Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI HUTAN
PERSIAPAN MEDIA DAN STERILISASI

OLEH :
NAMA : ANGGI NURHAFIZHAH ALANG
NIM. : M1A1 16 146
KELAS : KEHUTANAN B
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN : AL AMIN

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANANA DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2017
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring perkembangannya zaman, ilmu pengetahuan pun semakin tinggi

pula, rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada

mikroorganisme yang tidak dapat di lihat dengan mata telanjang. Dari hal inilah

muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut

yang disebut dengan mikrobiologi. Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini,

tentunya menggunakan teknik atau cara-cara khusus untuk mempelajarinya serta

untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini baik

sifat dan karakteristiknya, dan diperlukan pula pengenalan akan alat-alat

laboratorium mikrobiologi serta teknik atau cara penggunaan alat-alat yang

berhubungan dengan penelitian tersebut.

Medium memiliki syarat harus steril, agar tidak ada kontaminan yang

tumbuh, untuk itu penyiapan medium dan sterilisasi alat dan bahan yang akan

digunakan harus disterilkan terlebih dahulu. Selain itu, medium harus memiliki

kandungan nutrient dan zat-zat yang sesuai dengan jenis dan tujuan medium

tersebut. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk

hidup, yang meliputi air, karbon, energi, nitrogen, mineral dan faktor tumbuh..

Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk membebaskan alat-alat dan

bahan-bahan dari segala macam bentuk kehidupan, terutama mikroba, sehingga

dalam sterilisasi nanti alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar. Oleh

karena itu, bagi seorang pemula di bidang mikrobiologi sangat perlu mengenal

teknik sterilisasi karena merupakan dasar-dasar kerja dalam laboratorium


mikrobiologi. Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab

mikrobiologi. Dalam melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar

sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme

lain yang mengkontaminasi media.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan praktikum persiapan

media dan sterilisasi untuk alat dan bahan yang akan digunakan agar dapat

memberikan pemahaman tentang hal-hal yang berkaitan dengan persiapan media

dan sterilisasi serta menambah pengetahuan dan keterampilan tentang tekik atau

tata cara penyediaan media dan sterilisasi dalam mikrobiologi

1.2.Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk membiasakan

praktikan dengan proses persiapan media dan proses sterilisasi.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Cara sterilisasi yang dipakai tergantung pada macamnya bahan dan sifat

bahan yang disterilkan (ketahanan terhjadap panas, bentuk yang disterilkan, padat,

cair ataupun gas). Penyelidikan suatu spesies mikroorganisme selalu didasrkan

atas sifat biakan murni dari spesies mikroorganisme tersebut. Oleh karena itu,

untuk dapat memisahkan kegiatan mikroorganisme yang satu dengan yang lain

atau untuk memelihara mikroorganisme secara biakan murni, perlu digunakan

alat-alat dan medium yang steril (Muhiddin, 2007).

Medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan

berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari

nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi

kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan

faktor tumbuh (Label, 2008)

Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan

mikroorganisme. Target suatu metode inaktvasi tergantung dari metode dan tipe

mikroorganismennya, yaitu tergantung dari asam nukleat, protein, atau membrane

mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant (Pratiwi,

2008).

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyiapan medium supaya

mikroorganisme dapat tumbuh baik adalah mengandung semua nutrisi yan mudah

digunakan oleh mikroba, mempunyai tekanan osmose, tegangan permukaan, dan

pH yang sesuai, tidak mengandung zat-zat penghambat dan steril (Rakhmawati,

2012).
PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan media yang sangat umum yang

digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir.

Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan

jugaagar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan sumber makanan untuk

jamur dan khami. Potato Dextrose Agar juga bisa digunakan untuk menghitung

jumlah mikroorganisme menggunakan metode Total Plate Count. Perindustrian

seperti industri makanan, industri produk susu dan juga kosmetik menggunakan

PDA untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada sample mereka.Karena

fungsinya yang dapat mengembangbiakkan jamur, sekarang ini PDA juga banyak

digunakan oleh pembudidayan jamur seperti jamur tiram. Untuk memaksimalkan

pertumbuhan bibit jamur, biasanya pembudidaya mengatur kondisi pH yang

rendah (sekitar 3,5) dan juga menambahkan asam atau antibiotik untuk

menghambat terjadinya pertumbuhan bakteri (Sugianto, 2012).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit

Pendidikan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari. Praktikum

dilaksanakan pada hari Minggu, 26 November 207 pukul 15.30 WITA - Selesai

3.2.Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Nutrien agar, kentang,

dextrose, agar, aquades, kapas, aluminium foil, cling wrap.

Alat yang menunjang pelaksaan praktikum adalah berupa gelas beker,

botol scott volume 250 ml, pengaduk magnetic, cawan petri yang bersih dan

kering, tabung reaksi yang bersih dan kering, hot plate, autoclave dan lampu

bunsen.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :

A. Pembuatan media Nutrient Agar (NA) untuk bakteri.

1. Menimbang 5,75 gr NA dan masukkan ke dalam beaker glass.

2. Mencampur 250 ml aquadest ke dalam beaker glass.

3. Mencairkan larutan NA di dalam beaker glass dalam rendaman air

mendidih selama kurang lebih 15 menit atau hingga mendidih dan aduk

terus menerus. Sebagai alternatif lain, dapat juga di masukkan pengaduk

magnetik (magnetic strirrer) ke dalam beaker glass dan panaskan di atas

hot plate.
4. Menuang sebanyak 200 ml NA ke dalam botol scott ukuran 250 ml.

5. Tutup dan beri label pada botol scott dengan spidol.

B. Pembuatan media Potato Dextrose Agar (PDA) untuk Cendawan

1. Menimbang 62,5g kentang 5g dextrose dan 5g agar.

2. Mengupas dan mencuci bersih kentang.

3. Memotong-motong kentang dengan bentuk dadu kecil.

4. Merebus potongan kentang dengan menggunakan aquadest secukupnya

hingga mendidih.

5. Menyaaring sari kentang dengan menggunakan saringan dan masukkan ke

dalam beaker glass.

6. Mencampur sari kentang dengan dextrose dan agar, dan tambahkan

aquadest hingga volume larutan mencapai 250 ml.

7. Mencairkan larutan PDA di dalam beaker glass dalam rendaman air

mendidih selama kurang lebih 15 menit atau hingga mendidih dan aduk

terus menerus. sebagai alternatif lain, dapat juga di masukkan pengaduk

magnetik (magnetic strirrer) ke dalam beaker glass dan panaskan di atas

hot plate.

8. Menuang sebanyak 200 ml PDA ke dalam botol scott ukuran 250 ml.

9. Tutup dan beri label pada botol scott dengan spidol.

C. Sterilisasi Media (Simulasi)

1. Sebelum melakuka sterilisasi, periksaterlebih dahulu banyaknya air di

dalam autoclave.
2. Memasukkan media yang akan disterilkan, kemudian tutup dengan sekrup

pengaman

3. mengon kan autoclave dan biarkan katup uap/udara terbuka sehingga

semua udara di dalam autoclave diganti oleh uap.

4. Pergantian udara dengan uap ini diikuti oleh peningkatan tekanan dan

suhu. Pada saat tekanan mencapai 15 lbs dan suhu meningkat 121o C,

proses sterilisasi dimulai. Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan

media sekitar 15-20 menit.

5. Setelah proses sterilisasi, api dimatikan dan tekanan dibiarkan turun

sehingga mencapai 0. Autoclave tidak boleh dibuka sebelum tekanan

mencapai 0, karena cairan dalam tabung atau Erlenmeyer dapat tumpah

keluar disebabkan penurunan suhu yang mendadak.

6. Membuka tutup autoclave, kemudia mengambil Erlenmeyer atau tabung

dengan penjepit. Perhatikan bahwa peralatan dan cairan yang baru

dikeluarkan dari autoclave bersuhu tinggi sehingga menimbulkan luka

bakar.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil pengamatan pada praktikum ini adalah, sebagai berikut :

Gambar 1. Media NA Gambar 2. Media PDA

4.2. Pembahasan

Medium ialah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat

makanan) yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba termasuk bakteri patogen

tanaman. Selain itu menumbuhkan mikrobia medium dapat digunakan pula untuk

isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah

mikroba

Sterilisasi merupakan metode praktis yang dirancang untuk membersihkan

dari mikroorganisme,atau sengaja untuk menghambat pertumbuhannya.

Mikroorganisme sangat berbeda, dalam kelemahannya terdapat berbagai macam

agen antimikroba. Sterilisasi dengan panas adalah unit operasi dimana bahan

dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama untuk

merusak mikroba dan aktivitas enzim. Sebagai hasilnya, bahan yang disterilkan
akan memiliki daya simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang. Contoh proses

sterilisasi adalah produk olahan dalam kaleng seperti kornet, sarden dan

sebagainya.

Berdasarkan hasil yang di peroleh dari pelaksanaan praktikum persiapan

media dan sterilisasi pada pembuatan media NA dengan bobot berat NA sebesar

5,75 gr dalam hal ini media NA adalah sebagai suatu medium yang berbentuk

padat, yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa

kimia. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang

mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam sehingga

tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Medium Nutrient Agar (NA)

merupakan medium yang berwarna coklat muda dan terlihat seperti warna

minyak sayur yang memiliki konsistensi yang padat dimana medium ini berasal

dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk tempat menumbuhkan

bakteri .

Medium PDA (Potato Dekstrosa Agar) digunakan dengan takaran sebesar

62,5 gr kentang, 5 gr dextrose dan 5 gr agar yang dilarutkan dalam tabung

erlenmyer berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat karena

mengandung agar yang memadatkan medium. Medium PDA (Potato Dekstrosa

Agar) berdasarkan kegunaannya merupakan medium untuk pertumbuhan jamur.


V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka dapat

disimpulkan bahwa sebelum melakukan praktikum kita terlebih dahulu harus

memersiapkan media yang termasuk dalam alat bahan yang akan menunjang

praktikum. Kegiatan persiapan media juga haruslah dalam keadaan yang steril

atau terstrerilisasi keadaannya agar tidak terkontaminasi oleh adanya bakteri

bakteri atau pun jamur.

5.2. Saran

Saran yang dapat disampaikan adalah berupa saran moral yang ditujukan

kepada teman teman praktikan, agar dalam melakukan praktikum praktikan

meminimalis adanya gerakan tambahan untuk mencegah terjadinya kecelakaan

kerja dalam laboratorium.


DAFTAR PUSTAKA

Label, J. 2008, Mikrobiologi : Pembuatan Medium, Erlangga : Jakarta.


Muhiddin, 2007. Biologi Umum. Universitas gadjah mada. Jogjakarta.
Pratiwi, 2008, General Microbiologi seventh edition, Cambrige University Press,
USA.
Rakhmawati, A. 2012. Penyiapan Media Mikroorganisme. Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta.
Sugianto, 2012, Pembuatan Medium, UGM : Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai