Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI AKUATIK

STERILISASI ALAT DAN PREPARASI MEDIA KULTUR


MIKROBIOLOGI

Ingka Selviana
05051181914012

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan suatu cara untuk mematikan dan
menghilangkan semua organisme yang terdapat pada suatu benda. Pemindahan
biakan bakteri secara aseptik menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu
pembakaran. Namun, ada pula beberapa peralatan dan media yang menjadi rusak
apabila dibakar. Tiga cara utama yang biasa dipakai dalam sterilisasi yaitu
penggunaan panas, bahan kimia, dan penyaringan atau filtrasi (Cahyani, 2014).
Sterilisasi didefinisikan sebagai proses mematikan atau membunuh semua
spora bakteri dan semua mikroorganisme yang hidup. Panas merupakan salah satu
metode yang paling diandalkan dalam sterilisasi. Panas bertindak dengan efek
oksidatif serta denaturasi dan koagulasi protein. Salah satu alat sterilisator yang
menggunakan metode panas bertekanan adalah autoclave. Autoclave adalah suatu
alat pemanas yang tertutup dan digunakan untuk mensterilisasi suatu benda
menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang
lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoclave tidak dimaksudkan untuk
membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoclave.
Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme. Autoclave
ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh
bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies
yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat
membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100
°C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121
°C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 30 menit, untuk mengetahui seberapa
presisi suhu didalam autoclave ketika dilakukannya sterilisasi, maka
diperlukannya alat yang bernama data logger autoclave.
Saat ini mikroorganisme sangat berperan dalam pemenuhan kebutuhan
manusia.Beberapa kelompok bakteri digunakan dalam menciptakan berbagai
produk makanan dan minuman seperti “dairy product”. Mikrobia yang popular
digunakan dalam menciptakan produk-produk tersebut, salah satunya ialah
Lactobacillus bulgaricus. L. bulgaricus banyak digunakan di dalam dunia industri
pengawetan bahan pangan melalui proses fermentasi, dengan cara menurunkan
pH akibat dari asam laktat yang dihasilkan dan membuat rasa menjadi masam.
Ketergantungan industri terhadap mikrobia merupakan faktor penting dalam
berlangsungnya proses produksi sehingga mikrobia dituntut untuk memproduksi
sel dalam jumlah yang besar. Ketersediaan nutrisi merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam media pertumbuhan. Media kultur bakteri umumnya
mengandung sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, mineral atau bahanbahan
yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri (faktor tumbuh) seperti ekstrak
daging atau yeast extract (Wardani dan Agustini, 2017)
1.2.Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses sterilisasi alat
untuk kultur mikrobiologi dan memahami pentingnya proses sterilisasi alat dalam
pelaksanaan kultur mikrobiologi serta memahami tatacara sterilisasi alat
laboratoarium untuk kultur mikrobiologi.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Sterilisasi Alat


Sterilisasi adalah proses penghilangan atau membunuh mikroorganisme
(protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) dalam benda/peralatan untuk
menjaga peralatan dilaboratorium tetap bersih/steril, serta mencegah terjadinya
kontaminasi. Peralatan laboratorium yang akan disterilisasi memerlukan bahan
pengemas. Kemasan adalah suatu benda yang digunakan sebagai wadah/tempat
yang dikemas dan dapat mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan
yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan,
benturan dan getaran (Nurminah, 2002).
Proses penelitian di laboratorium yang dilakukan oleh mahasiswa atau
peneliti sebagian besar menggunakan peralatan yang steril. Penelitian yang
memerlukan peralatan steril antara lain: kultur bakteri, kultur sel, kultur tanaman
dan penelitian di bidang biologi molekuler seperti DNA/RNA. Peralatan yang
perlu disterilkan antara lain: tabung kaca,alat bedah, tabung plastik berbagai
ukuran, petridish, tip kuning, dan tip biru. Peneliti memerlukan bahan untuk
mengemas dan melindungi peralatan tersebut selama proses sterilisasi dengan
tekanan dan suhu tinggi di dalam alat autoklaf. Bahan pengemas yang sering
dipakai antara lain: kertas payung, kertas koran, rak tip, aluminium foil, dan
plastik tebal, akan tetapi bahan-bahan tersebut masih memiliki kelemahan.
Penggunaan kertas payung/koran sering meninggalkan bercak pada peralatan
setelah disterilisasi di dalam autoklaf.
Penggunaan plastik tebal masih membutuhkan staples dan selotip yang
terkadang kurang rapat. Penggunaan alumunium foil mudah robek sedangkan rak
tip harganya relatif mahal (Istini, 2020). Saat ini banyak terdapat produk plastik
yang beredar dipasaran antara lain: plastik polipropilen standing pouch. Plastik ini
biasa digunakan untuk mengemas makanan, karena memiliki kelebihan yaitu
murah, mudah didapatkan di toko plastik, tebal, transparan, dan terdapat klip
pengunci. Untuk itu dilakukan percobaan terhadap plastik polypropilen standing
pouch sebagai bahan pengemas sterilisasi peralatan laboratorium dengan autoklaf
yang bersuhu tinggi. Sterilisasi adalah proses untuk menghilangkan semua jenis
miroorganisme yang hidup dalam suatu benda yaitu protozoa, fungi, bakteri,
mycoplasma, dan virus. Sterilisasi berfungsi menjaga kebersihan atau sterilitas
suatu benda yang akan dipergunakan. Beberapa peneltian dilaboratorium misalnya
penelitian kultur dan biologi molekuler sangat membutuhkan kondisi dan
peralatan yang steril (Istini, 2020).
2.1.Preparasi Media Kultur
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus
menggunakan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme (Waluyo, 2009). Mempelajari sifat-sifat dan menumbuhkan
mikroorganisme memerlukan suatu media sebagai tempat pertumbuhan
mikroorganisme. Media pertumbuhan harus memenuhi persyaratan nutrisi yang
dibutuhkan oleh suatu mikroorganisme (Atlas, 2004). Nutrisi yang dibutuhkan
mikroorganisme untuk pertumbuhannya meliputi sumber karbon, nitrogen, unsur
non logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn,
Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi (Cappucino, 2014).
Media sangat penting untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, perhitungan
jumlah mikroba, dan pengujian sifat-sifat fisik bakteri sehingga suatu bakteri
dapat diidentifikasi. Media pertumbuhan dalam berbagai bidang sangat besar
peranannya, media pertumbuhan dapat digunakan sebagai media untuk
pemeriksaan dan pengembangan penyakit yang berasal dari virus dan bakteri,
pembuatan antimikroba untuk membunuh virus dan jamur pada tumbuhan,
sebagai media pengembangan zat antivirus. Media yang umum digunakan untuk
menumbuhkan mikroorganisme adalah media Nutrient agar yang merupakan
media racikan berbentuk siap pakai (Sari, 2019).
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1. Hasil
Gambar Autoclave

Gambar Laminar air flow

Gambar Media
3.2. Pembahasan
Keberhasilan dari suatu eksperimen ataupun uji di suatu laboratorium selain
metode yang digunakan, tidak bisa terlepas dari sarana dan prasarana dan fasilitas
alat pendukung. Laminar air flow Cabinet di laboratorium Mikrobiologi
khususnya pada penanganan mikroorganisme memang sangat dibutuhkan
keberadaannya (Björndahl et al., 2010). Biasa digunakan inkas sebagai tempat
untuk inokulasi berbagai mikroorganisme seperti baktreri ataupun jamur, akan
tetapi hasilnya dirasa masih kurang maksimal karena sering masih terkontaminasi
oleh mikroba lain yang tidak dikehendaki juga dilihat dari segi keamanan dan
tingkat resiko kecelakaan lebih besar. Dari tahun ke tahun sarana tempat
penanaman mikroorganisme mengalami penyempurnaan dan modifikasi. Laminar
air flow sendiri merupakan suatu tempat atau meja kerja yang steril untuk
melakukan kegiatan mulai dari persiapan bahan tanam, inokulasi atau penanaman
dan pemindahan tanaman dari satu tempat ke tempat lain dalam satu kultur (Sri
Harjanto dan Raharjo, 2017).
Metode sterilisasi dapat dibagi menjadi dua kelompok umum yaitu fisik dan
kimia meskipun sterilisasi dapat dicapai dengan bahan kimia tertentu, umumnya
metode fisik lebih handal. Salah satu metode paling efektif untuk mematikan
mikroorganisme menggunakan suhu tinggi. Salah satu alat sterilisator yang
menggunakan metode panas uap bertekanan adalah autoclave. Autoclave adalah
alat untuk mensterilkan berbagai macam peralatan dan perlengkapan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas pada umumnya 15 Psi
dan dengan suhu 121℃. Lama sterilisasi yang dilakukan selama 15 menit
(Hardono dan Supriyadi, 2020).
Media kultur digunakan di laboratorium untuk penanaman mikroorganisme
dan memberi nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
mikroorganisme. Media alami yang pernah digunakan untuk mengkultur mikroba
yaitu mentimun dan kulit jeruk yang digunakan untuk mengkultur produksi
protein sel tunggal menggunakan Saccharomyces cerevisia. Pembuatan media uji
mengacu pada. Media uji terdiri dari media pertumbuhan, YHE dengan 3 macam
variasi konsentrasi (0,3%; 0,6%; 0,9%) dan 100 ml aquades.semua bahan
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, dipanaskan hingga larut dan diaduk hingga
homogen, kemudian dibagi dalam beberapa tabung masing-masing 10 ml.
Selanjutnya disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.
Media kultur jaringan merupakan media yang sangat mendukung bagi
pertumbuhan mikroba. Media yang digunakan pada percobaan ini adalah medium
RPMI 1640 (Media Roswell Park Memorial Institute 1640) yang merupakan salah
satu media yang banyak dipakai untuk menumbuhkan sel mamalia, salah satunya
adalah sel limfosit. Media ini berwarna merah karena adanya phenol red sebagai
indikator pH untuk mendeteksi terjadinya perubahan pH akibat metabolisme sel
(Invitrogen, 2009).
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, maka kesimpulan dari praktikum kali ini ialah:
1. Sterilisasi berfungsi menjaga kebersihan atau sterilitas suatu benda yang
akan dipergunakan.
2. Salah satu metode paling efektif untuk mematikan mikroorganisme
menggunakan suhu tinggi.
3. Media kultur digunakan di laboratorium untuk penanaman
mikroorganisme dan memberi nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan pemeliharaan mikroorganisme.
4. Salah satu alat sterilisator yang menggunakan metode panas uap
bertekanan adalah autoclave.
5. Biasa digunakan inkas sebagai tempat untuk inokulasi berbagai
mikroorganisme seperti baktreri ataupun jamur, akan tetapi hasilnya dirasa
masih kurang maksimal karena sering masih terkontaminasi oleh mikroba
lain yang tidak dikehendaki juga dilihat dari segi keamanan dan tingkat
resiko kecelakaan lebih besar.
4.2. Saran
Ketika melakukan praktikum ada baiknya praktikan memperhatikan dengan
baik mekanisme dari praktikum dari awal hingga akhir agar sebagai praktikan
paham dengan baik walaupun terkendala tidak bisa melakukan praktikum offline.
DAFTAR PUSTAKA

Björndahl, L., Mortimer, D., Barratt, C.L., Castilla, J.A., Menkveld, R., Kvist, U.,
Alvarez, J.G. and Haugen, T.B., 2010. A practical guide to basic
laboratory andrology. Cambridge University Press.
Hardono, T dan Supriyadi, K. 2020. Modifikasi Autoclave Berbasis Atmega328
(Suhu). Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, Vol 01
No. 2.
Istini. 2020. Pemanfaatan Plastik Polipropilen Standing Pouch Sebagai Salah Satu
Kemasan Sterilisasi Peralatan Laboratorium. Indonesian Journal Of
Laboratory, Vol 2 (3): 41-46.
Nurminah, M. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan
Kertas serta Pengaruhnya terhadap Bahan yang Dikemas. Fakultas
Pertanian, Jurusan Teknologi Pangan, Universitas Sumatera Utara.
Sari, L.P. 2019. Pembuatan Media Pertumbuhan Bakteri Dengan Menggunakan
Umbi Ubi Jalar Cilembu (Ipomoea batatas (L.) Lam) Untuk Bakteri
Lactobacillus acidophilus, Salmonella typhii dan Escherichia coli. Skripsi.
Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sri Harjanto dan Raharjo. 2017. Peran Laminar Air Flow Cabinet Dalam Uji
Mikroorganisme Untuk Menunjang Keselamatan Kerja Mahasiswa Di
Laboratorium Mikrobiologi. Metana, Vol. 13(2):55-57.
Wardani, R.Y., dan Agustini, R. 2017. Pengaruh Konsentrasi Yeast Hydrolysate
Enzimatic (YHE) Sebagai Suplemen Media Kultur Untuk Pertumbuhan
Lactobacillus bulgaricus. UNESA Journal of Chemistry, Vol. 6 No. 1.

Anda mungkin juga menyukai