemen berupa ; ritme, irama nada, melodi, timbre,
tempo, pitch, dan dinamika yang dapat menstimulasi seseorang untuk
berekspresi, berkreasi dalam suatu interaksi sosial dengan penuh rasa yang
menyenangkan
Stres adalah respon individu terhadap keadaan atau kejadiaan yang
memicu stres (stresor), yang mengancam dan mengganggu kemampuan
seseorang untuk menanganinya (coping) (Santrock, 2003). Menurut
seorang pelopor penelitian stres Hans Selye, stres sebenarnya adalah
kerusakan yang dialami tubuh akibat berbagai tuntutan yang ditempatkan
padanya. Banyak faktor baik
besar maupun kecil yang dapat menghasilkan stres dalam
kehidupan remaja seperti beberapa kasus, kejadian – kejadian kecelakaan
kendaraan, atau kematian seorang teman dapat menghasilkan stres.
Sementara, kejadian sehari – hari seperti tugas sekolah dan pekerjaan
yang berlebihan, merasa frustasi karena kondisi keluarga yang tidak
menyenangkan, atau hidup dalam kemiskinan, juga dapat menghasilkan
stres (Santrock, 2003).

B. RUMUSAN MASALAH
- Apakah ada perbedaan tingkat stres sebelum dan sesudah melakukan
terapi musik?
C. MANFAAT TERAPI MUSIK
- untuk mengetahui perbedaan tingkat stress sebelum dan sesudah
dilakukan terapi musik pada kelompok remaja.
BAB II

PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
Musik dianggap dapat berpengaruh dalam penurunan tingkat stres
pada dasarnya harmonisasi nada dan irama musik mempengaruhi kesan
harmoni di dalam diri kita. Jika harmoni musik setara dengan irama
internal tubuh kita, maka musik akan memberikan kesan yang
menyenangkan, sebaliknya jika harmoni musik tidak setara dengan irama
internal tubuh kita, maka musik akan memberikan kesan yang kurang
menyenangkan (Satiadarma, 2004).
Hasil uji statistik didapatkan ada perbedaan tingkat stres sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan sehingga ada pengaruh terapi musik
untuk penurunan tingkat stres pada remaja. Pada penelitian ini remaja
berperan aktif dalam proses penelitian mulai dari pengisian kuesioner,
proses mendengarkan musik dan pengisian kuesioner setelah perlakuan.
Hasil dari penelitian ini tidak terlepas dari konsep bahwa musik
bersifat terapeutik yang artinya menyembuhkan. Salah satu alasan karena
musik menghasilkan rangsangan yang kemudian ditangkap oleh telinga
melalui organ pendengaran dapat diolah dalam sistem saraf tubuh dan
kelenjar otak selanjutnya mengintepretasikan bunyi ke dalam sistem
pendengaran. Hal ini dapat mempengaruhi metabolisme tubuh manusia,
dengan metabolisme yang baik dapat membantu membangun sistem
kekebalan yang lebih baik (Satiadarma dalam irma, 2001).
Terapi musik bermanfaat untuk memberikan rasa nyaman,
menurunkan stres, kecemasan dan kegelisahan, melepaskan tekanan
emosional yang dialami, meningkatkan kontrol diri dan perasaan berharga
klien. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui berbagai kegiatan yang dapat
dilakukan dalam terapi musik, seperti menyanyi, bermain musik,
mendengarkan musik, menyaksikan video musik, menulis lagu atau
aransemen musik, dan berdiskusi tentang musik (Lindberg, 1997).
Terapi musik membantu orang-orang yang memiliki masalah
emosional dalam mengeluarkan perasaan mereka, membuat perubahan
positif dengan suasana hati, membantu memecahkan masalah, dan
memperbaiki konflik. Metode yang digunakan dalam terapi musik adalah ;
bernyanyi, bermain musik, gerakan ritmis dan mendengarkan musik
(Djohan, 2005).
B. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengukuran tingkat stres sebelum dan sesudah
dilaksanakan terapi musik terhadap 30 orang remaja di panti asuhan
Yayasan Bening Nurani Kabupaten Sumedang yang menjadi responden
penelitian, diperoleh kategorisasi tingkat stres sebelum dan sesudah
dilaksanakan terapi musik pada kelompok remaja seperti
yang terlihat pada tabel berikut ini.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa setiap
remaja pada intensitas yang berbeda -beda, sehingga menyebabkan
tingkat stres remaja yang berbeda-beda pula. Berdasarkan uji statistik
terdapat perbedaan yang signifikan tingkat stres remaja sebelum dan
sesudah diberikan terapi music.
2. SARAN
Diharapkan dapat menerapkan terapi musik sebagai salah satu
intervensi untuk mengatasi stres pada remaja. Selain itu, diharapkan
dapat mensosialisasikan hasil penelitian ini kepada remaja sehingga
remaja mengetahui manfaat musik untuk mengatasi stress
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, A.Y. 1999. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa pada Anak dan
Remaja. Jakarta. Widya Medika.
Hardjana, A. 1994. Stres Tanpa Distres : Seni Mengolah Stres.
Yogyakarta. Penerbit Kanisius.
Hawari, D. 2001. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta. Balai
Penerbit FKUI Hurlock, E. B. 1990. Psikologi Perkembangan Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, edisi kelima. Terjemahan
Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Kaplan, R.M and Saccuzo, P.D. 1993. Phsycological Testing. California.
Brooks/Cole publishing company.

Anda mungkin juga menyukai