Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN

STERILISASI ALAT DAN RUANG ISOLASI

NAMA : DIKI HENDRA


NIM : D1A022042
KELAS :B

DOSEN PENGAMPU:
1. Ir. SRI MULYATI, M.P.
2. WENI WILIA, S.P, M.Si.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sterilisasi adalah suatu proses dimana kegiatan ini bertujuan


untukmembebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme.
Alat dan bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup
yang patogenmaupun tidak baik dalam bentuk vegetatif walaupun bentuk non
vegetatif (spora).Melakukan suatu pekerjaan dalam laboratorium akan
dipengaruhi oleh kebersihansuatu alat yang digunakan sehingga perlu dilakukan
sterilisasi untuk mendapatkanhasil yang lebih optimal pada saat melakukan biakan
murni yaitu hanya satu spesies mikroba yang berkembang.

Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa: sterilisasi secara


fisik(pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan
selamasenyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai
akibattemperatur atau tekanan tinggi). Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan
penggunaan disinfektan). Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa
bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami
perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter.

Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk membebaskan alat-alat dan


bahan- bahan dari segala macam bentuk kehidupan, terutama mikroba, sehingga
dalam sterilisasi nanti alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar. Steril
merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam laboratorium. Teknik-teknik
diperlukan agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak
adamikroorganisme lain yang mengkontaminasi media.

1.2 Tujuan Praktikum

Mahasiswa mengetahui dan memahami cara-cara sterilisasi alat-alat


praktikum dan ruang isolasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup,dalam


hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma,virus) yang
terdapat dalamsuatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau
proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Sterilisasi didesain untukmembunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasitergantung dari metode dan tipe
mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, protein atau
membranmikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant
(Pratiwi,2006).

Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau


substansi darisemua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi
dalam usahamendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan
setempat oleh panas (kalor),gas-gas seperti formaldehide, etilenoksida atau
betapriolakton oleh bermacam-macamlarutan kimia; oleh sinar lembayung ultra
atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapatdisingkirkan secara mekanik oleh
sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi (Curtis,1999).

Sterilisasi pada prinsipnya dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu cara


mekanik, cara fisik, dan cara kimiawi.

Sterilisasi mekanis adalah metode melibatkan penghilangan


mikroorganisme secara fisik dari permukaan suatu benda. Contoh sterilisasi
mekanis termasuk filtrasi, sentrifugasi, dan pencucian dengan deterjen.

Sterilisasi fisik adalah metode melibatkan penggunaan agen fisik seperti


panas, radiasi, dan sinar ultraviolet untuk membunuh mikroorganisme. Contoh
sterilisasi fisik termasuk autoklaf, sterilisasi panas kering, dan penyinaran.

Sterilisasi kimia adalah metode melibatkan penggunaan bahan kimia


seperti formaldehida, etilen oksida, dan hidrogen peroksida untuk membunuh
mikroorganisme. Sterilisasi kimia biasa digunakan dalam industri makanan untuk
mensterilkan kemasan dan peralatan makanan.
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan pada Kamis,9 Maret 2023 pukul 10.00-12.00 di


laboratorium Penyakit Tanaman Universitas Jambi.

3.2 Alat dan Bahan

Kegiatan praktikum ini menggunakan alat-alat yang digunakan dalam


kegiatan mikrobiologi yang terdapat di Laboratorium Penyakit Tanaman.

3.3 Pelaksanaan Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Kemudian cuci alat-alat mengunakan sabun hingga ke sela-sela dalam
botol
3. Lalu bilas dengan air hingga bersih
4. Selanjutnya tunggu 15 menit , angkat dan tiriskan pada wadah yang
sudah dilaspisi kertas.
5. Keringkan dengan tisu.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil Praktikum :

No Gambar Nama Alat Fungsi Alat


.
1 Autoclave Untuk melakukan sterillisasi
pada alat-alat laboratorium.

2 Bunsen Untuk memanaskan dan


mensterilkan jarum inokulasi
dan alat-alat yang terbuat dari
platina.
3 Laminar Air Berfungsi sebagai tempat
Flow (LAF) penanaman mikroba.

4 Alkohol 70% sebagai antiseptik (membunuh


atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme), untuk
membersihkan luka dan
pembersih alat-alat medis.

4.2 Pembahasan

Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan proses penghilangan semua


jenisorganisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi,
bakteri,mycoplasma, virus) yang tedapat pada atau di dalam suatu benda. Proses
inimelibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk
membunuhatau menghilangkan mikroorganisme.

Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk


mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan
tinggi(121°C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada
autoklaftidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan
meningkatkansuhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan
membunuhmicroorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh
endospora, yaitusel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap
pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat
bertahan padakondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri
tersebut. Endosporadapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih
air pada tekananatmosfer normal. Pada suhu 121 °C, endospora dapat dibunuh
dalam waktu 4-5menit, di mana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam
waktu 6-30 detik pada suhu 65 °C.Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai
ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi
cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan
melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk
memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °Cuntuk waktu 10-15 menit.

Sterilisasi menggunakan Bunsen, Bunsen burner dan pembakar


spritusdigunakan untuk sterilisasi alat inokulasi dengan pembakaran seperti
sterilisasi jarum inokulum atau spreader. Untuk memastikan kesterilannya jarum
inokulumdibakar sampai membara dan spreader dapat dicelupkan alcohol lalu
dibakar.Bunsen burner berbahan bakar gas yang disalurkan melalui pipa
sedangkan pembakaran spritus berbahan bakar spritus (methanol). Namun
pembakar sprituslebih mudah ditemukan di banyak laboratorium karena efisien
dan portable.Pembakar spritus (Bunsen) dapat menciptakan sirkulasi udara dari
bawahke atas melewati api karena proses pembakaran. Seringkali hal ini dianggap
mampu menciptakan lingkungan udara yang aseptis disekitar pembakar spritus,
tetapi jikatidak sepenuhnya benar. Oleh karena itu sebaiknya tetap menggunakan
LAF jikamenginginkan kerja pada udara yang steril.
Sterilisasi dengan Laminary Air Flow (LAF) adalah alat yang mengatur
pergerakan udara dimana udara yang berisi mikroba akan ditarik keluar dengan
arahtekanan horizontal sehingga setiap mikroba yang berada pada ruang tersebut
tidak dapat bertahan lama karena akan terus ditarik keluar. LAF ini dilengkapi
saringansehingga mikroba yang telah keluar tidak akan dapat kembali lagi.

Penggunaan filter udara untuk menyediakan udara yang bebas dari debu
dan bakteri seperti Laminary Air Flow (LAF) dan Higt Efeciency Partikulate Air
Filter(HEPA) digunakan dalam ruang transef mikrobiologi untuk mencenagh
timbulnyakontaminasi pada area-area isolasi untuk mencegah penyebaran infeksi,
dan didalam ruang-ruang untuk merakit peralatan elektronik miniature
karenakontaminasi oleh partikel bahkan sekecil bakteri dapat merusak daya
gunakomponen perakitan tersebut.Oleh karena itu, alkohol digunakan untuk
mensterilkan ruang LAF sebelumdinyalakan karena pada ruang LAF yang ada di
laboratorium telah terkontaminasi.Sianar UV (daerah panjang gelombang 240-280
nm, maksimum aktivitasmikrobisit 254 nm), yang tidak tersusun dalam sinar
terionisasi, diguanakn sebagaiusaha mendukung untuk meminimalkan mikroba.
Pada suatu takaran sinar dari 2000 sampai 6000 μW detik-1 cm-2 faktor
inaktivasinya berjumlah 104.

Oleh karena sinar UV memiliki sesuatu kemampuan penetrasi sangat


rendah, merekadigunakan terutama untuk mengurangi kandungan mikroba dari
udara dan dari permukaan yang datar, dalam waktu terakhir juga untuk
menghilangkan mikrobadari air (dalam lapisan tipis).Pada medium nutrient agar
(NA) dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana pertumbuhan bakteri pad ruang
steril tersebut. Medium ini terlebih dahuludiinkubasikan selama 1 x 24 jam pada
incubator bersuhu 37ºC, setelah itu dilihat pertumbuhan mikrobanya dan jika
medium tersebut tidak ditumbuhi bakterikemudian dijadikan sebagai medium uji.

Hal ini dilakukan karena apabila tidak di inkubasikan terlebih dahulu maka
kemungkinan adanya mikroba berupa spora bakteri yang belum tampak yang
berasal dari lingkungan luar pada waktu pembuatan medium, jadi jika hal ini
terjadi maka mikroba yang tumbuh dalammedium NA yang digunakan untuk
menguji sterilitas suatu ruangan bukan berasaldari ruang yang diuji, sehingga
tujuan pengujian tidak berhasil, yaitu untuk menguji apakah mikroba yang
mungkin tumbuh pada medium NA yang dipakai benar-benar berasal dari ruang
yang diuji. Sedangkan untuk melihat pertumbuhan kapangkhamir digunakan
medium PDA.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sterilisasi berfungsi untuk menghilangan seluruhmikroorganisme yang ada


pada atau dalam suatu benda, agar benda itu lebih amanuntuk digunaan khususnya
pada dunia kesehatan maupun pada percobaan- percobaan mikrobbiologi. Suatu
bahan atau alat dikataan steril apabila terbebas darimikroba, baik dalam bentuk sel
vegetatif maupun spora.Alat yang digunakan pada proses sterilisasi adalah oven
dan autoclave.Cawan petri digunakan sebagai wadah untuk menumbuhkan
mikroba. Hot platedigunakan untuk memanaskan, dalam pembuatan media serta
menghomogenkanlarutan. Erlenmeyer digunakan untuk pembuatan larutan yang
nantinya akanmenjadi media. Magnetic stirrer digunakan untuk mempercepat
penghomogenanlarutan pada Erlenmeyer. Bahan yang digunakan untuk sterilisasi
secara kimiaadalah senyawa disenfektan seperti alkohol. Penambahan yodium
dapat menambahdaya disinfeksinya.Jenis-jenis sterilisasi diantaranya adalah
sterilisasi uap (autoclave),sterilisasi panas kering (oven), sterilisasi gas atau erilen
oksida, sterilisasi radiasi,sterilisasi filtrasi, dan sterilisasi plasma.

5.2 Saran

Dalam pelaksanaan
praktikum di laboratorium
mikrobiologi, diharapkan
para praktikan
selalu menjaga kebersihan
laboratorium beserta alat –
alatnya untuk meminimalisir
adanya kontaminasi pada
mikroba. Selain itu, para
praktikan harus mengerti dan
paham
dalam penggunaan dan
perawatan alat – alat
laboratorium mikrobiologi
yang sesuai
dengan standar operasional
praktikum
Dalam pelaksanaan
praktikum di laboratorium
mikrobiologi, diharapkan
para praktikan
selalu menjaga kebersihan
laboratorium beserta alat –
alatnya untuk meminimalisir
adanya kontaminasi pada
mikroba. Selain itu, para
praktikan harus mengerti dan
paham
dalam penggunaan dan
perawatan alat – alat
laboratorium mikrobiologi
yang sesuai
dengan standar operasional
praktikum
Saran yang dapat diberikan adalah setiap praktikan harus
menjagakebersihan diri, alat dan ruang laboratorium. Praktikan juga diharapkan
bekerjadengan teliti. Ketika percobaan berlangsung praktikan harus bisa
menjagakeselamatan kelompok, jangan egois, serta sesama praktikan tidak boleh
bercandaketika praktikum sedang berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga.

Supriyadi, S., Santoso, U., & Suhardi. (2016). Panduan Praktikum Mikrobiologi
Pertanian. Gadjah Mada University Press..

Erliana, N., & Supriyanto, B. (2019). Praktikum Mikrobiologi Pertanian: Isolasi,


Identifikasi, dan Uji Efektivitas Mikroba Tanah. Deepublish.

Lukas. 2006. Formulasi Steril. Kartika. Surabaya : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai