Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEBIDANAN

KOMUNITAS
“Kehamilan Remaja”
Dosen Pembimbing :
Ririn Indriani, S.ST. M.Tr.Keb
Disusun Oleh :

Ninne Gerdha Fardiyana P17321181001


Annisa Arum Shinta Dewi P17321181002
Putri Faiqotul Himmah P17321181005
Mirza Aulia Cahyani P17321183028
Aliffiyanti Fairuz P17321183030
Regita Sulistiya Nindya W P17321183031
Victoria Adelia Khoirunisa P17321183038
Selvyra Eka Masturina P17321183040
“DEFINISI

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang
terjadi pada remaja yang berumur di bawah 17
tahun. (Kepaniteraan Klinik Obstetri dan
Ginekologi: 44).

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang


terjadi pada wanita usia antara 14 – 19 tahun
baik melalui proses pra nikah
atau nikah. (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2001).
“FACTOR
PENYEBAB”
Hal yang mengakibatkan
terjadinya kehamilan remaja

 Perubahan Zaman,  Semakin Cepatnya Usia Pubertas,

 Adanya Trend Baru dalam Berpacaran  Kurangnya peran Orang Tua dalam
Dikalangan Remaja, keluarga,

 Kurangnya pendidikan seks dari orang  Pengetahuan Yang Minim,


tua dan keluarga terhadap remaja,
 Perubahan Kadar Hormon,
 Perkembangan iptek yang tidak
didasari dengan perkembangan mental  Faktor Agama dan Iman,
yang kuat,
“KERJASAMA
PIHAK TERKAIT”
Mengorganisir masyarakat 01
02 Membentuk jaringan kerja
“Melakukan pendekatan kepada “Beberapa jaringan kerja bidan di
tokoh masyarakat, kunjungan atau komunitas antara lain Puskesmas,
tatap muka untuk menjelaskan Polindes, Posyandu, BPM,
maksud dan tujuan “ dasawisma, kunjungan rumah
pasien “
Memberdayakan pihak lain 03 04
Mengajar masyarakat seperti
“Pemanfaatan fasilitas dan potensi yang perilaku hidup sehat
ada di masyarakat untuk diberdayakan,
seperti potensi sumber daya alam, “Menerapkan tindakan
potensi desa, dan sumber daya manusia” preventif dan promotif”
“PENATALAKSANAAN”
Pencegahan
Kehamilan Remaja

 Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah,


 Hindari perbuatan yang memberi dorongan negatif misalnya
perilaku sex,
 Penyuluhan meliputi Kesehatan Reproduksi Remaja, Keluarga
Berencana (alat kontrasepsi, kegagalan dan solusinya),
 Penyuluhan meliputi Kesehatan Reproduksi Remaja, Keluarga
Berencana (alat kontrasepsi, kegagalan dan solusinya),
Lanjutan….

 Kegiatan positif,
 Jangan terjebak pada rayuan gombal,
 Hindari pergi dengan orang yang
terkenal,
 Mendekatkan diri pada Tuhan.
Penyuluhan meliputi :
 Kesehatan Reproduksi Remaja,
 Keluarga Berencana (alat kontrasepsi, kegagalan dan solusinya),
 Penanganan Kehamilan Remaja.
Lanjutan….
 Sikap bersahabat jangan mencibir,
 Konseling kepada remaja dan keluarga meliputi kehamilan dan
persalinan,
 Membantu mencari penyelesaian masalah yaitu dengan
menyelesaikan secara kekeluargaan, segera menikah,
 Periksa kehamilan sesuai standart,
 Gangguan jiwa atau resiko tinggi segera rujuk ke Sp.OG,
 Bila ingin abortus maka berikan konseling resiko abortus.
Langkah – langkah untuk mengendalikan masalah kehamilan
remaja,antara lain :

Sebelum terjadinya kehamlan : Setelah terjadinya Kehamilan :


1. Menjaga kesehatan reproduksi 1. Hasil konsepsi dan nidasi memiliki hak
dengan melakukan hubungan untuk hidup dan mendapatkan
perlidungan
seksual yang bersih dan aman
2. Hasil konsepsi dan nidasi merupakan
2. Menggunakan alat kontrasepsi zigot yang mempunyai potensi untuk
(kondom,pil,dll) hidup
3. Memberi pendidikan seksual 3. Hasil konsepsi dan nidasi nasibnya
sejak dini ditentukan oleh ibu yang mengandung
4. Meningkatkan iman da takwa 4. Hasil konsepsi dan nidasi mempunyai
kepada Tuhan YME sesuai landasan moral yang kuat karena
dengan agama masing – potensinya untuk tumbuh kembang
masing menjadi geberasi yang didambakan
setiap keluarga.
BERDASARKAN
PERTIMBANGAN
TERSEBUT,LANGKAH
YANG DAPAT DIAMBIL
ADALAH ???
1. Membiarkan tumbuh kembang janin sampai lahir, sekalipun
tanpa ayah yang jelas dan selanjutnya menjadi tanggung jawab
negara. Pasangan dinikahkan sehingga bayi yang lahir
mempunyai keluarga yang sah.
2. Dilingkungan negara yang dapat menerima kehadiran bayi tanpa
ayah, pihak perempuan memeliharanya sebagai anak secara
lazim.
3. Dapat dilakukan terminasi kehamilan dengan berbagai teknik
sehingga keselamatan remaja dapat terjamin untuk
menyungsung kehidupan normal sebagaimana semestinya.
Undang-undang kesehatan yang mengatur gugur kandung
secara legal yaitu no. 23 tahun 1992
PEMBAHASAN
Dalam Lingkup masalah kebidanan komunitas yang
banyak dijumpai yaitu adalah permasalahan Remaja.
Macam – macam permasalahan remaja antara lain :
 Pernikahan dini
 Hamil Diluar Nikah
 Kehamilan dini
 Sex Bebas
 Penyakit menular Seksual (PMS), HIV, AIDS,Keputihan
 Narkoba,
 Aborsi
Dari macam Permasalahan remaja diatas yang paling tiggi
presentasinya yaitu pada Kehamilan Dini, hal ini dikarenakan sex
bebas sehingga mengakibatka pernikahan dini dan hamil diluar
nikah. Rata-Rata remaja yang mengalami permasalahan tersebut
berkisar antara umur 15-19 tahun ( Dibawah umur 20 tahun), dan
presentasi yang paling banyak adalah pada umur 17 tahun.

Pada 1 tahun terakhir dari 2013 sampai sekarang, yang


mempunyai riwayat kehamilan dan persalinan pada umur 15-19
tahun kurang lebih berkisar 55 % dari total pasien yang ada. Dan
yang memang masuk dalam kehamilan di luar nikah sekitar 35 %
dan sisanya 20 % memang menikah diumur muda.
Hal ini sangat memprihatinkan, khususnya bidan yang
langsung menangani kasus tersebut, karena factor resiko
yang akan terjadi pada kehamilan dan persalinan semakin
tinggi ini disebabkan salah satunya belum ada persiapan
secara fisik, mental, dan psikis dari anak tersebut.selain
itu factor yang akan timbul yaitu BBLR,dan perdarahan
yang dikarenakan anemia (disebabkan oleh pola makanan
yang tidak bergizi). Bahkan banyak yang megambil jalan
pintas dengan menggugurkan kandungannya (Aborsi).
Dalam kasus ini kami mencoba memberikan konseling
mengenai kehamilan dini baik pernikahan yang direcanakan
ataupun tidak pada remaja dengan mengikutsertakan peran
keluarga dalam penangananya, namun ditinjau dari pihak keluarga
itu sendiri masih ada yang kurang erduuli atau tidak
memperhatikan. Sehingga selalu terjadi dan berulang lagi disetiap
keluarga, hal ini dikarenakan mayoritas remaja yang mengalami
masalah kehamilan dini berasal dari keluarga yang seperti itu pula
ataupun keluarga yang Broken Home ( dengan kasus perceraian )
sehingga kita sebagai bidan agak kesulitan karena kurangnya
dukungan dari Intern ( keluarga remaja itu sendiri ).
Dan selama ini kami mungkin lebih bisa membantu dalam
pengawasan kehamilannya dalam setiap kunjungan, memberikan
konseling mengenai kehamilan dan persalinan beserta resiko dan
tanda bahaya, yang mungkin ini lebih berguna karena merekapun
biasanya belum pernah mengetahui apa-apa yang berhubungan
dengan kehamilan serta persalinan. Dan Kami sebagai bidan lebih
mengarahkan dan memposisikan pasien remaja tersebut sebagai
sahabat untuk mendengar keluh kesah dan sebagai motivator untuk
mereka secara langsung. Sehingga mereka akan merasa bahwa
tidak terlalu tersudut dan tersalahkan oleh kesalahan yang mereka
buat sendiri. Dan dengan itu kita bisa mencapai tujuan yaitu untuk
keselamatan ibu serta bayinya
Dan selama ini kami mungkin lebih bisa membantu dalam
pengawasan kehamilannya dalam setiap kunjungan, memberikan
konseling mengenai kehamilan dan persalinan beserta resiko dan
tanda bahaya, yang mungkin ini lebih berguna karena merekapun
biasanya belum pernah mengetahui apa-apa yang berhubungan
dengan kehamilan serta persalinan. Dan Kami sebagai bidan lebih
mengarahkan dan memposisikan pasien remaja tersebut sebagai
sahabat untuk mendengar keluh kesah dan sebagai motivator untuk
mereka secara langsung. Sehingga mereka akan merasa bahwa
tidak terlalu tersudut dan tersalahkan oleh kesalahan yang mereka
buat sendiri. Dan dengan itu kita bisa mencapai tujuan yaitu untuk
keselamatan ibu serta bayinya
“KESIMPULAN”
Kehamilan dini pada remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita
usia 14-19 tahun baik melalui proses pranikah atau nikah. Dari jumlah remaja
yang hamil pada pranikah dapat disimpulkan bahwa banyak remaja masih
minim pengetahuannya akan hubungan seksual.
Masalah yang timbul akibat kehamilan remaja diantaranya adalah masalah
kesehatan reproduksi, masalah psikologi pada kehamilan remaja. Abortus
dengan konsekuensi psikososial seperti rasa bersalah yang berlebihan, ancaman
hukuman pidana dan saksi adat masyarakat, PMS, gangguan dan tekanan
psikososial dimasa lanjut yang timbul akibat hubungan seks remaja pra nikah.
bidan mungkin harus lebih memberikan pendekatan dan konseling
maksimal untuk permasalahan yang sudah atau belum terjadi. Setidaknya
membuka pengetahuan remaja akan permasalahan tersebut beserta dampak yang
akan terjadi serta pemberian penanganan kepada yang sudah melakukan hal
tersebut dengan tepat sasaran dan tujua
THANK YOU
ANY QUESTION ???

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai