Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Remaja

◦ Secara etimologi, remaja berarti “tumbuh menjadi dewasa”. Definisi remaja (adolescence). Menurut
WHO, masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, di mana pada
masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya
perubahan-perubahan perkembangan, baik fisik, mental, maupun peran sosial
Karakteristik remaja berdasarkan umur adalah berikut ini. 
1. Masa remaja awal (10-12 tahun) 
 Lebih dekat dengan teman sebaya. 
Ingin bebas. 
 Lebih banyak memperlihatkan keadaan tubuhnya. 
Mulai berpikir abstrak. 
2. Masa remaja pertengahan (13-15 tahun) 
 Mencari identitas diri. 
 Timbul keinginan untuk berkencan. 
 Mempunyai rasa cinta yang mendalam. 
 Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak. 
 Berkhayal tentang aktivitas seks. 
3. Remaja akhir (17-21 tahun) 
 Pengungkapan kebebasan diri. 
 Lebih selektif dalam mencari teman sebaya. 
 Mempunyai citra tubuh (body image) terhadap dirinya sendiri. 
 Dapat mewujudkan rasa cinta.
tugas perkembangan remaja
◦ Adapun tugas perkembangan remaja Hurlock (1991) adalah sebagai berikut. 
 Mampu menerima keadaan fisiknya. 
 Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa. 
 Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis. 
 Mencapai kemandirian ekonomi. Remaja merasa sanggup untuk hidup berdasarkan usaha sendiri.Ini terutama
sangat penting bagi laki-laki. Akan tetapi dewasa ini bagi kaum wanita pun tugas ini berangsur-angsur menjadi
semakin penting. 
 Mencapai kemandirian emosional. 
 Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai
anggota masyarakat. 
 Memahami dan menginternalisasi nilai-nilai orang dewasa dan orang tua. 
 Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa. 
Perubahan Fisik pada Masa Remaja 
 

Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-tanda sebagai berikut. 
1. Tanda-tanda seks primer 
Tanda-tanda seks primer yang dimaksud adalah yang berhubungan langsung dengan organ seks. Reproduksi remaja
disebutkan bahwa ciri-ciri seks primer pada remaja adalah sebagai berikut. 
a. Remaja laki-laki 
Remaja laki-laki sudah bisa melakukan fungsi reproduksi bila telah mengalami mimpi basah. Mimpi basah biasanya terjadi
pada remaja laki-laki usia antara 10-15 tahun. Mimpi basah sebetulnya merupakan salah satu cara tubuh laki-laki ejakulasi.
Ejakulasi terjadi karena sperma yang terus menerus diproduksi perlu dikeluarkan. Ini adalah pengalaman yang normal bagi
semua remaja laki-laki. 
b. Remaja wanita 
Pada remaja wanita sebagai tanda kematangan organ reproduksi adalah ditandai dengan datangnya menstruasi (menarche).
Menstruasi adalah proses peluruhan dalam atau endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui
vagina. Hal ini berlangsung terus sampai menjelang masa menopause yaitu ketika seorang berumur sekitar 40-50 tahun.
◦ 2. Tanda-tanda seks sekunder 
◦ Ciri-ciri seks sekunder pada masa remaja adalah sebagai berikut. 
◦ a. Remaja laki-laki 
 Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki bertambah besar. 
 Bahu melebar, pundak serta dada bertambah besar dan membidang, pinggul menyempit.
 Pertumbuhan rambut di sekitar alat kelamin, ketiak, dada, taangan, dan kaki. 
 Tulang wajah memanjang dan membesar tidak tampak seperti anak kecil lagi. 
 Tumbuh jakun, suara menjadi besar. 
 Penis dan buah zakar membesar. 
 Kulit menjadi lebih kasar dan tebal dan berminyak 
 Produksi keringat menjadi lebih banyak. 
◦ b. Remaja wanita 
 Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki bertambah besar. 
 Pinggul lebar, bulat dan membesar. 
 Tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina. 
 Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar. 
 Pertumbuhan payudara, puting susu membesar dan menonjol, serta kelenjar susu berkembang, payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat. 
 Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori-pori bertambah besar, kelenjar lemak, dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. 
 Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu,lengan
dan tungkai.
◦ Tantangan Dan Masalah Remaja
◦ Perilaku Seks Bebas Di Kalangan Remaja
◦ Pengertian Seks Bebas Seks adalah perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering disebut jenis
kelamin. Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka atau dalam dunia
prosituisi. 
 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seks Bebas 
◦ Faktor Umum 
 Latar belakang terjadinya perilaku seks bebas pada umumnya dipengaruhi oleh beberpa faktor, sebagai berikut. 
 Gagalnya sosialisasi norma-norma dalam keluarga, terutama keyakinan agama dan moralitas. 
 Semakin terbukanya peluang pergaulan bebas setara dengan kuantitas pengetahuan sosial dengan kelompok pertemanan.
 Kekosongan aktivitas-aktivitas fisik dan rasio dalam kehidupan sehari-hari. 
 Sensitivitas penyerapan dan penghayatan terhadap struktur pergaulan dan seks bebas relative tinggi. 

