MAKALAH
Disusun Untuk Menyelesaikan Praktik Klinik Teknologi Laboratorium
Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
KELOMPOK III :
Menyetujui
Mengetahui,
Kepala Bagian Pendidikan dan Pelatihan
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
A. Visi
Menjadi Rumah Sakit unggul, Amanah dan Terpercaya di Indonesia.
B. Misi:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
keselamatan dan ketepatan sesuai standar mutu yang berdasarkan pada
etika dan profesionalisme yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
2. Meningkatkan mutu manajemen sumber daya kesehatan.
3. Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai Rumah Sakit pendidikan
dan pelatihan di Indonesia.
C. Motto:
Kesembuhan dan Kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan kami.
Tujuan:
1. Mengoptimalkan pelayanan yang efektif dan efisien sesuai standar mutu.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjangkau yang
menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
D. Sejarah
1. Sejarah Berdirinya
RSUD Palembang BARI dulunya adalah Poliklinik/Puskesmas Panca
Usaha yang dibangun pada Tahun 1986. Poliklinik/ Puskesmas Panca
Usaha diresmikan menjadi RSUD kelas C tanggal 19 Juni 1995.
Kemudian ditetapkan menjadi rumah sakit kelas B tahun 2009 melalui
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 241/MENKES/SK/IV/2009
tanggal 2 April 2009 tentang Peningkatan Kelas RSUD Palembang BARI
milik Pemerintah Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Penetapan
nama menjadi RSUD Palembang BARI atas dasar surat Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.07.06/III/2044/09 tanggal 5 Juni 2009
tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah
dengan nama “Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI”
Pemerintah Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan.
RSUD Palembang BARI terletak di Kecamatan Seberang Ulu I, Jalan
Panca Usaha No.1, Kelurahan 5 Ulu darat. Luas area RSUD Palembang
BARI ± 45,605 m2, sebagian besarnya merupakan rawa-rawa dengan
kedalaman air mencapai 50 cm–50 cm. Keadaan ini mempengaruhi
pengembangan rumah sakit karena area tersebut harus ditimbun terlebih
dahulu sebelum dilakukan pembangunan.
Saat ini untuk menuju RSUD Palembang BARI dapat ditempuh
melalui dua akses utama. Pertama melalui Jalan Panca Usaha yang
terhubung langsung ke Instalasi Poliklinik dan Kantor Administrasi
RSUD Palembang BARI. Kedua melalui Jalan Gubernur H. Bastari yang
terhubung langsung ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Palembang
BARI. Akses kedua RSUD Palembang BARI ini sebenarnya telah
dibangun sejak Januari 2001 oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
(PUBM) Kota Palembang. Namun saat ini akses tersebut baru bisa dilalui
satu jalur saja, sedangkan jalur lainnya belum dilanjutkan
pembangunannya.
Selain sebagai rumah sakit rujukan yang memberikan pelayanan
langsung kepada masyarakat, RSUD Palembang BARI juga merupakan
rumah sakit pendidikan sebagaimana Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor HK.02.03/I/2313/2015 tanggal 31 Juli 2015 tentang Penetapan
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI sebagai Rumah Sakit
Pendidikan. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai rumah sakit
pendidikan RSUD Palembang BARI telah bekerjasama dengan beberapa i
nstitusi pendidikan di bidang kesehatan seperti FK Muhammadiyah, FK
UNSRI, Akademi Kebidanan, dan Akademi Keperawatan di wilayah
Palembang dan sekitarnya. Fasilitas-fasilitas yang disediakan RSUD Pale
mbang BARI seperti tempat praktek, perpustakaan, dan ruang pertemuan
diharapkan bermanfaat bagi para mahasiswa yang ingin mengembangkan
ilmu dan pengetahuannya di bidang kesehatan.
2. Sejarah Pemegang Jabatan Direktur
a. Tahun 1985 s.d 1995: dr. Jane Lidya Titahelu sebagai Kepala Poli klini
k atau Puskesmas Panca Usaha.
b. Tanggal 1 Juli 1995 s.d 2000: dr. Eddy Zarkary Monasir, SpOG sebaga
i Direktur RSUD Palembang BARI.
c. Bulan Juli 2000 s.d November 2000: Pelaksana Tugas dr. H. Dahlan A
bbas, SpB.
d. Bulan Desember 2000 sampai dengan Februari 2001: Pelaksana Tugas
dr. M. Faisal Soleh, SpPD.
e. Tanggal 14 November 2000 s.d Februari 2012: dr. Hj. Indah Puspita,
H. A, MARS sebagai Direktur RSUD Palembang BARI.
f. Bulan Februari tahun 2012 s.d sekarang: dr. Hj. Makiani,
S.H.,M.M.,MARS sebagai Direktur RSUD Palembang BARI.
3. LABORATORIUM
a. Visi
Menjadi Laboratorium Unggul, Amanah dan Terpercaya di Indonesia.
b. Misi
1. Meningkatkan kualitas Pelayanan Laboratorium dengan
berorientasi pada keselamatan dan ketepatan sesuai standar mutu
berdasarkan pada etika dan profesionalisme yang menjangkau
seluruh lapisan masyarakat.
2. Meningkatkan mutu pemeriksaan laboratorium.
3. Menjadikan Laboratorium RSUD Palembang BARI sebagai
Laboratorium pendidikan dan pelatihan.
c. Motto
Ketepatan hasil dan kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan kami.
d. Maksud dan Tujuan
1. Meningkatkan kualitas hasil laboratorium dan senantiasa
berorientasi kepada kepentingan masyarakat
2. Meningkatkan citra pelayanan laboratorium kepada masyarakat.
3. Menghasilkan tenaga professional dalam bidang kelaboratoriuman
yang berkualitas dan bermoral tinggi
4. BANK DARAH
a. FALSAFAH
Pelayanan darah secara profesional dan bermutu untuk transfusi darah
yang aman, cepat dan akurat.
b. VISI
Terwujudnya pelayanan transfusi darah yang aman dan cepat di RSUD
Palembang BARI.
c. MISI
1. Memberikan pelayanan yang cepat dan bermutu.
DIREKTUR
dr. Hj. Makiani, SH., MM.,
MARS
Kepala Ruangan
Sri Yuwati, S.T.
Ka. Unit Laboratorium Klinik Ka. Unit Bank Darah RS Ka. Unit Patologi
dr. Syahni Wirdani Pulungan, M.Ked (Clin-Path)., dr. Daniel Susilo Anatomi
Sp.PK. dr. Reallyani, Sp.PA.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktik
klinik dengan judul Pengambilan Darah Vena Pada Pasien Lanjut Usia di Instalasi
Laboratorium RSUD Palembang BARI tepat pada waktunya
Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
dalam menjalankan praktik klinik program studi Sarjana Terapan Teknologi
Laboratorium Medis di RSUD Palembang BARI
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
perkenankan kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Hj. Makiani, S.H., MM., MARS sebagai Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI.
2. Bapak Heri Shatriadi CP, M.Kes sebagai Rektor Institut Ilmu Kesehatan dan
Teknologi Muhammadiyah Palembang.
3. Ibu Zairinayati, SKM.,M.Kes sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
IKesT Muhammadiyah Palembang.
4. Dr. Amalia,M.Kes sebagai Wakil Direktur pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI.
5. Dr. Alfarobi,M.Kes sebagai Wakil Direktur Umum Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI.
6. Bembi Farizal,S.ST.Pi.,MM sebagai Kepala Bagian Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat) Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI.
7. Ibu. dr. Syahni Wirdani Pulungan, M.Ked (Clin-Path)., Sp.PK selaku Kepala
Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Umum Palembang BARI
8. Bety Maryanti, SKM., M.Kes sebagai Kepala Sub Bagian Kerjasama dan
Pendidikan Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI.
9. Bapak Beni Murdani, AMF.,SKM.,M.Kes sebagai koordinator Pembimbing
Klinik Non Keperawatan dan Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI
10. Ibu Sri Yuwati, A.Md.kes,S.T sebagai Kepala Ruangan Instalasi Laboratorium
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
11. Bapak Bastian, S.Si.T.,M.Biomed sebagai Ka Prodi DIV Teknologi
Laboratorium Medis IKesT Muhammadiyah Palembang.
12. Ibu Istikomah, S.Tr.Kes.,S.Km sebagai Pembimbing klinik ruangan
Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
13. Ibu Nurhidayanti, S.Si.,M.Kes Pembimbing Akademik Institut Ilmu
Kesehatan Dan Teknologi Muhammadiyah Palembang
14. Seluruh karyawan dan karyawati Rumah Sakit Umum Daerah Palembang
BARI.
15. Seluruh dosen dan staff Institusi Kesehatan Dan Teknologi Muhammadiyah
Palembang
Kami menyadari laporan praktik klinik ini masih banyak kekurangan,
dengan demikian saran dan kritik yang sangat membantu kami harapkan dan kami
terima dengan senang hati. Kami berharap semoga laporan kasus ini bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan tenaga kesehatan lain pada khususnya.
Palembang, 14 Maret 2024
Penulis
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………….
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………………..
VISI, MISI DAN MOTTO RSUD PALEMBANG BARI…………………………
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RSUD
PALEMBANG BARI………………………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………..
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan……………………………………………..
BAB II TINJAU PUSTAKA……………………………………………………
2.1 Pemantapan Mutu Laboratorium……………………………………………
2.2 Uji Ketelitian dan Ketepatan…………………………………………………
2.3 Macam Macam Kesalahan di Laboratorium………………………………
2.4 Bahan Kontrol………………………………………………………………
2.5 Dasar-dasar Statistik…………………………………………………………..
BAB III TINJAU PUSTAKA……………………………………………………
3.1 Pemantapan Mutu Internal (PMI) Kimia Klinik Urid Acid di Instalasi
Laboratorium Medis RSUD Palembang Bari……………………………………
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
……………………………………………
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..
5.2 Saran…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
LAMPIRAN……………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
e. Total Eror
Total Eror (TE) atau Total Analytical Error (TAE) merupakan kesa
lahan keseluruhan yang mungkin terjadi dalam hasil tes karena impresisi
(random error) dari prosedur pengukuran (Westgard, 2008). Total Eror di
hitung dengan rumus : TE = % Bias + (1,96 x % CV)
Penggunaan Total Eror untuk menggambarkan kesalahan maksimu
m yang mungkin terjadi dalam hasil pengujian yang diperoleh dari suatu
pengukuran.
g. Rentang
Rentang merupakan penyebaran antara nilai hasil pemeriksaan terenda
h hingga pemeriksaan tertinggi. Rumus Rentang = nilai tertinggi – nilai tere
ndah
h. Grafik Levvey-Jenning
merupakan grafik kontrol yang digunakan dalam mendeteksi kesalaha
n yang sifatnya sistematik sehingga mengikuti suatu pola yang pasti. Kesala
han sistematik mengakibatkan setiap pengukuran cenderung ke salah satu ku
tub, selalu lebih tinggi atau selalu lebih rendah. Terdapat dua tipe kesalahan
sistematik, yaitu kesalahan sistematik konstan dan kesalahan sistematik prop
orsional. Sedangkan kesalahan analitik acak merupakan suatu kesalahan yan
g tidak mengikuti pola yang dapat diprediksi. Agar lebih mudah dalam men
deteksi kesalahan analitik, perlu membuat grafik kontrol yang sering diguna
kan yaitu grafik Levvey-jenning
1) 12s
Ketentuan di mana seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan k
eluar dari kontrol (out of control), apabila hasil pemeriksaan dua baha
n kontrol berturut-turut keluar dari batas yang sama yaitu X ± 2S (Sire
gar, 2018).
2) 13s
Ketentuan di mana seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan k
eluar dari kontrol (out of control), apabila hasil pemeriksaan satu baha
n kontrol melewati batas X ± 3S. Merupakan ketentuan penolakan yan
g menggambarkan adanya kesalahan acak.
3) 22s
Merupakan ketentuan penolakan yang menggambarkan adanya kesala
han sistemattik. Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar
dari kontrol (out of control), apabila hasil pemeriksaan 2 kontrol bertu
rut-turut keluar dari batas yang sama yaitu X ± 2SD.
4) R4s
Ketentuan di mana seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan k
eluar dari kontrol (out of control), apabila perbedaan antara 2 hasil ko
ntrol yang berturut-turut melebihi 4 SD (+2SD lainnya di bawah -2S
D). Merupakan ketentuan penolakan yang menggambarkan kesalahan
acak.
5) 41s
Ketentuan di mana seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan k
eluar dari kontrol (out of control), apabila 4 hasil kontrol yang berturu
t-turut keluar dari batas yang sama baik X + SD maupun X – SD. Mer
upakan ketentuan penolakan yang menggambarkan kesalahan acak da
n kesalahan sistematik.
6) 10x
Ketentuan di mana seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan kelu
ar dari kontrol (out of control), apabila 10 kontrol berturut-turut berad
a pada pihak yang sama dari nilai rata-rata. Merupakan ketentuan pen
olakan yang menggambarkan kesalahan sistematik
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pemantapan Mutu Internal (PMI) Kimia Klinik Urid Acid di Instalasi
Laboratorium Rsud Palembang BARI
1. Prosedur Kerja Pengambilan Darah Vena
a. Pra Analitik
1) Gunakan alat pelindung diri digunakan seperti masker, jas
laboratorium dan handscoon) yang sesuai dengan standar protokol
kesehatan
2) Sebelum melakukan pengambilan sampel darah vena, flebotomis
harus memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien
3) Flebotomis menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan serta menjelaskan manfaat dan tujuan dari
pemeriksaan
4) Flebotomis melakukan identifikasi pasien seperti nama, umur,
tempat tanggal lahir, no. rekam medis, dan lain sebagainya
5) Alat dan bahan disiapkan
Alat :
1. APD
2. Tourniquet
3. Spuit
4. Plaster
5. Alkohol swab
6. Tabung merah
7. Kapas Kering (Program Studi Sarjana Terapan Teknologi
Laboratorium Medis. 2020).
b. Analitik
1. Sapa pasien dengan perkenalan diri, sambil mengkonfirmasi
identitas pasien pada formulir permintaan sebelum pengambilan
darah.
2. Persiapkan pasien pada posisis yang siap untuk pengambilan darah.
3. Teliti jenis pemeriksaan dan verifikasi persiapan pasien bila ada,
seperti puasa dan lain-lain.
4. Siapkan jenis tabung pemeriksaan sesuai dengan pemeriksaan.
5. Siapakan venous collection system, kapas alcohol, kasa steril,
pembendung, dan plaster.
6. Gunakan sarung tangan.
7. Pasang torniquet/ karet pembendung pada lengan atas 7-10 cm (4
jari) diatas fossa cubiti.
8. Pastikan vena yang akan ditusuk.
9. Disifeksi dengan kapas alcohol 70% secara sirkuler dari arah dalam
keluar, tunggu sampai kering (30 detik) ( hindari meraba Kembali
daerah yang sudah didisinfeksi dan jarum yang akan ditusuk.
10.Memegang lengan pasien menggunakan ibu jari agar tertarik
11.Lakukan pengambilan darah dengan memasukka jarum pada vena
pasien, jarum harus membentuk sudut 15-30 ° di atas permukaan
lengan
12.Lepaskan tourniquet atau karet pemendung sesegera mungkin saat
darah mulai mengalir ke dalam tabung.
13.Lepaskan jarum jika sudah mencapai volume yang dibutuhkan
dengan gerakan mundur yang cepat
14. Meletakkan kapas steril pada bagian yang ditusuk, berikan
penekanan yang cukup untuk menghindari terjadinya hematoma,
khususnya pada pasien yang memiliki vena kecil
15.Buang jarum pada tempatnya.
16.Masukan darah dalam tabung merah, dan biarkan hingga beku.
17.Tempelkan label nama pada tabung yang akan diisi spesimen darah
kemudian diperlihatkan kepada pasien.
18.Perhatikan luka tempat pengambilan darah, yakinkan perdarahan
telah berhenti dan ditutup dengan plester steril (Program Studi
Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis. 2020).
c. Post Analitik
1. Melakukan pelabelan nama pada sampel
2. Memastikan kondisi pasien stabil setelah proses pengambilan
darah, seperti tidak adanya pendarahan pada daerah vena yang telah
ditusuk, atau terjadinya sinkop
3. Pendistribusian sampel ke ruang pemeriksaan untuk dilakukan
pemeriksaan (Program Studi Sarjana Terapan Teknologi
Laboratorium Medis. 2021).
Table 2.4 Nilai 1SD, 2SD, 3SD, -1SD, -2SD, dan -3SD dari nilai QC urid acid
(Instalasi Laboratorium RSUD Palembang Bari)
Chart Title
5.4
5.13
4.92 4.94
4.9 4.88
4.86
4.86
4.72 4.71 4.74
4.67 4.65
4.6
4.59 4.54
4.47
4.39 4.42
4.32 4.24
4.1
4.06
4.05
3.78
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Widyalestari, S. (2020). Gambaran Kadar Asam Urat Pada Usia 50 tahun Keatas di RSU
Bundha Thamrin. In Sustainability (Switzerland) (Vol. 4, Issue.1).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI Tahun 2018.
Silpiyani,dkk.2023. karakteristik responden lansia penderita asam urat di desa pengrajin
kecamatan cilongok. Jurnal riset ilmiah,Vol 2(5)
Urbaningrum Vidya.2023.pemeriksaan kadar asam urat didusun III desa dangeune
kec.kinovaro.jurnal pengabdian masyarakat,Vol 1(2)
LAMPIRAN
Alat kimia klinik Autolyser