RESUME
Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
C. Prinsip Pembelajaran
Ada beberapa prinsip umum proses pembelajaran di laboratorium. Prinsip-prinsip tersebut
diantaranya:
Laboratorium adalah tempat siswa berpraktek, baik untuk menguji suatu konsep, untuk
mencari dan menemukan, maupun untuk memahami suatu proses atau prosedur tertentu.
Laboratorium bukan tempat untuk mempelajarai data dan fakta yang diarahkan untuk
menguasai materi pelajaran yang bersifat hapalan. Dengan demikian guru sebaiknya
menghindari kontak dengan siswa secara langsung. Biarkan siswa bekerja sesuai dengan
pemahamannya. Kalaupun guru diperlukan sebatas membantu manakala siswa mengalami
kesulitan-kesulitan dalam proses pembelajaran.
Laboratorium adalah tempat untuk menguji atau mencari dan menemukan sesuatu. Oleh sebab
itu proses pembelajaran di laboratorium akan efektif digunakan manakala siswa terdorong
oleh rasa keingintahuan atau kepenasaran tentang sesuatu. Kadar keingintahuan itu akan
menentukan motivasi belajar di laboratorium. Semakin tinggi rasa ingin tahu sisiwa, maka
semakin efektif siswa memanfaatkan laboratorium. Dengan demikian sebelum pembelajaran
di laboratorium, guru perlu mengembangkan kepenasaran siswa.
D. Model Pembelajaran
Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur
pembelajaran.
Macam-macam model pembelajaran :
1. Take and give : Model pembelajaran Take and Give merupakan model pembelajaran
yang ber tujuan, agar peserta didik mampu memahami materi pelajaran yang diberikan
pembimbing dan peserta didik lainnya. Langkah : siapkan kartu yang berisi nama
siswa, bahan pembelajaran, informasi kompetensi dan sajian materi. Untuk tahap
pemantapan tiap siswa disuruh berdiri dan mencari teman untuk memberi informasi
tentang materi atau pendalaman kepada siswa lain, kemudian mencatatnya pada kartu.
Dilakukan pada siswa lain secara bergantian, evaluasi dan refleksi.
2. PICTURE AND PICTURE : Model pembelajaran PICTURE AND PICTURE adalah
suatu pembelajaran yang menggunakan gambar dipasangkan/diurutkan menjadi urutan
logis. Mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar
berisi kompetensi, sajian materi, perlihatkan kegiatan yang berkaitan dengan materi,
siswa (wakil) mengurutkan gambar sehingga sistematik, guru mengkonfirmasi urutan
gambar tersebut dan menanamkan konsep sesuai materi bahan ajar, kesimpulan,
evaluasi dan refleksi
3. Mind mapping : Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal
peserta didik. tujuannya adalah : informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka,
siswa berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatif jawaban,
presentasi hasil diskusi kelompok, siswa membuat kesimpulan dari hasil setiap
kelompok, evaluasi dan refleksi.
4. Demostration : Pembelajaran ini khusus untuk materi yang memerlukan peragaan media
atau eksperimen. Langkahnya adalah : informasi kompetensi, sajian gambaran umum
materi bahan ajar, membagi tugas pembahasan materi untuk tiap kelompok, menunjuk
siswa atau kelompok untuk mendemonstrasikan bagiannya, diskusi kelas, kesimpulan
dan evaluasi, serta refleksi.
5. Talking stick : Suatu model pembelajaran dengan bantuan tongkat, bagi peserta didik
yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari pendidik.
Setelah peserta didik mempelajari materi pokok, selanjutnya kegiatan ini diulang terus
menerus. Model pembelajaran dimana guru menyiapkan tongkat, sajian materi pokok,
siswa membaca materi lengkap pada wacana, guru mengambil tongkat dan memberikan
tongkat kepada siswa, kemudian siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan
dari guru, tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan pertanyaan lagi
dan seterusnya, guru membimbing memberikan kesimpulan refleksi dan evaluasi.
