STERILISASI ALAT
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan cabang dari biologi pada umumnya. Secara
pengertian mikrobiologi berasal dari kata “mikro” yang berarti organisme
dengan ukuran kecil atau mikroskopi. Mikroba adalah jasad hidup yang
ukurannya kecil sering disebut mikroorganisme atau jasad renik. Pengertian
alat dan sterilisasi merupakan hal mendasar yang harus diketahui dan
dikuasai karena penting dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
mikrobiologi selanjutnya. Objek yang terbebas dari mikroba disebut dengan
steril.
I.2 Tujuan
Tujuan praktikum sterilisasi alat yaitu supaya mahasiswa mampu
mengetahui beberapa metode sterilisasi alat dan bahan serta hal-hal penting
yang harus diperhatikan sebelum dan sesudah melakukan sterilisasi
peralatan
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Sterilisasi Alat
Sterilisasi adalah membebaskan tiap benda atau substansi dari
semua kehidupan dalam bentuk apapun, sehingga mikroorganisme dapat
dimatikan dan tujuannya mendapatkan keadaan yang steril. Menurut
Lestari (2018) sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan proses
penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah
mikroorganisme berupa protozoa, fungi, bakteri, dan virus yang terdapat
dalam suatu benda. Sterilisasi digunakan untuk membunuh atau
menghilangkan mikroorganisme. Sterilisasi merupakan salah satu cara
untuk mengontrol mikroba, sedangkan cara yang lain adalah dengan
menghambat pertumbuhan mikroba. Sterilisasi adalah hal yang penting
dalam melakukan aktivitas laboratorium terutama yang melibatkan
mikroba. Karena pada umumnya percobaan dilakukan menggunakan
kultur murni. Bekerja dengan kultur murni memerlukan beberapa
persyaratan, yaitu media nutrien serta tempat untuk pertumbuhan harus
steril, demikian pula segala peralatan yang terkait. Seandainya sterilisasi
tidak dikerjakan, mikroba kontaminan akan tumbuh dan hasil yang
seharusnya diperoleh dari percobaan menggunakan kultur murni akan
menyimpang (Dewi dkk, 2017).
Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa
pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses
sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora dan bakteri
yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikrobia akan
diluluhkan. Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu
secara mekanik, fisik dan kimiawi. Pemilihan mekanisme sterilisasi yang
dilakukan hendaknya disesuaikan dengan sifat bahan yang akan
disterilkan. Sterilisasi secara fisik dilakukan dengan menggunakan
pemanasan, penggunaan sinar UV, sinar X, dan sinar-sinar yang memiliki
panjang gelombang pendek.
II.2 Macam-mAcam Sterilisasi
Macam-macam teknik sterilisasi adalah :
1. Sterilisasi secara fisika
a. Pemanasan kering
Dilakukan dengan alat Oven Sterilisasi dengan suhu 160-165oC
selama 1 jam. Cara ini dilakukan terhadap alat-alat kering terbuat dari
kaca, seperti tabung reaksi, pinggan petri, labu, pipet, pinset, scalpel,
gunting, kapas hapus tenggorok, alat suntik dari kaca. Juga bisa untuk
sterilisasi terhadap bahan-bahan kering dalam tempat tertutup, bahan
serbuk (dermatol), lemak, minyak.
b. Sterilisasi Basah Uap dalam tekanan
Sterilisasi dalam autoclaf, dimana uap berada dalam keadaan jenuh
dan tekanan meningkat.Suhu dapat meningkat sampai 121oC, dalam
suhu ini semua mikroorganisme, baik vegetatif maupun spora dapat
dimusnahkan dalam waktu 15-20 menit.
3.2.1 Alat Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
1. Autoklaf
2. Bunsen
3. Cawan Petri
4. Tabung reaksi
5. Erlenmeyer
3.2.2 Bahan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
1. Alkohol 70%
2. Kertas pembungkus
3. Kapas
3.3 Cara Kerja
1. Mencuci seluruh alat yang terbuat dari kaca hingga bersih dan
dikeringkan.
2. Membungkus cawan petri menggunakan kertas, menyumbat
tabung reaksi dan tabung erlenmeyer menggunakan kapas.
Kemudian, tabung reaksi di masukkan dalam plastic
3. Memasukkan dan menata alat pada autoklaf dan lakukan sterilisasi
sesuai panduan pemakaian autoklaf.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.
4.2 Pembahasan
Tabel hasil pengamatan diatas merupakan tabel pre-sterilisasi alat
pada cawan petri dan tabung reaksi. Sesuai pendapat Cahyani (2014),
Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan suatu cara untuk mematikan dan
Gambar 2. Pre-Sterilisasi menghilangkan semua organisme yang
Cawan Petri terdapat pada suatu benda. Proses
sterilisasi alat, umunya dilakukan
dengan pemanasan basah yaitu menggunakkan autoklaf dan pemanasan
kering yaitu menggunakkan oven. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Meliawati (2012), Sterilisasi alat dilakukan dengan dua tahap yaitu
menggunakkan autoklaf dan oven. Sterilisasi menggunakkan cara
pemanasan basah dapat membunuh mikroorganisme, karena pemanasan
basah dapat menyebabkan denaturasi protein, termasuk enzim-enzim
didalam sel (Fardiaz, 2015).
5.1. Kesimpulan
Erna Pali. 2015. Perkenalan Alat dan Sterilisasi. Jurnal Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, 1(1): 18-27.
Istini. 2020. Pemanfaatan Plastik Poliproplien Standing Pouch Sebagai Salah Satu
Kemasan Sterilisasi Peralatan Laboratorium. Jurnal of Laboratory,
2(3): 41-46.
Meliawati. 2012. Efisiensi Sterilisasi Alat Bedah Mulut Melalui Inovasi Oven
dengan Ozom dan Infrared. Jurnal Mikrobiologi, 11(2): 147-167.