Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, berdasarkan perhitungan oleh BPS diperoleh AKI tahun 2007


sebesar 248/100.000 KH. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2002 sebesar
307/100.000 KH, AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target
MDG 2015 (102/100.000 KH) sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua
komponen untuk mencapai target tersebut. Tetapi, apabila kita melihat AKI
berdasarkan data yang dikirimkan oleh Puskesmas seluruh Indonesia maka target
MDGs tersebut sedikit lagi akan tercapai(BPS, 2012).

Pada umumnya 80 90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya


10 -12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi
kehamilan patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak
karena kehamilandan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap
atau berangsur angsur. Deteksi dini dan tanda bahaya kehamilan merupakan
upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan
ataupun keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyakit penyerta
sebaiknya juga dikenali sejak awal sehingga dapat dilakukan berbagai upaya
maksimal untuk mencegah gangguan yang berat terhadap kehamilan dan
keselamatan ibu maupun bayi yang dikandungnya.(Adriaanz, 2014)

Perlunya dilakukan asuhan kehamilan yang komprehensif untuk dapat


mendeteksi/mengkoreksi/menatalaksanakan/mengobati sedini mungkin segala
kelainan yang terdapat pada ibu dan janinnya, dilakukan pemeriksaan fisik
diagnostik mulai dari anamnese yang teliti sampai dapat ditegakkan diagnosa
diferensial dan diagnosa sementara beserta prognosanya merupakan strategi
yang efisien dan efektif untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi .

Berdasarkan data di atas, maka penulis tertarik untuk menerapkan dan mengetahui
lebih lanjut pelaksanaan Asuhan Kebidanan di RSUD Palembang Bari. Oleh karena

1
itu penulis menyusun makalah ini yang berjudul Asuhan Kebidanan pada Ny R
G1 P0 A0 hamil 33 minggu JTH PresKep di Ruangan Poli Klinik Kebidanan
dan Penyakit Kandungan RSUD Palembang BARI Tahun 2017.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Agar mahasiswa mengetahui dan mampu melakukan Asuhan Kebidanan


pada ibu hamil Ny. R G1 P0 A0 hamil 33 minggu JTH PresKep di Ruangan Poli
Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUD Palembang BARI Tahun 2017.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data subjektif pada Ny. R G1 P0 A0


hamil 33 minggu JTH PresKep di Ruangan Poli Klinik Kebidanan dan Penyakit
Kandungan RSUD Palembang BARI.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data objektif pada Ny. R
G1 P0A0 hamil 33 minggu JTH PresKep di Ruangan Poli Klinik Kebidanan dan
Penyakit Kandungan RSUD Palembang BARI tahun 2017
3. Mahasiswa dapat melakukan analisa data pada Ny. R G1P0A0 hamil 33 minggu
JTH PresKep di Ruangan Poli Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
RSUD Palembang BARI.
4. Mahasiswa dapat melakukan penatalaksanaan pada Ny. R G1 P0 A0 hamil 33
minggu JTH PresKep di Ruangan Poli Klinik Kebidanan dan Penyakit
Kandungan RSUD Palembang BARI.

1.3 Waktu Pelaksanaan

Pengambilan data dan pengkajian data asuhan kebidanan pada Ny R


G1 P0 A0 hamil 33 minggu JTH PresKep dilakukan pada tanggal 23 Maret 2017.

2
1.4 Tempat Pelaksanaan

Asuhan Kebidanan Dilakukan Di Ruangan Poli Kebidanan dan Penyakit


Kandungan RSUD Palembang BARI Tahun 2017.

1.5 Manfaat

1.5.1 Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI

Diharapkan makalah ini dapat dijadikann masukan bagi tenaga kesehatan


dalam memberikan pelayanan tentang Asuhan kehamilan khususnya tentang
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal Ny. R G1 P0 A0

1.5.2 Bagi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang

Hasil makalah ini akan menjadi sumber informasi baru bagi mahasiswa dan
menambah daftar kepustakaan, untuk digunakan sebagai bahan acuan penelitian
yang akan datang dan berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan, menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan sumber bacaan khususnya bagi
mahasiswa Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang.

1.5.3 Bagi Mahasiswa

Diharapkan dapat menambah informasi serta wawasan khususnya tentang


asuhan kebidanan pada ibu hamil bagi mahasiswa Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palembang.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI


2.1.1 Selayang pandang
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI merupakan unsur penunjang
pemerintah daerah di bidang pelayanan kesehatan yang merupakan satu- satunya
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI terletak di jalan panca usaha No. 1
kelurahan 5 Ulu Darat Kecamatan Seberang Ulu, dan berdiri di atas tanah seluas 4,
5 H.
Bangunan berada lebih kurang 800 meter dari jalan raya jurusan kertapati.
Sejak tahun 2001 dibuat jalan alternative dari jalan jakabaring menuju RSUD
Palembang BARI. Saat ini sedang diupayakan pembangunan jalan langsung
menuju RSUD Palembang BARI dari jalan poros Jakabaring.
2.1.2 Visi Misi Dan Motto
Visi :

Menjadi Rumah Sakit Unggul, Amanah, dan Terpercaya di Indonesia

Misi :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang prima dengan


berorientasi pada keselamatan dan ketepatan sesuai standar mutu
berdasarkan pada etika dan profesionalisme yang menjangkau seluruh
lapisan masyarakat.
b. Meningkatkan mutu manajemen sumber daya kesehatan.
c. Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai rumah sakit pendidikan
dan pelatihan di Indonesia
Motto :
Kesembuhan dam Kepuasan Pelanggan Adalah Kebahagiaan Kami

4
Tujuan :
a. Mengoptimalkan pelayanan yang efektif dan efisien sesuai standar
mutu.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh
lapisan masyarakat.
c. Menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mampu
bersain di era pasar bebas
d. Meningkatkan kemampuan SDM yang berkompeten dibidangnya
e. Menyelenggarakan manajemen pengelolaan RS yang kondusif dan
profesional
f. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan yang berorientasi pada
perkembangan teknologi
g. Meningkatkan kesejahteraan pegawai untuk memberikan manfaat
yang signifikan kepada rumah sakit
h. Memperluas kerjasama di bidang pendidikan, pelatihan, dan
penelitian
i. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang handal dan
berkompeten di bidangnya
2.1.3 Sejarah
Sejarah Berdirinya :
a. Pada tahun 1985 sampai dengan 1994 RSUD Palembang BARI
merupakan gedung Poliklinik/Puskesmas Panca Usaha.
b. Pada tanggal 19 Juni 1995 diresmikan menjadi RSUD Palembang
BARI dengan SK Depkes nomor 1326/Menkes/SK/XI/1997 pada 10
Nopember 1997 ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah kelas
C.
c. Kepmenkes RI Nomor: HK. 00.06.2.2.4646 tentang pemberian status
Akreditasi penuh tingkat dasar kepada Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI pada 7 November 2003.

5
d. Kepmenkes RI Nomor: YM.01.10/III/334/08 tentang pemberian
status Akriditasi penuh tingkat lanjut kepada Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI pada 5 Februari 2008.
e. Kepmenkes RI Nomor 241/MENKES/SK/IV 2009 tentang
peningkatan kelas Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
menjadi kelas B pada 2 April 2009.
f. Ditetapkan sebagai BLUD-SKPD RSUD Palembang BARI
berdasarkan keputusan Walikota Palembang No. 915. B tahun 2008
tentang penetapan RSUD Palembang BARI sebagai SKPD Palembang
yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD (PPK-BLUD)
secara penuh.
g. KARS-SERT/363/1/2012 tentang Status Akreditasi Lulus Tingkat
Lengkap kepada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI pada
25 Januari 2012.=
Sejarah Pemegang Jabatan Direktur :
a. Tahun 1986 s.d 1995 : dr. Jane Lidya Titahelu sebagai Kepala
Poliklinik/Puskesmas Panca Usaha
b. Tanggal 1 juli 1995 s.d juni 2000 : dr. Eddy Zarkaty Monasir, SpOG
sebagai Direktur RSUD Palembang BARI
c. Bulan juli 2000 s.d Nopember 2000 : pelaksana tugas dr. H. Dachlan
Abbas, SpB
d. Bulan Desember 2000 s.d Februari 2001 : Pelaksana Tugas dr. M.
Faisal Soleh, SpPD
e. Tanggal 14 Nopember 2000 s.d 16 Januari 2012 : dr. Hj. Indah
Puspita, H.A, MARS sebagai Direktur RSUD Palembang BARI
f. Tanggal 17 Januari 2012 s.d sekarang : dr. Hj. Makiani, M.M, MARS
sebagai Direktur RSUD Palembang BARI
2.1.4 Fasilitas Dan Pelayanan
Fasilitas :
a. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam
b. Farmasi / Apotik 24 Jam

6
c. Rawat Jalan / Poliklinik
d. Rawat Inap
e. Bedah Sentral
f. Rehabilitasi Medik
g. Radiologi 24 Jam
h. Laboraturium Klinik 24 Jam
i. Patologi Anatomi
j. Bank Darah
k. Hemodialisa
l. Medical Check Up
m. ECG dan EEG
n. USG 4 Dimensi
o. Endoscopy
p. Kamar Jenazah
q. Ct. Scan 64 Slices
Pelayanan Rawat Jalan (Spesialis) terdiri dari :
a. Klinik Penyakit Dalam
b. Klinik Bedah
c. Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
d. Klinik Anak
e. Klinik Mata
f. Klinik THT
g. Klinik Syaraf
h. Klinik Kulit dan Kelamin
i. Klinik Jiwa
j. Klinik Rehabilitasi Medik
k. Klinik Jantung
l. Klinik Gigi
m. Klinik Psikologi
n. Klinik Tumbuh Kembang
o. Klinik Gizi

7
p. Klinik Umum
Pelayanan Rawat Inap :
a. Perawatan VVIP dan VIP
b. Perawatan kelas I, II, III
c. Perawatan Penyakit Dalam Perempuan
d. Perawatan Penyakit Dalam Laki-Laki
e. Perawatan Anak
f. Perawatan Bedah
g. Perawatan ICU
h. Perawatan Kebidanan
i. Perawatan Neonatus / NICU / PICU
Fasilitas Kendaraan Operasional
a. Ambulance 118
b. Ambulance bangsal
c. Ambulance siaga bencana
d. Ambulance trauma center
e. Mobil jenazah

8
2.2 Tinjauan Teori

2.2.1 Konsep Dasar Kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan


keturunan yang terjadi secara alami mrnghasilkan janin yang tumbuh di dalam
rahim ibu (Kemenkes RI, 2016)

Kehamilan adalah hal yang luar biasa karena menyangkut perubahan


fisiologis, biologis dan psikis yang mengubah hidup seorang wanita. kehamilan
dengan kasus khusus misalnya hamil bermasalah kecemasan yang menghantui ibu
hamil juga mempengaruhi turun naiknya kadar hormon. Selain itu, ibu yang
menjalani kehamilan dengan kasus khusus, misalnya hamil bermasalah atau pernah
mengalami keguguran juga mengalami keguguran juga mengalami kecemasan
(Manuaba, 2010).

Kehamilan adalah pertuumbuhan janin intrauterin mulai sejak 280-300


hari dengan perhitungan yang terbagi atas trimester I (0-12 minggu usia
kehamilan), trimester II (13-28 minggu usia kehamilan), triwulan III (29-42
minggu usia kehamilan).

2.2.2 Tanda dan Gejala Hamil

Tanda-tanda kehamilan ada tiga yaitu (Sulistyawati, 2009) :

Tanda presumtif/ tanda tidak pasti adalah perubahan - perubahan yang


dirasakan oleh ibu (subjektif) yang timbul selama kehamilan. Yang termasuk tanda
presumtif/ tanda tidak pasti adalah :

1. Amenorhoe (tidak dapat haid)


2. Nausea (enek) dan emesis (muntah).
3. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
4. Mamae menjadi tegang dan membesar
5. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
6. Sering buang air kecil

9
7. Obstipasi
8. Pigmentasi kulit
9. Epulis

10.Varises (penekanan vena - vena)

Yang termasuk tanda kemungkinan hamil adalah :

1. Uterus membesar
2. Tanda hegar
Ditemukan pada kehamilan 6-12 minggu,yaitu adanya uterus segmen
bawah rahim yang lunak dari bagian yang lain.
3. Tanda chadwick
Adanya perubhan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru-
biruan.

4. Tanda piscaseck
Adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena embrio biasanya
terletak disebalah atas, dengan bimanual akan terasa benjolan yang
asimetris.

5. Tanda braxton hicks


Waktu palpasi atau pemeriksaan dalam uterus yang tadinya lunak akan
menjadi keras karena berkontraksi.

6. Goodell sign

Dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada perabaan selunak vivir atau
ujung bawah daun telinga.

7. Reaksi kehamilan positif

Dengan tes air seni pertama pada pagi hari, dapat membantu menentukan
diagnosa kehamilan sedini mungkin.

Yang termasuk tanda pasti kehamilan adalah :

1. Terasa gerakan janin

10
Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya
pada kehamilan 18 minggu. Sedangkan pada multigravida, dapat
dirasakan pada kehamilan 16 minggu karena telah berpengalaman
dari kehamilan terdahulu.
2. Teraba bagian bagian janin
Bagian bagian janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa
dengan cara palpasi menurut leopold pada akhir trimester kedua.
3. Denyut jantung janin
Denyut jantung janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksa
dengan menggunakan :
a. Fetal electrocardiograph pada kehamilan 12 minggu.
b. Sistem dopplerpada kehamilan 12 minggu.
c. Stetoskop Laenec pada kehamilan 18 20 minggu.
4. Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen.
5. Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin berupa
ukuran kantong janin, panjangnya janin dan diameter bipateralis
sehingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan.

2.2.3 Perubahan Anatomi dan Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Pada trimester III, istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan
berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada
kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi
lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal
dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi
fisiologi. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR. ( Coad,
2006)

Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara jarak pusat dan
prossesus xipoideus. Akibat pembesaran uterus ke posisi anterior, umumnya wanita
hamil memiliki bentuk punggung cenderung lordosis. Sendi sacroiliaca,
sacrococcigis, dan pubis akan meningkat mobilitasnya diperkirakan karena
pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap pada

11
wanita hamil dan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada bagian bawah
punggung. (Fraser, 2009)

Selama kehamilan, sambungan antara tulang pinggul mulai melunak dan


lepas. Ini untuk mempermudah bayi lahir. Uterus bertambah berat, akibatnya pusat
gravitasi tubuh berubah. Secara bertahap ibu hamil mulai menyesuaikan postur
tubuh dengan cara berjalan, hal ini menyebabkan nyeri punggung. Nyeri punggung
bawah (nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung yang terjadi pada area
lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya
seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran
pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan ini
disebabkan oleh berat uterus yang membesar. Jika ibu tersebut tidak memberi
perhatian penuh terhadap postur tubuhnya maka ia akan berjalan dengan ayunan
tubuh kebelakang akibat peningkatan lordosis. Lengkung ini kemudian akan
meregangkan otot punggung dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Masalah
memburuk apabila wanita hamil memiliki struktur otot abdomen yang lemah
sehingga gagal menopang berat rahim yang membesar. Tanpa sokongan, uterus
akan mengendur. Kondisi yang membuat lengkung punggung semakin memanjang.

Postur tubuh ibu hamil yang cenderung melengkung ke belakang membuat


sambungan-sambungan tulang belakang tertarik. Padahal, selama hamil plasenta di
rahim ibu memproduksi hormon progesteron yang melunakkan jaringan ikat
penyangga tulang belakang. Pelunakan ini menyebabkan jaringan melonggar.
Akibatnya, sambungan-sambungan tulang belakang yang tertarik menjadi lebih
sering bergeser, sementara bagian lainnya lebih sering meregang. Inilah yang
menimbulkan rasa sakit selama kehamilan. Kelemahan otot abdomen lebih sering
terjadi pada wanita grande multipara yang tidak pernah melakukan latihan untuk
memperoleh kembali struktur otot abdomen normal. Nyeri punggung juga bisa
disebabkan karena membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat, angkat
beban, hal ini diperparah apabila dilakukan dalam kondisi wanita hamil sedang
lelah. Mekanika tubuh yang tepat saat mengangkat beban sangat penting diterapkan
untuk menghindari peregangan otot ini. Rasa nyeri dipunggung bawah itu wajar

12
terjadi karena berat janin yang dikandung semakin lama semakin bertambah dan
menekan pada saraf-saraf yang berada disekitar pinggang, posisi tulang belakang
juga tertarik kedepan. Hal tersebut dapat diatasi dengan mengurangi aktifitas berat,
dan mengajarkan mengenai body mekanik.

Menurut Jane Coad 2006, dasar anatomis dan fisiologis nyeri punggung
pada trimester III :

1) Kurvaktur dari vertebra lumbosakral yang meningkat karena uterus semakin


membesar seiring dengan bertambahnya usia kehmailan.

2) Kontraksi otot otot uterus

3) Penambahan ukuran dam masa payudara.

4) Kadar hormon yang meningkat menyebabkan cartilage di dalam sendi-sendi


besar menjadi lembek.

5) Mekanisme tubuh yang kurang baik, yakni menempatkan beban tegangan pada
punggung bukan pada paha, pada waktu mengangkat barang dengan membungkuk
bukan dengan berjongkok

Menurut Muchtar cara mengatasi/mengurangi rasa nyeri pada punggung


yang dialami ibu dengan melakukan berikut ini :

1. Duduklah bersila pada lantai. Punggung dilemaskan lakukan setiap duduk,


sebanyak mungkin. Posisi ini akan membantu memperkuat otot-otot paha,
bila merasa lelah setelah duduk seperti ini, rentangkan kedua tungkai sebentar
lalu goyang-goyangkan dan kembali ke sikap bersila itu.
2. Duduklah dilantai dan rapatkan 2 telapak kaki Ibu 1 sama lain, kemudian
tariklah kaki / tumit sedikit mungkin dengan badan ibu. Letakkan tangan pada
masing-masing paha dan lakukan penekanan.
3. Berbaring terlentang kedua lengan berada disisi tubuh lakukan pernafasan
bersih dalam dalam. Angkat tungkai tangan perlahan-lahan rapatkan jari kaki
dan perlahan lewat hidung.

13
4. Berbaring terlentang, rentangkan kedua lengan tegak lurus terhadap badan.
Lakukanlah pernapasan bersih dalam-dalam kemudian angkat tungkai kanan,
rapatkan jari-jari kaki dan tarik nafas lewat hidung.

2.2.4 Tanda Bahaya Kehamilan

1. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan ada yang bersifat fisiologis
maupun patologis. Perdarahan yang bersifat fisiologis terjadipada awal
kehamilan yang terjadi oleh proses implantasi. Sedangkan perdarahan
pervaginum yangbersifat patologis ada dua yaitu yang terjadi pada awal
kehamilan dan pada masa kehamilan lanjut.
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang hebat dapat terjadi selama kehamilan dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.
3. Penglihatan/ pandangan kabur
Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam
jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya penglihatan kabur
atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot) dan berkunang-kunang.
4. Bengkak pada Muka dan Tangan
Hampir separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang normalpada
kaki. Bengkak dapat menunjukan adanya masalah serius apabila bengkak
yang muncul pada muka dan tangan tidak hilang setelah istirahat, disertai
sakit kepala hebat, pandangan mata kabur, hal ini merupakan tanda
anemia, gagal jantung, atau preeklamsi.
6. Nyeri Perut yang Hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristirahat.
7. Gerakan Bayi yang Berkurang

14
Gerakan janin terjadi pada usia kehamilan 20-24 minggu. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3kali dalam priode 3 jam. Gerakan janin akan
lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat serta jika ibu
makan dan minum dengan baik. Ibu hamil perlu melaporkan jika terjadi
penurunan/gerakan yang berhenti (Vivian Nanny,2010).
2.2.5 Asuhan Kehamilan (Antenatal Care)

2.2.5.1 Pengeritan Antenatal Care

Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan


obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Menurut Sarwono Prawirohardjo
(2014) ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu :

1. Membangun rasa percaya antara klien dan petugas kesehatan.


2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang
dikandungnya.
3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya.
4. Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan resiko tinggi.
5. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga
kualitas kehamilan dan menjaga bayi.
6. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan
membahayakan keselamatan ibu dan bayinya yang di kandungnya.

2.2..2 Tujuan Antenatal Care

Menurut Depkes RI (2002) tujuan Antenatal Care (ANC) adalah untuk


menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas
dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial
ibu dan bayi.

15
3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
2. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Eksklusif.
3. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

2.2.6.3 Jadwal Kunjungan

Kunjungan dalam pemeriksaan kehamilan dilakukan paling sedikit


empat kali yaitu (Sarwono, 2014) :

1. Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu)


2. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 13-24 minggu)
3. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 25 sampai melahirkan)

Menurut Depkes RI (2002), pemeriksaan kehamilan berdasarkan


kunjungan antenatal dibagi atas :

a. Kunjungan pertama (K1)

Meliputi identitas/ biodata, riwayat kehamilan, riwayat kebidanan,


riwayat sosial ekonomi, pemeriksaan kehamilan dan pelayanan
kesehatan serta konsultasi.

b. Kunjungan keempat (K4)

Meliputi anemnesa keluhan/ masalah, pemeriksaan kehamilan dan


pelayanan kesehatan, pemeriksaan psikologis, pemeriksaan laboratorium
bila ada indikasi/ diperlukan, diagnosa akhir (kehamilan normal,

16
terdapat penyulit, terjadi komplikasi atau tergolong kehamilan resiko
tinggi), sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan).

2.2.6.4 Standar Pelayanan Antenatal

Menurut Clinical Practice Guidelines yang dikutip oleh Nurmawati (2010) Standar
adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna sebagai batas
penerimaan minimal. Standar pelayanan kebidanan dapat digunakan untuk
menentukan kompetensi yang diperlukan oleh bidan dalam menjalankan praktek
sehari-hari.
Menurut Rochjati (2011) terdapat enam standar dalam pelayanan asuhan
antenatal. Standar tersebut merupakan bagian dari lingkup standar pelayanan
kebidanan:

Standar 1 Identifikasi ibu hamil


Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, dan
anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak
dini secara teratur.
Standar 2 Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan
meliputi anamnesis, perkembangan janin, mengenal kehamilan resiko tinggi,
imunisasi, nasihat, dan penyuluhan kesehatan.
Standar 3 Palpasi Abdominal
Bidan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, memeriksa
posisi, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul
untuk mencari kelainan. Standar 4 Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan, dan/atau
rujukan semua kasus anemia pada kehamilan.
Standar 5 Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan

17
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan, mengenali tanda dan gejala preeklamsia lainnya, mengambil tindakan
yang tepat, dan merujuknya.
Standar 6 Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami, dan
keluarganya pada trimester ketiga untuk memastikan bahwa persiapan persalinan
bersih dan aman, serta suasana yang menyenangkan. Pelayanan antenatal disebut
lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut.
Standar Pelayanan Antenatal (10T)
1 Penimbangan Berat Badan dan Pengukuran Tinggi Badan
2 Pengukuran Tekanan Darah
3 Pengukuran Lingkar Lengan Atas
4 Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid
5 sesuai status
Imunisasi
6 Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
7 Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb),
pemeriksaan
8
protein urin dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan
sebelumnya)
9 Tatalaksana kasus
Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling,
10 termasuk
keluarga berencana)
Tabel 2.1 Standar Pelayanan Antenatal

Sumber: Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu

Pelayanan antenatal terpadu menurut Muchtar (2014) terdiri dari:


1. Anamnesis

18
Dalam memberikan pelayanan antenatal terpadu, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan ketika melakukan anamnesa, yaitu:
a) Menanyakan keluhan atau masalah yang dirasakan oleh ibu saat ini.
b) Menanyakan tanda bahaya yang terkait dengan masalah kehamilan dan
penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil.
c) Menanyakan status kunjungan (baru atau lama), riwayat kehamilan yang
sekarang, riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya dan riwayat
penyakit yang diderita ibu.
d) Menanyakan status imunisasi Tetanus Toksoid.
e) Menanyakan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi.
f) Menanyakan obat-obat yang dikonsumsi.
g) Di daerah endemis malaria, tanyakan gejala malaria dan riwayat
pemakaian obat malaria.
h) Di daerah risiko tinggi IMS, tanyakan gejala IMS dan riwayat penyakit
pada pasangannya.
i) Menanyakan pola makan ibu selama hamil yang meliputi jumlah,
frekuensi dan kualitas asupan.
j) Menanyakan kesiapan menghadapi persalinan dan menyikapi
kemungkinan terjadinya komplikasi dalam kehamilan, antara lain:
2. Pemeriksaan
Pemeriksaan dalam pelayanan antenatal terpadu, meliputi berbagai
jenis pemeriksaan termasuk menilai keadaan umum (fisik) dan psikologis
(kejiwaan) ibu hamil. Pemeriksaan laboratorium/penunjang dapat dikerjakan
laboratorium sederhana (Hb, protein uri, dan reduksi).
Pemeriksaan Fisik
Menurut Rochjati (2008) pemeriksaan fisik bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi,
menyangkal data yang diperoleh dari riwayat pasien, mengidentifikasi masalah
pasien, menilai perubahan status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan
tindakan yang telah diberikan.

19
Pemeriksaan fisik secara umum meliputi pemeriksaan umum dan
pemeriksaan kebidanan.
a. Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan jantung dan paru-paru, refleks,
serta tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu, dan
pernapasan. Pemeriksaan umum pada ibu hamil bertujuan untuk menilai
keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, serta ada tidaknya
kelainan bentuk badan (Manuaba, 2013).
b. Pemeriksaan Kebidanan
1. Inspeksi, dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya cloasma
gravidarum pada wajah/muka, pucat atau tidak pada selaput mata, dan
ada tidaknya edema. Pemeriksaan selanjutnya dalah pemeriksaan
pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok
atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah
dada dan pigmentasi puting susu. Pemeriksaan perut untuk menilai
apakah perut membesar ke depan atau ke samp/ing, keadaan pusat,
pigmentasi line alba, serta da tidaknya striae gravidarum. Pemeriksaan
vulva untuk menilai keadaan perineum, ada tidaknya chadwick, dan
adanya fluor. Kemudian pemeriksaan ekstermitas untuk menilai ada
tidaknya varises (Nanny, 2012).
2. Palpasi, menurut Manuaba (2013) palpasi yang biasa digunakan untuk
menetapkan kedudukan janin dalam rahim dan usia kehamilan terdiri
dari pemeriksaan menurut Leopold I-IV atau pemeriksaan yang
sifatnya membantu pemeriksaan Leopold. Tahap pemeriksaan
Leopold:
a) Leopold I
Pemeriksa menghadap kearah ibu, menentukan tinggi fundus
uteri, bagian janin dalam fundus, dan konsistensi fundus.

20
Gambar 2.1 Leopold I
b) Leopold II
Menentukan batas samping rahim kanan dan kiri, menentukan
letak punggung janin, pada letak lintang tentukan dimana kepala
janin.

Gambar 2.2 Leopold II


c) Leopold III
Menentukan bagian terbawah janin, apakah bagian terbawah
janin sudah masuk pintu atas panggul atau belum.

Gambar 2.3 Leopold III


d) Leopold IV
Pemeriksa menghadap ke kaki ibu, juga menentukan terbawah
janin dan berapa jauh janin sudah masuk pintu atas panggul.

21
Gambar 2.4 Leopold IV
3. Auskultasi, dilakukan umumnya dengan stetoskop monoural untuk
mendengarkan bunyi jantung anak, bising tali pusat, gerakan anak,
bising rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi jantung anak dapat
di dengar pada akhir bulak ke-5, walaupun dengan ultrasonografi
dapat diketahui pada akhir bulan ke-3. Dalam keadaan sehat, bunyi
jantung antara 120-140 kali pe menit.
Tabel 2.2
Jenis Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu
JENIS TRIMESTER
NO KET.
PEMERIKSAAN I II III
1 Keadaan Umum Rutin
2 Suhu Tubuh Rutin
3 Tekanan Darah Rutin
4 Berat Badan Rutin
5 LiLa Rutin
6 TFU Rutin
7 Presentasi Janin Rutin
8 DJJ Rutin
9 Pemeriksaan Hb * Rutin
10 Golongan Darah Rutin
11 Protein Urin * * Rutin
12 Gula Darah/reduksi * * * Atas Indikasi
13 Darah Malaria * * Atas Indikasi
14 BTA * * * Atas Indikasi
15 Darah Sifilis * * * Atas Indikasi
16 Serologi HIV * * Atas Indikasi
17 USG * * * Atas Indikasi

Sumber: Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu

22
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEHAMILAN PADA NY R 33 Minggu


DI RSUD PALEMBANG BARI
TAHUN 2017
Pengkajian Oleh : Kelompok IV (Empat)
Tanggal/Waktu : 23 Maret 2017/ 10.30 WIB
3.1 Identitas
Nama Ibu : Ny. R Nama Suami : Tn. S
Umur : 26 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : D III Pendidikan : D III
Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Lr. Terusan I RT. 42 RW. 08 5 Ulu Palembang
3.2 Data Subjektif
3.2.1 Alasan Datang / Keluhan Utama
Ibu datang ke Poli Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
RSUD Palembang BARI pada tanggal 23 Maret 2017 ingin
memeriksakan kandungannya, mengaku hamil 8 bulan anak
pertama, gerakan janin kuat dan aktif, dan ibu mengatakan nyeri
punggung bagian bawah (nyeri pinggang).
3.2.2 Data Kebidanan
3.2.2.1 Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 4-7 hari
Jumlah : 2x Ganti Pembalut
Sifat : Cair
Teratur/Tidak : Teratur

23
Warna : Merah Kehitaman
Dismenorhea : Tidak Dismenorhea
3.2.2.2 Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : sah, 1 kali dengan suami sekarang
Umur waktu kawin : 24 tahun
Lamanya : 1 tahun
3.2.2.3 Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu

Usia Jenis Tempat Kompli


Tahun Anak
No Kehamila persalina Bersali Penolong kasi Ket.
Lahir JK/BB
n n n

1. INI
3.2.2.4 Riwayat kehamilan sekarang
GPA : G1P0A0
HPHT : 04 08 - 2016
TP : 11 - 05 - 2017
Usia Kehamilan : 33 Minggu 3 Hari
ANC : 6 x ANC
5 x ANC di Rumah Sakit
1 x ANC di Bidan
Tablet Fe : 90 Tablet (70 tablet habis diminum,
20 tablet belum habis diminum)
Imunisasi TT : TT pada tahun 2000
TT2 pada tahun 2001
TT3 pada tahun 2016
TT pada tahun 2016
Keluhan selama hamil
TM I : Mual dan muntah
TM II : Tidak ada keluhan
TM III: Nyeri punggung bagian bawah

