MIKROBIOLOGI
STERILISASI
OLEH:
LAYLA TILLAWATIL HASANAH
NIM. 2206111810
AGROTEKNOLOGI-B
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN
STERILISASI
OLEH :
LAYLA TILLAWATIL HASANAH
NIM. 2206111810
MENYETUJUI
KAMIS, 25 MARET 2023
MENGETAHUI,
ASISTEN I ASISTEN II
CO ASISTEN CO ASISTEN
II. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah agar para praktikan mengetahui serta
memahami sterilisasi yang digunakan berdasarkan alat, bahan atau media yang akan
digunakan.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cawan petri, erlemenyer,
pinset, jarum ose, bunsen, oven, botol semprot, gelat kimia, tabung reaksi.
Alat dan bahan yang digunakan pada bidang mikrobiologi tidak bisa terlepas
alat dan bahan dari mikroorganisme yang menempel pada alat dan bahan tersebut.
Proses sterilisasi merupakan hal yang paling utama dalam menentukan kesterilan
dari sediaan akhir, alat kesehatan, maupun bahan yang nanti akan digunakan.
Sterilisasi perlu dilakukan dengan metode yang tepat dan sesuai dengan sifat
masing masing bahan, alat, serta wadah yang akan digunakan. Oleh karena itu,
mengetahui definisi, jenis-jenis, serta alat dan bahan yang bisa disterilisasi karena
ini merupapan salah satu faktor keberhasilan di laboratorium (Akbat et al., 2021).
Sterilisasi merupakan salah satu teknik yang penting dalam bekerja dalam
ini mencegah timbulnya bahaya yang ditimbulkan oleh alat dan bahan dalam
maka kontaminasi, dalat dihindari, baik itu kontaminasi agen biologis, bahan kimia,
dapat membuat hasil riset sia-sia dan tersebarnya agen biologi berbahaya seperti
Dasar, 2012).
proses dengan metode tertentu dapat memberikan hasil akhir yaitu suatu bentuk
sterilisasi cukup banyak, namun alternatif yang dipilih sangat bergantung pada
memberikan efek terapeutik yang maksimal. Steril artinya bebas dari segala
jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi,
bakteri, mycloplasma, virus) yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Proses
ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk
mikroba lain yang dapat merusak bahan (Handayani, 2009). Sterilisasi dapat
dilakukan dengan proses kimia atau fisika. Selain itu sterilisasi bertujuan untuk
kestabilan yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan. Adapun agen kimia untuk
Obyek yang terbebas dari kehidupan mikroba disebut steril. Sterilisasi merupakan
salah satu cara untuk mengontrol mikroba, sedang cara yang lain adalah dengan
murni memerlukan beberapa persyaratan, yaitu media nutrien serta tempat untuk
pertumbuhan harus steril, demikian pula segala peralatan yang terkait. Seandainya
sterilisasi tidak dikerjakan, mikroba kontaminan akan tumbuh dan hasil yang
(Ella, 2014).
cara pemijaran yaitu menggunakan api gas tidak berwarna atau pembakar spritus.
Selain itu, Ma’at (2009) juga berpendapat pemanasan kering dapat menggunakan
udara panas. Cara tersebut digunakan untuk alat atau bahan yang tidak bisa di
sterilkan dengan cara pemijaran atau karena sifat fisiknya tidak dapat disterilkan
dengan uap air. Selanjutnya ada pemanasan basah yang sterilisasinya dengan
(Ma’at, 2009).
Kemasan adalah suatu benda yang digunakan sebagai wadah/tempat yang dikemas
dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan atau
Target suatu metode inaktvasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganisme,
tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant. Istilah lain yang umum
biasanya merupakan zat kimiawi dan digunakan untuk objek-objek tak hidup.
Disinfeksi tidak menjamin objek menjadi steril karena spora viabel dan beberapa
terhadapa panas, iradiasi, dan detergen; virus tanpa envelope resisten terhadap
pelarut organik dan detergen; mycoplasma dan virus tidak dapat dihilangkan
Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan cara fisik maupun kimia. Metode
kering atau sterilisasi ternal basah), iradiasi atau pada pemisahan secara mekanis
melalui filtrasi. Cara kimia mencakup sterilisasi gas dengan etilenoksida atau gas
desinfektan. Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa: sterilisasi secara
selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat
bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami
peluruhan zat radioaktif yang dipancarkan dari atom dengan kecepatan tinggi
mikroba karena suhu 121o C dapat melepaskan 686 kalori g-1 uap air. Sterilisasi
media autoklaf dilakukan dengan cara memanfaatkan uap air panas. Mekanisme
kerusakan oleh panas ini ditnadai dengan rusaknya produksi rantai tunggal DNA
akibat tekanan tinggi yang menyebabkan penetrasi uap air ke dalam sel-sel mikroba
protein seperti nanah, jaringan, atau eksudat jaringan, maka diperlukan sterilant
dengan kadar dan jumlah yang lebih normal untuk dapat mematikan
mikroorganisme tersebut.
V. CARA KERJA
menggunakannya
4. Ditekan tombol ON
5. Diatur dengan suhu 150o C selama 2 jam lalu tekan tombol RUN
1. Disipakan kertas yang akan digunakan untuk menutupi alat dan bahan
4. Diletakkan alat dan bahan diatas kertas tersebut lalu bungkus, pastikan
semua bagian dari alat dan bahan tersebut sudah tertutupi rapat dengan
kertas
5. Dimasukkan alat dan bahan yang sudah dibungkus tersrbut kedalam oven
Sterilisasi merupakan suatu proses (kimia dan fisika) yang membunuh semua
Alat yang akan digunakan dalam suatu penelitian atau praktikum harus
Dewi et al (2017) bahwa sterilisasi media dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu
secara mekanik, fisik, dan kimiawi. Metode sterilisasi secara fisik dibagi menjadi
dua, yaitu metode pemanasan dan penyinaran. Metode pemanasan pun dibagi lagi
menjadi dua bagian, yaitu pemanasan kering dan basah. Menurut Ma’at (2009),
mendekatkan alat atau bahan pada api selama kurang dari 20 detik. Ma’at (2009)
juga berpendapat bahwa sterilisasi pemanasan kering ditujukan untuk alat-alat yang
terbuat dari logam, seperti pinset, penjepit, kroes, alat dari gelas/poreelin, batang
pengaduk, kaca arloji, erlenmeyer, tabung reaksi, mortir, dan stamfer. Adapun
bahan kimia yang dapat disterilkan dengan cara pemanasan ini, seperti ZnO, NaCl,
dan Talkum. Sementara pada pemanasan basah menurut Surya dan Ismaini (2021),
yang disterilisasikan seperti Laminar Air Flow Cabinet (LAFC), pisau, pinset,
scalpel, gunting stek, timbangan digital, botol kaca, cawan petri, erlenmeyer,
sinar tersebut secara rutin digunakan untuk mensterilkan permukaan dan beberapa
benda transparan. Iradiasi sinar tersebut secara rutin digunakan untuk mensterilkan
interior lemari pengaman biologis diantar penggunaan tetap tidak efektif di area
teduh. Selain itu, ada radiasi gamma yang digunakan untuk sterilisasi peralatan
gigi. Adapun disenfektan yang mengandung glutaraldehid untuk rumah sakit yaitu
seperti agrigerm, aldekol des 02, alcide, biodan, formades, dan sanitasi-151.
Dalam sterilisasi kimia, salah satunya adalah sterilisasi cawan Petri dengan
alkohol dan Bayclin. Caranya cuci cawan petri dengan sabun hingga bersih, lalu
rendam cawan petri dengan Bayclin selama 24 jam, rebus cawan petri selama 2 jam,
keringkan cawan petri, lalu siapkan kertas yang akan digunakan untuk menutupi
Alat dan bahan, lalu semprotkan alkohol pada kertas secara merata, kemudian
tunggu kertas mengering dengan sendirinya, letakkan alat atau bahan diatas kertas,
dan bungkus alat atau bahan dengan kertas tersebut, pastikan semua alat dan bahan
sudah . ditutup rapat dengan kertas, dan terakhir alat atau bahan yang dibungkus
dimasukkan ke dalam oven. Bayclin diperlukan dalam proses ini untuk sterilisasi
penggunaan senyawa kimia seperti baicalin, merkuri klorida dan alkohol 70% yang
Hajoeningtijas, 2010).
