Anda di halaman 1dari 4

Ce site utilise des cookies provenant de Google pour fournir ses services et analyser le trafic.

Votre adresse IP
et votre user-agent, ainsi que des statistiques relatives aux performances et à la sécurité, sont transmis à Google
Medical Laboratory Technologist
afin d'assurer un service de qualité, de générer des statistiques d'utilisation, et de détecter et de résoudre les
problèmes d'abus.
Ahli Teknologi Laboratorium Medik
EN SAVOIR PLUS OK

Biokimia ▼

J u m a t , 1 5 A p r i l 2 0 1 6

Media Sabouraud Dextrose Agar (SDA)


SEJARAH MEDIA SDA
Sabouraud (diucapkan sah-bu-Ro ') medium agar dikembangkan oleh dokter kulit Perancis, Raymond JA Sabouraud pada akhir
1800 untuk mendukung pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi kulit, rambut, atau kuku, secara kolektif disebut sebagai
dermatofit. Investigasi medis Sabouraud berfokus pada bakteri dan jamur yang menyebabkan lesi kulit, dan ia mengembangkan
banyak agar dan teknik untuk cetakan patogen budaya dan ragi, seperti dermatofita dan Malassezia. Media ini sangat
diharapkan bahwa semua mycologists detil formulasi mereka tepat media, suhu dan waktu inkubasi spesimen, dalam rangka
standarisasi observasi lapangan dan dengan demikian mengurangi perbedaan dalam penampilan sebagai kemungkinan sumber
kesalahan dalam identifikasi. Secara historis, Sabouraud agar dikembangkan untuk mendukung studi dermatofit, yang
membutuhkan masa inkubasi yang lama (minggu). Ada dua kekuatan pendorong di belakang pengembangan Sabouraud
tentang media ini: kebutuhan untuk menghindari kontaminasi bakteri sementara dermatofit kultur dan jamur lainnya, dan
kebutuhan untuk menyediakan media yang akan menghasilkan hasil yang dapat diandalkan untuk identifikasi jamur di
laboratorium.

Media SDA yang ditumbuhi jamur Candida albicans

JENIS MEDIA
Menurut konsistensinya: media Sabouraud Dextrose Agar merupakan media berbentuk padat (solid).
Menurut fungsinya: media Sabouraud Dextrose Agar merupakan media selektif untuk pertumbuhan jamur dan
menghambat pertumbuhan bakteri.
Menurut bahan penyusunnya: media Sabouraud Dextrose Agar tersusun dari bahan sintetis.
Menurut wadahnya: media Sabouraud Dextrose Agar merupakan media yang disimpan dalam plate (cawan petri).

FUNGSI MEDIA
Adapun fungsi media secara umum yaitu:

Isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni,


Memanipulasi komposisi media pertumbuhannya,
Menumbuhkan mikroorganisne,
Memperbanyak jumlah,
Menguji sifat-sifat fisiologisnya
Menghitung jumlah mikroba.
Media SDA banyak di gunakan untuk media jamur khususnya banyak ke jamur Aspargilus, di media ini pertumbuhan
jamur akaan optimal di suhu 25 - 30 drajat celcius.

Komposisi Media SDA (Sabouraud Dextrose Agar)


Mycological peptone 10 g
Glucose 40 g
Agar 15 g

Fungsi dari komponen dalam SDA

Mycological peptone: menyediakan nitrogen dan sumber vitamin yang diperlukan untuk pertumbuhan organisme
dalam Sabouraud Dextrose Agar.
Glucose: dalam konsentrasi yang tinggi dimasukkan sebagai sumber energi
Agar: berperan sebagai bahan pemadat
Digunakan pada mikrobiologi
Untuk budidaya jamur patogen & komensal dan ragi
Baik untuk isolasi terutama dermatofit
Digunakan untuk menentukan kandungan mikroba dalam kosmetik
Digunakan dalam evaluasi mikologi makanan, dan secara klinis membantu dalam diagnosis ragi dan jamur penyebab
infeksi.

PROSEDUR PEMBUATAN MEDIA

Semua APD digunakan dengan baik, benar dan lengkap.


Disiapkan semua alat- alat dan bahan- bahan yang akan digunakan.
Dipastikan semua alat dan bahan dalam keadaan siap digunakan.
Ditimbang serbuk media SDA (Sabouraud Dextrose Agar) sebanyak 1,560 gram.
Dipindahkan serbuk media SDA (Sabouraud Dextrose Agar) ke beaker glass, lalu ditambahkan aquades sebanyak
24 ml, dipindahkan ke dalam erlenmeyer.
Dihomogenkan larutan dengan bantuan pemanasan dan pengadukan.
Pelarutan tidak boleh sampai mendidih(pelarutan harus sempurna sehingga tidak ada kristal yang tersisa).
Dicek pH larutan sesuai petunjuk media (pH = 5,6 ±0,2) pada suhu 25°C
Diperhatikan pengecekan suhu larutan saat pengecekan pH media.
Ditambahkan NaOH 0,01N jika pH larutan kurang basa dan ditambahkan HCl 0,01N jika pH larutan kurang asam.
Disterilisasi ±121°C (1 atm) selama ±15 menit.
Dikeluarkan larutan dari autoklaf , saat suhu rendah (200C) dan tekanan telah turun (dilihat indikator autoklaf).
Dibiarkan larutan hingga suhu ±500C lalu ditambahkan antibiotik amoxicilyne 500 mg (sebelumnya antibiotik
amoxicilyne 500 mg telah dilarutkan dengan 10 ml aquades, dan tiap 100 ml SDA = 1 ml suspensi amoxicilyne).
Dihomogenkan larutan yang telah ditambahkan antibiotik amoxicilyne(dapat dibantu pemanasan, suhu ≤ 70°C).
Dituangkan ke petri disk steril yang telah disediakan.
Dibiarkan media pada petri disk membeku dengan sempurna.
Dimasukkan media ke inkubator (± 37°C) ,selama ± 24 jam untuk uji kualitas media, dengan posisi petri disk terbalik.
Disimpan pada suhu 4°C- 8°C untuk menyimpan media.

UJI KUALITAS MEDIA

Agar media mempunyai kualitas seperti yang diharapkan perlu dilakukan uji kualitas,seperti uji sterilitas dan uji spesifitas. Uji
sterilisasi dilakukan untuk mengetahui apakah bahan atau sediaan yang harus steril, sudah memenuhi syarat atau tidak. Uji
isterilitas dapat dilakukan dengan menginkubasi media selama sehari dalam inkubator. Pada media idealnya tidak boleh
ditemukan pertumbuhan bakteri. Akan tetapi koloni yang tumbuh kurang dari 2 dapat diterima. Sedangkan uji spesifitas dilakukan
dengan menggunakan bakteri kontrol yang sesuai dengan jenis dan fungsi media yang dibuat. Hal ini bermanfaat untuk
membantu mengetahui kelompok dan jenis serta fungsi media yang dibutuhkan. Uji kualitas media mencakup aspek yang luas,
baik media buatan sendiri maupun media jadi. Oleh karena itu, penyiapan media harus mendapat perhatian. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penyiapan media.

Ada bermacam-macam cara untuk menguji mutu media yang telah dibuat, yaitu:
Secara Visual

Yaitu dengan memperhatikan atau melihat warna, kekeruhan dan lain-lain. Bila warna media tidak sesuai dengan warna standar
maka harus dicurigai adanya perbedaan pH, untuk dapat diperiksa dengan kertas pH atau pH meter. Bila pH media berbeda ±
0,2 satuan, dapat ditambahkan asam atau basa atau membuat media yang baru. Warna media SDA adalah kuning sedikit
kecoklatan

Uji Sterilitas

Uji sterilitas merupakan suatu keharusan terutama pada media yang diperkaya dengan bahan-bahan tertentu seperti agar darah
atau agar coklat. Cara untuk menguji sterilitas media adalah dengan:

Mengambil sejumlah 5 %volume dari tiap wadah media yang dibuat.


Media diinkubasi selama 1-2 hari pada suhu 35° C.
Apabila terdapat pertumbuhan lebih dari 2 koloni mikroorganisme/cawan petri atau lebih, hal itu menandakan seluruh
media dari wadah tersebut tidak dapat digunakan.

Uji Spesifitas

Uji spesifitas dengan penanaman mikroorganisme kontrol positif dan control negatif. Mikroorganisme kontrol kualitas (strain
kuman) adalah mikroorganisme spesifik yang seharusnya tumbuh pada media tertentu. Mikroorganisme tersebut memiliki ciri
morfologi, biokimia, serologi yang dapat diuji dan mampu menunjukkan stabilitas reproduksi yang tetap ketika ditempatkan pada
kondisi yang sesuai.

PENYIMPANAN MEDIA

Setelah pembuatan media selesai, media serta bahan pendukung yang ditempatkan dalam wadah-wadah petridisk (dalam posisi
terbalik) dan diberi label berupa; Nama media dan tanggal pembuatan, label ditempel pada badan media agar mudah dilihat
pada saat pengambilan media karena petridisk diletakkan terbalik. Fungsi dari peletakkan petridisk terbalik agar mudah dalam
pengangkatan karena tutup petridisk lebih besar dari badannya, untuk memperlancar sirkulasi udara karena udara masuk melalui
atas, agar uap air hasil pemanasan tidak jatuh ke media. Media yang telah dibuat namun belum digunakan dapat disimpan di
dalam lemari es dengan suhu yang relatif stabil yaitu ± 40C. Hal ini untuk menjaga kualitas media dan mencegah tumbuhnya
mikroorganisme dalam media. Karena suhunya yang rendah, mikroorganisme sulit tumbuh dalam media. Batas waktu
penyimpanan media jadi, bila disimpan di dalam gelap dan dingin yaitu
Media didalam tabung dengan tutup kapas/aluminium foil: 1 minggu
Media di dalam tabung dengan tutup screw cap: 3 bulan
Media di dalam cawan petri: 1-2 minggu

NILAI KRITIS PEMBUATAN MEDIA SDA


Penimbangan media harus sesuai dengan perhitungan yaitu menggunakan rumusv1/m1 = v2/m2 dimana massa
awal dan volume awalnya terdapat pada kemasan media.
Pada saat penghomogenan dengan cara pemanasan, media tidak boleh sampai mendidih. Pemanasan berlebihan
dapat menyebabkan penyimbangan pH, warna lebih gelap (darkening), kekuatan gel menjadi berkurang, menurunnya
kualitas media. Pelarutan harus sempurna sehingga tidak ada Kristal yang bersisa agar media dapat memadat
dengan sempurna.
Tingkat keasaman (pH) media harus diperhatikan karena mikroorganisme yang tumbuh hanya akan tumbuh optimal
pada pH tersebut. Ph yang tepat pada media SDA adalah 5,6 ±0,2. Pengecekan pH harus dilakukan pada suhu 25oC
agar hasil pengukuran pH akurat. Apabila pH kurang asam dapat ditambahkan HCl 0,01 N, sedangkan apabila pH
kurang basa dapat ditambah NaOH setetes demi setetes hingga menunjukkan pH yang diinginkan.
Penambahan antibiotik pada media dilakukan setelah proses sterilisasi oleh karena itu, penuangan antibiotik harus
dilakukan dengan cara aseptis atau dekat dengan api spiritus agar tidak ada kontaminan yang masuk.
Antibiotik yang biasa digunakan adalah kloramfenikol namun penggunaan antibiotik dapat menggunakan antibiotik
apa saja karena fungsi antibiotik pada media ini adalah untuk mencegah bakteri tumbuh pada media karena media
SDA berfungsi untuk menumbuhkan jamur. Apabila bakteri tumbuh pada media akan mengganggu pengamatan pada
media.
Antibiotik yang ditambahkan adalah sebanyak 1% dari media atau 1 ml dalam 100 ml media. Volume tersebut cukup
untuk mencegah bakteri tidak tumbuh pada media.

Sumber

Anggraeny, Radita Ning. 2009. Standar Operasional Ruang Media.


Online. http://www.scribd.com/doc/24950388/Standar-Operasional-Ruang-Media-Mikrobiologi.
Gina, Septiani. 2012. Sabouraud Dextrose Agar. Online. http://www.scribd.com/doc/83078884/Sabouraud-Dextrose-
Agar#download.
Meta. 2011. Dermatofitosis. Online. http://berbagitugaskuliah.wordpress.com/2011/12/17/makalah-mikrobiologi/.
Puspitasari, Fenty. 2013. Membuat Media dan Larutan Pengencer.
Online. http://herrdeutsch49.blogspot.com/2013/05/praktikum-mikrobiologi-membuat-media.html#!/2013/05/praktikum-
mikrobiologi-membuat-media.html.
Ripani. 2012. Jaminan Mutu Media. Online. http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2012/11/jaminan-mutu-media.html.

Medical Laboratory Technologist di 08.58.00

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

‹ Beranda ›
Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai