Anda di halaman 1dari 21

ISOLASI DAN INOKULASI

I.

II.

Kompetensi umum
Agar kita dapat mengetahui adanya keaneka ragaman
mikroorganisme yang ada apa lingkungan sekitar.
Kompetensi Khusus
Memperlihatkan adanya aneka ragam mikroorganisme pada
berbagai bahan di lingkungan sekitar kita. Di samping itu
praktikum ini juga menunjukkan pentingnya bekerja dengan

III.
IV.

peralatan steril dalam pekerjaan mikrobiologi.


Prinsip
Pembuatan medium untuk pertumbuhan jamur dan bakteri.
Landasan Teori
Dalam kehidupan sehari hari serlalu kita berhubugan dengan
berbagai macam mikroorganisme, baik bakteri, kapang maupun
khamir. Untuk mempermudah dalam mempelajari jenis dan sifat
mikroorganisme, maka mikroorganisme tersebut harus diisolasi
dari lingkungan dan dipelihara pada medium yang sesuai untuk
pertumbuhannya. (Rusli, 2014).
Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk
menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya.
Pemisahan mikroorganisme dari lingkungannya ini bertujuan
untuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak bercampur
lagi dengan bakteri lainya, dan ini disebut dengan biakan murni.
(Zaraswati, 2010).
Di alam, populasi mikroorganisme tidak terpisah sendiri
menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam
sel. Dalam laboratorium, populasi bakteri ini dapat diisolasi dari
ekosistem tanah, air, maupun udara. Selain itu, isolasi
mikroorganisme pun dapat dilakukan dar berbagai sampel

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

bahan atau jaringan tubuh menjadi kultur murni yang terdiri dari
satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat, dan kemampuan
biokimiawinya. (sinta Dkk, 2006).
Mikroorganisme dapat diperoleh dsri lingkungan air, tanah,
udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan
hewan. Jenis mikrooorganismenya dapat berupa bakteri,
khamir, kapang, dan lain-lain. Populasi mikroba dilingkungan
sangat beraneka ragam sehingga dalam mengisolasi diperlukan
bebrapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni
tunggal. (zaraswati, 2010).
Tanah merupakan suatu ekosistem yang mengandung
berbagai jenis mikroba dengan morfologi dan sifat fisiologi yang
berbeda. Jumlah tiap kelompok mikroba sangat bervariasi, ada
yang hanya terdiri atas beberapa individu, adapula yang
jumlahnya mencapai jutaan per gram tanah. (Rasti, 2007).
Mikroba tanah dapat diisolasi dan ditumbuhkan pada
medium buatan. Pertumbuhan suatu jenis mikroba dapat
dikenali pada medium dengan substrat khusus dan pemakaian
zat penghambat. Jumlah mikroba yang tumbuh pada medium
tertentu ditunjukkan oleh colony Forming units (CFU) atau
satuan bentuk koloni. (rasti, 2007)
Bakteri adalah organisme prokayotik ber sel dengan jumlah
kelompok paling banyak dan dijumpai disetiap ekosistem
terestrial.

Walaupun

ukurannya

lebih

kecil

daripada

aktinomisetes dan jamur, bakteri memiliki kemampuan metabolit

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

lebih

beragam

dan

memegang

petanan

pembentukan tanah.(Rasti, 2007)


Pengambilan
sampel
(sampling)

penting

dalam

untuk

isolasi

mikroorganisme perlu dilakukan dengan teknik yang dapat


meminimaliskan kontaminassi dari mikroorganisme sekitarnya.
Setelah sampling, dampel yang telah diambil kemudian
disuspensikan dalam aquadest steril atau air fisiologis. Tujuan
dari teknik ini pada prinsinya dari subratnya kedalam air
sehingga

lebih

mudah

penanganannya

selanjutnya. (sinta Dkk, 2006).


Sebelum melakukan isolasi

terlebih

apada

dahulu

tahap

dilakukan

pengambila sampel. Berikut merupakan prosedur pengambilan


sampel : (Anonim, 2008).
1. Sampel tanah
Jika mikroorganisme yang diinginkan kemungkinan berada
didalam tanahn, maka cara pengambilannya disesuaikan
dengan tujuan dan kebutuhan. Misalnya jika yang diinginkan
mikroorganisme Rhizosfer maka sampel diambil dari sekitar
perakaran dekat permukaan hingga ujung perakaran.
2. Sampel air
Pengambilan sampel air tergantung kepada keadaan air itu
sendiri. jika berasal dari air sungai, yang mengalir maka bolol
dicelupkan miring dengan bibir botol melawan arus air. Bila
pengambilan sampel dilakukan pada air yang tenang botol
dapat dicelupkan dengan tali, jika ingin mengambil sampel

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

dari air keran maka sebelumnya keran dialirkan dulu


beberapa saat dan mulut kran dibakar.
Teknik penanaman (inokulasi), teknik ini merupakan lanjutan
dari pengenceran bertingkat. Pengambilan suspensi dapat
diambil dari pengenceran mana saja tapi biasanya utuk tujuan
isolasi

(mendapatka

koloni

tunggal)

diambil

bebrapa

pengenceran terakhir. (Anonim, 2008).


Teknik penanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara
yaitu : ( Sinta, 2006)
1. Spread plate ( agar tabur Ulas)
Spread plate adalah teknik

memnanam

dengan

menyebarkan suspensi bakteri dipermukaan agar diperoleh


kultur murni.
2. Pour plate (Agar tuang)
Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45 oC) untuk
dituang bersama suspensi bakteri kedalam cawan petri lalu
kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Hal ini akan
menyebarka sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan agar
saja melainkan sel terendam agar (didalam agar) sehingga
terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O 2 an
ada yang tumbuh didalam agar yang tidak begitu banyak
mengandung oksigen.
3. Teknik penanaman dengan goresan (Streak)

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

Bertujuan

untuk

mengisolasi

mikroorganisme

dari

campurannya atau meremajakan kultur kedalam medium


baru.

V.

Metode kerja
1. Isolasi
a. Metode tuang
1) Dicairkan medium TEA dalam penangas air, kemudian
diangkat dan diturunkan suhunya.
2) Diambil sampel air kanal sebanyak 1 ml, dan
kemudian dimasukkan kedaam cawan petri.
3) Setelah itu medium TEA dimasukkan kedalam cawan
yang sma sebanyak 10 ml
4) Setelah sampel dan medium telah dimasukkan dam
cawan petri kemudian homigenkan dengan cara
menggoyangkan nya membentuk angka delapan
secara perlahan.
5) Kemudian cawan pertri di inkubasi selama 1x24 jam
pada suhu 37o C.

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

6) Diamati, untuk pertumbuhan bakteri 1x24 jam. Dan


untuk jamur 3x24 jam.
b. Metode tabur
1) Dicairkan medium TEA pada penangas air, dan
dinginkan

kemudian

dituangkan

secara

aseptis

kedalam capet steril, dan dibiarkan hingga memadat


2) Dimasukkan sampel tanah kedalam cawan yang
sama, kemudian ditabur menggunakan spatel.
3) Diinkubasi dala 1x24 jam (untuk bakteri) dan 3x24 jam
(untuk jamur)
4) Diamati
c. Metode gores
1) Dicairkan medium TEA pada penangas air, dan
didinginkan kemudian dituang secara aseptis kedalam
capet steril dan biarkan hingga memadat.
2) Digoreskan sampel kotoran badan yang

telah

disimpan pada cottom swab ke medium dengan


membentuk zig-zag.
3) Setelah itu, di inkubasi selama 1x24 jam (untuk
bakteri) dan 3x24 jam (untuk jamur)
4) Diamati
d. Metode sebar
1) Dicairkan medium TEA pada

penangas

air,

didinginkan kemudian dituang kedalam capet yang


telah disterilkan, dan dibiarkan memadat.
2) Setelah medium TEA memadat, kita masukkan
sampel oreo kedalam cawan petri yang sama,
sebelum

disebar,

oreo

terlebih

dahulu

dihaluskan/digerus sebanyak 1 gram. Biskuit disebar


menggunakan drigalsky.
NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

3) Kemudian dilakukan inkubasi selama 1x24 jam (untuk


baakteri ) dan 3x24 jam (untuk jamur)
4) Diamati
2. Inokulasi
a. Medium agar tegak (NA)
1) Disiapkan medium Nutrien Agar tegak
2) Dipanaskan ose bulat menggunakan api bunsen,
dibiarkan besi ose hingga memijar.
3) Kemudian ose tersebut didinginkan kembali, lalu
dimasukkan kedalam wadah yang berisikan bakteri
4) Setelah itu, ose ditotolkan kedalam medium agar
tegak, didiamkan beberapa detik lalu ose diangkat.
5) Kemudian diinkubasi selam 1x24 jam pada suhu 37 oC
6) Diamati
b. Medium agar mring (NA)
1) Disiapkan medium nutrien agar miring
2) Dipanaskan menggunakan api bunsen, dibiarkan besi
ose hingga memijar.
3) Kemudian ose tersebut didinginkan kembali, lalu
dimasukkan kedalam wadah yang berisikan bakteri
4) Setelaah itu ose digoreskan pada medium dengan
goresan Zig-zag.
5) Kemudian diinkubasi selam 1x24 jam pada suhu
37oC
6) diamati
c. Medium cair (NB)
1) Disiapkan medium cair
2) Dipanaskan ose lurus menggunakan api bunsen,
dibiarkan besi ose hingga memijar.
3) Kemudian ose tersebut didinginkan kembali, lalu
dimasukkan kedalam wadah yang berisikan bakteri
4) Setelaah itu ose ditotolkan pada medium NB diamkan
beberapa detik dan diangkat osenya.

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

5)

Kemudian diinkubasi selam 1x24 jam pada suhu

37oC
6) Diamati

VI.

Hasil praktikum
a. inokulasi bakteri
Medium
kelompo
Bakteri
k

Agar
Agar tegak

Agar cair
miring
Swdimen

II

SD

Dapillare

Effuse

BS

Bunded

Spreading

anaerob
Sedimen

Ecoli

bunded

sperading

sediment

Salmonela
echimulat

III
IV
NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

DA

aerob

sediment
e

Vibrio

Effuse

Sediment

ISOLASI DAN INOKULASI

cholera
SM

VC

SA

papilliate

Spreading

Pellide

spreading

sediment

effusu

Tabel pengamatan isolasi bakteri


Bentuk Koloni
Kelompo

Bentuk
Metode

Sampel

Tuang
Sebar
Tabur

Air
Crispy
Tanah

Gores

K.kuku

Struktur
Elevasi

Tepi

koloni
irregular
Filamentous
Filamentous

Umbonate
Umbonate
Convex

lobate
Lobate
Entire
Undulat

Circular

Raisad

dalam
Translusent
opaque
Filamentus

e
A.Danau
Tuang

II

Sirkular

Convex

Entire

Opaque
Arboresent
Finaly

Sebar

bosowa
Biskuat

Filamen

Umbonate

Undilate

Tabur

Tanah gowa

irregular

Keired

Lobate
granular

Kotoran
Gores

III

Tuang
Sebar
Tabur
Gores

hidung
Air S.Daya
Roma
Tanah BTP
K.telinga

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

Circular

Flat

Cutire

Translusient

irregular

Raised

Lobate

Smoth

irregular
Circular

Flat
Flat

Lobate
Undulat

Opaque
Opaque

ISOLASI DAN INOKULASI

IV

Tuang
Sebar
Tabur
Gores
Tuang
Sebar

Air L.losari
Wafer Tango
Tanah losari
Ketombe
Air kanal
Oreo

Rhizoid
Circular
Irregular
Circular
irregular
Filamentous

Umbonate
Flat
Umbonate
Flat
Convex
Umbonate

Tabur

Tanah UMI

irregular

Convex

Gores

K.Badan

Curcula

Convex

Lobate
Entire
Lobate
entire
entire
lobate
undulat

Opaque
Opaque
Opaque
Opaque
Opaque
Opaque
Opaque

e
entire

Granular

Tabel pengamatan isolasi jamur


Bentuk Koloni
Kelompok

Metode

Sampel

Tuang
Sebar
Tabur
Gores

Air
B. cryspi
Tanah
K.kuku

Bentuk koloni

Elevasi

Tepi

Struktur dalam

Sirkular

Conver

entire

opaque

undulat

Arbore

te
Raised
Flat

Lobate
entire

Findy granula

Taized

Lobate

Smote

Flat
Flat
Umbona

Lobate
undulat

Opaue
opaque

Lobate

opaque

A.danau
Tuang
bosowa
II

Umbora
Sebar

Biskuat

Filamen

Tabur
Gores

Tanah gowa
K.Hidung

Regular
Circular

Tuang

A.smr daya

III

Sebar
Tabur
Gores

B.Roma
Tanah BTP
K.telinga

irregular

IV

Tuang

Air L.losari

Rhizoid
te

Wafer
Sebar
Tabur

Tango
Tanah losari

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

Circular

Flat

Entire

opaque

Irregular

Umbona

Lobate

opaque

ISOLASI DAN INOKULASI

VII.

Gores

Ketombe

Circular

te
Flat

entire

opaque

Tuang

Sebar

lumbonat

Tabur

Tanah UMI

filamentous

curled

filamentous

Gores

K. badan

Circular

Entire

opaque

e
Convex

Pembahasan
Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk
menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya.
Pemisahan mikroorganisme dari lingkungannya ini bertujuan
untuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak bercampur
lagi dengan bakteri lainya, dan ini disebut dengan biakan murni.
Di alam, populasi mikroorganisme tidak terpisah sendiri
menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam
sel. Dalam laboratorium, populasi bakteri ini dapat diisolasi dari
ekosistem tanah, air, maupun udara. Selain itu, isolasi
mikroorganisme pun dapat dilakukan dar berbagai sampel
bahan atau jaringan tubuh menjadi kultur murni yang terdiri dari
satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat, dan kemampuan
biokimiawinya.
Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah,
udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

hewan. Jenis mikrooorganismenya dapat berupa bakteri,


khamir, kapang, dan lain-lain. Populasi mikroba dilingkungan
sangat beraneka ragam sehingga dalam mengisolasi diperlukan
bebrapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni
tunggal.
Pada praktikum kali ini kita mengambil sampel dari
lingkungan sekitar, yaitu air kanal, tanah disekitar kampus UMI,
kotoran badan dan oreo.
Pada praktikum ini, kita bisa mengetahui bentuk koloni dari
bakteri, baik elevansi, tepi maupun stuktur dalam dari bakteri
yang terdapat pada sampel yang telah diambil.

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

VIII.

Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan, kita bisa melihat bahwa
bakteri mempunyai bentuk koloni yang bermacam-macam.
a. Inokulasi bankteri, didapatkan macam-macam bentuk
koloni bakteri pada medium agar tegak diantaranya
Dapillare, Bunded, Aerob dan papilliate.
Pada medium agar miring, bentuk koloninya adalah Effuse,
Spreading, dan Echimulate.
Pada medium agar cair, bentuk koloninya adalah sediment,
dan pellicle.
b. Isolasi bakteri, didapatkan berbagai macam bentuk koloni
bakteri yaitu irregular, convex circula, opaque, undulate
lobate dan entire.
c. Isolasi jamur, didapatkan koloni jamur filamentous, circular,
convex, opaque, curled dan antire.

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

IX.

Kesimpulan
Anonim, 2008. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar.
Universitas jendral soedirman : purwokerto.
Dwyana, Zaraswati. 2011. Bahan ajar Mikrobiologi Dasar.
Universitas Hasanuddin: Makassar.
Garrity, M. G. 2004. Taxonomic Outline of the Prolcargotes
Bergeys Marvel of Systemic Bacteriology. Second
Edition. New York.
Rusli.

2014. Penuntun Praktikum Mikrobiologi


universitas Muslim Indonesia : Makassar

Dasar

Saraswati, Rasti. 2007. Metode Analisis Biologi Tanah


departemen pertanian.
Saskia, sinta, Dkk, 2006 praktikum mikrobiologi dasar
makassar.
Suriawiria, Unus. 1986. Buku Materi Pokok Mikrobiologi.
Jakarta: Penerbit Karunia.Jakarta Universitas Terbuka

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

X.

Lampiran
a. Foto isolasi bakteri :
1) Metode tabur (Tanah kampus)

2) Metode tuang (air kanal)

\
3) Metode sebar (Oreo)

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

4) Metode gores (kotoran badan)

b. Foto untuk inokulasi bakteri

c. UraianMikroba
1. Salmonella thyposa( David,1975 )
Kingdom
Divisio
NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

: Protista
: Scotobecteria

ISOLASI DAN INOKULASI

Classis
Ordo
Familia
Genus
Spesies
Morfologi

: Bacteria
: Enterobacteriales
: Enterobacteriaceae
: Salmonella
: Salmonella thyposa
:Batang,
biasanya

motil

dengan

flagellum

catal

sepositif.

peritrikus,

Kebanyakan galur akan tumbuh pada


medium sintesis tanpa factor tumbuh
khusus, dan dapat menggunakan sitrat
sebagai

sumber

karbon.

Fakultatif

anaerob.
2. Pseudomonas aeruginosa(Garrity, 2004)
Kingdom
Divisio
Class
Ordo
Familia
Genus
Spesies
Morfologi

: Prokariotik
: Protophyta
: Pseumonnadineae
: Pseumonadales
: Psedomonadaceae
: Psedoumonas
: Psedoumonasaeroginosa
:Bentuk batang bulat 0,5 1,5 milimikron, cirri
petumbuhan pada agar sel putih, dan sel
tampak sendiri dan berpasangan, divisi lebih
dari satu dan berkelompok mengemnbang
sampai tak beraturan.

3. Streptococcus mutans (Garrity, 2004)


Kingdom
Divisio
Kelas
Ordo
Suku
Genus
NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

: Protista
: Schizophyta
: Bacteria
: Eubacteriales
: Enterobacteriaceae
: Staphylococus

ISOLASI DAN INOKULASI

Spesies

: Staphylococusmutans

Morfologi :

Termasukkuman
berspora,
bergerak

gram

negative,

banyaknya/besarnya
dengan

flagel

tidak

bervariasi,

peritrik,

tumbuh

dengan cepat pada perbenihan biasa tetapi


tidak meragikan laktosa/sukrosa.
4. Escherichia coli (Suriawiria, 1986)
Dunia
: Protista
Divisio
: Schizophyta
Kelas
: Bacteria
Ordo
: Eubacteriales
Suku
: Enterobacteriaceae
Genus
: Escherichia
Spesies
: Escherichia coli
Morfologi :
Merupakanbakteri yang berbentuk batang atau
basil dan merupakan bakteri gram negative,
mempunyai flagella monotrik
5. Staphylococusaureus (Garrity, 2004)
Kingdom
Divisio
Class
Ordo
Famili
Genus
Spesis
Morfologi

: Prokariotik
: Scotobacteria
: Bacteria
: Enterobacteriales
: Enterobacteriaceae
: Staphylococus
: Staphylococusaureus
:
Kuman
ini
berbentuk

sferis,

bila

menggerombol dalam susunan yang tidak


teratur mungkin sisinya, agak rata karena
tertekan.

Diameter

kuman

antara

0,8-1,0

mikron. Pada sediaan langsung yang berasal


dari nanah dapat terlihat sendiri, berpasangan
NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

menggerombol dan bahkan dapat tersusun


seperti rantai pendek. Susunan gerombol yang
tidak teratur biasanya ditemukan pada sediaan
yang

dibuat

dari

pembenihan

padat,

sedangkan dari pembenihan kaldu biasanya


ditemukan tersendiri atau tersusun sebagai
rantai pendek .Kuman ini tidak bergerak, tidak
berspora dan positif gram.Hanya kadangkadang yang gram negative dapat ditemukan
pada bagian tengah gerombolan kuman, pada
kuman yang telah difagositopsis dan pada
biakan tua yang hamper mati.
6. Vibrio cholerae(Garrity, 2004)
Kingdom
: Prokaryotae
Ordo
: Vibrioles
Familia
: Vibrinoaceae
Genus
: Vibrio
Spesies
Morfologi :

: Vibrio cholera
Merupakan bakterigram negatif, berbentuk
basil

(batang)

dan

bersifat

motil

(dapat

bergerak), memiliki strukturant ogenik dari


antigen flagelar H dan antigen somatik O,
gamma-proteobacteria,

mesofilik

dan

kemoorganotrof, berhabitat alami di lingkungan


akuatik dan umumnya berasosiasi dengan
eukariot.

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

7. Bacillus Subtilis (Suriawiria, 1986)


Kingdom
: Prokariotik
Divisio
: Protophyta
Class
: Schycomycetes
Ordo
: Eubacteriales
Family
: Bacillaceae
Genus
: Bacillus
Species
: Bacillus subtilis
Morfologi
: Kuman ini bebentuk batang klurus, tidak
bercabang

dan

menghasilkan endospora.

Gram (+) berkukuran 1,5 x 4,5 , sendirisendiri atau tersusun dalam bentuk rantai
bergerak dan bulu bersimpai. Tumbuh pada
agr darah mrembentuk zona hemofilia yang
lebih lebar. Dapat juga tumbuh pada kaldu
agar gizi dan lain-lain. Koloni pada nutrient
agar

bundar,

atau,

tidak

beraturan,

permukaan suram, menjadi tebal dan tidak


tembus pandang. Beberapa jenis membuat
hemosili yang dapat larut. Kuman ini bersifat
patogen

oportunis,

menyebabkan

infeksi

paad telur dan septicemia. Dapat mencemari


botol transfusi darah sehingga melisiskan sel
darah.
8. Staphylococcus epidermidis (Garrity, 2004)
Kingdom

:Bacteria

Filum

: Firmicutes

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

ISOLASI DAN INOKULASI

Kelas

: Cocci

Ordo

: Bacillales

Famili

: Staphylococcaceae

Genus

: Staphylococcus

Species

: Staphylococcus epidermidis

Morfologi

:karakteristik bakteri ini adalah fakultatif,


koagulase negatif, katalase positif, grampositif, berbentuk kokus, dan berdiameter 0,51,5 m.

NURMIATI RAMLI
AGUNG KURNIAWAN
150 2012 0011

Anda mungkin juga menyukai