Disusun Oleh :
ULFA RIZKIKA MUFADHILA
NPM. 21025010245
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN” JAWA
TIMUR SURABAYA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah
mengalami proses pelapukan. Tanah juga merupkan bahan padat (mineral atau organik) yang
terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor: Bahan Induk, Iklim, Organisme, Topografi, dan Waktu seperti
yang dikatakan oleh Hanafiah (2005) . Proses pembentukan dipengaruhi oleh lima faktor
yaitu bahan induk, topografi, dan waktu yang bersifat pasif serta iklim dan organisme yang
bersifat aktif, karena bersifat aktif maka iklim dan organisme merupakan faktor yang paling
dominan dalam proses pembentukan tanah. Organisme sebagai salah satu faktor pembentuk
tanah diantaranya yakni vegetasi. Adanya perbedaan jumlah dan jenis organisme sebagai
salah satu faktor pembentuk tanah tersebut dinamakan biosekuen. Biosequence adalah tanah-
tanah yang terbentuk oleh faktor pembentuk tanah yang sama kecuali organism (Soil Science
Society of America, 1965).
Tanah adalah faktor penting dalam melakukan kegiatan pertanian. Tanah sebagai
media tempat tumbuh tanaman. Kesuburan tanah menjadi tolak ukur terhadap hasil produksi
tanaman. Ketika tanah itu semakin subur maka produksi pertanian yang dihasilkan akan
semakin maksimal.
Tekstur tanah merupakan perbandingan relatif antara fraksi pasir, debu dan liat yaitu
partikel tanah diameter 2 mm. Tekstur tanah termasuk salah satu sifat tanah yang paling
sering ditetapkan. Hal ini disebabkan karena tekstur tanah berhubungan erat dengan
pergerakan air dan zat terlarut, udara, pergerakan panas, berat volume tanah, luas permukaan
spesifik, pemadatan tanah, dan lain-lain.
Tekstur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang sangat menentukan kemampuan
tanah untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Tektur tanah akan mempengaruhi
kemampuan tanah menyimpan dan menghantarkan air, menyimpan dan menyediakan hara
tanaman. Selajutnya yaitu Bahan kasar.
Bahan Bahan kasar tanah memberikan pengaruh terhadap sifat fisik tanah. Salah
satunya adalah terhadap kemampuan tanah dalam menahan air. Adanya peningkatan
persentase bahan kasar tanah menyebabkan penurunan terhadap kemampuan tanah menahan
air. Fosfat alam yang berasal dari batuan beku umumnya digunakan sebagai bahan baku
industri pupuk. Fosfat alam yang berasal dari batuan endapan atau sedimen yang mempunyai
reaktivitas tinggi dapat digunakan secara langsung sebagai pupuk. Sifat fosfat alam yaitu
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam kondisi asam. Kadar P2O5 dan kelarutannya
bervariasi, ukuran butiran halus sampai kasar, hara P tersedia lambat dan mengandung hara
Ca cukup tinggi
Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan daN produksi tanaman
salah satunya yaitu pada tanaman bawang merah.
Pertumbuhan tanaman tidak hanya tergantung pada persediaan unsur hara yang
cukup, salah satu faktor penghambat adalah sifat fisik tanah. Sifat fisik tanah merupakan
unsur lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap tersedianya air, udara tanah dan secara
tidak langsung mempengaruhi ketersediaan unsur hara tanaman. Sifat ini juga akan
mempengaruhi potensi tanah untuk berproduksi secara maksimal (Naldo, 2011).
Pertumbuhan tanaman memerlukan kondisi fisik tanah yang baik, disamping membutuhkan
unsur-unsur hara dan bahan organik untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Sifat fisik
tanah yang baik membuat akar tanaman tumbuh dengan bebas, sehingga tanaman mampu
berproduksi tinggi.
Oleh karena itu, Pentingnya sifat fisik tanah dalam menunjang pertumbuhan tanaman
sering tidak disadari karena produktivitas tanaman lebih dititikberatkan pada segi kesuburan
kimianya.
BAB II
ISI
2.1 Pengaruh Tekstur Tanah Terhadap Produksi Tanaman
Tekstur tanah merupakan perbandingan relative fraksi pasir, debu dan liat yang
menyusun massa tanah. Tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori – pori
makro, tanah yang didominasi debu akan mempunyai pori – pori meso (sedang), sedangkan
didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro. Hal ini berbanding terbalik dengan
luas permukaan yang terbentuk, luas permukaan mencerminkan luas situs yang dapat
bersentuhan dengan air, energi atau bahan lain, sehingga makin dominan fraksi pasir akan
makin kecil daya tahannya untuk menahan tanah. Berikut karakteristik tekstur tanah dan
kemampuannya dalam mendukung pertumbuhan tanaman
a. Tanah Pasir
Tanah pasir yang didominasi oleh mineral-mineral primer terutama kuarsa (SiO2) tahan
terhadap pelapukan dan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara sehingga tidak mampu
menyediakan unsur hara bagi tanaman. Tanah selain miskin forsfor yang bisa tersedia apabila
unsur P lepas dari ikatannya juga miskin N yang seringkali larut karena tidak terikat pada
struktur tanah, dapat diperbaiki dengan lewat mekanisme pengikatan nitrogen udara dalam
tanah pasir dengan melibatkan Rhizobium dan tanaman leguminosa. Pada tanah pasir
memilki aerasi yang baik dan pori makro cukup banyak sehingga mendukung perkembangan
akar tanaman dan mendukung respirasi yang dilakukan oleh akar.
b. Tanah Liat
Tanah liat dicirikan dengan porositasnya yang rendah, sehingga tanah liat adalah tanah yang
kurang produktif. Hanafiah (2005), menjelaskan bahwa tanah liat merupakan tanah yang
memiliki banyak pori mikro atau tidak porus. Pori mikro pada tanah liat disebabkan karena
struktur tanahnya yang padat. Antara agregat-agregat tanah sangat sedikit terdapat celah atau
ruang. Hal tersebut menyebabkan udara sangat terbatas dan air mudah terperangkap, sehingga
tanah liat sulit untuk meloloskan air atau dengan kata lain permeabilitasnya rendah. Tanah
liat kurang mendukung perkembangan akar tanaman karena porositasnya rendah sehingga
berpengaruh mengganggu respirasi yang dilakukan oleh akar. Terganggunya respirasi oleh
akar akan mengurangi laju pembentukan fotosintat oleh tanaman. Tanah liat yang memiliki
banyak pori mikro akan menyulitkan akar untuk tumbuh, sehingga mengurangi daya serap air
oleh akar yang akan berakibat sedikitnya air yang diperoleh tanaman untuk mensintesis
fotosintat yang dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman.
Kurnia, U.F., Agus., A. Adimihardja., A. Dairah., 2006. Sifat Fisik Tanah dan Metode
Analisisnya. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Rohmat D dan Soekarno I. 2006. Formulasi Efek Sifat Fisik Tanah Terhadap Permeabilitas
dan Suction Head Tanah (Kajian Empirik Untuk Meningkatkan Laju Infiltrasi). Jurnal
Bionatura. 8 (1): 1-9.
Rosyidah.E, dan Wirosoedarmo. R., 2013. Pengaruh Sifat Fisik Tanah pada Konduktivitas
Hidrolik Jenuh Di 5 Penggunaan Lahan (Studi Kasus Di Kelurahan Sumbersari
Malang). J. AGRITECH. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya.
Tambunan, W. A. 2008. Kajian Sifat Fisik dan Kimia Tanah Hubungannya dengan Produksi
Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis, Jacq) di Kebun Kelapa. Sekolah Paska Sarjana
Universitas Sumatra Utara Medan.