Anda di halaman 1dari 9

BAKTERIOLOGI III

LAPORAN PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI SECARA MIKROSKOPIS
(Neisseria gonorhoae)

Di susun oleh :

ITA FAUZIAH PANGESTIKA

NPM : 411117090

PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN (D-3)

STIKES JENDRAL ACHMAD YANI CIMAHI

2018/2019
A. TANGGAL PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi STIKES
Jenderal Achmad Yani Cimahi pada 23 mei 2019.

B. DASAR TEORI
Dapat menghambat fagositosisdan dapat merupakan alat
pemindah plasmid dengan cara konjugasi antara sesamagonokokus atau
antara gonokokus dengan Escherichia coli
Gonorea dalam arti luas mencakup semua penyakit yang disebabkan
oleh Neisseria gonorrhoeae. Gonore adalah penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae yang sering menyerang membran mukosa
uretra pada pria dan endoservik pada wanita. Gonore sering ditularkan melalui
kontak seksual onore adalah infeksi menular seksual pada epitel dan umunya
bermanifestasi sebagai cervicitis, uretritis, proctitis, dan conjungtivitis. Bila
tidak diterapi, infeksi ini dapat menimbulkan komplikasi lokal seperti
endometritis, salpingitis, TOA, bartolinitis, peritonitis, dan perihepatitis pada
pasien wanita, periuretritis dan epididimitis pada pasien pria, dan oftalmia
neonatorum pada neonatus. Gonokokemia diseminata merupakan kejadian
yang jarang dan bermanifestasi sebagai lesi kulit, tenosinovitis, arthritis, dan
pada kasus jarang endokarditis atau meningitis. Penyakit menular seksual
juga disebut penyakit venereal merupakan penyakit yang paling sering
ditemukan di seluruh dunia. Pengobatan penyakit ini efektif dan penyembuhan
cepat sekali. Namun, beberapa kuman yang lebih tua telah menjadi kebal
terhadap obat-obatan dan telah menyebar ke seluruh dunia dengan adanya
banyak perjalanan yang dilakukan orang-orang melalui transportasi
udara.Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya,
terutama kulit dan persendian.Pada wanita, gonore bisa naik ke saluran
kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri
panggul dan gangguan reproduksi.Penyebab dari Gonore adalah adanya
kuman Neisseria gonorrhoeae.
Neisseria gonorrhoeae adalah kuman gram negatif bentuk diplokokus
yang merupakan penyebab infeksi saluran urogenitalis. Perantara dari kuman
ini adalah manusia, tempat kuman keluar berasal dari
penis,vagina,anus,mulut,cara penularan dari penyakit ini adalah dengan
kontak seksual secara lansung ,tampat kuman ini masuk berasal dari penis,
vagina, anus, mulut serta orang yang bisa terkena adalah orang-orang yang
berhubungan seks dengan cara yang tidak aman.Kuman ini bersifat fastidious
dan untuk tumbuhnya perlu media yang lengkap serta baik. Akan tetapi, ia juga
rentan terhadap kepanasan dan kekeringan sehingga tidak dapat bertahan
hidup lama di luar host-nya. Penularan umumnya terjadi secara kontak seksual
dan masa inkubasi terjadi sekitar 2–5 hari.Neisseria Gonorrhoeae dapat
menyebabkan infeksi menular seksual yang biasa disebut dengan Gonore.

C. ALAT DAN BAHAN


Tabel 1. Alat yang Digunakan Praktikum

No. Nama Alat Spesifikasi


1. Tabung Reaksi Volume 20 mL
2. Tabung Durham Tinggi 35mm ; Diameter 6mm
3. Pipet Volume Volume 10 mL
4. Cawan Petri Volume 20 mL
5. Ose Tusuk Kawat NiCr
7. Ose Bulat Kawat NiCr
8. Bunsen Volume 200 mL
9. Korek Api -
10. Rak Tabung Reaksi 12 Lubang; Ukuran 20 x 10 cm
11. Tempat sampel Steril Volume 100 mL
12. Kaca Objek Bebas dari lemak
13. Mikroskop Perbesaran lensa objektif 100x
14. Autoklaf Suhu 37°C
Tabel 2. Bahan yang Digunakan Praktikum

No. Nama Bahan Spesifikasi


1. Sampel Swab Specimen Collection Kit
2 Alcohol Kapas dengan alkohol 70%
3 Tempat sampah Medis & non medis
4 Koh 10%

D. PROSEDUR KERJA
1. Cara pengambilan specimen
Bagian distal urethra dibersihkan sebelum pengambilan
specimen, karena bagian tersebut tidak bebas hama & biasanya
mengandung mikroba yang sama dengan yang ditemukan pada
daerah glans penis. Alat yang dipakai (kapas lidi) tidak boleh
disterilkan dengan memakai cara kimiawi, karena residu bahan kimia
dapat mematikan mikroorganisme, sehingga bisa didapatkan hasil
yang negatif palsu. Khusus bahan pemeriksaan untuk biakan
Chlamydia trachomatis, kapas lidi harus sedikit ditekan sambil
diputar pada mukosa urethra.
2. Cara transportasi
Preparat hapus setelah fiksasi aman ditransport dalam
bungkusan tissue (supaya preparat tidak tergores atau hilang) dan
dikirim dalam amplop berlabel pada suhu kamar. Specimen dalam
medium transpor aman dikirim pada suhu kamar karena transpor
medium memungkinkan kehidupan semua mikroorganisme tanpa
bermetabolisme (tidak berkembang biak). Specimen ini tidak boleh
disimpan pada suhu dingin (lemari es) karena suhu dingin dapat
mematikan N. gonorrhoae.
E. HASIL PENGAMATAN

Bentuk : coccus
Sifat : Gram negatif (-)
Susunan : diplococcus
Tersangka : Neisseria gonorrhoeae

F. Pembahasan
Gonore adalah infeksi menular seksual pada epitel dan umunya
bermanifestasi sebagai cervicitis, uretritis, proctitis, dan conjungtivitis. Bila
tidak diterapi, infeksi ini dapat menimbulkan komplikasi lokal seperti
endometritis, salpingitis, TOA, bartolinitis, peritonitis, dan perihepatitis pada
pasien wanita, periuretritis dan epididimitis pada pasien pria, dan oftalmia
neonatorum pada neonatus. Gonokokemia diseminata merupakan kejadian
yang jarang dan bermanifestasi sebagai lesi kulit, tenosinovitis, arthritis, dan
pada kasus jarang endokarditis atau meningitis. Namun, beberapa kuman
yang lebih tua telah menjadi kebal terhadap obat-obatan dan telah menyebar
ke seluruh dunia dengan adanya banyak perjalanan yang dilakukan orang-
orang melalui transportasi udara.Gonore bisa menyebar melalui aliran darah
ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.Pada wanita, gonore
bisa naik ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul
sehingga timbul nyeri panggul dan gangguan reproduksi.Penyebab dari
Gonore adalah adanya kuman Neisseria gonorrhoeae.
Neisseria gonorrhoeae adalah kuman gram negatif bentuk diplokokus
yang merupakan penyebab infeksi saluran urogenitalis. Perantara dari kuman
ini adalah manusia, tempat kuman keluar berasal dari
penis,vagina,anus,mulut,cara penularan dari penyakit ini adalah dengan
kontak seksual secara lansung ,tampat kuman ini masuk berasal dari penis,
vagina, anus, mulut serta orang yang bisa terkena adalah orang-orang yang
berhubungan seks dengan cara yang tidak aman.Kuman ini bersifat fastidious
dan untuk tumbuhnya perlu media yang lengkap serta baik. Akan tetapi, ia juga
rentan terhadap kepanasan dan kekeringan sehingga tidak dapat bertahan
hidup lama di luar host-nya. Penularan umumnya terjadi secara kontak seksual
dan masa inkubasi terjadi sekitar 2–5 hari.Neisseria Gonorrhoeae dapat
menyebabkan infeksi menular seksual yang biasa disebut dengan Gonore.
Pewarnaan Gram adalah metode pilihan di laboratorium untuk
mendiagnosis uretritisgonokokus pada laki-laki. Suatu apusan tipis yang
diambil dari duh uretra difiksasi dengan panasatau etanol, diwarnai, dan
diperiksa di bawah imersi minyak untuk mencari diplokokus gram-negatif
intrasel dan ektrasel. Hasil positif merupakan bukti definitive gonore. Ambil
apusan kecil dari uretra dan oleskan pada kaca objek. Lakukan pewarnaan
Gramuntuk mencari polimorfonuklear dan diplokokus Gram-negatif intraseluler
( Neisseria gonorrhea)
Neisseria gonorrhoeae dapat ditularkan melalui kontak seksual atau
melalui penularan vertikal pada saat melahirkan. Bakteri ini terutama
mengenai epitel kolumnar dan epitel kuboidal manusia. Patogenesis gonore
terbagi menjadi 5 tahap sebagai berikut13:
Fase 1 adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae menginfeksi permukaan
selaput lendir dapat ditemukan di uretra, endoserviks dan anus
Fase 2 adalah bakteri ke microvillus sel epitel kolumnar untuk
kolonisasi selama infeksi, bakteri dibantu oleh fimbriae, pili. Fimbriae terutama
terdiri dari protein pilin oligomer yang digunakan untuk melekatkan bakteri ke
sel-sel dari permukaan selaput lendir. Protein membran luar PII 9 Oppacity
associated protein (OPA) kemudian membantu bakteri mengikat dan
menyerang sel inang.
Fase 3 adalah masuknya bakteri ke dalam sel kolumnar dengan proses
yang disebut endositosis di mana bakteri yang ditelan oleh membran sel
kolumnar, membentuk vakuola.
Fase 4 adalah vakuola ini kemudian dibawa ke membran basal sel
inang, dimana bakteri berkembang biak setelah dibebaskan ke dalam jaringan
subepitel dengan proses eksositosis. Peptidoglikan dan bakteri LOS (Lipo
Oligo Sakharida) dilepaskan selama infeksi. Gonococcus dapat memiliki dan
mengubah banyak jenis antigen dari Neisseria LOS. LOS merangsang tumor
necrosis factor, atau TNF, yang akan mengakibatkan kerusakan sel.
Fase 5 reaksi inflamasi yang dihasilkan menyebabkan infiltrasi
neutrofil. Selaput lendir hancur mengakibatkan akumulasi Neisseria
gonorrhoeae dan neutrofil pada jaringan ikat subepitel. Respon imun host
memicu Neisseria gonorrhoeae untuk menghasilkan protease IgA
ekstraseluler yang menyebabkan hilangnya aktivitas antibodi dan
mempromosikan virulensi
Mikroskopis Pemeriksaan mikroskopis yang digunakan adalah dengan
pengecatan gram. Pengambilan sampel dari swab endoservik pada wanita.
Hasil positif akan tampak 12 diplokokus gram negatif. Pengecatan positif pada
wanita memiliki sensitivitas sebesar 30% - 50% dan spesifitas sebesar 90-99
%. 15 B. Kultur Untuk identifikasi dilakukan pembiakan dengan menggunakan
media selektif yang diperkaya yaitu Media Thayer Martin yang mengandung
vankomisin, dan nistatin yang dapat menekan pertumbuhan bakteri Gram
positif, Gram negatif dan jamur, dimana tampak koloni berwarna putih
keabuan, mengkilat dan cembung. Kultur diinkubasi pada suhu 350C – 370C
dan atmosfer yang mengandung CO2 5%. Pemeriksaan kultur dengan bahan
dari duh uretra pria, sensitivitasnya lebih tinggi 94% - 98% d 13 reagen 1%
tetrametil parafenilen diamin monohidrokhlorid pada koloni. Jika hasil tes
positif maka akan berubah menjadi merah jambu dan makin lama semakin
menghitam. Sebaliknya hasil negatif menunjukkan warna koloni tidak berubah
atau tetap berwarna coklat. Dalam tes ini, reagen tersebut membunuh
mikroorganisme tetapi tidak merubah morfologi dan sifat pewarnaan.
Tes fermentasi Tes fermentasi digunakan untuk mengidentifikasi
bakteri yang mampu memfermentasikan karbohidrat. Pada tes fermentasi
terjadi perubahan warna pada media glukosa yang berubah menjadi warna
kuning, artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi glukosa. Media
glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung Durham yang diletakkan
terbalik didalam tabung media, artinya hasil fermentasi berupa gas.
Mekanisme Resistensi Mekanisme terjadinya resistensi Neisseria
gonorrhoeae terhadap antibiotika dapat secara khromosomal dan
ekstrakromosomal. Secara kromosomal masalah resisten ini disebabkan
karena adanya mutasi plasmid/DNA pembawa sifat resistensi kromosom dari
bakteri Neisseria gonorrhoeae. Secara ekstrakromosomal masalah resisten ini
disebabkan karena adanya galur Neisseria gonorrhoeae yang mempunyai
plasmid pembawa gen resisten yang berperan pada pembuatan penisilinase
atau β-laktamase. Penatalaksanaan Berdasarkan rekomendasi dari Centers
for Disease Control (CDC) untuk pengobatan gonore dengan pemberian
seftriakson 250 mg dosis tunggal secara intramuskuler dan sefiksim 400 mg
dosis tunggal secara oral sebagai regimen alternatif apabila terapi dengan
seftriakson gagal.3 Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 penatalaksanaan gonore adalah
sebagai berikut 11:
a. Memberitahu pasien untuk tidak melakukan kontak seksual hingga
dinyatakan sembuh dan menjaga kebersihan genital.
b. Pemberian farmakologi dengan antibiotik: Tiamfenikol, 3,5 gr per
oral (p.o) dosis tunggal, atau ofloksasin 400 mg (p.o) dosis tunggal, atau
Kanamisin 2 gram Intra Muskular (I.M) dosis tunggal, atau spektinomisin 2
gram I.M dosis tunggal. Catatan: tiamfenikol, ofloksasin dan siprofloksasin
merupakan kontraindikasi pada kehamilan dan tidak dianjurkan pada anak dan
dewasa muda. 11 Dari data tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk
melakukan penelitian sensitivitas antibiotik siprofloksasin sebagai salah satu
pilihan obat alternatif yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit
gonore.
G. DAFTAR PUSTAKA

Timmreck T. Epidemiologi. Bab 5: Ukuran Suatu Kesehatan dalam


Epidemiologi. Edisike-2. Jakarta: EGC, 2004. p.1482.
Schwartz S, Shires T, Spenser F. Intisari prinsip-prinsip ilmu bedah. Bab 38:
Urologi.Edisi ke-6. Jakarta: EGC, 2000. p.5863.
Murtiastutik D, Barakbah J. Buku ajar infeksi menular seksual. Bab 1:
PemeriksaanInfeksi Menular Seksual. Surabaya: Airlangga University
Press, 2008. p.1-4
Aljian George W ( 1958 )”Purchasing Hanbook ” 2 nd Edition, New York, Mc
Mc Graw Hill

Anda mungkin juga menyukai