Anda di halaman 1dari 15

Laporan Akhir Praktikum Mikrobiologi

Dini Syufiati Rahma (2210611002)

Dosen Pengampu :
Prof.Dr.Ir.Hj.Mirnawati. MS.
Dr.Ir.Yulianti Shafan Nur. MS.

Asisten Pratikum :
Legi Okta Putra (Koordinator Pratikum)
Elga Arif Winata (1910611104)
Anisah (1910612094)
Vinola Santika (1910611094)
Muhammad Fakriansah (1910613030)

Paralel 04 Kelompok 01
Paralel kuliah 05

28 maret 2023

ABSTRAK

Mikrobiologi adalah sebuah cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.


Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat
penting dalam biologi setelah Louis Pateur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur
(wine) dan membuat serum rabies. Sebelum melakukan percobaa hal yang pertama yang
harus dilakukan ialah melakukan sterilisasi pada alat-alat dan bahan-bahan yang akan
digunakan agar terhindar dari mikroorganisme. Pratikum ini bertujuan untuk
mengetahui cara-cara sterlisasi, jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam pratikum
serta kegunaannya. Mempelajari cara pembuatan media pertumbuhan mikroba, dan
mempelajari tekni isolasi dan inokulasi. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan
dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Dengan adanya medium
pertumbuhan, aktivitasmikrobia dapat dipelajari dan dengan medium tumbuh dapat
dilakukan isolasimikrobia dengan kultur murni, perbanyakan, pengujian sifat fisiologis,
dan perhitungan jumlah mikrobia. Keragaman yang luas dalam tipe nutrient untuk
mikrobia yaitu diimbangi dengan oleh tersedianya berbagai media yang banyak
macamnya untuk kultivasinya. Salah satu media yang akan digunakan yaitu media
Nutrien Agar (NA). Media NA adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat
makanan (nutrien) yang digunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
mikroorganisme. Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sering digunakan
untuk menumbuhkan dan mengembang biakkan yeast dan kapang. Isolasi atau tindakan
mengisolasi suatu mikroba ialah memisahkan mikroba tersebut dari lingkungannya di
alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan. sedangkan
inokulasi merupakan pekerjaan memindahkan mikroba dari medium yang lama ke
medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Metode yang digunakan
adalah dengan Teknik spread plate merupakan teknik dengan cara menginokulasi kultur
mikroba secara pulasan/sebaran di permukaan media agar yang telah memadat. Dan
Teknik pour plate method merupakan menginokulasi medium agar yang sedang mencair
pada temperatur 45-50ºC dengan suspensi bahan yang mengandung mikroba, dan
menuangkannya ke dalam cawan petri steril. Hasil penelitian menunjukkan Pada bakteri
biakan dari sampel air selokan pada NA metode spread plate circular lingkaran
berbentuk bulat, berwarna kecoklatan dan terdapat 30 koloni, bakteri ini hampir muncul
di seluruh media padat. Lalu pada sampel air selokan pada PDA dengan metode pour
plate tidak terdapat pertumbuhan bakteri. Dan kesimpulan bahwa pada biakan bakteri
dengan sampel air selokan merupakan bakteri aerob karena tumbuh banyak di atas
permukaan media. kata kunci: pratikum mikrobiologi, sterlisasi, pembuatan media,
isolasi bakteri
PENDAHULUAN

Mikrobiologi adalah telaah mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis


yang meliputi: Virus, bakter, protozoa, algae, dan fungi. Pertumbuhan mikroorganisme
sangat ketergantungan pada kandungan nutrisi yang terdapat dalam lingkungan
sekitarnya. Dalam melakukan budidaya bakteri pada suatu media,diperlukan
persyaratanya itu semua unsur hara yang dibutuhkan mikroorganisme harus terpenuhi
pada media agar mikroorganisme yang tumbuh dapat berkembang dengan optimal pada
media.Kultivasi bakteri adalah metode untuk melipat gandakan jumlah mikroba dengan
membiarkan mereka berkembangbiak dalam media biakan yang telah disiapkan dalam
kondisi yang terkendali. Terdapat beberapa mikroba merugikan yang dapat
menyebabkan penyakit dan keracunan, ada juga yang menguntungkan dan bermanfaat
seperti antibiotic, vaksin, pengawetan makanan, serta penyuburan tanah. Penelitian
mengenai kehidupan mikroorganisme sangat dibutuhkan, guna mencari tahu manfaat
mikroba lebih banyak dan menghindari kontaminasi dengan mikroorganisme patogen
yang dapat membahayakan kehidupan manusia, salah satunya mengenai teknik
pengisolasian mikroba. Dalam penelitian mikrobiologi dibutuhkan peralatan, media dan
lingkungan yang steril untuk menghindari terjadinya kontaminasi mikroba yang diteliti
dengan dunia luar.
Sterilisasi merupakan suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk mendapatkan
suatu kondisi bebas mikroorganisme atau setiap proses yang dilakukan baik secara
fisika, kimia, dan mekanik untuk membunuh semua bentuk kehidupan terutama
mikroorganisme.Model sterilisasi dibagi menjadi dua, yaitu metode fisik dan metode
kimia.Metode sterilisasi kimia dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia
sedangkan metode sterilisasi fisik dapat dilakukan dengan cara pemanasan seperti panas
kering maupun panas basah.Inokulasi merupakan pekerjaan memindahkan mikroba dari
medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Dengan kata lain inokulasi adalah suatu upaya untuk menanamkan mikroba.
Media adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrient)
yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme.
Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan
media yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu
antara lain senyawa-senyawa organik "protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan
vitamin. Medium digunakan untuk melihat gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme
apakah bersifat motil atau non motil, medium ini ditambahkan bahan pemadat. Media
berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-
sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba. Bahan yang paling umun digunakan
untuk membuat medium menjadi padat dapat dipaka Agar (Sutedjo,1991). Nutrient
Agar (NA) adalah salah satu contoh media yang sering digunakan untuk menumbuhkan
dan mengembangbiakkan bakteri.Media NA adalah substansi yang terdiri atas campuran
zat-zat makanan ( nutrient) yang digunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
mikroorganisme (Deby,2011). Sementara itu, Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan
media yang sering digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan yeast dan
kapang.
Tujuan dari Pratikum ini adalah untuk mengetahui alat-alat yang digunakan
dalam pratikum sterilisasi dan pembutan medium pertumbuhan bakteri, memahami
pembuatan media, pembagian media dan larutan pengenceran, mengetahui fungsi dan
perbedaan dari masing-masing media,mengetahui Teknik dan cara
sterilisasi,mengetahui perbedaan isolasi dan inokulasi, serta mengetahui cara
mengidentifikasi mikroba.

MATERI DAN METODE

1. Materi

1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah autoklaf, pembakar bunsen,
tabung reaksi dan rak tabung, cawan petri, colony counter, beaker glass, batang
pengaduk, erlenmeyer, pipet berukuran / volume, pipet seukuran, pipet tetes, inkubator,
spatula / batang pengaduk, batang penyebar, filler ( Ruber bulb), kertas pH universal,
mortar atau pestle, timbangan analitik, kompor listrik / penangas air, magnetic stirrer,
karet gelang, plastic warping, gelas ukur, jarum ose, Laminar Air Flow, botol cuci,
vortex.

1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah air limbah, aliminium
foil, karet, alcohol 70%, spirtus, aquades, plate count agar (PCA), buffered pepton
water, lactobacillus MRS agar, potato dextrose agar (PDA), nutrient agar (NA).
2. Metode
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimental laboratorium
secara kuantitatif dengan metode Total Plate Count (TPC). Sementara itu, Teknik
pengumpulan sampel menggunakan metode purposive sampling.
2.1 Sterilisasi
Siapkan semua alat yang akan digunakan pada saat kerja. Jangan lupa semprot
tangan dan tempat kerja dengan alcohol agar tidak ada bakteri lain. Bungkuslah semua
alat (yang terbuat dari gelas kaca dan yang tahan terhadap pemanasan) menggunakan
aluminium foil dan kemudian ikat kencang menggunakan karet. Masukan semua alat
yang sudah terbungkus rapat ke dalam autoklaf. Nyalakan autoklaf dan lakukan proses
sterilisasi (dengan suhu 121ºC , tekanan 2 atm , selama 15 menit). Setelah selesai proses
sterilisasi, keluarkan semua alat dan letakkan di tempat yang bersih (ingat, keluarkan
alat apabila suhu di autoklaf sudah menunjukkan angka nol (0). Jangan membuka
pembungkus jika alat tersebut belum akan digunakan (bungkus dibuka hanya apabila
alat tersebut akan digunakan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir
terjadinya kontaminasi terhadap alat-alat yang sudah steril).

2.2 Pembuatan Media Dengan Metode Tuang


2.2.1 Pembuatan Media NA DAN PDA
Timbang media NA dan PDA sebanyak 150 ml, kemudian masukkan ke dalam
masing-masing Erlenmeyer, tambahkan aquades ke dalam media sebanyak 150 ml dan
aduk dengan menggunakan batang pengaduk sampai larut. Panaskan larutan media
tersebut dalam kompor listrik sampai homogen (ditandai dengan tidak ada gumpalan
media sedikitpun) sambil sering diaduk-aduk sampai semua bahan larut (jangan sampai
tumpah). Masukkan media yang sudah larut dan homogen tersebut ke dalam
Erlenmeyer, kemudian tutup rapat dengan menggunakan aluminium foil.
Sterilkan menggunakan autoklaf dengan suhu 121 derajat celcius selama 30-40
menit atau sampai autoklaf berbunyi. Bila waktu sterilisasi sudah selesai dan suhu pada
autoklaf sudah menunjukkan angka nol (0), keluarkan media dan letakkan media ke
laminar air flow, dan di bawah lampu pijar. Sterilkan laminar air flow beserta alat yang
akan digunakan dengan menyemprotkan alcohol. Kemudian buka penutup media dan
dinginkan dalam beberapa menit, sambil mempersiapkan alat dan bahan untuk
melakukan penanaman.
2.2.2 Isolasi mikroorganisme dengan cara pengenceran bertingkat (Dillution)
Siapkan 5 buah tabung reaksi dalam rak tabung, beri label pada masing-masing
tabung reaksi no 1 sampai 5. Lalu masukkan aquades sebanyak 9 ml pada masing-
masing tabung reaksi dengan menggunakan pipet berukuran. Setelah itu tambahkan air
limbah sebanyak 1 ml ke dalam tabung reaksi pertama, lalu di homogenkan dengan cara
menyedot dan mengeluarkan lagi cairan tersebut dengan pipet berukuran/volume.
Kemudian dari tabung reaksi yang pertama diambil sebanyak 1 ml cairan, lalu
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang kedua dan di homogenkan Kembali yang
disebut dengan pengenceran kedua. Lakukan hal yang sama sampai tabung reaksi ke-5
sehingga menghasilkan pengenceran ke lima.
2.2.3 Inokulasi mikroorganisme dengan cara penuangan (pour plate method)
Dinginkan media NA dan PDA dalam tabung reaksi sampai suhu ± 45 – 50 ºC
(cirinya, terasa hangat di kulit). Kemudian ambil sampel cairan di tabung ke lima
dengan pipet berukuran/volume sebanyak 1 ml dan masukkan ke dalam masing-masing
cawan petri, lalu tuangkan media NA sebanyak 9 ml ke dalam masing-masing cawan
petri. Beri tanda atau label agar ada pembeda antara cawan petri NA dan cawan petri
PDA. Goyangkan perlahan-lahan untuk mencampur kultur bakteri dengan NA sampai
homogen begitupun dengan cawan petri PDA. Penggoyangan cawan petri jangan terlalu
kuat (goyangkan dengan membentuk angka 8). Pada saat penuangan media, petri bisa
diletakkan dalam radius maksimal 20 cm dari sumber api (zona steril). Setelah itu lilit
cawan petri menggunakan plastic warping. Setelah agar memadat diinkubasi terbalik
pada suhu yang berbeda-beda, yaitu pada suhu, amati pertumbuhannya dan lakukan
perhitungan koloni secara manual.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
Pengamatan dilakukan pada hari Rabu, 29 Maret 2023 pukul 15:30, dengan cara
mengitung satu per satu koloni atau menghitung secara manual yang tumbuh pada
media biakan. Adapun hasil yang kami peroleh setelah menginkubasi sampel pada
media selama 24 jam pada suhu ruangan menggunakan sampel air limbah yaitu :

Gambar 1. Media NA
Pada gambar 1 Berdasarkan hasil pengamatan pada 24 jam dengan menggunakan media
NA terdapat pertumbuhan bakteri sejumlah 54 koloni, yang bewarna coklat, bentuknya
circular lingkaran (bulat).
Gambar 2. Media PDA
Sedangakan pada gambar 2 tidak ada mikrooganisme yang tumbuh

2. Pembahasan

Isolasi bakteri merupakan suatu proses mengambil bakteri dari lingkungan


asalnya dan menumbuhkan di medium buatan sehingga diperoleh biakan murni. Biakan
pertaman hasil isolasi disebut isolat. Pembuatan isolat dilakukan dengan cara
mengambil sampel dari lingkungan baik dari air, udara, maupun tanah.
Selanjutnya sampel tersebut kemudian dibiakan dengan menggunakan media
universal atau media selektif. Dari media universal tersebut akan diperoleh
mikroba campuran. Untuk proses identifikasi maupun isolasi jenis tertentu
saja,dilakukaan proses pembuatan isolat tunggal dar isolat campuran tersebut (Lestari,
2017).

Pada praktikum yang dilakukan metode yang digunakan untuk isolasi bakteri
adalah metode tuang.Sampel yang digunakan merupakan air limbah rumah tangga
dengan NA (Nutrient Agar) dan PDA (potato dextrose agar) sebagai medianya dalam
jumlah 3 gram dan 5,58 gram. Sebelum dilakukan penuangan terlebih dahulu dilakukan
pengenceran pada sampel dengan aquades dengan tujuan memperkecil atau mengurangi
jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya
tingkat pegenceran tergantung pada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel.

Pada media NA terlihat terdapat koloni mikroorganisme bakteri dengan jumlah


koloni yaitu 56 koloni.Disini kita dapat membandingkan bahwa Na (Nutrient Agar)
merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi (Indan,
2003). Sedangkan pada media PDA tidak ada karena menurut Griffth et al, (2007),
media Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang umum digunakan sebagai
isolasi dan budidaya jamur yang menjadi ciri penting dari pertumbuhan jamur yaitu ciri-
ciri morfologi dan warna jamur . Sedangkan syarat penghitungan bakteri yaitu jumlah
koloni tiap petridish antara 30-300 koloni. Jika memang tidak ada yang memenuhi
syarat,maka dipilih jumlah yang mendekati 300 (Jutono, 1980).Hal ini terjadi karena
pada sampel yang digunakan yaitu air limbah sama sekali tidak mnggandung
mikroorganisme jamur sedangakan yang terkandung dalam air limbah yaitu
mikroorganisme bakteri yang jumlahnya bisa dikatakan banyak.

KESIMPULAN

Dalam pratikum ini diperoleh kesimpulan bahwa pada biakan bakteri dengan sampel air
limbah merupakan bekteri aerob karena tumbuh banyak di atas permukaan media. Dan
baik tidaknya pertumbuhan mikroba tergantung pada sterilisasi alat dan bahan yang
digunakan serta ketepatan dalam melakukan isolasi dan inokulasi . Sterilisasi alat yang
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sterilisasi fisik dan sterilisasi kimiawi.
Pembuatan media dapat menggunakan NA karena pertumbuhan mikrobannya sangat
sebab kandungan nutrisi yang tinggi. Selain menggunakan media NA kita juga dapat
menggunakan media PDA walaupun hasil pertumbuhan mikroorganisme atau jumlah
koloninya yang lebih sedikit daripada NA. Teknik pengenceran bertingkat prinsipnya
adalah untuk memperkecil / mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Tuhan yang Maha
Esa. Berkat limpahan Rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan pratikum berjudul “Uji Pembuatan Media PDA dan NA serta
Penanaman Mikroba pada Media PDA dan NA”.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen
pengampu mata kuliah Mikrobiologi dari Paralel 05, yaitu Ibu Prof. Dr. Ir. Hj.
Mirnawati. MS dan Ibu Dr. Ir. Yuliaty Shafan Nur. MS. Serta kepada koordinator
pratikum Legi Okta Putra dan asisten pratikum Elga Arif Winata (1910611104) Anisah
(1910612094) Vinola Santika (1910611094) Muhammad Fakriansah (1910613030)
yang telah membantu dan mengarahkan penulisan selama pratikum, serta membimbing
dalam penyelesaian laporan ini. Penulis berharap agar laporan ini mampu memberikan
sudut pandang baru bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Deby, N. 2011. Sterilisasi dan Pembuatan Media. https://www.academia.edu


Hadioetomo RS. 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur
Dasar Laboratorium. Gramedia. Jakarta.
Indan, E. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Jutono, J. Soedarsono, S. Hartadi, S. Kabirun S., Suhadi D., 1980, Pedoman Praktikum
Mikrobiologi Umum, Departemen Mikrobiologi, Fakultas Pertanian UGM,
Yogyakarta. UGM Press. Yogyakarta
Lay, B., 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Madigan MT, Martinko JM, Parker J. 2000.Brock Biology of Microorganisms. Nin th
Ed. Prentice Hall International, Inc. New Jersey. 991pp.
Perry JJ, Staley JT, Lory S. 2002. Microbial Life. Sinauer Associates, Inc. Sunderland,
MA.811 pp.
Purwati, Syukur dan Hidayat (2005)
Perry JJ, Staley JT, Lory S. 2002. Microbial Life. Sinauer Associates, Inc. Sunderland,
MA.811 pp.
Prescott, L.M. 2002. Prescott-Harley-Klein’s: Microbiology, 5th ed., 553. The
McGraw-Hill Companies .New York.
Sutedjo. 1991. Mikrobiologi Tanah. RinekaCipta. Jakarta.
Volk, W.A. dan M.F. Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jilid 1. Edisi Kelima. 396
pp. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Wasteson, Y, and Hornes, E. 2009. Pathogenic Escherichia Coli Found in Food.
International Journal Of Food Microbiology. 12, 103-114.
Williamson, C.E. 1973. Control of SoilInhabiting Pest of The Garden. dalam :
Lunt, H.A. (Ed). Handbook on Soils. Special Printing of Plants & Garden,
12(1), 51‐59.
Alexander, M., 1976 Introduction to Soil Microbiology, Second Edition, New York :
Jhon & Sons.
Dwyana. 2012. Mikrobiologi Dasar. Makassar : universitas Hasanunddin.
Indriyani,Nur dan Asnani, 2007, Penuntutan Pratikum Mikrobiologi Akuatik, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unhalu : Kendari.
Zhang, X.Z. & Zhang, Y .H.P. (2013). Cellulases : Characteristics, Sources, Production
and Applikations. Bioprocesing Technologies. In Yang , S. T., El- Enshasy, H.A
and Thongchul, N. (eds) Biorefinery for Sustainable Production of Fuels,
Chemicals, and Polymers First Edition (pp.131-146). John Wiley & Sons, Inc.,
New York.
Waluyo. 2005. Mikrobiologi Umum. Malang : UMM Press.
LAMPIRAN

Lampiran perhitungan

Penghitungan Jumlah media Nutrient Agar (NA) yang digunakan adalah sebagai
berikut :

NA = x/(150 ml) ×∑▒〖 cawan×8 ml〗

= 3/(150 ml) ×2 cawan ×8 ml = 0.32 gram NA

Perhitungan faktor pengenceran adalah sebagai berikut :

Faktor pengenceran ke - 3 = pengenceran × volume yang diencerkan = 3×10 = 30 ml

Faktor pengenceran ke -5= pengenceran × volume yang diencerkan = 5 x 10 = 50 ml

1. Jumlah Media yang digunakan

20 gr x
NA = 1000 ml = 150 ml

20 x 150
X = 1000

X = 3 gr

39 gr x
PDA = 1000 ml = 150 ml
39 x 150
X =
1000

X = 5,58 gr

2. Hasil Perhitungan Bakteri


> Pengenceran ke-5
1 1
Jumlah koloni / 1 cm2 = x 5 x jumlah koloni cawan x
4 f

Jumlah koloni = 270

1 1
Jumlah koloni / 1 cm2 = x 5 x jumlah koloni cawan x
4 f
= 270 x 8 = 2.160
1
= 4 x 5 x 2.160

= 54
Faktor Pengenceran = Pengenceran x Volume yang diencerkan
= 10-5 x 1 ml
= 10-5
Alat sterilisasi Sterilisasi alat yang Pembalutan pipet ukur
yaitu Autoklaf dilakukan didalam dengan aluminium foil
autoklaf.
Mensterilkan / Diamkan PDA dan NA
Pembuatan media NA dan memanaskan media NA hingga suhu nya terasa
PDA. dan PDA didalam hangat dikulit.
autoklaf.

Aquades yang dimasukkan Pengambilan sampel air Peletakan sampel


ke dalam tabung reaksi 1-5 limbah menggunakan pipet sebanyak 1 ml didalam
masing-masing sebanyak 9 berukuran sebanyak 1 ml. cawan petri.
ml.

Anda mungkin juga menyukai