Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.

2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

IDENTIFIKASI Aspergillus Sp. PADA MENTEGA CURAH YANG


DIPERJUALBELIKAN DI PASAR TERONG KOTA MAKASSAR

Widarti
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Koresponden : widarti@poltekkes-mks.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan kebiasaan masyarakat yang sering menggunakan


mentega curah sebagai salah satu bahan pangan yang biasanya digunakan sebagai
olesan roti atau biskuit dan biasa digunakan bahan untuk menggoreng. Mentega sering
dijumpai di pasar-pasar tradisional, dimana pasar tradisional memiliki kondisi
lingkungan yang lembab dan sanitasi yang buruk sehingga sangat potensial untuk
pertumbuhan jamur. Aspergillus Sp. salah satu jamur kontaminan, terutama pada
bahan makanan yang disimpan dalam kondisi yang tidak higienis.Jenis penelitian ini
adalah bersifat deskriptif untuk mengidentifikasi adanya kontaminasi jamur
Aspergillus sp pada sampel mentega. Penelitian dilakukan secara kultur dengan
menanam pada media sabaroud agar dan diinkubasi pada suhu kamar. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Mikologi Jurusan Analis Kesehatan Politeknik
Kesehatan Makassar pada bulan Juni 2017. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 5
sampel. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan
narasi. Hasil penelitian menunjukkan 2 dari 5 sampel positif jamur Aspergillus Sp.

Kata kunci : Aspergillus Sp., Mentega curah

PENDAHULUAN protein (maksimal 1%) yang bertindak


Mentega adalah produk makanan sebagai zat pengemulsi dan Bahan
berbentuk padat lunak yang dibuat dari Kering Tanpa Lemak (Milk Solids-
lemak atau krim susu atau Non-Fat) tidak lebih dari 2 %.
campurannya, dengan atau tanpa Biasanya digunakan sebagai olesan
penambahan garam (NaCl) atau bahan roti dan biskuit, sebagai perantara
lain yang diizinkan, serta minimal lemak di beberapa resep roti dan
mengandung 80 persen lemak susu. masakan, dan terkadang bahan untuk
Selain garam dapur, ke dalam mentega menggoreng.
juga ditambahkan vitamin, zat Mentega yang sering dijumpai di
pewarna, dan bahan pengawet pasar-pasar tradisional. Dimana Pasar
(misalnya sodium benzoat). Emulsi tradisional memiliki kondisi
pada mentega merupakan campuran 18 lingkungan yang lembab dan sanitasi
persen air yang terdispersi pada 80 yang buruk sehingga dapat mendukung
persen lemak, dengan sejumlah kecil pertumbuhan jamur. Karena kurangnya
24
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

perhatian penjual terhadap kelainan pada janin. Tujuan penelitian


penyimpanan mentega dapat ini adalah untuk mengetahui adanya
meningkatkan resiko terkontaminasi jamur pada mentega curah yang
oleh jamur. Hal ini dikarenakan dalam diperjual belikan di Pasar Terong
mentega terdapat lemak susu yang Makassar.
merupakan bahan yang baik bagi
pertumbuhan jamur seperti Asprgillus METODE
sp dan didukung oleh pasar tersebut. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian
Aspergillus Sp adalah suatu jamur Jenis penelitian ini adalah
yang termasuk dalam kelas deskriptif yaitu untuk mendeskripsikan
Ascomycetes yang dapat ditemukan adanya kontaminasi jamur Aspergillus
dimana–mana khususnya di alam. sp pada mentega curah yang
Aspergillus tumbuh sebagai saprofit diperjualbelikan di Pasar Terong Kota
pada tumbuh-tumbuhan yang Makassar. Lokasi Penelitian ini
membusuk dan terdapat pula pada dilaksanakan di Laboratorium
tanah, debu organik, makanan dan Mikologi Analis Kesehatan Poltekkes
merupakan kontaminan yang lazim Kemenkes Makassar. Penelitian ini
ditemukan di rumah sakit dan dilaksanakan pada Juni s/d Juli 2017.
laboratorium. Populasi, Sampel, Teknik
Infeksi Aspergillus pada umumnya Pengambilan Sampel, alat dan
didapat secara inhalasi konidia keparu- bahan.
paru walaupun cara yang lain dapat Populasi dalam penelitian ini
juga dijumpai seperti terpapar secara adalah mentega curah yang
lokal akibat luka operasi, kateter diperjualbelikan di Pasar Terong kota
intravenous dan amboar yang makassar. Sampel dalam penelitian ini
terkontaminasi maupun melalui adalah mentega curah yang
makanan. Spesies Aspergillus pada diperjualbelikan di Pasar Terong Kota
umunya memproduksi Makassar. Sebanyak 5 sampel. Teknik
toksin/mikotoksin yang dapat berperan pengambilan sampel dalam penelitian
pada manipestasi klinis yaitu ini adalah eksidental sampling. Alat
aflatoksin, acharatoksin A, vumagillin yang digunakan dalam penelitian ini
dan gliotoksins. adalah gelas kimia, gelas ukur, pipet
Mikotosin dapat didefinisikan ukur, pipet tetes, pengaduk, sendok
sebagai senyawa organik beracun tanduk, scapel, cawan petri, mikroskop,
yang berasal dari sumber hayati berupa objek gelas, deck gelas. Bahan yang
hasil metabolisme sekunder dari digunakan dalam penelitian ini adalah
kapang. Pengaruh mikotoksin pada mentega, media sabaroud Dextrose
manusia dan hewan berbeda-beda. agar, antibiotik, Lactofenol Cotton
Beberapa diantaranya dapat Blue, aquades
menyebabkan terjadinya kanker, Prosedur Kerja
sedangkan jenis lain dapa bersifat Pemeriksaan Langsung
teratogenik karena menyebabkan
25
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Disiapkan peralatan yang akan pemeriksaan secara mikroskopik


