Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HENI RESINTA

NIM : 51120012
PRODI : DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
DOSEN PEMBIMBING : BASTIAN,S.Si.T,.M.Biomed

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOG III


“Identifikasi Bakteri Neisseria Genore Secara Mikroskopis”

I. Hari/Tanggal: Rabu /21 September 2022

II. Tujuan Praktikum


1. Praktikan dapat mengetahui cara identifikasi dan isolasi bakteri neisseria genore
2. Praktikan dapat melakukan pengamatan di bawah mikroskop gram bakteri neisseria
genore

III. Dasar Teori.

Gonorrhea disebabkan oleh bakteri gram negatif Neisseria gonorrhoeae. Family


Neisseriaceae meliputi spesies Neisseria and Moraxella catarrhalis seperti
Acinetobacter dan Kingella beserta spesies Moxarella lainnya. Neisseria adalah cocci
gram negatif yang biasanya berpasangan. Bakteri Neisseria gonorrhoeae berbentuk biji
kopi dengan lebar 0,8µ, panjang 1,6 µ dan bersifat tahan terhadap suasana asam akan
tetapi tidak tahan lama berada pada udara bebas, bakteri ini akan cepat mati pada
keadaan kering dan tidak tahan terhadap suhu sekitar 39°C. Predominan bakteri ini
menginfeksi jaringan epitel uretra, endocervix, rektum, faring, dan konjungtiva.
Transmisi penyakit ini terjadi melalui inokulasi langsung dari sekresi yang telah
terinfeksi melalui kontak mukosa ke mukosa lainnya. Contohnya melalui kontak
genital-genital, genital anorectal, oro-genital, atau kontak oro-anal ibu yang
mentransmisikan kepada anaknya anaknya pada saat proses kelahiran.
Bakteri Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri diplokokus gram negatif yang
bersifat intraseluler yang mempengaruhi epitel kuboid dan kolumnar pada hostnya.
Virulensi dan patogenitas bakteri ini tergantung pada banyak hal, misalnya protein
opacity-associated yang dapat meningkatkan perlekatan antara gonokokus (bentuk
koloni pada kultur media) dan juga meningkatkan perlekatannya dengan fagosit.
Awalnya gonokokus melekat pada sel mukosa hostnya kemudian melakukan penetrasi
seluruhnya diantara sel dalam ruang subepitel. Karakteristik respon host oleh invasi
gonokokus adalah dengan adanya neutrofil, diikuti dengan pengelupasan epitel,
pembentukan mikroabses submukosa dan discharge purulen.

IV. Alat dan Bahan


Alat
1. Tabung steril
2. Ose
3. Bunsen
4. Mikroskop
5. Wadah limbah
6. Objack glass
7. Rak pewarnaan

Bahan
1. NaCl 0,9%
2. Gentian violen
3. Iodin
4. Alcohol
5. Safranin
6. Sempel biakan bakteri neisseria genoere.
7. Preparat Sediaan

V. Prosedur Kerja

A. Membuat suspensi
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mencuci tangan dengan 6 langkah
3. Menggunakan alat pelindung diri( masker,handscoon,sandal lab,jas lab)
4. Masukan NaCl 0,9 % ke dalam tabung steril
5. Ambil biakan koloni bakteri neisseria genore menggunakan ose steril
6. Masukan ke dalam tabung yang berisi NaCl 0,9 % steril lalu homogenkan
7. Ambil objeck glass yang sudah bebas lemak
8. Lalu ambil suspensi menggunakan ose steril lalu letakan di atas objeck glass
9. Tunggu sampai sedian kering dan lakukan pewarnaan gram
B. Pewarnaan gram
10. Letakan objeck glass di atas rak pewarnaan
11. Lalu teteskan gantian violen tunggu selama 1 manit dan bilas menggunakan air
mengalir
12. Kedua teteskan iodin tunggu 1 menit dan bilas
13. Lalu teteskan alcohol 60% lalu bilas
14. Terakhir teteskan safranin tunggu 2 menit lalu bilas
15. Tunggu sampai kering
16. Dan lakukan pengamatan di bawah mikroskop
17. Lalu amati hasilnya