6 .Role playing : Model pembelajaran ini adalah guru menyiapkan skenario pembelajaran,
menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario tersebut, pembentukan
kelompok siswa, penyampaian kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan
skenario yang telah dipelajari. Kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh
pelakon, presentasi hasil kelompok, membimbing kesimpulan dan refleksi. Role
playing adalah metode bermain peran dalam suatu metode pembelajaran, di mana
subjek diminta untuk berpura – pura menjadi seseorang dengan profesi tertentu yang
digeluti orang tersebut. Subjek juga diminta untuk berpikir seperti orang tersebut agar
dia dapat mempelajari tentang bagaimana menjadi seseorang dengan profesi tersebut.
7. Sq3r (Survey, Question, Read, Recite, Review) : Pembelajaran ini adalah strategi
membaca yang dapat mengembangkan meta kognitif siswa. Survey dengan mencermati
teks bacaan dan mencatatmenandai kata kunci, Question dengan membuat pertanyaan
(mengapabagaimana, darimana) tentang bahan bacaan (materi bahan ajar), Read dengan
membaca teks dan cari jawabanya, Recite dengan pertimbangkan jawaban yang
diberikan (catat-dibahas bersama), dan Review dengan cara meninjau ulang.
8. Jigsaw : Merupakan metode belajar kooperatif dengan cara peserta didik belajar dalam
kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara heterogen.
Setiap peserta didik bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan
mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain. Memberikan informasi
bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri dari
beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota kelompok
bertugas membahas bagian tertentu. Buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang
sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi, kembali ke kelompok asal, pelaksanaan
tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi
serta refleksi.
9. Problem solving : Problem solving Adalah cara mengajar yang dilakukan dengan cara
melatih peserta didik menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau
secara bersama – sama. Sajikan permasalahan yang memenuhi kriteria,
mengidentifikasi pola atau aturan yang disajikan. Siswa mengidentifikasi, menduga,
dan akhirnya menemukan solusi. Siswa dapat berkelompok atau individual untuk
mengeksplorasi, menginvestigasi.
Peran dosen/ instruktur dan mahasiswa dalam memperoleh pengalaman dalam proses
pembelajaran dituliskan sebagai berikut :
Mahasiswa Dosen/instruktur
Secara aktif mencari pengalaman Merencanakan dna membagi tugas-
Menggambarkan/menguji ide dan tugas
asumsi-asumsi Mengamati, memberi umpan balik,
Membagi pengalaman, menjelaskan, membimbing dan membantu
memilih cara kerja Memberi bantuan jika diperlujkan
Membangun rasa percaya diri dan membantu menghubungkan
dengan kenyataan
Mendorong, mendukung, dan
memastikan
f. Evaluasi
Evaaluasi dan monitoring kegiatan laboratorium dilakukan untuk mengetahui keterlakasanaan
ketercapaian tujuan kegiatan laboratorium yang telah direncanakan dan sedang dilaksanakan.
1. Evaluasi dan monitoring kegiatan laboratorium diperlukan untuk mengontrol dan
mengendalikan serta memotivasi kegiatan laboratorium yang sedang dilaksanakan dalam
semeter atau tahun ajaran berjalan.
2. Evaluasi dan monitoring kegiatan laboratorium dimaksudkan untuk memperoleh data
mengenai keterlakasanaan kegiatan laboratorium yang seharus dilaksanakan sesuai
dengan perencanaannya, kendala atau hambatan dan peluang pelaksanaan kegiatan yang
dilaksanakan.
3. Data yang diperoleh dari evaluasi dan monitoring kegiatan laboratorium semester atau
tahaun ajaran yang lalu dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
memeperhitungkan peluang dan kendala dalam meerencanakan kegiatan semester atau
tahun ajaran yang akan datang.
4. Evaluasi kegiatan laboratorium dapat dilakukan berdasarkan data-data dari pelaksanaan
kegiatan laboratorium seperti daftar hadir, dafdtar pemakaian laboratorium, daftar
penggunaan alat-alat laboratorium, daftar peminjaman alat-alat, berita acara, dan
sebagainya.
Soal
a. Roleplay
b. Drama
c. Akting
d. Reka Adegan
e. Menirukan
Jawaban : A
2. Metode pembelajaran yang menyajikan suatu prosedur atau tugas, cara menggunakan
alat, dan cara berinteraksi dengan klien. Merupakan pengertian dari pembelajaran metode
a. Eksperimen
b. Demontrasi
c. Simulasi
d. Role Play
e. Tatap Muka
Jawaban : B