Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

STERILISASI

OLEH :

FILKY RAIHAN
NIM. 2206111902
AGROTEKNOLOGI-D

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
I. JUDUL

Judul praktikum kali ini yaitu sterilisasi

II. TUJUAN

Tujuan dari praktikum sterilisasi ini adalah untuk membebaskan alat-alat atau

bahan-bahan dari segala macam bentuk kehidupan terutama mikroorganisme atau

mikroba.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah tabung reaksi, cawan petri,

oven, panci, wadah, dan kompor gas.

Dan bahan yang digunakan adalah kertas, tisu, air, bayclin, dan tabung gas.

IV. TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi

dari semua bentuk kehidupan. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha

mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan oleh panas (kalor),

gas-gas seperti formaldehid, etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-

macam larutan kimia; oleh sinar lembayung ultra tau sinar gamma.

Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi

kecepatan tinggi atau oleh filtrasi (Irianto, 2006).

Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikan semua

mikroorganisme pada bahan makanan. Sterilisasi biasanya dikombinasi dengan pe

ngemasanhermetis untuk mencegah kontaminasi ulang. Yang dimaksud pengemas

anhermetis adalah pengemasan yang sangat rapat sehingga tidak dapat ditembus o

leh mikroorganisme air ataupun udara (Purnawijayanti, 2001).


Sterilisasi adalah proses penghilangan atau membunuh mikroorganisme

(protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) dalam benda/peralatan untuk

menjaga peralatan dilaboratorium tetap bersih/steril, serta mencegah terjadinya.

Peralatan laboratorium yang akan disterilisasi memerlukan bahan pengemas.

Kemasan adalah suatu benda yang digunakan sebagai wadah/tempat yang dikemas

dan dapat mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di

dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan

getaran (Istini, 2020).

Sterilisasi dalam pengertian medis merupakan suatu proses dengan metode

tertentu dapatmemberikan hasil akhir yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak dapat

ditunjukkan lagi adanyamikroorganisme hidup. Metode sterilisasi cukup banyak

namun alternatif yang dipilih sangat bergantung pada keadaan serta kebutuhan

setempat. Apapun pilihan metodenya hendaknya tetap menjaga kualitas hasil

sterilisasi. Kualitas hasil sterilisasi peralatan medis perlu dijaga terus mengingat

risiko kontaminasi kembali saat penyimpanan dan terutama pada saat akan

digunakan dalam tindakan medis (Darmadi, 2008).

Uji sterilitas dilakukan terhadap produk dan bahan yang sebelumnya telah

mengalami proses pensterilan yang telah diberlakukan. Hasilya membuktikan

bahwa prosedur sterilisasi dapat diulang secara efektif. Tetapi umumnya disetujui

bahwa kontrol yang dilaksanakan selama proses validasi memberikan jaminan

telah efektifnya proses sterilisasi. Uji ini dilakukan terhadap sampel yang dipilih

untuk mewakili keseluruhan lot bahan tersebut (Lachman dan Lieberman, 1994).

V. CARA KERJA

1. Cuci alat yang akan disterilkan dengan menggunakan air yang mengalir.
2. Rendam alat dengan menggunakan bahan yang mengandung clorox seperti

bayclin, lalu didiamkan selama semalam.

3. Rebus alat menggunakan panci selama 1 jam.

4. Keringkan alat menggunakan tisu dan bungkus menggunakan kertas atau

koran.

5. Masukkan alat ke dalam oven, lalu nyalakan oven dan atur suhu 150oC dan

atur waktu selama 1 jam.

6. Keluarkan alat dari dalam oven dan masukkan ke dalam kotak.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI.1 Hasil
-

VI.2 Pembahasan

Sterilisasi adalah suatu proses untuk mengahancurkan segala macam bentuk

mikroorganisme atau mikroba pada alat-alat atau media. Sterilisasi haru dapat

membunuh mikroba yang paling tahan panas termasuk spora bakteri. Prosesnya

dapat berupa pemanasan, pemberian zat kimia, radiasi, atau filtrasi

6.2.1 Macam-macam Sterilisasi

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara

mekanik, fisik dan kimiawi.

a. Sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek

yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan

berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas,
dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven dengan temperatur 170o–180o C

dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas).

b. Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan

alkohol, larutan formalin).

c. Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat

pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya

adalah dengan saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah

melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah

mikroba) (Suriawiria, 2005).

6.2.2 Media Sterilisasi

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari

campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk

pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-

molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media

pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan

juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Media biakan adalah bahan

atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk membiakkan mikroorganisme,

karena memiliki daya yang tinggi terhadap tumbuhan dan perkembang

biakkannya

(Dian, 2012).

Media biakan adalah media steril yang digunakan untuk menumbuhkan

mikroorganisme. Media biakan terdiri dari garam organik, sumber energi

(karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat

puladitambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks


lainnya. Media biakan yang mampu mendukung optimalisasi pertumbuhan

mikroorganisme harus dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme.

Unsur tersebut berupa garam organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat

pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti

senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya (Soeryowinoto, 2006).

VII. PENUTUP

VII.1 Kesimpulan

Sterilisasi merupakan suatu proses pembebasan bahan atau alat dari semua

bentuk organisme hidup. Sterilisasi terbagi menjadi sterilisasi basah menggunakan

autoklaf dan sterilisasi kering menggunakan oven. Sterilisasi dapat dikerjakan

dengan 3 metode yaitu sterilisasi secara fisik, sterilisasi secara kimia, dan

sterilisasi secara mekanis dengan fungsi dan teknik pengerjaan masing-masing.

VII.2 Saran

Sebelum memulai praktikum, praktikan harus memperhatikan jenis alat,

bahan, media yang akan disterilkan dan memahami teknik-teknik dari sterilisasi.

Hal ini berguna untuk mengurangi dan mencegah adanya kontaminasi saat proses

sterilisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, D., T. S. Choong., T. G. Chuah., R. Yunus., dan Y. T. Yap. 2008.

Adsorpsi metilen biru dari larutan berair pada monolit berlapis

karbon. Jurnal Teknik Kimia. ASEAN. 8(1 & 2): 26-37.

Dian. 2012. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi

Keperawatan danSekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat. PT.

Citra Aditya Bakti. Bandung

Irianto. 2006. Mikrobiologi Jilid I. Yrama Widya. Bandung.

Istini. 2020. Pemanfaatan Plastik Poliptopilen Standing Pounch Sebagi Salah Satu

Kemasan Sterilisasi Peralatan Laboratorium. Journal of

Laboratory. 2 (3): 41-46.

Lachman, L., dan H. A Lieberman. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri

Edisi Kedua. UI Press. Jakarta.

Purnawijayanti, H.A. 2001. Sanitasi, Higiene dan Keselamatan Kerja dalam

Pengolahan Makanan. Kanisius. Yogyakarta

Suriawiria. 1983. Pengantar Mikrobiologi Umum. Angkasa. Bandung.

Suryowinoto, M. 2006. Budidaya Jaringan dan Manfaatnya. Fakultas Biologi

UGM. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai