5 Strilisasi
.Salmonella-Shigella Agar
Salah satu contoh media selektif yaitu salmomella shigella agar yang digunakan untuk
mengisolasi kuman Salmonella sp dan Shigella sp dari sampel feses, urin, dan makanan. Untuk
khusus isolasi kuman shigella, media ini tidak disarankan karena beberapa strain shigella akan
terhambat. Media ini tersusun atas beberapa bahan, seperti campuran ekstrak, vitamin,
mineral, dan asam amino, campuran bile salt, sodium sitrat, dan brilliant green, neutral
red ,dan ferric citrate. (Ageha, 2011). Perbenihan ini mirip dengan Mc. Conkey Agar, hanya
penggunaannya lebih khusus lagi untuk basil gram negatif patogen enterik, sehingga dipakai
untuk isolasi dari spesimen tinja terutama,Salmonella dan Shigella yang keduanya
memperlihatkan pertumbuhan koloni yang tak berwarna. (Edi,2012)
Untuk membuat media SSA ditimbang bubuk SSA menggunakan neraca analitik kemudian
masukkan ke dalam Erlenmeyer. Larutkan bubuk SSA dalam Erlenmeyer dengan aquadest,
diaduk hingga homogen. Larutan dipanaskan menggunkan kompor listrik sambil diaduk hingga
larut sempurna. Ukur pH larutan dengan menggunakan pH stick, pH SSA adalah 7 ± 0,2. Media
dituang ke dalam plate sebanyak 15- 20mL dengan disertai proses fiksasi. Media diberi label
nama dan tanggal pembuatan. Media siap digunakan.
Dalam label kemasan bubuk media SSA merk OXOID tertera 63 gram bubuk media dilarutkan
dengan 1L aquades. Jika kita ingin menggunakan 50 ml aquades maka berat bubuk MCA yang
harus ditimbang dapat dihitung sebagai berikut :
SSA digunakan untuk menyeleksi salmonella dan beberapa strains shigella dari specimen tinja
(stool). SSA juga membedakan bakteri yang menghasilkan koloni yang karakteristik pada
medium. SSA mengandung garam empedu, Na-sitrat, dan brilliant green yang menghambat
pertumbuhan gram (+) dan beberapa gram (-) LF normal yang ada di tinja. Laktosa merupakan
sumber karbohidrat , sedangkan indicator yang dipakai adalah neutral red. Jika bakteri
tumbuh dan memefermentasi laktosa maka akan menghasilkan asam dan mengubah indikator
menjadi pink-merah. Na-tiosulfit sebagai sumber sulfur untuk produk H2S. jika H2S diproduksi
maka akan bereaksi dengan FeCl3 yang terdapat dalam medium.
Pada pembuatan media TCBS ini tidak melalui proses sterilisasi pada autoclave karena dalam
TCBS terdapat kandungan atau komposisi thiosulphate yang berfungsi untuk menghambat
bakteri lainnya yang tumbuh pada media ini karena media ini termasuk media selektif untuk
menumbuhkan satu jenis mikroba tertentu yaitu cholera. Apabila media ini di autoclave maka
kandungan thiosulpate akan terpecah dan tidak bisa memproteksi bakteri yang tumbuh pada
media tersebut. Karena pembuatan media ini tidak menggunakan proses sterilisasi pada
autoclave maka bahan seperti aquadest perlu disterilisasi dalam autoclave dengan suhu 1210 C
selama 15 menit, dan alat yang digunakan seperti Erlenmeyer disterilisasi dalam oven. Proses
sterilisasi ini bertujuan agar media tetap steril dan tidak terkontaminasi oleh mikroba yang tidak
diinginkan. Selain proses sterilisasi alat dan bahan ini ada juga proses fiksasi pada saat
penuangan media dalam plate, dimana proses fiksasi ini bertujuan untuk tetap menjaga
lingkungan sekitar pada saat penuangan media tetap steril
Media carry and blair merupakan media yang dibuat dengan cara menimbang bubuk media carry
and blair dengan neraca analitik sesuai dengan volume yang akan dibuat. Dalam pembuatan
media ini standar penimbangan dan pelarutan media dengan aquadest adalah sebanyak 13,3 gram
dalam 1000mL aquadest. Setelah media ditimbang kemudian dilarutkan dengan aquadest lalu
larutan tersebut dihomogenkan dengan bantuan pemanasan menggunakan kompor listrik sambil
larutan tetap diaduk menggunakan batang pengaduk agar larutan larut dengan sempurna.
Pelarutan media ini tidak boleh dilakukan sampai mendidih, cukup sampai tidak ada butiran
serbuk media yang tersisa, yang menandakan laruan media sudah larut dengan sempurna.
Kemudian dilakukan pengecekan pH terhadap larutan media ini, karena pH sangat berpengaruh
dalam pembuatan media, namun hal yang perlu diperhatikan saat pengecekan pH media adalah
pengecekan harus dilakukan ddalam suhu 25°C, ph media Carry and Blair yang standar adalah
7,2 ± 0,2. Jika pada pembuatan media ini, pH media tidak sesuai dengan standarnya maka
diperlukan penambahan NaOH 0,01 N jika pH media kurang basa atau penambahan HCl 0,01 N
jika pH media kurang asam. Setelah ph media sesuai dengan standarnya, dilakukan penuangan
media ke dalam tabung reaksi/botol vial yang digunakan menyimpan media ini sebanyak ±2/3
tinggi tabung untuk selanjutnya dilakukakn sterilisasi media menggunakan autoclave dengan
suhu ±121°C selama ±15 menit. Kemudian dikeluarkan media dari dalam autoclave pada suhu
rendah (20°) dan tekanan yang telah menurun, lalu media dibiarkan membeku dengan sempurna
dan selanjutnya dimasukkan ke dalam incubator (±37°C), ±24 jam dan disimpan pada suhu 4°C-
8°C.
Berdasarkan fungsi dari media Carry-Blair, media ini termasuk media transport. Media transport
adalah media yang memiliki fungsi antara lain: untuk melindungi mikroorganisme supaya tetap
hidup apabila pemeriksaan terpaksa ditunda, untuk pengiriman bahan pemeriksaan bakteriologis
yang menggunakan swab (missal: rectal swab, swab tenggorokan/hidung, dan pus). Secara
khusus Media transport Carry-Blair yaitu media yang digunakan untuk mempertahakan jumlah
kuman pathogen usus (seperti: salmonella, shigella, vibrio, campylobacter) dan semua spesimen
yang berasal dari tinja yg memerlukan waktu pengiriman lebih dari satu jam, maka dari itu harus
menggunakan media ini untuk membawanya ke laboratorium untuk diperiksa.