digunakan, sampel mentega diambil dengan cara mengambi koloni jamur
secukupnya menggunakan swab steril, yang tumbuh pada media Sabouraud
kemudian dibuat preparat Dextron Agar, ditambahkan 1 tetes
menggunakan gelas objek, dengan larutan lactopenol cotton blue dan
menggunakan deck glass, setelah itu ditutup dengan deck glass, kemudian
diperiksa dibawah mikroskop dengan diamati dengan menggunakan
menggunakan lensa objektif 10× dan mikroskop dengan lensa objektif 10×
40×. dan 40×.
Kultur (Biakan) Analisis Data
Kemudian mentega ditanam pada Data hasil penelitian disajikan
media Sabouraud Dextrose Agar secara deskriptif dengan menggunakan
dengan menggunakan lidi/swab steril tabel dan hasilnya dibahas dalam
dan disimpan pada suhu 25˚C-35˚C bentuk narasi.
selama 7 hari. Pengamatan koloni
dilakukan setiap hari dengan HASIL
memperhatikan pertumbuhan, bentuk Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dan warna koloninya. Pada dilakukan di Laboratorium Mikologi
pemeriksaan ini dibuat pula kontrol Jurusan Analais Kesehatan Poltekkes
media yang kandungannya hanya berisi Kemenkes Makassar terhadap sampel
media Sabouraud Dextrose Agar tanpa mentega curah yang diperjualbelikan
sampel pemeriksaan. dipasar terong kota makassar yang
Pemeriksaan Mikroskopik dilaksanakan pada tanggal 8 – 16 Juni
Koloni yang tumbuh pada media 2017 di peroleh hasil sebagai berikut :
Sabouraud Dextrose Agar, dilakukan
Tabel 1.
Hasil pemeriksaan Aspergillus sp pada mentega curah yang diperjualbelikan di Pasar
Terong Kota Makassar
NO Kode Sampel Keterangan
1 A Aspergillus flavus
2 B Negative
3 C Negative
4 D Aspergillus niger
5 E Negative

PEMBAHASAN makassar. Kemudian mentega ditanam


Penelitian ini dilakukan secara pada media Sabouraud Dextrose Agar
deskriptif, dimana sampel yang (SDA) dan di buat kontrol media,
digunakan adalah mentega curah yang kontrol media Sabouraud Dextrose agar
diperjualbelikan dipasar terong kota steril tanpa ditambahkan sampel
26
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

mentega selama proses penanaman yang lembab dan kurang sinar


sampel, tutup cawan petri pada media matahari. Koloni jamur ini berwarna
control dibiarkan terbuka. Hal ini hijau, abu-abu, hitam, dan kuning
dilakukan untuk melihat apakah ada kecoklatan. Beberapa spesies
kontaminasi spora jamur pada media, Aspergillus merupakan jamur patogen.
melalui udara yang ada diruangan Lebih dari 200 spesies Aspergillus telah
Laboratorium Mikologi Jurusan Analis diidentifikasi dan sebagian besar
Kesehatan Poltekkes Kemenkes menyebabkan penyakit pada manusia,
Makassar. Selanjutnya media di jamur Aspergillus sp menginfeksi
inkubasi pada suhu 25°C-35°C. manusia melalui inhalasi sehingga
Kemudian diamati setiap harinya. Pada dapat menyebabkan Aspergillosis dan
media Sabouraud Dextrose Agar koloni Aspergilloma. Belum lagi mikotoksin
yang tumbuh kemudian diperiksa yang dihasilkan oleh Aspergillus flavus
dibawah mikroskop dengan yang dapat menyebabkan penyakit
menambahkan larutan Lactopenol kanker pada manusia. Sedangkan jamur
Cotton Blue, pada pembesaran ebjektif Aspergillus niger merupakan spesies
10× dan 40×. Aspergillus yang menguntngkan bagi
Hasil pemeriksaan menunjukkan manusia, dalam metabolismenya
bahwa dari 5 sampel, 3 sampel terdapat Aspergillus niger dapat menghasilkan
pertumbuhan jamur lain yaitu sampel asam sitrat sehingga banyak digunakan
B, C, E, dan 2 sampel terdapat sebagai bahan fermentasi karena fungi
pertumbuhan jamur Aspergillus sp ini tidak menghasilkan mikotoksin
dalam hal ini Aspergillus Flavus dan sehingga tidak membahayakan bagi
Aspergillus niger. Pada media control manusia.
tidak terjadi pertumbuhan jamur. Jamur Aspergillus sp dapat
Koloni jamur yang tumbuh pada ditemukan pada mentega, hal ini dapat
sampel A terlihat berwarna disebabkan beberapa faktor diantaranya
kuningkehijauan atau coklat dengan kontaminasi darai udara yang
warna inversi coklat keemasan atau mengandung elemen-elemen jamur
tidak berwarna. Sampel B terlihat seperti spora Aspergillus itu sendiri
koloni berwarna hitam, pinggirannya memiliki spora yang begitu kecil dan
terlihat kasar dan berbulu halus. ringan sehingga mudah diterbangkan
Sampel C tidak terjadi pertumbuhan oleh angin dan dapat mengkontaminasi
jamur. makanan. Selain itu, faktor suhu juga
Pada sampel D ditemukan dua dapat mempengaruhi pertumbuhan
jenis jamur yaitu jamur Aspergillus jamur, sebab pada umumnya jamur
niger dan jamur Epidermophyton mudah tumbuh pada tempat yang
sedangkan pada Sampel E terjadi memiliki tingkat kelembapan yang
pertumbuhan jamur lain. tinggi. Belum lagi pada proses
Jamur Aspergillus sp hidup pengolahan dan lamanya waktu
berkoloni pada bahan makanan, penyimpanan.
pakaian maupun alat rumah tangga
27
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Dengan ditemukannya Aspergillus Mikrobiologi dan Imunologi.


sp dan jamur jenis lain pada mentega Jakarta: Penerbit Buku
yang diperjualbelikan di Pasar Terong Kedokteran EGC
berarti keamanan untuk mengkonsumsi Dwijoseputra.1998. Dasar-dasar
pangan harus diperhatikan, apabila kita mikrobiologi. Jakarta: Djambatan
mengkonsumsi makanan yang telah Graha, Gunawan. 2016. Pengertian
terkontaminasi oleh jamur yang mentega. Diambil dari:
memiliki spora yang mengandung http://www.pengertianilmu.com/
toksin maka akan menyebabkan 2016/05/pengertian-
berbagai gangguan kesehatan pada mentega.html. diakses pada 21
manusia. Apabila makanan yang April 2017.
dikonsumsi itu terkontaminasi oleh Harti Sri Agnes.2012. Dasar-dasar
jamur Aspergillus flavus maka dapat mikrobiologi kesehatan.
menyebabkan keracunan pada manusia Yogyakarta: Nuha Medika.
disebabkan oleh toksin pada Jawetz, Melnick, Albergs.2012.
Aspergillus flavus memiliki efek yang Mikrobiologi Kedokteran. Edisi
tinggi dan dapat menyebabkan penyakit 25. Jakarta: Penerbit Buku
seperti kanker hati, gangguan sistem Kedokteran EGC
saraf pusat dan dan dapat menurunkan Michael J.2007. Dasar-Dasar
sistem kekebalan tubuh serta Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit
menyebabkan kematian. Apalagi jamur Universitas Indonesia.
Aspergillus flavus mempunyai sifat Siregar.2004. Penyakit Jamur Kulit.
cepat tumbuh dalam suatu substrat dan Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
merupakan jasat kosmopolitan, yang Kedokteran EGC
dapat ditemukan pada tumbuhan yang Widarti, Syahida Djasang, Novi Utami
hidup seperti pada kacang-kacangan, Dewi, Arwin. 2015. Mikologi
biji-bijian ataupun pada hewan. Terapan. Makassar: Kementrian
Kesehatan 2015
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka
dapat disimpulkan 2 dari 5 sampel
positif jamur Aspergillus Sp.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Defenisi, Struktur, dan
Karakteristik Fungi (Jamur).
https://www.tentorku.com/defini
si-struktur-dan-karakteristik-
fungi-jamur/ diakses pada 05 Apr
2017.
Benjamin W. Sears, Lisa Spear,
Rodrigo Saenz. 2012.
28

Anda mungkin juga menyukai