Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
Persiapan Media dan Sterilisasi

OLEH :

NAMA : NUR MUH. ABDILLAH S.


NIM : Q1A1 15 213
KELAS : TPG C

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2015
I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam proses sterilisasi dikenal beberapa cara atau metode, yaitu dengan

menggunakan mendidih yang mendidih dengan uap untuk beberapa menit saja,

yang kedua dengan menggunakan autoklav, atau yang ketiga dengan penyaringan

atau filtrasi. Dalam proses setrilisasi dan penyiapan media ini, kita harus

memperhatikan bebeerap hal, tujuanya adalah agar bahan yang kita siapkan tidak

terkontaminasi oleh mikroba yang tidak kita kehendaki.

Sterilisisai dan penyiapan media ini sangat penting dalam sebuah

pengamatan mikroba, Karena keberhasilan dalam pengamatan sangat tergantung

dari keberhasilan kita mensterilisasi dan persiapan media. Sterilisasi sangat

penting karena pada saat inilah kita akan membunuh mikroba kontaminan yang

akan menghambat atau mengganggu mikroba yang akan kita amati. Sedangkan

persiapan media sangat penting, sebab media yang tidak baik akan menghambat

pertumbuhan mikroba yang akan kita amati. Konsentrasi media yang akan kita

buat harus kita sesuaikan dengan mikroba yang akan kita tumbuhkan, karena tidak

semua mikroba dapat tumbuh dalam medium yang sama. Antara satu mikroba

dengan mikroba yang lain tentu saja membutuhkan medium yang berbeda-beda,

kalaupun sama mediumnya tapi konsentrasi yang dibutuhkan belum tentu juga

sama.

Ada beberapa mikroba yang dapat tumbuh dalam satu media dengan

konsentrasi media yang sama, oleh karena itu dalam pengamatan ini, kita berusaha

untuk menumbuhkan beberapa jenis mikroba pada media Nutrient Agar (NA)
untuk bakteri dan pada media Potato Dextrose Agar (PDA), berdasarkan uraian di

atas maka perlu di lakukan praktikum mengenai Persiapan Media dan Sterilisasi.

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membiasakan praktikan dengan

proses persiapan media dan proses sterilisasi.

II . TINJAUAN PUSTAKA

Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang mikrobiologi harus

dalam keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak

diharapkan kehadirannya baik yang mengganggu atau yang merusak media atau

mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik

fisika, kimia, maupun mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan

terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi (Waluyo, 2005).

Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau

substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi

dalam usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan


setempat (insitu) oleh panas (kalor), gas-gas seperti formaldehide, etilnoksida atau

betaprolakton oleh bermacam-macam larutan kimia. Mikroorganisme juga dapat

disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi

(Irianto, 2006).

Cara sterilisasi yang dipakai tergantung pada macamnya bahan dan sifat

bahan yang disterilkan (ketahanan terhjadap panas, bentuk yang disterilkan, padat,

cair ataupun gas). Penyelidikan suatu spesies mikroorganisme selalu didasrkan

atas sifat biakan murni dari spesies mikroorganisme tersebut. Oleh karena itu,

untuk dapat memisahkan kegiatan mikroorganisme yang satu dengan yang lain

atau untuk memelihara mikroorganisme secara biakan murni, perlu digunakan

alat-alat dan medium yang steril (Muhiddin, 2007)

Metode sterilisasi secara fisik dapat dipakai bila selama sterilisasi dengan

bahan kimia tidak akan berubah akibat suhu yang tinggi atau tekanan yang tinggi.

Cara kerja dari panas tersebut, bahwa panas membunuh mikroba karena

mendenaturasi protein, terutama enzim dan membran sel. Panas kering

membunuh bakteri karena oksidasi komponen-komponen sel. Daya bunuh panas

kering tidak sebaik panas basah. Hal ini dibuktikan dengan memasukkan biakan

mikroba dalam air mendidih akan cepat mematikan daripada dipanasi secara

kering (Waluyo, 2005).

Saat ini media agar merupakan media yang sangat umum digunakan dalam

penelitian-penelitian mikrobiologi. Media agar ini memungkinkan untuk

dilakukannya isolasi bakteri dari suatu sampel, karakterisasi morfologi, sampai

penghitungaan bakteri yang dikenal dengan nama total plate count. Bentuk koloni
bakteri dan warna-warninya mudah sekali dikenali dengan media ini dengan cara

mengubah komposisi nutrien atau menambahkan indikator. Komposisi media

bakteri dapat dimodifikasi sehingga dapat digolongkan menjadi media umum,

media selektif (bakteri tertentu saja yang dapat tumbuh) dan media diferensial

(bakteri tumbuh dengan memberikan ciri-ciri tertentu) (Achmad, 2007).

III . METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini Bertempat di Laboratorium Agroteknologi Unit Ilmu Hama

Penyakit Tumbuhan pada hari kamis, tanggal 15 Oktober 2015, pukul 10.00

Sampai selesai, Fakultas Teknologi dan Industri Pertanian, Universitas Halu Oleo.

3.1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : Botol scott volume 250

ml, beaker glass, pengaduk magnetik, cawan petri, hot plate, otoklaf, panci kecil,

dan saringan.
Bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah : Nutrient agar (NA),

kentang, dextrose, agar, aquadest, tisu, aluminium foil.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :

A. Pembuatan media Nutrient Agar (NA) untuk bakteri.

1. Menimbang 5,75 gr NA dan masukkan ke dalam beaker glass.

2. Mencampur 250 ml aquadest ke dalam beaker glass.

3. Mencairkan larutan NA di dalam beaker glass dalam rendaman air mendidih

selama kurang lebih 15 menit atau hingga mendidih dan aduk terus

menerus. Sebagai alternatif lain, dapat juga di masukkan pengaduk

magnetik (magnetic strirrer) ke dalam beaker glass dan panaskan di atas hot

plate.

4. Menuang sebanyak 200 ml NA ke dalam botol scott ukuran 250 ml.

5. Tutup dan beri label pada botol scott dengan spidol.

B. Pembuatan media Potato Dextrose Agar (PDA) untuk Cendawan

1. Menimbang 62,5g kentang 5g dextrose dan 5g agar.

2. Mengupas dan mencuci bersih kentang.

3. Memotong-motong kentang dengan bentuk dadu kecil.

4. Merebus potongan kentang dengan menggunakan aquadest secukupnya

hingga mendidih.

5. Menyaaring sari kentang dengan menggunakan saringan dan masukkan ke

dalam beaker glass.

6. Mencampur sari kentang dengan dextrose dan agar, dan tambahkan aquadest
hingga volume larutan mencapai 250 ml.

7. Mencairkan larutan PDA di dalam beaker glass dalam rendaman air

mendidih selama kurang lebih 15 menit atau hingga mendidih dan aduk

terus menerus. sebagai alternatif lain, dapat juga di masukkan pengaduk

magnetik (magnetic strirrer) ke dalam beaker glass dan panaskan di atas hot

plate.

8. Menuang sebanyak 200 ml PDA ke dalam botol scott ukuran 250 ml.

9. Tutup dan beri label pada botol scott dengan spidol.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Hasil pengamatan pada praktikum ini adalah, sebagai berikut :
Gambar media Nutrient agar (NA) Gambar media Dextrose Potato
untuk bakteri. Agar (PDA) untuk cendawan.

4.2. Pembahasan

Sterilisasi dan penyiapan media adalah salah satu proses yang sangat

penting dalam penelitian tentang mikroorganisme. Sebab kedua factor ini adalah

kunci utama kesuksesan dalam tahap pengamatan. Kita ketahui bahwa dialam
semesta ini banyak sekali bertebaran mikroorganisme, mereka hampir terdapat

disemua tempat. Tidak heran jika kita bisa terkontaminasi dimana saja, meskipun

kita menganggap tempat tersebut sudah steril.

Dalam proses praktikum sebelum kita menuju kepersiapan media, maka yang

harus kita lakukan lebih dahulu adalah sterilisasi. Sterilisasi ini berlaku dimana

saja terutama yang berkaitan dengan mikroorganisme.

Sterilisasi yang kita lakukan dalam pengamatan ini ditujukan agar alat-alat

tersebut steril dari mikroorganisme lain yang akan menjadi kontaminan bagi

mikroba yang akan kita tumbuhkan. Sterilisasi yang kita lakukan adalah sterilisasi

panas basah dengan menggunakan autoklav. Sterilisasi ini selain bertujuan untuk

menjaga mutu kebersihan dan pengamatan dilaboratorium juga bertujuan untuk

menjaga agar mikroba yang akan kita amati adalah benar-benar mikroba yang kita

inginkan.

Setelah semua alat-alat disterilisasi dan telah dikeluarkan dari autoclav, maka

tahapan selanjutnya adalah penyiapan media. Media yang akan dibuat ada dua

jenis yaitu media NA (Nutrient Agar), dan PDA (Potato dextroksi Agar).

Perbedaan kedua jenis media ini adalah terletak pada bahan dasarnya. Jika media

NA menggunakan ekstrak daging dan agar, maka PDA menggunakan ekstrak

kentang. Kedua media ini harus dipanaskan terebih dahulu, selanjutnya disimpan

didalam kulkas. Tujuan dari penyimpana ini adalah agar medianya tidak rusak.

Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan media buatan, PDA (Potato

Dextrose Agar) dan NA (Nutrient Agar). Potato Dextrose Agar merupakan salah

satu media biakan karena kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba untuk
hidup. Nutrisi yang diberikan media untuk mikroba berupa karbohidrat (pati) dari

kentang, glukosa dari dekstrosa atau fruktosa serta kandungan air dalam agar.

Pada medium NA (nutrient agar) didapatkan hasil warna kuning kecoklatan dan

sedikit berbau. NA (nutrient agar) disini digunakan untuk menumbuhkan bakteri

dan memperkembangbiakkan bakteri tersebut.

Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat,

yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia.

Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah

membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak

mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan

medium yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat

dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium

untuk menumbuhkan bakteri .


Medium PDA (Potato Dekstrosa Agar) berdasarkan susunannya

merupakan medium organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari

bahan alamiah yang ditambah dengan senyawa kimia; berdasarkan konsistensinya

merupakan medium padat karena mengandung agar yang memadatkan medium;

berdasarkan kegunaannya merupakan medium untuk pertumbuhan jamur.


V . PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat di ambil kesimpulan

sebagai berikut : Proses sterilisasi adalah proses membebaskan suatu bahan seperti

medium pertumbuhan mikrobia ataupun peralatan laboratorium dari semua bentuk

kehidupan. Tahapan prepasi medium mikroba adalah mensterilkan peralatan yang

akan digunakan dalam pembuatan media, serta mempersiapkan bahan-bahan yang

akan digunakan. Pemilihan proses sterilisasi yang digunakan tergantung dari jenis

peralatan dan bahannya. Hasil dari percobaan ini merupakan sebuah media NA

dan PDA. Dimana media NA berfungsi untuk menumbuhkan bakteri dan media

PDA untuk menumbuhkan jamur.

5.2. Saran

Saran yang dapat saya berikan pada kegiatan praktikum selanjutnya

tentang Keanekaragaman Mikroorganisme (Bakteri) adalah Agar praktikan lebih

tepat waktu lagi karena keterlambatan praktikan dapat mengganggu proses

praktikum praktikan lain. di harapkan juga praktikan agar lebih mengutamakan

kecermatan dan ketelitian dalam melakukan praktikum agar tidak merusak alat-

alat laboratorium dan dapat memperoleh hasil yang diinginkan.


DAFTAR PUSTAKA

Achmad, D,. 2007, Media Agar. Ide Besar Istri Peneliti, http://www.nvtech.com ,
Diakses tanggal 16 Oktober 2015.

Irianto, 2006. Mikrobiologi Dasar, UNHAS : Makassar.

Muhiddin, 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Laboratorium Biologi


FMIPA Universitas Haluoleo. Kendari.

Waluyo, L., 2005, Mikrobiologi Umum, UMM Press: Malang.

Anda mungkin juga menyukai