◦ Pengaruh Buruk Akibat Hubungan Seks Bebas Bagi Remaja 


◦ Kematangan organ seks dapat berpengaruh buruk bila remaja tidak mampu mengendalikan rangsangan seksualnya,
sehingga tergoda untuk melakukan hubungan seks pranikah. Hal ini akan menimbulkan akibat yang dapat dirasakan bukan
saja oleh pasangan, khususnya remaja putri, tetapi juga orang tua, keluarga, bahkan masyarakat. 
Kesehatan Reprodukasi Remaja 

◦ Kesehatan reproduksi remaja menurut Adji (2003) adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi, dan proses reproduksi
yang dimiliki oleh remaja
◦ Berikut adalah beberapa keadaan yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan remaja termasuk kesehatan reproduksi
remaja. 
◦ 1. Masalah gizi buruk 
 Anemia dan kurang energi kronis (KEK) 
 Pertumbuhan yang terhambat pada remaja putri, sehingga mengakibatkan panggul sempit dan beresiko untuk melahirkan bayi berat
lahir rendah (BBLR) dikemudian hari 
◦ 2. Masalah pendidikan 
 Buta huruf yang mengakibatkan remaja tidak mempunyai akses informasi yang dibutuhkannya serta kurang mampu mengambil
keputusan yang terbaik untuk kesehatan dirinya. 
 Pendidikan rendah dapat mengakibatkan remaja kurang mampu memenuhi kebutuhan fisik dasar ketika berkeluarga, dan hal ini
akan berpengaruh buruk terhadap derajat kesehatan diri dan keluarganya. 
◦ 3. Masalah lingkungan dan pekerjaan 
 Lingkungan dan suasana kerja yang kurang memperhatikan kesehatan remaja yang bekerja sehingga akan mengganggu kesehatan
remaja. 
 Lingkungan sosial yang kurang sehat dapat menghambat, bahkan merusak kesehatan fisik, mental dan emosional remaja. 
◦ . Masalah seks dan seksualitas 
 Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tepat tentang masalah seksualitas, misalnya mitos yang tidak benar. 
 Kurang bimbingan untuk bersikap positif dalam hal yang berkaitan dengan seksualitas. 
 Penyalahgunaan dan ketergantungan napza yang mengarah kepada penularan HIV dan AIDS melalui jarum suntik
dan hubungan seks bebas yang dewasa ini semakin mengkhawatirkan. 
 Penyalahgunaan seksual 
 Kehamilan remaja 
 Kehamilan pranikah/diluar ikatan pernikahan 
◦ 5. Masalah perkawinan dan kehamilan dini 
 Ketidakmatangan secara fisik dan mental 
 Resiko komplikasi dan kematian ibu dan bayi lebih besar 
 Kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri 
 Resiko untuk melakukan aborsi yang tidak aman 
◦  
Pengetahuan Dasar Remaja Agar Kesehatan Reproduksi Optimal 
 Pengetahuan dasar remaja agar optimal meurut Adjie(2003) remaja perlu mengetahui tentang hal-hal berikut. 
 Pengenalan mengenai sistem, proses, dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh kembang remaja).  
 Mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana merecanakan kehamilan agar sesuai dengan
keinginannya dan pasangannya  
 Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi.  
 Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi.  
 Pengaruh sosial dan media terhadap prilaku seksual.  
 Kekerasan seksual dan bagaimana menghindariya.  
 Mengembangkan kemampuan komuikasi berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar mampu
menangkal hal-hal yang bersifat negatif.  
 Hak-hak reproduksi. 

Anda mungkin juga menyukai