Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MIKROBIOLOGI PARASITOLOGI

PERTUMBUHAN JAMUR PADA MEDIA

BUATAN

Dosen Pengampu:

Dini Rahmatika, M.Sc.,

Apt.

KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2020
Daftar nama anggota kelompok 2:

1. Anita Nur Azizah 1911015220021

2. Yogi Irawan Wibisono 1911015110006

3. Rossa Rinda Putri 1911015220009

4. Adelina Lestari Gustina

1911015120001 5. Nurul Aulia

1911015220024

6. Amelia Triyana Putri 1911015320013

7. Maslia Rahmah 1911015220031

8. Dita Azizah 1911015220015

9. Bece Arbaatun Marettininingrum 1611015220008

10. Joseph Christian I.S

1911015210005 11. Novita Putri

1711015320021

12. Amalina 1711015320002

13. Ahmad Rizal 1911015310006

14. Fitri Novita Sari 1911015320002

15. Dara Endah Puspita 1911015320011

16. Nida Rizka Amalia 1711015420004

17. Raihatun Nida 1911015220023

18. Sri Wulandari 1911015220002

19. Gusti Ayu Puspagita Mega Utami

1911015120016

20. Muhammad Ikhwannasyir 1911015210016

21. Arif Subekti 1611015210006

22. Khairunnisa 1711015320013


23. Elma Elmiaty 1711015320007
Latar Belakang
Medium merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran zat makanan (nutrient) yang
berfungsi sebagai tempat tumbuh mikrobia. Suatu media dapat menumbuhkan mikroorganisme
dengan baik harus memenuhi persyaratan diantaranya media harus mempunyai pH yang sesuai, media
tidak mengandung zat-zat penghambat, media harus steril, dan media harus mengandung semua nutrisi
yang mudah digunakan oleh mikroorganisme (Octavia & Wantini, 2017). Karbon, nitrogen, unsur non
logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam seperti Ca, Zn,Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan
energi adalah Nutrisi–nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme (Octavia & Wantini,
2017). Selain untuk menumbuhkan mikrobia, medium dapat digunakan juga untuk isolasi,
memperbanyak, pengujian sifat–sifat fisiologi, dan perhitungan jumlah mikroba. Salah satu
mikroorganisme yang sering dibiakan dalam ilmu mikrobiologi baik dalam bidang industri
pangan maupun industri pertanian adalah jamur. Jamur merupakan salah satu mikroorganisme
yang sering ditumbuhkan menggunakan media PDA (Potato Dextrose Agar). Berdasarkan
komposisinya PDA termasuk dalam media semi sintetik karena tersusun atas bahan alami
(kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar). Kentang merupakan sumber karbon
(karbohidrat), vitamin dan energi, dextrose sebagai sumber gula dan energi, selain itu komponen
agar berfungsi untuk memadatkan medium PDA (Suharjo, 2007). Masing-masing dari ketiga
komponen tersebut sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangbiakkan
mikroorganisme terutama jamur.Pertumbuhan serta perkembangan jamur umumnya sangat
dipengaruhi oleh sejumlah faktor diantaranya ialah suhu, cahaya, udara, pH serta nutrisi seperti
karbon dan nitrogen.

Rumusan Masalah

1. Media apa yang di gunakan oleh jamur untuk pertumbuhannya ?


2. Bagaimana proses pembuatan media PDA untuk menumbuhkan jamur?

Tujuan

1. Untuk mengetahui media yang digunakan pada pertumbuhan jamur


2. Untuk mengetahui proses pertumbuhan jamur pada media PDA
Tinjauan Pustaka
Dalam mempelajari sifat mikroorganisme seperti jamur, diperlukan suatu media
pertumbuhan yang dapat mencukupi nutrisi, sumber energi dan kondisi lingkungan tertentu.
Suatu media untuk dapat menumbuhkan mikroorganisme dengan baik diperlukan persyaratan
antara lain: media harus mempunyai pH yang sesuai, media tidak mengandung zat-zat
penghambat, media harus steril, dan media harus mengandung semua nutrisi yang mudah
digunakan mikroorganisme. Media dapat dibuat dari bahan anorganik maupun bahan organik.
Komposisi bahan nutrisi disesuaikan dengan kebutuhan sumber karbon, sumber energi,serta
sumber unsur hara esensial atau faktor tumbuh yang dibutuhkan jamur yang akan ditanam.
(Sumarsih, 2010). Nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhan meliputi
karbon, nitrogen, unsur non logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam seperti Ca, Zn, Na, K,
Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi (Aini & Rahayu, 2015).
Pembiakan jamur yang dilakukan menggunakan media, salah satu media agar yang cocok dan
mendukung pertumbuhan jamur adalah PDA (Potato Dextrose Agar) yang memilki pH yang rendah (pH
4,5 sampai 5,6) sehingga menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan yang netral
dengan pH 7,0, dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25-30 °C (Cappucino, 2014).

A. Media PDA

Potato dextrose agar merupakan salah satu media yang baik digunakan untuk
membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungsi, bakteri, maupun sel
mahluk hidup. Media PDA merupakan jenis media biakan dan memiliki bentuk/ konsistensi
padat (solid). Potato dextrose agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan
(Winda, 2009). PDA (Potato Dextrose Agar) adalah media yang umum untuk pertumbuhan
jamur di laboratorium karena memiliki pH yang rendah (pH 4,5 sampai 5,6) sehingga
menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan yang netral dengan pH 7,0,
dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25-30 °C (Aini & Rahayu, 2015).
Media potato dextrose agar(PDA) merupakan media sintetik yang dimana memiliki
kandungan yang diketahui secara terperinci yaitu penambahan senyawa organik dan inorganik
murni yang selektif menumbuhkan jamur karena keasamannya yang renda( pH 4,5-5,6 )
sehingga menghambat pertumbuhan bakteri(Basarang et al., 2018). Media potato dextrose agar
(PDA) berfungsi sebagai media kapang (jamur) dan khamir. Selain itu PDA digunakan untuk
enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung
sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa
sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan
bakteri. Komposisinya PDA berupa kentang (4 g/L (berasal dari 200 gr kentang)), dektrose (15
g/L) dan aquades 1L.

Secara lebih rinci karakteristik media PDA terdiri dari

: Komposisi Media PDA (Potato Dextrose Agar)

Potato extract : 40,0 gram

Dextrose : 20,0 gram

Agar : 15,0 gram

Fungsi dari Komposisi Media PDA (Potato Dextrose Agar) :

- Potato extract: Potato extract atau ekstrak kentang merupakan sumber karbohidrat,

vitamin, dan energi makanan bagi biakan pada media PDA (Potato Dextrose

Agar).

- Dextrose : Dextrose atau gugusan gula baik itu monosakarida maupun polisakarida

merupakan penambah nutrisi bagi biakan pada media PDA (Potato Dextrose

Agar).

- Agar: Agar berfungsi untuk memadatkan medium PDA (Octavia & Wantini,2017).

B. Proses Pertumbuhan Bakteri pada Media PDA

Alat-alat :

- Timbangan analitik

- Gelas Arloji

- Kertas timbang

- Beaker glass
- Pengaduk

- Gelas ukur

- Erlenmeyer

- Pemanas listrik

- Penyangga kaki tiga

- Penahan

- Pipet Pasteur

- Petridisk steril

- Auotoclave

- Api spiritus

- Incubator

- Pipet ukur

- Mortar dan

pastle Bahan :

- Media PDA (Potato Dextrose Agar) (Oxoid-CM0139)

- Antibiotik Chlorampenicol 500 mg

- Aquadest

- Kertas pH/pH meter

- NaOH 0,01 N

- HCl 0,01 N

- Kapas berlemak

- Tissue

- Aluminium foil

- Benang pulung
Cara Kerja :

- Semua Alat Pelindung Diri digunakan dengan baik, benar, dan lengkap.

- Disiapkan semua alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan

- Dipastikan semua alat dan bahan dalam keadaan siap digunakan.

- Ditimbang serbuk media PDA (Potato Dextrose Agar) sebanyak 7,8 gram.

- Dipindahkan serbuk media PDA (Potato Dextrose Agar) ke beaker glass,

lalu ditambahkan aquadest dengan volume 200 ml, dipindahkan ke

Erlenmeyer.

- Dihomegenkan larutan dengan bantuan pemanasan dan pengadukan.

- Pelarutan tidak boleh dilakukan sampai mendidih(pelarutan harus sempurna

sehingga tidak ada kristal yang bersisa.

- Dicek pH larutan sesuai petunjuk media (pH = 5,6 ± 0,2) pada suhu 25oC

- Diperhatikan pengecekan suhu larutan saat pengecekan pH media.

- Ditambah NaOH 0,01 N jika pH larutan kurang basa dan ditambahkan HCl 0,01 N

ika pH larutan kurang asam.

- Disterilisasi ±121oC (1 atm); ± 15 menit

- Dikeluarkan larutan dari autoclave, saat suhu rendah (20oC) dan tekanan telah

turun (dilihat indikator autoclave).

- Dibiarkan larutan hingga suhu ±50oC lalu ditambahkan antibiotik chlorampenicol

500mg (sebelumnya antibiotik chlorampenicol 500mg telah dilarutkan dengan 10

mL aquadest, dan tiap 100 mL PDA = 1 mL suspensi chlorampenicol).

- Dihomogenkan larutan yang telah ditambahkan antibiotik chlorampenicol

(dapat dibantu pemanasan, suhu ≤70oC).

- Dituang ke petridisk steril yang telah disediakan.

- Dibiarkan media pada petridisk membeku dengan sempurna.


- Dimasukkan media ke incubator (±37oC), ±24 jam untuk uji kualitas media,

dengan posisi petridisk steril terbalik.

- Disimpan pada suhu 4oC – 8oC untuk menyimpan media.

Kesimpulan :
1. Potato Dextrose Agar adalah suatu media biakan dengan konsistensi padat yang dapat
digunakan untuk membiakkan mikroorganisme atau sel makhluk hidup,terutama jamur.
Hal ini disebabkan karena media PDA mengandung sumber karbohidrat yang cukup yaitu
20% ekstrak kentang dan 2% glukosa.
2. Proses pembuatan media PDA untuk menumbuhkan jamur adalah sebagai berikut,
timbang serbuk media PDA sebanyak 7,8 gram, dihomegenkan larutan dengan bantuan
pemanasan dan pengadukan, dicek pH larutan sesuai petunjuk media (pH = 5,6 ± 0,2)
pada suhu 25°C, ditambah NaOH 0,01 N jika pH larutan kurang basa dan ditambahkan
HCl 0,01 N jika pH larutan kurang asam, disterilisasi ±121°C (1 atm); ± 15 menit,
dikeluarkan larutan dari autoclave, saat suhu rendah (20°C) dan tekanan telah turun,
dibiarkan larutan hingga suhu ±50°C lalu ditambahkan suspensi antibiotik
chlorampenicol 500mg, dihomogenkan lalu dituang ke petridisk steril yang telah
disediakan, dibiarkan media pada petridisk membeku dengan sempurna, dimasukkan
media ke incubator (±37°C), ±24 jam untuk uji kualitas media, dengan posisi petridisk
steril terbalik, disimpan pada suhu 4oC – 8oC untuk menyimpan media.
DAFTAR PUSTAKA

Aini, N & T. Rahayu. 2015. Media Alternatif untuk Pertumbuhan Jamur menggunakan Sumber
Karbohidrat yang Berbeda. Jurnal Biologi Sains. 5 : 861-865.

Basarang,M., N. Naim & Rahmawati . 2018. Perbandingan Pertumbuhan Jamur pada


Media Bekatul Dextrose agar(BDA) dan Potato Dextrose Agar(PDA). Jurnal poliupg. 4 :
121-125

Octavia, A & S. Wantini. 2017. Perbandingan Pertumbuhan Jamur Aspergillus flavus Pada Media
PDA(Potato Dextrose Agar ) dan Media Alternatif dari Singkong (Manihot esculenta
Crantz) . Jurnal Analisis Kesehatan. 6 : 626-631.

Suharjo, E. Budi Daya Jamur Merang dengan Media Kardus. Agro Media Jakarta.

Cappuccino, James G and Sherman Natalie. 2013. Manual Laboratorium Biologi. Jakarta: EGC.

Sumarsih, S. 2010. Untung Besar Usaha Bibit Jamur Tiram. Penebar Swadaya, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai