Anda di halaman 1dari 5

66

4.3 Pembahasan

Pembahasan merupakan bagian dari Laporan Tugas Akhir yang

berisikan uraian secara mendalam tentang perbedaan atau kesenjangan dan

dan hasil penelitian persamaan antara tinjauan pustakan dengan tinjauan

kasus yang terjadi selama penulis melakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu

Hamil dengan Anemia di PMB Kusrini, S.ST yang dimulai pada bulan

Desember-Januari 2019.

4.3.1 Subjektif

Pada pengkajian data subjektif Ny. R mengeluh badan lemah, lesu

dan lelah. Ibu merasa cemas dengan keadaannya. Lekuhan-keluhan yang

dirasakan ibu sesuai dengan teori Manuaba dkk (2007) yaitu ibu hamil

yang mengalami anemia ringan akan meraskan pusing, cepat lelah dan

badan terasa lemas sehingga pasien tidak nyaman dengnan kondisi yang

dirasakannya.

4.3.2 Objektif

Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil muka Ny. Sedikit pucat.

Mata Ny.R simetris, sklera putih, tidak oedema, konjungtiva merah muda.

Hal ini sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik pada ibu hamil dengan

anemia menurut Nursalam (2008).

Pengkajian objektif didapatkan hasil keadaan umum ibu kurang

baik, TD : 110/70 mmHg, N : 82X/menit, S : 36,7 0C,P : 24x/menit. Pada

pemeriksaan fisik wajah ibu terlihat sedikit pucat, dan terlihat lelah dan

lesu. Pada pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium

kadar Hemoglobin Ny. R 10,5 g/dL. Berdasarkan teori Manuaba dkk

66
67

(2010), kadar Hb normal/tidak anemia adalah 11 g/dL. Teori ini didukung

oleh Kemenkes RI (2013) bahwa kadar Hb pada ibu hamil adalah <11

g/dL pada trimester I dan III dan <10,5 g/dL pada trimester II. Menurut

World Health Organization (WHO) kejadian anemia saat hamil berkisar

antara 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr/dL sebagai

dasarnya.V

4.3.3 Assessment

Hasil assessment data yang akurat berupa diagnosa atau masalah

yang spesifik didokumentasikan sesuai dengan nomenklatur diagnosa

kebidanan. Yang harus diassesment adalah diagnosa dan masalah,

diagnosa dan masalah potensial, kebutuhan akan tindakan segera.

4.3.3.1 Merumuskan Diagnosa

Dari pengumpulan data subjektif dan objektif pada

kunjungan I didapat diagnosa Ibu G2P1A0H1 usia kehamilan 36-

37 minggu, janin hidup, tunggal, intra uterin, puki, letkep, V,

keadaan janin baik dan ibu dengan anemia ringan. Masalah ibu

cemas. Kebutuhan informasi hasil pemeriksaan, penkes nutrisi,

istirahat, tablet Fe, tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda

persalinan, senam hamil, dan jadwal kunjungan ulang.

Kunjungan II didapat dari pengumpulan data subjektif dan

objektif pada kunjungan II didapat diagnosa Ibu G2P1A0H1 usia

kehamilan 37- 38 minggu, janin hidup, tunggal, intra uterin, puki,

letkep, V, keadaan janin baik dan ibu dengan anemia ringan.


68

Masalah ibu cemas. Kebutuhan informasi hasil pemeriksaan,

penkes nutrisi, istirahat, tablet Fe dan jadwal kunjungan ulang.

Kunjungan III didapat dari pengumpulan data subjektif dan

objektif pada kunjungan III didapat diagnosa Ibu G2P1A0H1 usia

kehamilan 38- 39 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterin, puki, letkep,

V, keadaan ibu dan janin baik. Masalah tidak ada. Kebutuhan informasi

hasil pemeriksaan, istirahat, persiapan persalinan, tablet Fe dan

kunjungan ulang.

4.3.3.2 Masalah/ Diagnosa Potensial

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengkajian, tidak ada

perbedaan antara tinjauan dengan data yang ditemukan pada kasus.

Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh kurang baik bagi ibu

dan janin. Baik dalam kehamilan, persalinan, nifas, maupun masa

selanjutnya. Namun dalam kasus pada Ny. R saat ini, tidak ditemukan

diagnosa/masalah potensial.

4.3.3.3 Tindakan segera kolaborasi dan rujukan

Pada kasus Ny. R hamil dengan anemia ringan tidak ada tindakan

segera, kolaborasi dan tujukan.

4.3.4 Plan

Asuhan kebidanan yang direncanakan pada pasien dengan anemia

dilakukan dengan : memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi, istirahat,

pemberian tablet Fe, tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda persalinan,

senam hamil, persiapan persalinan dan menjadwalkan kunjungan ulang ibu

minimal 1 kali dalam seminggu atau pada saat ada keluhan.

Berdasarkan hasil penelitian Octa Dwienta (2013) menyebutkan bahwa

mengkonsumsi zat besi <30 butir/bulan menyebabkan anemia pada ibu hamil 3
69

kali dibandingkan ibu hamil dengan konsumsi zat besi ≥ 30 butir/bulan.

Ditemukannya teori yang mendukung, menurut teori Winknjosastro, dkk (2005)

keperluan akan zat besi pada kehamilan akan bertambah terutama pada trimester

akhir, pada proses pematangan sel darah merah zat besi diambil dari transferin

plasma yaitu cadangan besi dalam serum. Apabila plasma tidak cukup makan

akan mudah terjadinya anemia.

Pada kasus ibu hamil Ny. R dengan anemia ini perencanaan yang

diberikan sesuai dengan perencanaan di teori sehingga tidak ada kesenjangan

antara praktek dengan teori.

4.3.5 Cacatan pelaksanaan

Pada langkah ini asuhan yanng diberikan sesuai dengan yang telah

diuraikan pada langkah perencanaan dilaksanakan secara efesien dan aman serta

sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. Pelaksanaan dikerjakan sesuai

dengan rencana asuhan yang telah dibuat, yaitu

4.3.5.1 menginformasikan hasil pemeriksaan

4.3.5.2 memberi penkes tentang nutrisi

4.3.5.3 memberi penkes tentang istirahat

4.3.5.4 konseling tablet Fe

4.3.5.5 tanda-tanda bahaya kehamilan

4.3.5.6 tanda-tanda persalinan

4.3.5.7 senam hamil

4.3.5.8 persiapan persalinan

4.3.5.9 Kunjungan ulang

Pada kasus ini pelaksanaan telah dilakukan sesuai dengan perencanaan

yang sesuai dengan keluhan dan kebutuhan ibu. Pada langkah ini tidak

ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan praktek.


70

Adapun evaluasi yang dapat dari tanggan 02 – 16 Desember 2019

diantaranya adalah ibu telah mengerti dengan penkes yang diberikan, ibu telah

melakukan anjuran yang diberikan. Pada saat kunjungan pertama didapatkan

hasil pemeriksaan Hb ibu 10,5 g/dL, sedangkan pada kunjungan ke tiga setelah

pemberian tablet Fe sebanyak 60 mg dalam sehari selama 14 hari serta

mengkonsumsi makanan yang seimbang sesuai yang di anjurkan didapatkan Hb

ibu 11 g/dL.

Anda mungkin juga menyukai