VI. Hasil Praktikum

(Gambar 1.Mikroskopis gram negatif bakteri neisseria genore


Leikosit dan segmen neutrofil)
VII. Pembahasan

Gonore adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Kasus resistensi antibiotik yang menjadi pilihan untuk pengobatan gonore
saat ini kian meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui
tingkat resistensi bakteri Neisseria gonorrhoeae adalah dengan melakukan uji
sensitivitas antibiotik. Obat lini pertama yang saat ini digunakan adalah levofloksasin,
namun pendataan mengenai efektivitas antibiotik ini masih sangat kurang. Kanamisin
merupakan pilihan obat lain yang dapat digunakan untuk pengobatan gonore.
Gonokokus yang menyerang membran selaput lendir dari saluran genitourinaria,
mata, rektum, dan tenggorokan menghasilkan eksudat akut yang mengarah ke infeksi
jaringan lalu hal ini diikuti dengan inflamasi kronis dan fibrosis. Pada pria, biasanya
terjadi peradangan uretra, eksudat berwarna kuning dan kental, disertai rasa nyeri saat
membuang air kecil. Infeksi uretra pada pria dapat menjadi infeksi yang asimptomatik.
Sedangkan pada wanita, infeksi primer terjadi di endoserviks dan menyebar ke uretra
dan vagina, serta meningkatkan.sekresi cairan mukopurulen. Hal ini dapat berkembang
ke tuba uterine, dan menyebabkan salpingitis, fibrosis dan obliterasi tuba.
Pemeriksaan Makroskopis Bertujuan untuk mengidentifikasi diplokokus gram
negatif yang memiliki sensitivitas >90% untuk pasien laki-laki yang simptomatis dan
50-75% untuk pasien laki-laki asimptomatik dan spesifisitas >90 pada pasien laki-laki
yang mengalami gejala yang simptomatik dan asimptomatik. Keuntungan primer
diagnosis dengan mikroskopis pada penderita gonorrhea adalah hasil yang lebih cepat
diketahui. Tapi untuk meningkatkan sensitivitas, mendiagnosisnya dapat dilakukan
dengan mengkombinasi pemeriksaan mikroskopis dengan pemeriksaan kultur dan
NAAT, akan tetapi jika pada pemeriksaan mikroskopis sudah ditemukan Neisseria
gonorrhoeae maka kultur berfungsi untuk melihat apakah adanya resistensi pada
pengobatan infeksi tersebut.
VIII. Kesimpulan

Pada praktikum yang telah dilakukan didapat hasil bakteri gram negatif
diplococcus positif pada pengamatan di bawah mikroskop. Gonore adalah infeksi
menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Kasus resistensi
antibiotik yang menjadi pilihan untuk pengobatan gonore saat ini kian meningkat.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat resistensi bakteri
Neisseria gonorrhoeae adalah dengan melakukan uji sensitivitas antibiotik.

IX. Referensi
Nurdin Erpi,dkk.2017. Identifikasi Neisseria gonorrhoeae Pada Penderita Dengan
Gejala Klinis Infeksi Penyakit Menular Seksual Di Puskesmas Siko Kota
Ternate Tahun 2016.Jurnal Riset Kesehatan,Vol 6 (1)
Priyo Budi Purwono. (2015). Pemeriksaan mikrobiologi untuk penyakit infeksi-
bakteriologi infeksi genitalia. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga,
Sagung Seto. Surabaya.
Pradnyadhita Ardhia,dkk.2021.Identifikasi Dan Uji Sensitivitas Bakteri Neisseria
gonorrhoeae Teradap Antibiotik Sefiktim Pada Pekerja Seks Komersial Di
Piskesmas II Denpasar Selatan. Jurnal Poltekkes densana,Vol 9(1)
Triastuti. 2017. Uji Beda Sensitivitas Bakteri NEISSERIA GONORRHOEAE
Terhadap Levofloksasin Dan Kanamisin Secara IN VITRO. Jurnal
Kedokteran Diponegoro,Vol 6 (2)
Erpi Nurdin, Amira Bin Seh Abubakar , Nurma Andi Malli. 2016. Identifikasi
Neisseria Gonorrhoeae pada Penderita Dengan Gejala Klinis Infeksi
Penyakit Menular Seksual Di Puskesmas Siko Kota Ternate Tahun 2016.
Jurnal Riset Kesehatan 6(1): 50 – 53.

Anda mungkin juga menyukai