Oleh:
220410006
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Media umumnya dibuat dalam bentuk media agar (agar plate) yang mana
media dituangkan dalam cawan petri, media agar miring/agar tegak yang
disiapkan dalam tabung reaksi umunya digunakan untuk menyimpan kultur.
Kultur aerob biasanya disimpan dalam agar miring, semantara kultur anaerob
umumnya disimpan dalam agar tusuk pada media tegak. Saat ini kebutuhan media
uji Plate Count Agar (PCA) produk impor, yang harganya relatif mahal.
Diperlukan PCA produk lokal berbahan baku lokal Indonesia untuk mengurangi
beban biaya uji laboratorium yang membutuhkan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian pembuatan formulasi media PCA berbahan baku lokal,
terutama bahan tepung agar-agar. Formulasi yang dilakukan adalah penggunaan
bahan tepung agar-agar lokal dengan Gel Strenght (GS) 800, 900 dan 1000
gr/cm2, serta agar-agar kertas yang dibuat di laboratorium. Hasil analisis
viskositas, pH dan pengamatan secara visual agaragar kertas yang dibuat, untuk
uji coba pendahuluan masih belum sesuai sebagai bahan formulasi pembuatan
PCA, namun untuk agar-agar GS 800, GS 900 dan GS 1000 gr/cm2 memenuhi
persyaratan SNI 2802:2018 (SNI Tepung Agar-agar) dan memenuhi persyaratan
spesifikasi agar-agar untuk keperluan uji mikrobiologi berdasarkan persyaratan
Indian Standard. Media pertumbuhan merupakan komponen utama yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam pertumbuhannya (Aditia, 2019).
Media padat digunakan untuk melihat bentuk koloni, media setengah padat
untuk menguji ada tidaknya mortalitas dan kemampuan fermentasi sedangkan
media cair digunakan untuk membiakkan organism dalam jumlah besar terutama
mikroba yang terdapat dalam jumlah minim dan juga dapat melihat mikroba yang
bersifat aerob, anaerob, anaerob fakultatif dan mikroaerofil. Pembiakan mikroba
ini memerlukan media yang sesuai dengan tersedianya nutrisi dan zat penunjang
kehidupan mikroba lainnya. Maka, dilakukanlah praktikum ini untuk membuat
media biakan yang sesuai agar nantinya media tersebut akan digunakan dalam
pembiakan dan pengamatan bentuk koloni mikroba. Pembiakan mikroba dalam
laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan
pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam
metabolisme, dan pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber
energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen
serta unsur-unsur sekelumit (trace element). Dalam bahan dasar medium dapat
pula ditambahakan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin atau
nukleotida. Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena
selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Selain itu bakteri yang
hidup akan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Sedangkan,
untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri,
sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati (Sherma, 2018).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat Dan Bahan
3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum adalah sebaga
berikut:
1.Timbangan
2.Heater / penangas air
3. Erlenmeyer
4.Autoklaf
5.Magnetic stirer
6.Tisue
7.Cawan petri
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah
sebagai berikut:
1.Aquadest
2.Plate count agar
3.Nutrien agar
4.Potato dextroses agar
3.2 Prosedur praktikum
Adapun prosedur praktikum pada hari ini adalah sebagai berikut:
A. Pembuatan Media Plate Count Agar
1. Timbang 0,8gram media PCA
2. Larutkan dalam 100 ml aquades sampai homogen
3. Panaskan dengan heater hingga mendidih
4. Dinginkan dan atur Phnya netral
5. Masukkan ke dalam 10 tabung rekasi, masing-masing 10 ml,
tutup dengan kapas
6. Sterilkan dengan menggunakan otoklaf pada tekanan 2 atm,
temperatur 121°C selama 20 menit.
4.2 Pembahasan
Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang
digunakan sebagai penumbuh mikroorganisme baik dalam mengkultur bakteri,
jamur, dan mikroorganisme lain. Suatu media dapat menumbuhkan
mikroorganisme dengan baik bila memenuhi persyaratan antara lain kelembapan
yang cukup, pH yang sesuai, kadar oksigen baik, media steril dan media harus
mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan mikoorganisme. Media
pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang
dirakit untuk menyusun komponen sel.
Adapun pembuatan media Plate Count Agar ini yaitu kami menimbang
media PCA sebanyak 0,8 gram dilarutkan dalam 100 ml aquadest sampai
homogen lalu dipanaskan menggunakan heater hingga mendidih, didinginkan dan
atur pH nya. Kemudian dimasukkan ke dalam 4 buah cawan petri sampai
menutupi permukaan cawan petri lalu ditutup, setelah itu media tersebut
dimasukkan ke dalam kulkas. Percobaan kedua yaitu pembuatan media Nutrien
Agar. Media Nutrient Agar adalah media dengan bentuk serbuk putih kekuningan
dan apabila setelah digunakan akan berbentuk padat karena mengandung agar.
Pada media ini mengandung protein serta karbohidrat yang didapatkan pada
ekstrak daging dan pepton sesuai kebutuhan sebagian besar bakteri. Komposisi
dari media NA setiap liternya adalah 3 gram ekstrak daging, 5 gram pepton
daging, dan 12 gram agar.
BAB V
5.1 kesimpulan
1. Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang
digunakan sebagai penumbuh mikroorganisme baik dalam mengkultur
bakteri, jamur, dan mikroorganisme lain.
2. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul
kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.
3. Bahan-bahan media dapat berupa bahan-bahan yang sudah jadi, bahan-
bahan asli, atau bahan alami
5.2 Saran