Nama Kelompok 2:
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atasRahmat Hidayah
dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah.
Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami
tentang Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester I, II dan III. Selain itu penyusun
berharap tulisan ini dapat menjadi dasar pengantar dan pemenuhan materi
perkuliahan Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat sangat membangun, penulis mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan
semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan
tulisan ini. Semoga Allah SWT memberkati kita semua.
Tim Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 4
B. Rumusan Masalah......................................................................... 4
C. Tujuan......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 19
B. Saran.................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada
kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus
sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan
sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil
mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan
energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi
ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi
dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam
pengawasan kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak
zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk
dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok
dan lain-lain.
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses
ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan
sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan
dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil
meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body
mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi,
persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara
mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, serta tanda bahaya dalam kehamilan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester I, II dan III
PEMBAHASAN
Janin di dalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat
memberikannya. Oleh sebab itu makanan ibu hamil harus cukup untuk berdua yaitu untuk ibu
sendiri dan anaknya dalam kandungan. Makanan yang cukup mengandung zat gizi selama
hamil penting artinya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa apabila jumlah makanannya
dikurangi maka berat bayi yang akan dilahirkan menjadi lebih kecil. Komplikasi pada ibu yang
mungkin terjadi adalah anemia dan pre eklamsi. Selain berat badan janin lebih kecil,
menyebabkan pula pertumbuhan dan perkembangan otak janin tidak sempurna.
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi
meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga
300 kalori per hari, ibu hamil harusnya mengonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan
minum cukup cairan (menu seimbang).
Bumil yang cukup makannya akan mendapat kenaikan berat badan yang cukup baik. Kenaikan
berat badan rata-rata selama hamil adalah 9–13,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama
dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat badan pada trimester III minimal 0,5
kg/minggu. Bila kenaikan berat badan kurang dari 9 kg atau lebih dari 13,5 kg harus dilakukan
pemantauan yang cermat. Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil
konsepsi yaitu : fetus, plasenta, liquor amnii, uterus, mammae, darah, lemak, protein serta
retensi air.
Kebutuhan gizi ibu hamil pada trimester I meningkat secara minimal, karena pertumbuhan
janin pada 3 bulan pertama masih lambat. Akan tetapi seluruh zat gizi yang dikonsumsi ibu
hamil harus memenuhi kebutuhan janin, karena gizi menentukan nasib jabang bayi dikemudian
hari. Pada trimester pertama kebutuhan zat gizi yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut
:
Kalori
Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi pembentukan sel-sel
baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta
dan pembentukan enzim serta hormone yang mengatur pertumbuhan janin. Selama trimester
pertama, wanita hamil perlu tambahan berat badan sebanyak 1-2 kg.
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan
pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20
minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-
300 kkal.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber
karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk
olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak, Anda
bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit, rambut,
kuku dan jaringan otot. Protein juga diperlukan plasenta untuk membawa makanan ke janin
dan juga pengaturan hormone sang ibu dan janin. Kebutuhan wanita hamil akan protein
meningkat sampai 68% dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir
kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta
janin.
3) Vitamin B6 dan b12 berguna untuk mengatur penggunaan proten dalam tubuh.
4) Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil untuk mencegah
anemia.
5) Vitamin D diperlukan untuk pembentukan tulang serta persendian janin, juga diperlukan
untuk membantu penyerapan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Magnesium
juga diperlukan.
6) Vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah serta melindungi lemak
dari kerusakan. Asam folat dibutuhkan di masa awal kehamilan.
Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), ibu harus mengonsumsi berbagai jenis makanan
berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi
nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang
tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari.
Penuhi melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mie, roti, sereal, dan pasta), dilengkapi
sayuran, buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya.
Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil tapi
sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi,
buah 3 - 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2 - 3 porsi, susu atau produk
olahannya 3 - 4 porsi, camilan 2 - 3 porsi
Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang
kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari.
Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons, custard
atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons, yoghurt 1 cangkir.
Minggu ke-9
Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati, kacang
kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin
C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia.
Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82 miligram), 1 kiwi sedang
(74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58 miligram).
Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak janin,
diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur, kacang-
kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk unggas,
daging, dan minyak kanola.
Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yang harus Anda penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3,
dan B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk
sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan
gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume darah Anda
akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memproduksi sel darah merah. Apalagi jantung
janin siap berdenyut.
Kebutuhan gizi pada trimester kedua dan ketiga perlu diperhatikan karena terkait erat dengan
perkembangan intelegensia janin. Pada usia kehamilan 15-20 mg, otak janin mengalami
pertumbuhan pesat sekali. Bahkan memasuki minggu ke-30 sampai bayi berusia 18 bulan, otak
mengalami fase pertumbuhan pesat kedua. Memasuki trimester kedua dan ketiga ibu hamil
membutuhkan zat gizi.
Tambahan kalori pada trimester kedua 285 kalori setiap hari dibandingkan sebelum hamil.
Konsuksi makanan ini setidaknya menghasilkan pertambahan bobot sekitar 8-15 kg sampai
akhir trimester ketiga. Sejak trimester ketiga ini diusahakan untuk menambah bobot 0,5 kg
setiap minggu. Diakhir bulan kelahiran, konsumsi karbohidrat (50-60% dari total kalori)
diperlukan dalam takaran yang cukup unruk persiapan tenaga ibu dalam persalinan.
Kebutuhan protein untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga untuk memenuhi kebutuhan
suplai darah darah. Kebutuhan protein didapat dari bahan makanan hewani seperti daging, ikan,
telur dan nabati sepeti kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
Vitamin dan mineral tetap dibutuhkan pada trimester kedua. Zat besi biasanya mulai
dikonsumsi pada kehamilan trimester kedua.
Minggu ke-13
Kurangi atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan cokelat)
berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai berkembang.
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi yang dibutuhkan untuk
tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain dari 2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu
lebih banyak ngemil, 3-4 kali sehari porsi sedang.
Minggu ke-17
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi kebutuhan cairan tubuh
yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi
(ayam, daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk mengoptimal
pembentukan sel darah merah baru, karena jantung dan sistem peredaran darah janin sedang
berkembang.
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki bengkak akibat
menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau makan di luar, pilih yang bersih, tidak hanya kaya
karbohidrat tapi bergizi lengkap, tidak berkadar garam dan lemak tinggi (misal, gorengan
danjunk food). Bila mungkin pilih yang kaya serat.
Minggu ke-28
Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3 bagi
pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai antioksidan harus dipenuhi pula.
Pilihannya, bayam dan buah kering.
3. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Pada Trimester III
Mempersiapkan kelahiran bayi anda maka yang harus dipersiapkan adalah energi yang
mencukupi dalam kesiapan persalinan. Bagi anda yang memasuki trimester ini persiapkan
dengan kebutuhan kalori yang akan berperan dalam pertumbuhan jaringan janin dan
plasentanya. Peranan yang tidak kalah penting adalah cairan dalam mengatur sel-sel baru,
pengaturan suhu tubuh dan proses metabolisme.
Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain untuk mengatasi beban
yang kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak. Itulah sebabnya
pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas maupun kuantitas.
Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan.
Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.
Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ke III
ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:
Kalori
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah
volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan
ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang
melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan
pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa
kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak janin, semakin meningkat
pula kemampuan untuk mengantarkan pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil
adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin
ini.
Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap
metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses
perkembangan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin
tumbuh melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat
hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pernafasan
dan energi. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari,
Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini
bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Air
sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan dan
mengatur proses metabolisme zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang
meningkat selama masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit
serta risiko terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain
air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan
lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirup dan
softdrink.
Omega 3
Selain itu konsumsi juga bahan yang mengandung omega 3 yang banyak terkandung dalam
daging ikan tuna dan salmon. Omega 3 juga berperan dalam perkembangan otak dan retina
janin.
Zink
Zink dibutuhkan bagi sistem imunologi atau kekebalan tubuh. Konsumsi zink juga dapat
menghindari lahirnya janin premature yang berperan dalam perkembangan otak janin, terutama
trimester terakhir. Diduga kekurangan zink menyebabkan bibir sumbing. Makanan yang kaya
zink antara lain daging sapi dan ikan.
Tabel Perbedaan Kebutuhan Gizi antara Ibu Hamil dan Tidak Hamil
Kebutuhan Kebutuhan
Zat Gizi Sumber Makanan
Wanita Dewasa Wanita Hamil
Pengukuran LLA dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita kurang energi
kronis (KEK). Di Indonesia batas LLA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu
hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Untuk mencegah resiko
KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang
baik, misalnya LLA tidak kurang dari 23,5 cm. Namun pengukuran LILA tidak dapat
digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
Sasaran : Wanita Usia Subur umur 15–45 tahun dan ibu hamil.
Alat : pita LiLA sepanjang 33 cm dengan ketelitian 0,1 cm atau meteran kain.