24
3.2.2.5 Riwayat KB
Pernah mendengar tentang KB : pernah
Pernah menjadi akseptor KB : tidak pernah
Jenis kontrasepsi yang digunakan :-
Lamanya menjadi akseptor KB :-
Masalah atau keluhan :-
3.2.3 Data Kesehatan
3.2.3.1 Riwayat penyakit yang diderita pasien
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular
seperti TBC, Hepatitis; Penyakit menurun seperti DM,
asma, hipertensi dan penyakit menahun seperti penyakit
jantung.
3.2.3.2 Riwayat penyakit yang diderita keluarga
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular
seperti TBC, Hepatitis; Penyakit menurun seperti DM,
asma, hipertensi dan penyakit menahun seperti penyakit
jantung.
3.2.3.3 Riwayat operasi yang pernah dijalani
Tidak ada
3.2.3.4 Riwayat kehamilan dan Persalinan Kembar
Tidak ada
3.2.4 Data Kebiasaan Sehari-Hari
3.2.4.1 Pola Nutrisi
1. Makan
Pagi : Sepiring nasi goreng/tekwan/burgo/bubur
ayam/lontong sayur/pempek 5 potong/sepiring
nasi putih dengan sepotong lauk
(ikan/ayam/telur), semangkuk sayur
(katu/bayam/kangkung).

25
Siang : Sepiring nasi putih, sepotong lauk
(telur/ikan/ayam/tahu/tempe/daging),
semangkuk sayur
(bayam/kangkung/nangka/daun katu).
Malam : Sepiring nasi putih, sepotong lauk
(telur/ikan/ayam/tahu/tempe/daging),
semangkuk sayur
(bayam/kangkung/nangka/daun katu).

2. Pola minum
Air putih : > 8 gelas/hari
Kopi/teh : jarang
Susu : 1 gelas/hari
3.2.4.2 Pola Aktivitas dan Istirahat
Tidur Malam : 6-8 jam
Tidur Siang : Kadang - kadang
Keluhan : ibu tidak bisa tidur nyenyak karena nyeri
punggung bagian bawah
Aktivitas : Ibu melakukan kegiatan rumah tangga
seperti biasa seperti mencuci, menyapu,
mengepel, memasak, dll.
3.2.4.3 Pola Eliminasi
1. BAK
Frekuensi : 6-8 x /hari
Warna : kuning jernih
Keluhan : tidak ada
2. BAB
Frekuensi : 1x/hari
Konsistensi : lembek
Keluhan : tidak ada
3.2.5 Personal Hygiene

26
Mandi : 2x/hari
Gosok gigi : 2x/hari
Ganti pakaian dalam : 2x ganti pakaian dalam
3.2.6 Data Psikososial
1) Pribadi
Harapan terhadap kehamilan : Normal
Rencana untuk melahirkan : BPM
Persiapan yang dilakukan : siap menjadi ibu dan
menerima kehamilan
Rencana menyusui : 6 bulan ASI Ekslusif
Rencana merawat bayi : sendiri dan dibantu keluarga
2) Suami dan keluarga
Harapan suami dan keluarga : ibu dan bayi sehat
Persiapan yang dilakukan : menyiapkan perlengkapan ibu
dan bayi secara berangsur-
angsur.
3.3 Data Objektif
3.3.1 Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : ComposMentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 76 x/menit
Suhu tubuh : 36.5 0C
Pernapasan : 20 x/menit
Tinggi badan : 150 cm
BB sebelum hamil : 46 Kg
BB sekarang : 54 Kg
Pertambahan BB : 8 Kg (normal)
LILA : 26 cm
3.3.2 Pemeriksaan Kebidanan

27
3.3.2.1 Inspeksi
Muka : tidak pucat,tidak oedema, dan tidak ada cloasma
gravidarum
Mata : sklera putih, konjugtiva merah muda
Mulut : bersih, gusi bengkak dan berdarah, tidak ada
sariawan, tidak ada caries gigi, dan bibir tidak
pecah-pecah
Leher : kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena jugularis
tidak ada pembengkakan
Payudara: simetris, tidak ada massa, putting susu menonjol,
areola hiperpigmentasi
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, ada linea nigra, dan
striae albican.
Genitalia Eksterna : tidak oedema, tidak ada varises, dan
tidak ada pembengkakan pada kelenjar bartholini,
tidak ada pengeluaran lendir atau darah
Ekstremitas :
Atas : simetris, ujung jari tangan tidak pucat, tidak
oedema, varises (-)
Bawah : simetris, ujung jari kaki tidak pucat, tidak
oedema, dan varises (-)
3.3.2.1 Palpasi
TFU 4 jari di atas pusat (Mc. Donald=32 cm), pada bagian
fundus teraba bokong, punggung janin di sebelah kanan
perut ibu, bagian ekstremitas di seblah kiri perut ibu,
presentasi kepala janin, belum masuk PAP, dan janin
tunggal hidup.
3.3.2.3 Auskultasi
DJJ : (+)
Frekuensi : 132x/menit
Sifat : Kuat, teratur

28
Lokasi : 2 jari di bawah punktum maksimum perut
ibu
3.3.2.4 Perkusi
Reflek Patella : kanan (+) dan kiri (+) (normal)
3.3.2.5 Pemeriksaan Laboratorium:
Darah : Golongan Darah : tidak dilakukan
Haemoglobin : 11.9 gr%
Urine : Protein : tidak dilakukan
Glukosa : tidak dilakukan
3.4 ANALISA DATA
Diagnosa : G1P0A0 hamil 33 minggu 3 hari JTH, Presentasi
Kepala

3.5 PENATALAKSANAAN
3.5.1 Memberikan informasi dari hasil pemeriksaan secara ringkas
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan fisik yang telah
dilakukan,yaitu TD: 110/70mm/Hg, N: 76x/m, temp: 36,5 0C, RR:
20x/menit, DJJ : 132 x/menit ,BB : 54 kg, TB : 150cm, Lila : 26 cm
didapatkan bahwa keadaan ibu dan janin baik. (Ibu mengetahui hasil
pemeriksaan)
3.5.2 Menjelaskan kepada ibu bahwa penyebab rasa nyeri di pinggang bawah
adalah hal yang normal dalam kehamilan trimester ke tiga akibat
pengaruh hormon yang menimbulkan gangguan pada substansi dasar
bagian penyangga dan jaringan penghubungan sehingga mengakibatkan
menurunnya elastisitas dan fleskibilitas otot. Dan juga disebabkan oleh
faktor mekanika yang mempengaruhi kelengkungan tulang belakang
karena perubahan sikap berdiri yang disebabkan penambahan berat
uterus yang semakin membesar seiring bertambahnya usia kehamilan.
(Ibu mengerti tentang penyebab nyeri punggung yang dijelaskan bidan)
3.5.3 Menjelaskan kepada ibu tentang cara mengatasi rasa nyeri punggung
yaitu

29
1. Duduklah bersila pada lantai. Punggung dilemaskan lakukan setiap
duduk, sebanyak mungkin. Posisi ini akan membantu memperkuat
otot-otot paha, bila merasa lelah setelah duduk seperti ini, rentangkan
kedua tungkai sebentar lalu goyang-goyangkan dan kembali ke sikap
bersila itu.
2. Duduklah dilantai dan rapatkan 2 telapak kaki Ibu 1 sama lain,
kemudian tariklah kaki / tumit sedikit mungkin dengan badan ibu.
Letakkan tangan pada masing-masing paha dan lakukan penekanan.
3. Berbaring terlentang kedua lengan berada disisi tubuh lakukan
pernafasan bersih dalam dalam. Angkat tungkai tangan perlahan-
lahan rapatkan jari kaki dan perlahan lewat hidung.
4. Berbaring terlentang, rentangkan kedua lengan tegak lurus terhadap
badan. Lakukanlah pernapasan bersih dalam-dalam kemudian angkat
tungkai kanan, rapatkan jari-jari kaki dan tarik nafas lewat hidung.
3.5.4 Menjelaskan kepada ibu tentang nutrisi selama kehamilan khususnya
Pada trimester III, yaitu memperbanyak makan sayur dan buah.
Mengurangi karbohidrat pada TM III sangat penting karena
menghindari giant/bayi besar (makrosomia). Sayur dan buah kaya
serat dan vitamin yang baik untuk ibu hamil, salah satunya membantu
memperlancar proses pencernaan dan metabolisme tubuh, sehingga
ibu tidak akan mengalami kesulitan buang air besar yang akan
menghambat proses penurunan kepala bayi saat persalinan.
(Ibu mengerti tentang nutrisi selama masa hamil yang dijelaskan
bidan)
3.5.4 Menjelaskan kepada ibu tentang perawatan payudara, seperti
menggunakan bra yang longgar namun menopang payudara, dan jangan
menggunakan bra yang ketat dan menekan payudara karena dapat
memepengaruhi produksi ASI. Dan membersihkan puting susu dan
sekitar aerola dengan air hangat. (Ibu mengerti tentang perawatan
payudara yang dijelaskan bidan)

30
3.5.6 Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
seperti pusing atau sakit kepala hebat, keluar darah melalui jalan lahir,
penglihatan kabur, demam tinggi, bengkak pada muka dan tangan,
gerakan janin berkurang.
(Ibu mengerti tentang tanda tanda bahaya kehamilan yang dijelaskan
bidan)
3.5.7 Menanyakan kepada ibu persiapan menyambut persalinan seperti
penolong, tempat bersalin, pendonor darah, transportasi, dan rujukan
apabila terjadi sesuatu.
(Ibu mengerti dengan pertanyaan bidan dan sudah mempersiapkan
semuanya)
3.5.8 Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti perut
mulas-mulas yang teratur, timbulnya semakin sering dan semakin lama,
keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau keluar cairan ketuban
dari jalan lahir. Jika muncul salah satu tanda di atas segera datang ke
tenaga kesehatan terdekat.
(Ibu mengerti tentang tanda tanda persalinan yang dijelaskan bidan).
3.5.9 Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi pada
tanggal 6 April 2017 atau sewaktu waktu ditemukan salah satu tanda
bahaya yang sudah dijelaskan segera datang ke pelayanan kesehatan
terdekat. (Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan pada tanggal 06
April 2017 atau bila ditemukan tanda bahaya seperti yang dijelaskan
bidan).

31
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pembahasan laporan studi kasus ini penulis mengkaji dan


membandingkan asuhan kebidanan kehamilan di RSUD Palembang Bari.
Pengkajian dilakukan dengan cara mengumpulkan data subjektif, objektif,
menganalisa data dan melakukan penatalaksanaan sesuai dengan asuhan kebidanan.

Pengkajian dilakukan dengan cara melakukan anamnesa dan pemeriksaan-


pemeriksaan kebidanan. Berdasarkan hasil dari anamnesa didapatkan bahwa
kehamilan ini adalah kehamilan pertama dan tidak pernah mengalami keguguran.
Data mengenai kunjungan ANC sebanyak 5 kali, yaitu 1 kali pada trimester pertama
di bidan, 2 kali pada trimester kedua di rumah sakit, dan 2 kali pada trimester ke
tiga di rumah sakit. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa pelayanan
terpadu dan komprehensif sesuai standar minimal 4 kali selama kehamilan. Kontak
4 kali dilakukan sebagai berikut: sekali pada trimester ke-1 (kehamilan hingga 12
minggu) dan trimester ke-2 (>12 - 24 minggu), minimal 2 kali kontak pada trimester
ke-3 dilakukan setelah minggu ke-24 sampai dengan minggu ke-36. Kunjungan
antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit, atau
gangguan kehamilan. Frekuensi pemeriksaan ini sesuai dengan teori menurut
Sarwono (2014)
Dalam pemeriksaan kehamilan Ny. R mendapatkan 10 T pelayanan standar
yaitu penimbangan berat badan: 54 kg, pengukuran tinggi badan 150 cm,
pengukuran tekanan darah: 110/70 mmHg, pengukuran lingkar lengan atas ibu: 26
cm, pengukuran tinggi fundus uteri ibu: 32cm, penentuan status imunisasi tetanus:
tidak lengkap, ibu baru mendapatkan 4 kali imunisasi dan pemberian imunisasi
tetanus toksoid sesuai dengan skrinning yang dilakukan melalui anamnesa,
pemberian tablet Fe 90 tablet selama kehamilan (70 tablet habis diminum, 20 tabet
belum habis diminum), penentuai presentasi janin: presentasi kepala dan DJJ:
142x/menit, pelaksanaan tes laboratorium, tatalaksana kasus, dan pelaksanaan temu
wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling) sesuai dengan teori
menurut Muchtar (2013).

32
Pada pemerikasaan kebidanan yang dilakukan didapatkan hasil yaitu
Leopold I pada bagian fundus teraba bokong janin dan TFU 4 jari di atas pusat (Mc.
Donald= 32cm). Leopold II pada bagian perut sebelah kanan ibu teraba punggung
janin dan perut bagian kiri teraba bagian-bagian kecil janin. Leopold III bagian
terbawah janin adalah kepala dan belum masuk PAP. DJJ janin adalah 132x/menit.
Hal ini sesuai dengan teori Manuaba (2013) yang menyebutkan bahwa dalam
keadaaan sehat, bunyi jantung antara 120-140 kali pe menit.
Berdasarkan keluhan ibu, diketahui ibu sering merasakan nyeri punggung
bagian bawah. Selama kehamilan, sambungan antara tulang pinggul mulai melunak
dan lepas. Ini untuk mempermudah bayi lahir. Uterus bertambah berat, akibatnya
pusat gravitasi tubuh berubah. Postur tubuh ibu hamil yang cenderung melengkung
ke belakang membuat sambungan-sambungan tulang belakang tertarik. Akibatnya,
sambungan-sambungan tulang belakang yang tertarik menjadi lebih sering
bergeser, sementara bagian lainnya lebih sering meregang. Inilah yang
menimbulkan rasa sakit selama kehamilan. Hal ini sesuai dengan teori Coad Jane
(2006)
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan dapat ditegakkan diagnosis G1P0A
hamil 33 minggu 3 hari janin tunggal hidup, presentasi kepala. Selama
melaksanakan pengkajian terhadap Ny R penulis tidak menemukan adanya
masalah potensial sehingga dapat menentukan perencanaan asuhan sesuai dengan
kebutuhan ibu hamil.

33
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan studi kasus dengan judul Asuhan Kebidanan
Kehamilan Normal pada Ny R di Poliklinik Kebidanan dan Penyakit
Kandungan RSUD Palembang Bari Tahun 2017, penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Dapat mengumpulkan data subjektif kehamilan pada NY R yaitu
Ny. R ingin memeriksakan kehamilannya, mengaku hamil 8 bulan
anak pertama, gerakan janin kuat dan aktif, dan ibu mengatakan
sering merasakan nyeri pada punggung bagian bawah.
5.1.2 Dapat mengumpulkan data objektif kehamilan pada NY R yaitu
KU: baik, kesadaran Compos Mentis, TD: 110/70 mmHg, RR:
20x/menit, Suhu: 36,5C, Nadi: 76x/menit, DJJ : 132x/menit, BB:
54 kg, TB: 150cm, LiLa: 32 cm, Hb: 11.9 gr%.
5.1.3 Dapat mengidentifikasi diagnosa kehamilan pada NY R yaitu
G1P0A hamil 33 minggu 3 hari JTH, Preskep.
5.1.4 Dapat mengevaluasi dan mengetahui kepenatalaksanaan kehamilan
pada NY M yaitu melakukan pemeriksaan vital sign dan
memberitahu ibu hasil pemeriksaan, menjelaskan pada ibu penyebab
rasa nyeri pada punggungnya , menjelaskan pada ibu tentang nutrisi
selama hamil terutama pada trimester III, menjelaskan pada ibu
mengenai perawatan payudara, menjelaskan pada ibu tentang tanda-
tanda bahaya kehamilan , menanyakan pada ibu tentang persiapan
persalinan, dan menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda
persalinan serta memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan
ulang.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi RSUD Palembang Bari

34
Diharapkan pihak RSUD Palembang Bari khususnya bidan dapat
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
sesuai standar, terutama dalam melakukan asuhan kebidanan
kehamilan.
5.2.2 Bagi Institusi (Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Kebidanan)
Diharapkan agar institusi dapat memberikan bimbingan lebih
intensif kepada mahasiswi dalam asuhan kebidanan kehamilan
sehingga mahasiswi dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat
selama pendidikan sesuai dengan prosedur.

35
DAFTAR PUSTAKA

Adriaanz, George. 2014. Ilmu Kebidanan Edisi Ke empat. Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Badan Pusat Statistik, BKKBN, Kemenkes RI, Measure DHS. 2012. Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia. Calverton, Marylan, USA.
Coad, J. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan. Jakarta: EGC.
Depkes, RI. (2002). Konsep Manajemen dan Penerapan Manajemen Kebidanan.
Jakarta: Depkes RI
Dinas Kesehatan Kota Palembang. 2014. Profil Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2014. Palembang: Dinkes Sumsel.
(http://www.dinkes.palembang.go.id) diakses pada 25 Maret 2017
Fraser, Diane M. 2009. Myles Buku Ajar Bidan . Edisi 14 EGC. Jakarta.

Kemenkes RI. 2014. Buku Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan,
Persalinan dan Nifas. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI

Kementerian Kesehatan RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation
Agency).

Nanny, Vivian dan Tri Sunarsih. (2012). Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika.

Manuaba, Ida Bagus. (2013). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Mikrajab, Muhammad Agus dan Tety Rachmawati. 2015. Analisis Kebijakan


Implementasi Antenatal Care Terpadu. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Vol. 19 No. 1 Januari 2016: 4153.
(http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/viewFile/4988/4
274) diakses pada 25 Maret 2017.
Mochtar R. (1998). Sinopsis Obstetri , Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi, Cetakan
III, Bab II , Jakarta : EGC.

36
Muchtar, Asmujeni dkk. 2014. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Rekam Medik RSUD Palembang Bari. 2017. Profil RSUD Palembang Bari Tahun
2017.
Rochjati,Poedji. 2011. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil. Surabaya: Airlangga
University Press.
Sulistyawati, Ari. 2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.
Saifudin, Abdul Bari. 2014. Ilmu Kebidanan Edisi Ke empat. Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.

37
LAMPIRAN

38

Anda mungkin juga menyukai