MIKROBIOLOGI LAUT
DISUSUN OLEH:
NAMA
M EVRAN FIRDAUS
NIM
08051381924076
KELAS
B
DOSEN PENGAMPU :
1. DR. ROZIRWAN, S.Pi., M.Sc
2. DR. MUHAMMAD HENDRI, S.T., M.Si
3. DR. MELKI, S.Pi., M.Si
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah:
1 Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan media
2 Mahasiswa dapat mengetahui cara sterilisasi
1.3 Manfaat
Manfaat praktikum ini adalah:
1 Mahasiswa mengetahui cara pembuatan media
2 Mahasiswa mengetahui cara sterilisasi
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Medium
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat makanan)
yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba termaksud bakteri patogen. Selain
untuk menumbuhkan mikrobia medium dapat digunakan pula untuk isolasi,
memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikrobia.
Medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat
molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien
dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi
kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan
faktor tumbuh (Khaeruni dan Satrah, 2017).
Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi untuk
menumbuhkan mikroorganisme. Selain untuk menumbuhkan mikroorganisme,
medium dapat digunakan untuk isolasi, pengujian sifat-sifat fisiologi, dan
perhitungan jumlah mikroorganisme. Media berdasarkan sifat terbagi menjadi 3
yaitu media padat, media semi padat semi cair, media cair. Media berdasarkan
susunannya terdiri atas media sintesis, semi sintesis, dan media non sintesis.
Berdasarkan tujuan yaitu media selektif atau penghambat dan media diperkaya.
Jenis Media yang sering digunakan, yaitu Nutrient Agar, Nutrient Broth (NB), PDA
(Potato Dextrose Agar), Salmonella Shigella (SS) Agar, Eosin Methylene Blue
Agar EMBA (Toy dan Puspita, 2019).
Syarat media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah lingkungan
kehidupannya harus sesuai dengan lingkungan pertumbuhan mikroba, yaitu :
susunan makanannya media, harus mengandung air untuk menjaga kelembaban dan
untuk pertukaran zat/metabolisme, juga mengandung sumber karbon, mineral,
vitamin dan gas, tekanan osmose yaitu harus isotonik, derajat keasaman/pH
umumnya netral tapi ada juga yang alkali, temperatur harus sesuai dan steril. Media
harus mengandung semua kebutuhan untuk pertumbuhan mikroba, yaitu: sumber
energi contoh gula, sumber nitrogen, juga ion inorganik essensial dan kebutuhan
yang khusus, seperti vitamin (Hartono dan Ariningsih, 2018).
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul
molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni danjuga
memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Khaeruni et al. 2017)
Bagi menjadi dua akuades dan larutka agar pada sebagian air dengan
menggunakan Hot plate dan Magnetic stirer
Larutkan pepton dan beef extract dengan sebagian akuades yang lain
Setelah keduanya larut, tuangkan ke larutan agar dan homogenkan, ukur pHnya
jika pH tidak netral tambahkan HCL/NaOH, lalu masukkan ke Erlenmeyer dan
sterilkan dengan autoclave
Tuang media steril ke cawan petri yang telah steril secara aseptis
3.3.1.2 Media TSA
Timbang TSA sebanyak 40g dan tambahkan akuades 1000ml di Erlenmeyer
dan tambahkan stirrer magnetic
Tuang kedalam cawan petri yang telah steril dan diamkan pada laminary di
suhu 27℃ selama 24 jam
Rebus potato dengan sebagian akuades sampai lunak selama 1-3 jam lalu ambil
ekstraknya
Larutkan agar dengan hot plate dalam 50ml akuades, tambahkan dekstrosa dan
homogenkan
Tuang kedalam cawan petri yang telah steril dan diamkan pada laminary di
suhu 27℃ selama 24 jam
Bungkus mulut Erlenmeyer dengan aluminium foil dan ikat dengan karet, lalu
masukkan kedalam autoclave
3.3.4 Sterilisasi
3.3.4.1 Sterilisasi kimiawi
Menggunakan senyawa desinfektan contohnya alcohol
Sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800℃ dan dapat juga disterilkan dengan
sinar UV
DAFTAR PUSTAKA
Andriani R. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk
Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Mikrobiologi.
Vol. 1 (1)
Fatimah, Deralisa G, Veronica S. 2017. Kinerja Mikroba Zymomonas mobilis dan
Saccharomyces cerevisiae untuk Menguraikan Hidrolisat Tongkol Jagung
Menjadi Bioetanol Dengan Pengaruh Waktu Fermentasi dan Rasio
penambahan Mikrob. Teknik kimia Vol. 6 (2) : 1-6
Hafsan. 2014. Mikrobiologi Analitik. Alauddin University press: Makasar
Hartanto SE, dan Ariningsih S. 2018. Pembuatan Media Uji Mikrobiologi Siap
Pakai dari Bahan Baku Lokal Indonesia untuk Pengujian Parameter Angka
Lempeng Total. Agro-based Industry. Vol. 35 (2) : 68-73
Hikmah F. 2013. Sterilisasi dan Macam-macamnya. Lembaga Sumber Daya
Informasi, IPB : Bogor
Khaeruni, Andi, Satrah VN. 2017. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.
Universitas Halu Oleo: Kendari
Lestari BP, dan Hartati WT. 2017. Mikrobiologi Berbasis Inkuiry. Gunung
Samudera : Malang
Mawarsih E, Catur P, S. 2018. Pelatihan Pembuatan Mikroorganisme Sebagai
Bahan Starter Pengomposan. Pengabdian Masyarakat Vol. 2 (1) : 34-35
Murwani S. 2015. Dasar-dasar Mikrobiologi Veteriner. Universitas Brawijaya
Press : Malang
Raudah, Tien Z, Imam S. 2017. Efektivitas Sterilisasi Metode Panas Kering Pada
Alat Medis Ruang Perawatan Luka Rumah Sakit Dr. H. Soemarno Sosro
Atmojo Kuala kapuas. Kesehatan Lingkungan Vol. 14 (1) : 426
Sandra, 2013, Mikrobiologi Umum. Erlangga : Jakarta
Septiari BB. 2012. Infeksi Nosokomial. Nuha Medika : Yogyakarta
Toy BAI dan Puspita D. 2019. Media Cair Sebagai Media Pertumbuhan Jamur Akar
Putih (Rigidoporus microporus). Biosains dan Edukasi Vol. 1 (1) : 1-4
Waluyo, L. 2011. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. UPT Penerbitan
Universitas Muhammadiyah : Malang
Yudianti, Suprapti, Hupitoyo. 2016. Perbandingan Efektifitas Sterilisasi Panas
Kering dan Desinfeksi Tingkat Tinggi Teknik Rebus terhadap Pertumbuhan
Escherichia Coli. Pelayanan dan Pendidikan Kebidanan Indonesia Vol 2 (1)
: 45-53