Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan dalam
rangkaian/ tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien.Proses
manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode
pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi
(Jannah 2013 :193) .
Proses manajemen terdiri dari 7 langkah asuhan kebidanan yang dimulai dari pengumpulan data dasar
dan diakhiri dengan evaluasi. Tahapan dalam proses asuhan kebidanan ada 7 langkah, yaitu:
a. Langkah 1
Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang diperlukan untuk
mengevaluasi keadaan klien secara lengkap seperti, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik sesuai dengan
kebutuhannya, meninjau catatan terbaru atau catatan selanjutnya, meninjau data laboratorium dan
membandingkannya dengan hasil study (Rukiah:2013).Data yang diperoleh untuk kasus anemia
dilakukan dengan cara mengumpulkan data lengkap dari klien dengan menilai keadaan klien melalui
anamnese, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (Laboratorium). Data subjektif yaitu data yang
didapatkan dari ibu seperti ibu mengeluh sering ermasa lelah dan sering mengantuk, merasa pusing dan
lemah, merasa tidak enak badan, mengeluh sakit kepala. Data objektif yaitu merupakan data dari hasil
pemeriksaan yang dilakukan seperti, tampak kuku pada tangan pucat, konjungtiva pucat dan hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar Hb < 11 gr%.
b. Langkah 2.
Mengidentifikasi data dengan cepat untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah aktual dengan klien
berdasarkan data dasar, menguraikan bagaimana suatu data pada kasus diinterpretasikan menjadi suatu
diagnosa atau secara teori data apa yang mendukung untuk timbulnya diagnosa tersebut. Masalah lebih
sering berhubungan dengan bagimana klien menguraikan keadaan yang ia rasakan, sedangkan diagnosa
lebih sering diidentifikasi oleh bidan yang difokuskan pada apa yang di alami oleh klien(Rukiah 2013:
190).Dari data subjektif dan objektif yang didapatkan pada saat pengkajian data maka diagnosa yang
ditegakkan yaitu anemia dengan kadar Hb < 11 gr%. Masalah aktual yang dirasakan ibu adalah sering
merasa lelah danmmengantuk, merasa pusing, sering merasakan sakit kepala dan konjungtiva pucat.
c. Langkah 3.
d. Langkah 4.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan aggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah keempat
mencerminkan kesinambungan dari proses manejemen kebidanan. Jadi manejemen bukan hanya
selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut
bersama bidan terus menerus misalnya pada waktu tersebut dalam persalinan (Jannah 2013:208).Pada
kasus anemia tidak diperlukan tindakan segera kepada klien selama keadaan atau konidis pada ibu yang
mengalami anemia ini tidak merasakan seperti sesak napas, pingsan, syok atau dalam keadaan tidak
sedarkan diri.
e. Langkah 5.
f. Langkah 6.
g. Langkah 7.
Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi kebutuhan
akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai denga kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasi di dalam maslah dan diagnosis. Rencana tersebut dapat di anggap efektif juka memang
benar efektif dalam pelaksanaanya. Adapun kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut lebih
efektif sedang sebagian belum efektif (Jannah 2013).Pada prinsip tahapan evaluasi adalah pengkajian
kembali terhadap klien untuk menjawab pertanyaan seberapa jauh tercapainya rencana yang dilakukan.
Untuk menilai ke efektifan tindakan yang diberikan, bidan dapat menyimpulkan jumlah kadar Hb dengan
melakukan pemeriksaan laboratorium kembali.
Pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian mengenai asuhan yang telah dan akan
dilakukan pada seorang pasien. Menurut Varney, didalamnya tersirat proses berfikir bidan yang
sitematis dalam menghadapi seorang pasien sesuai langkah-langkah manajemen kebidanan maka
didokumentasikan dalam bentuk SOAP , yaitu :
a. S (Data Subjektif)
Data subjektif (S) merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut helen varney langkah
pertama (pengkajian data), terutama data yang diperoleh melalui anamnesis. Data Subjektif ini
berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien. Expresi pasien mengenai kekhawatiran dan
keluhannya yang dicatat sebagai kutipan lansung atau ringkasan yang akan berhubungan lansung atau
ringkasan yang akan berhubungan lansung dengan diagnosis. Berdasarkan teori data subjektif yang
diperoleh pada ibu hamil dengan anemia yaitu ibu mengeluh sering merasa lelah, mengantuk, merasa
pusing.
b. O (Data Objektif)
Data Objektif (O) merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen Varney pertama
(pengkajian data), terutama data uyang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan
fisik pasien, pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan diagnostik lain. Catatan medik dan informasi dari
keluarga atau orang lain dapat dimaksudkan dalam data objektif ini Adapun data objektif pada ibu hamil
dengan anemia yaitu konjungtiva pucat dan hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar Hb < 11
gr%.
c. A (Assessment)
d. P (Planning)
Planning/perencanaan, adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana
asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk
mengusahaka tercapainya kondisi pasien secara optimal mungkin dan mempertahankan
kesejahteraannnya. Rencana asuhan ini harus bidan mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapat dalam
batas waktu tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan harus mampu membantu pasien mencapai
kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain, anatara lain dokter.Meskipun
secara istilah, P adalah planning/perencanaan saja, namun P dalam metode SOAP ini juga merupakan
gambaran pendokumentasia implementasi dan evaluasi. Dengan kata lain, P dalam SOAP meliputi
pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah kelima, keenam, dan ketujuh.
Pendokumentasian P dalam SOAP ini, adalah pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang telah disusun
sesuai dengan keadaan dan dalam rangka mengarasi masalah pasien. Pelaksanaan tindakan harus
disetujui oleh pasien, kecuali bila tindakan tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan pasien.
Sebanyak mungkin pasien harus dilinatkan dalam proses implementasi ini. Bila kondisi pasien berubah,
analisis juga berubah, maka rencana asuhan maupun implementasinyapun kemungkinan besar akan ikut
berubah atau harus disesuaikan. Dalam planning ini juga harus mencantumkan evaluasi, yaitu tafsiran
dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektifitas asuhan/hasil pelaksanaan tindakan.
Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan merupakan fokus ketepatan nilai tindakan/ asuhan.
Jika kriteria tujuan tidak tercapai, proses eveluasi ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan
tindakan alternatif sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Untuk mendokumentasikan proses
evaluasi ini, diperlukan sebuah catatan perkembangan, dengan tetap mengacu pada SOAP. Perencanaan
tindakan yaitu beritahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan berikan penyuluhan gizi,
perlunya minum tablet zat besi, makanan yang mengandung zat besi dan kaya vitamin C, serta
menghindari the/kopi atau susu dalam 1 jam sebelum/sesudah makan (the/kopi atau susu mengganggu
penyerapan zat besi). Beri contoh makanan setempat yang kaya zaat besi. Melaksanakan perencanaan
yaitu menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, jelaskan hal-hal yang di anggap penting, agar ibu
dapat mengetahui perkembangan kehamilannya serta merupakan tujuan utama pelayanan antenatal.
Jelaskan penyebab anemia agar ibu tahu cara mengatasi anemianya. Kemudian melakukan evaluasi
kembali terhadap klien untuk menjawab pertanyaan seberapa jauh tercapainya rencana yang
dilakukan.Untuk menilai ke efektifan tindakan yang diberikan, bidan dapat menyimpulkan jumlah kadar
Hb dengan melakukan pemeriksaan laboratorium kembali.
STUDI KASUS
Langakah I.
A. Identitas Ibu/Suami
Pendidikan : SMA/ SD
B. Riwayat Keluhan
1. Ibu mengeluh badannya terasa lemas, terkadang merasa pusing
2. Ibu sekali- sekali sering merasakan sakit kepala namun sakit yang
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran
Anak pertama ibu lahir pada tahun 2015, umur kehamilan 9 bulan, secara
spontan, presentasi belakang kepala, ditolong oleh bidan, dengan jenis kelamin
perempuan, BBL 2800 gram, PB 50 cm, dengan keadaan baik, dan masa nifas
berlangsung baik.
1. Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, malaria dan diabetes
terlarang
F. Riwayat reproduksi
8. Ibu dan keluarga ingin persalinannya berjalan lancar dan ditolong oleh
Ibu tidak pernah menjadi akseptor Kb apapun selama ini dengan alasan ingin
memiliki anak.
I. Pemeriksaan fisik
2. Kesadaran : composmentis
6. Lila : 25 cm
7. Tanda-tanda vital
8. Pemeriksaan khusus
a. Kepala
Kulit dan rambut bersih, tidak rontok, tidak ada benjolan sekitar kepala,
Tampak ibu lemas, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada edema, tidak
c. Mata
d. Hidung
51
e. Mulut/ gigi
f. Leher
g. Payudara
h. Abdomen
5) Lingkar perut : 89 cm
i. Ekstremitas
Tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada varises, reflex patella
j. Pemeriksaan laboratorium
1) Hemoglobin (Hb) : 8,4 gram% dengan menggunakan alat untuk
LANGKAH II.
convergen, intra uteri, tunggal, hidup, keadaan janin baik, keadaan ibu dengan
anemia.
1. GII PI A0
a. Data subjektif
keguguran
b. Data objektif
Ibu mengatakan hamil kedua, pada pemeriksaan fisik tonus otot perut
a. Data subjektif
b. Data objektif
(30- 32 minggu).
3. Punggung kanan
a. Data subjektif
Ibu merasakan gerakan janinnya kuat pada kuadran kanan bawah perut ibu
b. Data objektif
Palpasi leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula
lebar seperti papan pada sisi kanan perut ibu dan sisi kanan teraba bagianbagian kecil yang
menunjukkan bahwa punggung kiri.
a. Data objektif
Palpasi leopold III dapat menentukan bagian terendah janin. Pada palpasi
teraba bagian keras, bulat dan melenting menandakan kepala dan palpasi
pintu atas paggul. Dan saat palpasi kedua tangan pemeriksa masih bertemu
5. Intra uterin
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan janin kuat dan tidak ada nyeri perut
b. Data objektif
Salah satu tanda kehamilan intra uteri adalah terasa gerakan janin dalam
rahim, tidak ada rasa nyeri saat dilakukan palpasi dan perkembangan janin
6. Tunggal
a. Data subjektif
b. Data objektif
Detak Jantung Janin (DJJ) terdengar jelas kuat dan teratur pada perut
1) Pada palpasi hanya teraba 2 bagian besar janin yaitu kepala pada bagian
bawah abdomen dan bokong pada bagian fundus uteri, ini menandakan
2) Auskultasi DJJ pada kehamilan tunggal akan terdengar pada satu sisi,
sedangkan pada kehamilan yang ganda, terdengar DJJ pada dua lokasi
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan janin kuat di kuadran kanan bawah perut ibu
b. Data objektif
a. Data subjektif
b. Data objektif
yaitu merasa lelah dan sering mengantuk, pusing dan lemah, tidak enak
dapat di tentukan apabila kadarHb < 11 g/dl (pada trimester I dan III) atau
Langkah III.
berkurang.
a. Data subjektif
Ibu mengeluh sering pusing, kadang sakit kepala, mudah lelah, merasa
lemah dan terkadang sesak nafas
b. Data objektif
2. Konjungtiva pucat
3. Hb 8,4 gram%
beberapa masalah. Melihat dari usia kehamilan yang hampir aterm dapat
LANGKAH IV.
Pada kasus anemia tidak diperlukan tindakan segera kepada klien selama
keadaan atau kondisi pada ibu yang mengalami anemia ini tidak pingsan, syok
atau dalam keadaan tidak sedarkan diri. Adapun tindakan yang dilakukan pada
ibu yang mengalami anemia yaitu dengan pemberian tablet tambah darah
anemia yang merupakan cara yang efektif karena dapat mencegah dan
menanggulangi anemia akibat kekurangan zat besi dan atau asam folat. untuk
ibu hamil diberikan setiap hari selama masa kehamilannya atau minimal 90
LANGKAH V.
Rencana tindakan
1. Tujuan
yaitu agar kehamilan dapat berlangsung normal, keadaan ibu dan janin
baik, dan anemia yang dialami ibu dapat teratasi.
2. Kriteria keberhasilan
3) Suhu : 36- 37 C
d. Hb > 11 gram%
f. Keluhan ibu berkurang hilang mengenai rasa pusing dan tidak mudah lelah,
ibu akan mengerti sehingga ibu akan bersifat kooperatif terhadap tindakan
Rasional: kebutuhan gizi pada ibu hamil penting dan lebih dari
Rasional : agar ibu lebih hati-hati dalam menghadapi anemia yang sedang
selama hamil.
1) SF 1 x 1 tablet/ hari
mengandung zat besi terlebih lagi ibu yang sedang mengalami anemia.
2) Vitamin B kompleks
termasuk pencernaan.
3) Vitamin C
LANGKAH VI.
janin baik, kepala berada di bawah, DJJ terdengar jelas kuat dan teratur
lelah, terkadang sakit kepala dan sesak napas merupakan akibat dari
penurunan Hb dalam darah yang jumlahnya 8,4 gram%. Hal ini diatasi
tahu, tempe, telur, dan sayur-sayuran yang berwarna hijau dan buahbuahan.
2) Kebutuhan protein dapat diperoleh dari telur, tahu, tempe, ikan dan
susu.
3) Zat besi yang diperlukan setiap hari dapat diperoleh dari daging, hati,
infeksi apabila basah ataupun kotor. Ibu mengerti dan mau melaukan
anjuran yang disampaikan.
aktifitas yang dapat membuat ibu kelelahan. Ibu mengerti dan mau
b. Demam
d. Penglihatan kabur
j. Kejang
tangga akan diserahkan pada adiknya apabila kelahiran sudah hampir tiba.
a. Fe 1 x1 tablert/ hari
b. B com 3x 1/ hari
c. Vit C 3 x 1/ hari
Ibu mengerti dan akan mengkomsmsi obat-obat yang tela diberikan sesuai
9 Juni 2017, tetapi bila ada keluahan ibu boleh datang kapan saja. Ibu
LANGKAH VII.
b. Tanda-tanda vital
3) Suhu : 36,4 C
4) Pernapasan : 24 x/ menit
2. Bayi dalam kondisi yang baik dan DJJ terdengar jelas kuat, dan teratur
Identitas Ibu/Suami
Pendidikan : SMA/ SD
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran
Data Objektif
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran composmentis
c. Suhu : 36,4 C
5. Berat badan : 61 kg
6. Lila : 24 cm
9. Tidak ada edema pada wajah, tidak ada benjolan, tidak cloasma
gravidarum
15. Tidak ada edema pada dan varises pada kedua tungkai, reflex patella
hemoglobin klien
Assesment
GII PI A0, Gestasi 30- 32 minggu, punggung kanan, presentase kepala,
convergen, intra uteri, tunggal, hidup, keadaan janin baik, keadaan ibu dengan
anemia.
Planning
Tanggal 04 Mei 2017 jam 10.00 wita
kehamilan normal, ibu dalam keadaan anemia, dan ibu sudah mengerti
keadaan kehamilannya.
2) Kebutuhan protein dapat diperoleh dari telur, tahu, tempe, ikan dan
susu.
3) Zat besi yang diperlukan setiap hari dapat diperoleh dari daging, hati,
infeksi apabila basah ataupun kotor. Ibu mengerti dan mau melaukan
aktifitas yang dapat membuat ibu kelelahan. Ibu mengerti dan mau
b. Demam
d. Penglihatan kabur
j. Kejang
keadaan ibu yang sedang mengalami anemia. Komplikasi yang yang mungkin
janin dalam rahim terganggu. Sedangkan pada masa persalinan dapat terjadi
gangguan his sehingga kala satu dan dua dapat berlangsung lama. Pada masa
pengeluaran ASI berkurang. Ibu mengerti dengan apa yang telah disampaikan
a. Fe 1 x1 tablert/ hari
b. B com 3x 1/ hari
c. Vit C 3 x 1/ hari
Ibu mengerti dan akan mengkomsmsi obat-obat yang telah diberikan sesuai
9 juni 2017, tetapi bila ada keluahan ibu boleh datang kapan saja. Ibu