Persiapan :
a. Pastikan pita LiLA tidak kusut, tidak terlipat-lipat atau tidak sobek
c. Klien diminta berdiri dengan tegak tetapi rileks, tidak memegang apapun serta otot
lengan tidak tegang
d. Baju pada lengan kiri disingsingkan keatas sampai pangkal bahu terlihat atau lengan
bagian atas tidak tertutup.
Pengukuran:
Sebelum pengukuran, dengan sopan minta izin kepada klien bahwa petugas akan
menyingsingkan baju lengan kiri klien sampai pangkal bahu. Bila klien keberatan, minta izin
pengukuran dilakukan di dalam ruangan yang tertutup.
b. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke arah perut.
c. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan pita
LiLA atau meteran, dan beri tanda dengan pulpen/spidol (sebelumnya dengan sopan minta izin
kepada klien). Bila menggunakan pita LiLA perhatikan titik nolnya.
d. Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan kliensesuai tanda (di
pertengahan antara pangkal bahu dan siku).
g. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kearah angka yang lebih
besar).
Indeks massa tubuh / body mass index adalah suatu alat untuk mengkategorikan kelompok
kategori berat badan kurang, normal atau berlebih melalui suatu perhitungan.
Rumus :
Berat badan
Tinggi Badan x Tinggi Badan
Contoh
Diketahui : BB = 50 kg
TB = 160 cm → 1,60 m
Ditanya : IMT ?
Pada kehamilan trimester I biasanya terjadi peningkatan berat badan yang tidak berarti yaitu
sekitar 1-2 kg. Kebutuhan energi trimester I meningkat secara minimal. WHO mengajurkan
penambahan energi 10kkal untuk trimester I.
1. Usia
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang akan diberikan. Usia
akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian
nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu hamil, akan berpengaruh terhadap
kebutuhan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandungnya. Sedangkan untuk
umur yang tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang makin melemah dan
diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna
mendukung kehamilan yang sedang berlangsung. (Kristiyanasari, 2010 ).
Lebih muda umur seorang wanita hamil, lebih banyak energi yang di butuhkan. Angka
kematian maternal yang berusia 10-14 tahun 5 kali lebih besar dari mereka yang berusia 20-24
tahun. Remaja yang berumur 15-19 tahun menunjukkan angka kematian 2 kali lebi besar.
(Soejoenoes,1992). Ini berhubungan dengan status gizi remaja yang perkembangan fisik dan
mentalnya masih membutuhkan energi lebih banyak (Paath,dkk. 2005).
Masalah yang mempengaruhi reproduksi yang mencakup gizi untuk menjamin pertumbuhan
sempurna salah satunya ialah umur saat hamil terlalu muda (kurang 20 tahn) atau umur terlalu
tua (diatas 35 tahun). (Manuaba, dkk., 2009)
2. Berat Badan
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur tertentu
merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar
kehamilannya lancar. Dinegara maju pertambahan berat selama hamil sekitar 12-14 kg. Kalau
ibu kekurangan gizi, pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan melahirkan bayi BBLR.
3. Suhu Lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5 derajat sampai 37 derajat untuk metabolisme yang
optimum. Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh dan
melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Maka lebih
besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti besar pula masukan energi yang diperlukan.
Makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar pula panas
yang akan dilepaskan.
4. Aktivitas
Aktivitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang dengan gerak yang aktif otomatis
memerlukan energi yang lebih besar daripada mereka yang hanya duduk diam saja.
Setiap aktifitas memerlukan energi, makin banyak aktifitas yang dilakukan makin banyak
energi yang diperlukan tubuh.
5. Status Kesehatan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Status ialah keadaan kedudukan seseorang. Status
kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya. Seorang ibu
dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam
keadaan sehat. Namun ibu harus ingat, bahwa gizi yang dapat ia dapat akan dipakai untuk dua
kehidupan yaitu bayi dan untuk dirinya. (Kristiyanasari, 2010)
Pada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan
mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan yang mengandung zat besi
seperti bayam, hati dan sebagainya.
6. Pendidikan
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu
terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih
baik, dan lebih matang dari individu, kelompok atau masyarakat. ( Notoadmodjo, 2007)
Bagi masyarakat yang berpendidikan tinggi dan cukup tentang nilai gizi lebih banyak
menggunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan atau
pertimbangan fisiologik lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan psikis.
(Paath,dkk.,2005 ).
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan
(Soetjiningsih, 1998).
Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi
dari anggota keluarga yang lain. Padahal sebenarnya dirinyalah yang memerlukan perhatian
yang serius mengenai penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam mengkonsumsi makanan yang
bergizi demi pertumbuhan dan perkembangan. (Kristiyanasari, 2010)
Pada umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan
anak-anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kalori per hari.
Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seorang wanita dalam memilih
makanannya.Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan
dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil
kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan
membuat gizi ibu semakin terpantau.
1. Genetik
Seorang anak yang memiliki ibu yang mempunyai gen dengan struktur tebal lemak yang
lebih besar maka anak juga akan memiliki genetik yang sama.
2. Nutrisi
Gaya hidup ibu yang selalu merasa lapar akan mengakibatkan kebutuhan kalorinya bisa
melebihi normal. Apabila kebutuhan gizi sudah berlebihan seperti ini, maka tidak bisa
dipungkiri apabila makanan dan gizi yang diperlukan lebih besar lagi terutama jika ibu tersebut
dalam kondisi mengandung maka dapat menjadi 2x lipat dari kondisi biasanya.
4.Kondisi kesehatan ibu
Seorang ibu yang sedang sakit, keinginan untuk makan dan minum otomatis akan berkurang.
Kondisi ini akan dimengerti oleh janinnya yang akan berakibat pada penurunan kondisi janin.
Hal ini tidak lain karena makanan, darah, nafas dan semua yang dimiliki oleh ibu terhubung
dengan janinnya.
5. Lingkungan
Lingkungan di luar ibu dengan keanekaragaman bahan makanan yang berbeda akan
mempengaruhi kebutuhan gizi janinnya juga. Yang tidak boleh terlupakan adalah pemenuhan
gizi selama hamil seperti konsumsi karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, mineral,
vitamin dan cairan.
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan BBLR, terhambatnya pertumbuhan otak
janin, bayi lahir dengan kurang darah (anemia), bayi mudah terkena infeksi dan dapat
mengakibatkan abortus. Status gizi pada ibu hamil dapat ditingkatkan dengan menganjukan
ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang memenuhi zat-zat gizi yang telah diuraikan
diatas.
Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Hb berada dibawah normal.
Anemia defesiensi besi merupakan salah satu gangguan yang sering terjadi selama kehamilan.
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh
maupun sel otak.
Di negara maju rata-rata kenaikan berat badan selam hamil sebesar 12-14 kg, bila ibu hamil
kurang gizi, maka pertambahanya hanya 7-8 kg yang berakibat melahirkan bayi BBLR.
Bila berlebihan disebut hiperemesis atau tidak normal sehingga harus memperhatikan
kebutuhan gizi. Keadaan ini berlangsung pada trimester 1 ketika janin tumbuh besar sehingga
kebutuhan gizi ekstra belumlah mendesak. Pada trimester ke 2 dan 3 emesis jarang terjadi lagi
tetapi kebutuhan gizi ekstra untuk pertumbuhan janin perlu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester I dan II antara lain kalori, protein, vitamin
dan mineral. Sedangkan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester ke III antara lain kalori,
vitamin B6 (Piridoksin), yodium, Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3), air,
omega 3 dan zink tanpa mengabaikan zat gizi lainnya.
2. Cara mengetahui status gizi ibu hamil dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas
(LLA/LILA) atau indeks massa tubuh
3. Faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil antara lain usia, beratbadan,
suhu lingkungan, aktivitas, status kesehatan, pendidikan, kebiasaan dan pandangan wanita
terhadap makanan, status ekonomi dan sosial.
4. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin antara lain faktor genetik, nutrisi, gaya
hidup ibu, kondisi kesehatan ibu dan lingkungan.
5. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil antara lain anemia gizi besi, kenaikan berat
badan selama hamil yang rendah dan masalah ngidam (emesis gravidarum).
B. Saran
Baik ibu hamil maupun keluarganya harus memperhatikan asupan gizi ibu hamil baik pilihan
nutrisinya, jumlah, cara pengolahan serta makanan yang sebisanya dihindari selama kehamilan
sehingga ibu dan bayinya tetap sehat dan harus diperhatikan bahwa pemberian nutrisi bagi ibu
hamil tidak boleh lebih juga tidak boleh kurang.
DAFTAR PUSTAKA
Pantikawati Ika, dkk. 2012. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta. Nuha Medika
http://iftitaa-amalia.blogspot.com/2013/04/makalah-gizi-untuk-ibu-hamil.html (diakses 06
November 2014)
http://delimasufildzahatiqah.blogspot.com/2013/10/makalah-kebutuhan-fisik-ibu-hamil.html
(diakses 06 November 2014)
http://www.elifmedika.com/2013/12/Nutrisi-Ibu-Hamil-Trimester-1-2-3.html (diakses 06
November 2014)
http://merry-creations.blogspot.com/2013/02/kebutuhan-nutrisi-pada-ibu-hamil.html (diakses
06 November 2014)