MIKRBIOLOGI UMUM
Oleh :
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
“dan (Dia telah menciptakan) kuda, baghal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan
(menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui.”
(QS. An-Nahl: 8)
Pada ayat tersebut dijelaskan, terutama pada arti “Dan Allah menciptakan apa yang
tidak kamu ketahui” menunjukkan bahwa Allah SWT telah menciptakan adanya berbagai
bentuk kehidupan yang manusia sendiri pun sebelumnya tidak mengetahui. Sehingga seiring
berkembangnya zaman dan teknologi, akhirnya manusia menciptakan alat yang bernama
mikroskop yang dapat memudahkan manusia melihat makhluk mikroorganisme serta
mengungkap ayat Al-Qur’an tentang keberadaan adanya kehidupan tersebut.
2
Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau cara-
cara khusus untuk mempelajarinya. Salah satu kegiatan yang berkaitan dengan praktikum
mikrobiologi adalah sterilisasi. Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk
mematikan semua mikroorgansime yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Kegiatan
mensterilkan alat harus dilakukan dengan benar sehingga hasil yang diperoleh dapat
maksimal. Sterilisasi ada tiga macam yaitu Sterilisasi secara mekanik dengan saringan yang
berpori sangat kecil, sterilisasi secara fisik dengan pemanasan dan penyinaran, dan sterilisasi
secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan/alcohol (Dwidjoseputro, 2005)
Praktikum ini diharapkan dapat melatih para praktikan untuk memiliki keterampilan
dasar bekerja di laboratorium mikrobiologi. Dan juga untuk mengenal lebih jauh tentang
penyiapan medium untuk suatu mikroba. Mulai dari menggunakan media padat, cair maupun
semi padat. Serta melakukan pengenalan terhadap prinsip kerja alat-alat laboratorium yang
sangat penting dilakukan untuk keselamatan dan keberhasilan saat melakukan penelitian
maupun praktikum di laboratorium.
1.3 TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.4 MANFAAT
Manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
2.1 Media
Media merupakan suatu substrat (bahan) yang terdiri atas berbagai macam
nutrisi yang digunakan dalam mengkultur mikroorganisme yang tumbuh dengan baik
sesuaikan dengan lingkungan hidupnya..Suatu media dapat dikatakan menumbuhkan
mikroorganisme dengan baik apabila memenuhi syarat diantaranya kelembapan yang
cukup, pH yang sesuai, kadar oksigen baik, media steril dan media harus mengandung
unsur nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhan, diantaranya seperti
berasal dari unsur non logam (sulfur,fosfor) dan unsur logam (Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn,
Mg, dan Fe) (Dwidjoseputro, 2005).
Menurut Jutono dalam Oktavia (2017) dalam literaturnya dijelaskan bahwa media
adalah suatu bahan yang terdiri atas komponen zat makanan (nutrisi) yang berfungsi
sebagai tempat tumbuhnya mikroba. Dimana dalam pertumbuhannya memerlukan
adanya unsur logam maupun unnsur non logam. Seperti yang disebutkan pada Thohari
(2019) bahwa mikroorganisme dalam pertumbuhannya membutuhkan unsur logam
seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, besi, seng, tembaga, fosfor,
cobalt, hidrogen, oksigen dan sulfur. Sedangkan menurut Laleye et al., (2007) dalam
literaturnya dijelaskan bahwa media pertumbuhan bakteri juga memerlukan sumber
karbon yang digunakan sebagai energi.
5
memperlihatkan perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat dibedakan
dengan jenis lainnya.
6. Medium penguji (assay medium), yaitu medium dengan susunan tertentu yang
digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu dengan bantuan bakteri
misalnya medium untuk menguji vitamin-vitamin, antibiotika dan lain-lain.
7. Medium perhitungan jumlah mikroba yaitu medium spesifik yang digunakan
untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu bahan, misalnya medium untuk
menghitung jumlah bakteri E.coli air sumur.
2.2 STERILISASI
3.2.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu timbangan analitik
yang berfungsi untuk mengukur berat suatu zat atau bahan kimia dalam jumlah sangat
kecil, gelas ukur (100 ml) sebagai alat untuk mengukur volume larutan, labu erlenmeyer
(500 ml dan 1000 ml) untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan, tabung
reaksi berfungsi sebagai tempat media pertumbuhan atau penampungan cairan lainnya
seperti pelarut dalam pengenceran, spatula alat yang digunakan untuk mengambil bahan
kimia padat maupun serbuk pada saat akan di timbang, autoklaf alat yang berfungsi
untuk sterilisasi dalam teknik sterilisasi secara fisika dengan prinsip arus uap dan
tekanan, botol semprot sebagai tempat untuk menyimpan cairan kimia, cawan petri
berfungsi sebagai tempat pembiakan mikroorganisme, glove (sarung tangan) berfungsi
untuk melindungi tangan dari kontaminasi bahan kimia berbahaya, hotplate berfungsi
untuk mengaduk dan memanaskan larutan satu dengan larutan lain yang bertujuan untuk
membuat suatu larutan homogeny dan magnetic stirrer bar berfungsi untuk mengaduk
larutan pada media yang memudahkan jntuk homogenisasi.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini diantaranya aquades
sebagai bahan pelarut atau pencampur dari bahan-bahan kimia, kapas sebagai bahan
untuk penutup tabung reaksi, kain kasa sebagai bahan penutup tabung reaksi untuk
menghindarkan kontaminasi, kertas tissue berguna membersihkan sisa-sisa alkohol serta
cairan kimia untuk sterilisasi, kertas HVS untuk membungkus cawan petri, plastik tahan
panas berfungsi untuk membungkus alat dan bahan yang akan dimasukkan ke autoklaf,
alumunium foil untuk menutup labu erlenmeyer yang berisi larutan, alkohol 70%
sebagai cairan antiseptik (membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme),
NA instan digunakan untuk pertumbuhan dari mikroorganisme mikroorganisme
heterotrof serta dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. PDA instan sebagai salah satu
8
media yang baik digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, seperti
cendawan/fungi, bakteri, maupun sel mahluk hidup.
9
Ditutup tabung berisi medium dengan kapas yang telah dibungkus kain kasa.
Disterilkan dengan autoklaf. Setelah disterilkan untuk media tegak biarkan tabung
dalam keadaan berdiri dan untuk media miring tabung dimiringkan dengan catatan
media tidak sampai menyentuh tutup tabung.
10
BAB IV
PEMBAHASAN
11
terpenting dalam media ini adalah karbohidrat dan protein yang terdapat pada ekstrak
daging dan pepton sesuai dengan kebutuhan sebagian besarbakteri (Thohari,2019)
13
4.3 Prinsip Kerja Autoklaf
Pada praktikum kali ini alat yang digunakan untuk sterilisasi adalah merupakan
salah satu alat yang ada di Laboratorium Mikrobiologi yang berbasis sterilisasi secara
fisik yang dikenal dengan autoklaf. Autoklaf adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi yang
menggunakan uap air panas bertekanan. Autoklaf juga disebut sebagai sterilisasi basah.
Peralatan yang digunakan perlu di sterilisasikan agar pada saat kontak dengan produk
tidak menyebabkan kontaminasi. Sebelum digunakan autoklaf di validasi terlebih dahulu
untuk membuktikan bahwa autoklaf berfungsi dengan baik dan mampu mensterilkan
material. Kemudian dipasang kabel autoklaf pada stop kontak, lalu ditutup lubang uap
hingga rapat. Ditarik tuas power ke arah ON dan ditekan tombol ON untuk memulai
sterilisasi (apabila lampi hijau menyala maka bisa dipastikan autoklaf telah bekerja).
Sebagai tanda sterilisasi telah selesai ialah apabila terdengar bunyi alarm autoklaf,
sehingga autoklaf sudah dapat dimatikan.
Hal ini sesuai dengan literature Tille (2017) menjelaskan tentang autoklaf bahwa
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan
dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada
umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 derajat C (250 derajat F). prinsip
kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan untuk membunuh dan
menghilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada alat atau bahan yang digunakan untuk
praktikum.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum Mikrobiologi yang berjudul “Media Pertumbuhan
Mikroba, Teknik Aseptis dan Sterilisasi” dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembuatan media bisa dilakukan dengan menggunakan Media NA instant dan PDA
instant,yang dibuat berdasarkan perhitungan yang sesuai dengan aturannya. Media NA
berfungsi sebagai penumbuhan bakteri/mikroba dalam bentuk padat, sedangkan PDA
berfungsi untuk menumbuhan jamur
2. Metode sterilisasi yang dilakukan bisa dengan cara kimia dan fisika. Metode yang
dilakukan secara kimia adalah dengan melibatkan beberapa bahan kimia seperti
antiseptic dan disinfektan sedangkaan metode yang dilakukan secara fisika adalah
dengan menggunakan autoklaf untuk menghilangkan mikroorganisme pada alat dan
bahan yang akan digunakan dalam praktikum selanjutnya
3. Prinsip kerja autoklaf adalah dengan menggunakan uap air panas bertekanan untuk
membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada alat atau bahan
yang digunakan dalam praktikum
5.2 SARAN
Adapun saran dalam praktikum ini adalah diharapkan semua praktikan dalam
praktikum pembuatan media, teknik aseptis dan sterilisasi ini diantaranya :
1. Praktikan menjadi lebih paham terkait praktikum ini melalui arahan dari asisten
sehingga pada saat praktikum offline nanti tidak terjadi kesalahan
2. Praktikum berikutnya diharapkan video penjelasan praktikumnya bisa lebih
disesuaikan dengan modul yang sudah ada atapun modul mengikuti video yang sudah
ada supaya tidak terjadi kebingunan para praktikan dalam hal penulisan laporan.
3. Berharapkan juga semoga pandemi Covid- 19 bisa segera berakhir dan praktikum bisa
dilaksanakan secara offline. Sehingga dengan begitu praktikan bisa lebih memahami
tentang topik yang di bahas, dan mempermudah dalam penulisan laporan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Curtis, Helena, Barnes, N. Sue 1999. Biology 5th edition. New York: Worth Publisher Inc.
Fauzi, Hikmah . 2013.sterilisasi dan macam -macamnya Lembaga Sumber Daya Informasi,
IPB, Bogor.
Gandjar, Indrawati. (2006) Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Madigan, Michael T., David, P., Clarck, David S., John, M. Martinko. 2011. Brock
Microbiology of microorganisms. San Francisco: Benjamin. Cummings publishing.
Munandar,K. 2016. Pengenalan Laboratorium IPA-BIOLOGI Sekolah. Bandung: Refika
Aditama
Octavia artha dan Sri Wantini (2017). Perbandingan Pertumbuhan Jamur Aspergillus flavus
Pada Media PDA (Potato Dextrose Agar ) dan Media Alternatif dari Singkong (Manihot
esculenta Crantz). Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Press
Pelgzar & Reid. 2000. Mycrobiology. Fourth edition. New York Mc Graw-Hill Compan:
Tokyo.
Sri Wulandari, 2005. Penggunaan Dichloran Rose Bengal Chloramphenecol Agar (DRBC)
Sebagai Media Tumbuh Kapang Pada Produk Perikanan. Jurnal Pascapanen dan
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 5(2) 2010.
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti: Jakarta.
Tille, P. M. 2 17 . Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic Medical
Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier
16
LAMPIRAN 1
2. PEMBUATAN SUMBATAN
17
LAMPIRAN 2
DISKUSI
1. Mengapa proses sterilisasi pada bidang mikrobiologi sangat penting ?
Jawab :
2. Pada proses aseptis meja dan tangan, alcohol yang digunakan kadarnya 70 %
tidak lebih dari itu, jelaskan !
Jawab :
Pada kadar alkohol 70% ini kadar alkohol berada pada tingkat yang mampu
membunuh bakteri atau mikroorganisme dengan baik. Saat alkohol berada pada
konsentrasi 70% mengenai bekteri ataupun mikroorganisme, maka secara lambat
alkohol akan menembus sepenuhnya ke dalam sel dan membuat bakteri ataupun
mikroorganisme mati. Sedangkan jika alkohol dengan konsentrasi yang kurang dari
70% , maka pembasmian kuman tidak dpat dilakukan secara maksimal dan apabila
lebih dari 70%, maka alkohol akan menguap ke udara sehingga tidak mengenai bakteri
dan mikroorganisme serta tidak dapat membunuhnya.
3. Sebutkan komposisi pada media PDA dan NA instan serta jelaskan masing-
masing fungsi komponen tersebut !
Jawab :
Komposisi Media PDA (Potato Dextrose Agar)
Potato extract : 40,0 gram
Dextrose : 20,0 gram
Agar : 15,0 gram
Fungsi dari Komposisi Media PDA (Potato Dextrose Agar)
Potato extract : Potato extract atau ekstrak kentang merupakan
sumber karbohidrat atau makanan bagi biakan pada media PDA (Potato
Dextrose Agar).
Dextrose : Dextrose atau gugusan gula baik itu
monosakarida maupun polisakarida merupakan penambah nutrisi bagi
biakan pada media PDA (Potato Dextrose Agar).
Agar : Agar merupakan bahan media/tempat tumbuh
bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.
18
NaCl
Fungsi dari Komposisi Media NA (Nutrien Agar)
Agar : Sebagai bahan pemadat medium
Ekstrak Beef : Sumber protein untuk pertumbuhan mikroorganisme
NaCl : Sebagai sampel
A. Bagian-bagian autoklaf
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap
3. Pengukur tekanan
4. Kelep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (dH₂O)
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambah air
19
diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih
besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas.
Biasanya untuk mensterilkan media digunakan suhu 121°C dan tekanan 15
lb/in² (SI = 103,4 kPa) selama 15 menit. Alasan digunakan suhu 121°C atau 249,8°F
adalah karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk
tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan laut air mendidih pada suhu 100°C,
sedangkan untuk autoklaf yang diletakkan di ketinggian sama, menggunakan tekanan
15 psi maka air akan mendidih pada suhu 121°C. Ingat kejadian ini hanya berlaku
untuk permukaan air laut, jika dilaboratorium terletak pada ketinggian tertentu, maka
pengaturan tekanan perlu disetting ulang.
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan
mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf. Setelah
semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup sehingga
tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai,
maka proses sterilisasi dimulai dengan timer mulai menghitung waktu mundur.
Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun
perlahan hingga mencapai 0 psi. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan
mencapai 0 psi.
5. A) Fiyah akan membuat media NA instan sebanyak 30 ml, berapa gram media
NA yang harus dibutuhkan Fiyah ? Hitunglah !
Jawab :
V1 = 1000 ml
V2 = 30 ml
W1 = 23 gram
W2 = ...?
B) Jerome memiliki media PDA instan sebanyak 39 gram dan dilarutkan dalam
20
1000 ml aquades, jika Jerome hanya memiliki media PDA instan sebanyak 4,68
gram. Berapa ml aquades yang dibutuhkan Jerome untuk melarutkan media
PDA tersebut ? Hituunglah !
Jawab :
V1 = 1000 ml
W1 = 39 gram
W2 = 4,68 gram
V2 = ...?
6. Kenapa perlunya ditambahkan anti bakteri dan anti jamur pada media ?
Jawab :
Perlunya ditambahkan antibakteri pada media ialah untuk menghambat pertumbuhan
bakteri dan menumbuhkan jamur, sedangkan antijamur ialah untuk menghambat
pertumbuhan jamur dan membantu pertumbuhan bakteri.
21