langsung dengannya. Oleh karena itu, Bayclin digunakan sebagai disinfektan untuk
eksplan yang dikembangkan kultur jaringan (Sandra, 2010). Oleh karena itu, semua
organisme yang berhasil dibiakkan memiliki karakteristik yang persis sama dengan
induknya. Keberhasilan pekerjaan kultur jaringan tidak lepas dari penggunaan ZPT
pada media yang kita gunakan dalam kultur. Dengan menggunakan senyawa kimia
Bayclin 20% Alcohol 70%, baik kontaminasi eksternal maupun internal oleh jamur
dan bakteri dapat dikurangi. Perendaman eksplan dalam senyawa kimia steril
antara 35-56% pada penelitian ini. Penggabungan senyawa kimia Bayclin 20 dalam
alkohol 70% selama 10 menit mampu mengurangi kontaminasi eksplan sekitar 42%
Alkohol efektif untuk mengurangi folra mikroba pada kulit. Alkohol dengan
konsentrasi di atas 70% efektif terhadap virus. Mekanisme kerja alkohol dalam
mematikan mikroba yaitu dapat menyebabkan denaturasi protein sel bakteri dan
proses ini memerlukan air. Air membutuhkan spora yang kemudian dimatikan oleh
alkoholmya. Selain itu juga menghambat sistem fosforilasi dan efeknya terlihat
menggunakan alat penyaring, salah satunya seperti filter berkefeld. Menurut Untara
(2014), filter berkefeld adalah alat untuk memurnikan air. Adapaun cara
penggunaannya yaitu air dilewatkan pada tanah kieselguhr (tanah yang tersusun
atas bagian-bagian tulang dari makhluk laut mikroskopik). Untara (2014) juga
rumah, ataupun di lapangan. Selain sterilisasi air, menurut Ramadhani dan Wahyuni
(2020), metode ini juga diperuntukkan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
seperti ujung jarum ose, dan ujung pinset yang berbahan logam pada nyala api
bunsen. Pemijaran ini dilakukan sampai alat alat tersebut berwarna merah pijar dan
ketika lebih lama dipijarkan warnanya berubah hitam. Sterilisasi teknik pemijaran
ini dapat mematikan semua mikroorganisme yang terdapat pada jarum ose dan
pinset.
Stelizer). Sterilisasi panas kering cocok untuk senyawa yang tidak efektif untuk
disterilkan dengan uap air, serta senyawa yang tidak stabil dengan uap. Selain itu
juga alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer dan tabung reaksi. Oven
berfungsi untuk mensterilkan alat-alat yang tahan terhadap panas. Digunakan pada
memasukkan alat-alat yang telah dibungkus dengan kertas yang akan disterilkan ke
dalam oven dan menyusunnya pada rak, kemudia memanaskannya diatas api.
bakteri luar dan alat tidak pecah karena pada umumnya alat terbuat dari kaca
(Andriani, 2016).
suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (121o C, 15 lbs)
selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan
Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh mikroorganisme. Autoklaf terutama
ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh
bakteri, sel ini tahan terhdap pemansan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies
yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat
membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuhu pada suhu 100o
C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121o C,
endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, di dama sel vegetatif bakteri dapat
mencapai 121o C. jika objek yang disterilisasi cukup tebal dan banyak, transfer
panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan
waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua abjek bersuhu 121o C
untuk wamtu 10-15 menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan
dalam volume besar akan di autoklaf karena volume yang besar membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi. Performa autoklaf diuji
dandang, yaitu dengan cara mengkukus alat dalam waktu 15-20 meni. Alat dan
bahan yang disterilkan dengan cara ini akan dilewati oleh uap panas selama proses
harus bersifat permeabel terhadap uap panas dan tidak rusak. Sterilisasi dengan cara
ini dapat mematikan semua mikroorganisme yang terdapat pada alat-alat. Setelah
alat/bahan di kukus banyak uap yang keluar dari tempat pengukusan dan banyak
7.1 Kesimpulan
ada pada atau dalam suatu benda, agar benda itu lebih aman untuk digunakan
Suatu bahan dapat dikatkan steril apabila terbebas dari mikroba, baik dalam bentuk
sel vegetatif maupun spora. Sterilisasi terbagi menjadi tiga metode yaitu secara fisik
7.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah setiap praktikan harus menjaga kebersihan
diri, alat dan ruang laboratorium. Praktikan juga diharapkan bekerja dengan teliti.
jangan egois, serta sesama praktikan tidak boleh bercanda ketika praktikum sedang
berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Alfi. 2013. Alam Sekitar IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas 9. Erlangga . Jakarta.
Dewi, T.M., N. Anne., Suryatama., dan Pudjawati. 2017. Efek sterilisasi media
prosuksi inokulasi fungsi mikoriza arbuskula terhadap kolonisasi akar,
panjang akar, dan bobot kering akar sorgum. Jurnal Agro. 4 (1): 24-31.
Ella, S., dan D .W. Ningtyas. 2014. Mikrobiologi Umum. Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
Istini. 2020. Pemanfaatan plastik poliptopilen standing pounch sebagai salah satu
kemasan sterilisasi peralatan laboratorium. Indonesia Journal Of
Laboratory. 2 (3): 41-46.
Ma’at, S. 2009. Sterilisasi dan Disinfeksi. Airlangga University Press. Surabaya.
Raudah., Z. Tien., dan S. Imam. 2017. Efektifivitas sterilisasi metode panas kering
pada alat medis ruang perawatan luka rumah sakit Dr. H. Soermarno
Sosroatmojo Kuala Kapuas. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 14(1): 426-430.
Tim Kimia Dasar Jurusan PMIPA-FKIP. 2021. Penuntun Praktikum Kimia Dasar
Jurusan Pendidikan MIPA. Jember University Press. Jember.