Anda di halaman 1dari 15

KONSERVASI TANAH

Tujuan Pengajaran

- Memahami kondisi tanah kita


- Memahami peran bahan organic dalam kesuburan tanah
- Memahami ekologi tanah
- Memahami cara konservasi tanah
- Memahami prinsip rotasi dan kombinasi tanam

Tehnik Pengajaran

- Menjelaskan kerusakan tanah akibat pemakaian bahan kimia pada sistem pertanian modern
- Menjelaskan pengertian kesuburan tanah dan cara pengujiannya
- Praktek tekstur tanah, struktur tanah, aerasi tahan, kemampuan menahan air (KMA) tanah, daya
kapiler tanah
- Presentasi tentang pengamatan tanah di luar kelas dan mengambil tiga jenis tanah yang berbeda
untuk diuji kesuburannya
- Presentasi hasil pengamatan yang telah dilakukan peserta
- Peserta menjelaskan peran dari bahan organik dalam pertanian organik

Penilaian : uji tingkat pemahaman peserta terhadap tanah dan bahan organik
Tekstur dan Kesuburan Tanah

Tanah yang banyak ditumbuhi tumbuh-tumbuhan lebih subur daripada tanah gundul atau ada
tumbuh-tumbuhannya.

Ciri-ciri tanah subur antara lain: tekstur dan struktur tananya baik, yaitu butir-butir tanahnya tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil; banyak mengandung garam yang berguna untuk makanan tumbuh-
tumbuhan; dan banyak mengandung air untuk melarutkan garam-garaman.

Hubungan antara tekstur dan kesuburan tanah tidak selalu ada meskipun tekstur tanah dapat
menentukan atau bepengaruh dalam beberapa hal berikut.

 Pengerjaan tanah, misalnya tanah berpasir di daerah iklim basah biasanya cepat terurai. Selain itu,
tanah tersebut berkapasitas rendah dalam menahan air, sehingga mudah mongering. Dengan
menambah bahan-bahan organis, maka kesuburan tanah tersebut dapat ditingkatkan
 Pengerjaan tanah berpasir di daerah beriklim kering (arid). Tanah di sini meskipun kadar bahan
makanannya cukup tinggi, tetapi nilai kesuburannya rendah karena minimnya presipitasi,
pencucian, dan rendahnya kapasitas menahan air.
 Pengerjaan tanah lempung. Dipandang dari sudut mudah tidaknya dikerjakan dan komposisi
kimiawinya, tanah lempung mempnyai sifat yang bermacam-macam, diantaranya bersifat plastis
dan sukar untuk diolah bila basah, serta keras jika kering. Namun, di daerah iklimtrpis basah
tanah lempung memiliki permeabilitas walaupun rendah.
Permeabilitas tanah adalah cepat lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah
baik kearah horizontal maupun ke arah vertical. Cepat / lambatnya perembesan air ini sangat ditentukan
oleh tekstur tanah. Semakin kasar tekstur tanah semakin cepat perembesan air.

Ketebalan atau solum tanah menunjukkan berapa tebal tanah diukur dari permukaan sampai ke
batuan induk. Erosi menyangkut banyaknya partikel-partikel tanah yang terpindahkan. Drainase adalah
pengeringan air yang berlebihan pada tanah yang mencakup proses pengatusan dan pengaliran air yan
berada dalam tanah atau permukaan tanah yang menggenang .

Tanah memerlukan unsur-unsur untuk berubah dan berkembang. Bahan makanan yang diperlukan tanah
adalah: K, P, N, C, H, O, Na, Ca, S, Mg, Fe, Zn, B, Cu, dan Mn.

Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka tanaman yang ada tidak sempurna atau tidak
dapat tumbuh. Untuk mengisi kekurangan bahan makana tanaman di dalam tanah,dapat digunakan pupuk.
Berdasarkan asal (susunan) senyawanya ada dua macam pupuk.

 Pupuk Alam (pupuk organik), yaitu pupuk yang dihasilkan dari sisa-sisa tanaman , hewan, dan
manusia seperti pupuk hijau, pupuk kandang, dan pupuk kompos. Pupuk ini dapat menyerap air
hujan, memperbaiki daya mengikat air, mengurangi erosi, dan untuk perkembangan akar atau biji.
 Pupuk Buatan (pupuk anorganik), yaitu pupuk yang dibuat dalam pabrik, yang terbagi dua jenis,
yaitu pupuk tunggal, misalnya pupuk fosfat (P), pupuk kalium (K), pupuk nitrogen (N) yang
dikenal pupuk urea, ammonium sulfat, dan ammonium klorida, serta pupuk majemuk, yaitu
pupuk NP, NK, PK, NPK, dan lain-lain. Keuntungan pupuk pabrik adalah praktis, ringan, mudah
larut, dan cepat bereaksi. Agar berhasil baik dalam pemupukan perlu diperhatikan :potensi tanah,
jenis pupuk, dosis pemupukan waktu, dan cara pemberian pupuk.
Uji Kesehatan Tanah

Pendahuluan

Kondisi lingkungan yang ada pada saat ini sangat membahayakan bagi kelangsungan kehidupan, dan
terlihat dari:

1. Tanah yang merupakan modal dasar mencari nafkah bagi petani menjadi keras, lengket, beracun dan
berakibat langsung pada kerugian petani dalam menjalankan usahanya dari tahun ke tahun.
2. Air saat ini menjadi semakin langka dan sudah teracuni oleh zat kimia, padahal air merupakan hal
yang paling penting bagi kehidupan.
3. Akibat akumulasi dari racun (zat kimia) yang terkandung dalam tanah dan air, maka pertumbuhan
tanaman menjadi terganggu dan berakibat pada adanya residu bahan kimia pada tumbuhan
4. Pencemaran udara akibat racun yang terkandung dalam tanah, air dan tumbuhan yang tersebar
melalui proses penguapan dan udara menjadi tidak sehat, khususnya di sekitar sumber racun.

Perbedaan kondisi tanah

No Dahulu Sekarang

1 Gembur (garapan berbeda) Tanah keras

2 Subur (Banyak kandungan BO) Liat dan lengket

3 Dapat mengikat air Tidak dapat menyimpan air

4 Tidak keras Mudah kering, retak dan pecah

5 Warna tanah hitam Tanah merah

6 Tidak cepat liat Boros pupuk

7 Tidak mudah erosi Mudah erosi

8 Netral Asam dan tidak subur

Kandungan racun yang terdapat pada tanah, air dan tumbuhan, akan memberikan akibat negatif
secara langsung kepada manusia yang mengkonsumsi produk akhir petani, berupa beras ataupun produk
palawija. Perilaku petani pada pasca panen yang selalu membuang/membakar sisa panen dan bukan
digunakan sebagai pabrik nutrisi pertanian akan menambah kerusakan lingkungan, begitu pula dalam
pemberantasan hama, para petani sampai saat ini masih tergantung pada pembasmi hama buatan pabrik,
berupa insektisida yang beragam jenisnya dan memberikan efek negatif pada lingkungan

Hasil identifikasi masalah pertanian yang ada saat ini akan menerangkan bahwa: (1) serangan
hama semakin meledak, (2) hama menjadi resisten(kebal), (3) tanaman mengandung racun, (4)
pencemaran lingkungan, (5) predator/musuh alami musnah akibat racun seranggga, (6) menimbulkan
penyakit terhadap manusia (efek zat kimia terhadap organ tubuh manusia).

Ekologi Tanah

Secara ekologis tanah tersusun oleh tiga kelompok material, yaitu material hidup (faktor biotik)
berupa biota (jasad-jasad hayati), faktor abiotik berupa bahan organik, faktor abiotik berupa pasir (sand),
debu, (silt), dan liat (clay). Umumnya sekitar 5% penyusun tanah berupa biomasa (biotik dan abiotik),
yang berperan sangat penting karena mempengaruhi sifat kimia, fisika dan biologi tanah.

Ekologi tanah mempelajari hubungan antara biota tanah dan lingkungan, serta hubungan antara
lingkungan serta biota tanah. Secara berkesinambungan hubungan ini dapat saling menguntungkan satu
sama lain, dan dapat pula merugikan satu sama lain.

Salah satu mikroba tanah yang umum dijumpai adalah cacing tanah. Cacing tanah mempunyai
arti penting bagi lahan pertanian. Lahan yang banyak mengandung cacing tanah akan menjadi subur.
Cacing tanah juga dapat menigkatkan daya serap air permukaan. Secara singkat dapat dikatakan cacing
tanah berperan memperbaiki dan mempertahankan struktur tanah agar tetap gembur.

Mahluk tanah lain yang umum dijumpai adalah Arthropoda. Arthropoda merupakan fauna tanah
yang macam dan jumlahnya cukup banyak, yang paling menonjol adalah springtail dan kutu. Fauna tanah
ini mempunyai kerangka luar yang dihubungkan dengan kaki, sebagian besar mempunyai semacam
sistem peredaran darah dan jantung.

Aktivitas mikroba tanah ini dapat meningkatkan kesuburan tanah. Aktivitas mikroba tanah dapat
diukur dengan mengukur besar respirasi (pernafasan) mikroba di dalam tanah. Respirasi yaitu suatu
proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan
menggunakan oksigen.
Sifat Fisik Tanah

Tanah terdiri dari bahan-bahan bangunan (pasir, debu liat atau bahan mineral) yang dapat dilihat
dari uji tekstur. Bahan-bahan tersebut membentuk sebuah struktur yang dipengaruhi oleh air, udara,
Bahan Oganik (BO) dan bahan mineral. Interaksi bahan-bahan tersebut akan membentuk kondisi seperti:
kemampuan tanah mengikat air, gerakan air dari bawah ke atas, mudah tidaknya air keluar dari tanah,
pertukaran atau perputaran udara didalam tanah atau sebaliknya dari tanah ke udara serta kondisi
plastisitas tanah.

Kondisi tanah akan menentukan kualitas kehidupan tanah/biologi tanah dan sekaligus
menentukan perubahan pada bahan-bahan yang masuk ke dalam tanah.

Tekstur Tanah

Tanah yang banyak ditumbuhi tumbuh-tumbuhan lebih subur daripada tanah gundul atau ada
tumbuh-tumbuhannya, karena didalamnya terkandung lapisan bunga tanah yang tidak terkena erosi. Akan
tetap,bila hutan-hutan ditebang tanpa batas, apalagi di daerah yang miring, maka erosi oleh air maupun
angin dapat dengan mudah terjadi di tanah bekas injakan-injakan binatang.

Ciri-ciri tanah subur antara lain: tekstur dan struktur tanahnya baik, yaitu butir-butir tanahnya tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil; banyak mengandung garam yang berguna untuk makanan tumbuh-
tumbuhan; dan banyak mengandung air untuk melarutkan garam-garaman

Tekstur tanah merupakan perbandingan kandungan partikel-partikel tanah primer yaitu debu, liat
dan pasir dalam tanah. Partikel tanah itu mempunyai ukuran serta bentuk yang berbeda-beda yang dapat
digolongkan ke dalam tiga fraksi seperti yang disebutkan diatas. Ada yang berdiameter besar sehingga
mudah untuk dilihat dengan mata telanjang tetapi ada pula yang kecil. Tekstur tanah juga menunjukkan
kasar atau halusnya suatu tanah. Teristimewa tekstur merupakan perbandingan relatif pasir, debu dan liat
atau kelompok partikel dengan ukuran lebih kecil dari kerikil (diameternya kurang dari 2 milimeter). Pada
beberapa tanah, kerikil, batu dan batuan induk dari lapisan-lapisan tanah yang ada juga mempengaruhi
tekstur dan mempengaruhi penggunaan tanah

Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur, yang berarti pada kehalusan atau
kekasaran tanah. Lebih khasnya, tekstur adalah perbandingan relatif antara pasir, debu dan tanah liat
(lempung). Laju dan berapa jauh berbagai reaksi fisika dan kimia penting dalam pertumbuhan tanaman
diatur oleh tekstur karena tekstur ini menentukan jumlah permukaan tempat terjadinya reaksi
Uji Tekstur Tanah

Uji tekstur tanah dilakukan dengan mencampurkan sedikit tanah dan air dalam kantung plastik es
atau tabung reaksi untuk melihat perbandingan jumlah partikel tanah yaitu : debu, liat dan pasir

Struktur Tanah

Struktur tanah dipengaruhi oleh BO (bahan organik), air, udara dan mineral (pasir, debu dan liat)
yang akan secara langsung mempengaruhi kualitas tanah dalam hal: mengikat air, aerasi, daya kapiler dan
kemampatan tanah.

Berbagai Uji Struktur Tanah

Aerasi Tanah

Semua makhluk hidup di dalam tanah membutuhkan udara, seperti halnya mikroorganisme,
cacing, serangga dan akar tanaman. Hal ini hanya bisa di dapatkan ketika tanah mampu menyediakan
rongga-rongga udara, yang secara langsung dipengaruhi oleh bahan-bahan pembentuk tanah dan
komposisinya. Percobaan ini merupakan salah satu cara untuk melihat kemampuan aerasi tanah.
Uji Aerasi Tanah

Uji 1.

1. Masukkan 3 jenis tanah (tanah liat, tanah pasir dan tanah humus) ke dalam botol yang telah
dilubangi bagian bawahnya, campur dengan air 1/3 bagian lalu kocok sampai rata.
2. Letakkan botol dalam baskom yang telah diisi air.
3. Pasang balon pada ke-tiga botol dengan besar yang balon sama dan pemasangan ke mulut botol
dalam waktu yang bersamaan pula
4. Dilanjutkan dengan pengamatan dan pencatatan waktu balon menjadi kempis pada masing-
masing botol.
Uji 2.

1. Tanah dimasukkan dalam pipa pralon yang telah dilubangi di bagian sampingnya
2. Masukkan pipa pralon dalam botol yang telah diisi air
3. Tiup balon dan letakkan di ujung pipa
4. Amati gelembung air yang terjadi di dalam botol

Daya Kapiler Tanah

Dalam percobaan ini akan dilihat gerakan air dari bawah menuju ke permukaan atas tanah, selain
itu juga untuk mengetahui fungsi dan peranan BO (bahan organik) dalam menyimpan/menahan air dalam
tanah.

1.
Isi 3 jenis tanah yang berbeda dalam 3 botol (tanah liat, tanah pasir, tanah humus)
2.
Balikkan botol
3.
Letakkan mulut botol dalam baskom yang sudah berisi air
4.
Perhatikan proses perembesan air dalam baskom menuju lapisan bawah tanah, kemudian
lakukan pencatatan waktu tempuh air menembus ke permukaan tanah
5. Catat hasil setiap perembesan 3 jenis tanah dalam botol.
Kemampuan Mengikat Air (KMA)
Apabila pada daya kapiler untuk mengetahui gerakan air dari bawah ke atas permukaan tanah.
maka dalam percobaan ini akan diketahui jumlah air yang mampu disimpan dalam tiga contoh jenis tanah
(tanah liat, tanah pasir dan tanah humus

1. Masukkan masing-masing contoh tanah kedalam botol yang telah di potong pangkalnya dengan
berat 0,5 kg.
2. Taruh botol secara terbalik dalam wadah (botol lain yang telah dipotong)
3. Kemudian dimasukkan air sebanyak 220 ml (air kemasan gelas) kedalam ke-3 botol yang berbeda
secara bersamaan
4. Amati jumlah air yang keluar dari tanah

Kemampatan Tanah

Proses yang terjadi pada kemampatan tanah merupakan kebalikan dari proses daya kapiler tanah,
ditujukan untuk mengetahui daya tembus air pada ke tiga jenis tanah (tanah liat, tanah pasir dan tanah
humus) dan kemampuan menyimpan air pada rongga-rongga tanah, sehingga air tidak menggenang pada
permukaan lahan .
1. Tuangkan air ke dalam botol uji yang yang telah dipotong pangkalnya dan berisi 3 jenis tanah
berbeda, dan letakkan terbalik dalam baskom.
2. Perhatikan proses perembesan air dalam baskom menuju lapisan bawah tanah, kemudian lakukan
pencatatan waktu tempuh air menembus kedalaman tanah
3. Catat hasil setiap perembesan 3 jenis tanah dalam botol.

Manfaat Bahan Organik

1. BO mampu memadukan bahan-bahan penyusun tanah tanah, pasir, debu dan liat
2. BO mampu mengikat air lebih banyak dan lebih lama
3. BO mampu mendukung perputaran udara didalam tanah
4. BO mampu menstabilkan tanah dan kondisi tanah
5. BO mampu menahan, menampung/menabung dan mempertahankan kadar air didalam tanah
selain mampu menghambat terjadinya keasaman tanah.
Hubungan Antara Air, Tanah, dan Organisme

dalam Perombakan Bahan Organik

Untuk hidupnya, manusia perlu berbagai macam tumbuhan untuk berbagai keperluannya, begitu
pula hewan bahkan mikroorganisme yang memiliki berbagai fungsi di tubuh manusia. Sementara itu,
kebutuhan abiotik pun juga sangat beragam seperti air, mineral, batu, pasir, tanah, udara, dan sebagainya.
Contoh-contoh tersebut baru menunjukkan hubungan secara langsung. Hubungan secara tidak langsung
akan dapat menunjukkan betapa makhluk hidup tidak dapat berdiri sendiri dan saling terkait. Sebagai
contoh, mikroorganisme pendekomposisi sampah. Jika mikroorganisme tersebut tidak ada, siklus
berbagai unsur di alam akan terhambat, dan akhirnya akan menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem.

Dekomposisi atau pembusukan adalah proses ketika makhluk-makhluk pembusuk seperti jamur
dan mikroorganisme mengurai tumbuhan dan hewan yang mati dan mendaur ulang material-material serta
nutrisi-nutrisi yang berguna.

Respon Cacing Tanah Terhadap Lingkungan

Cacing tanah dalam berbagai hal mempunyai arti penting, misalnya bagi lahan pertanian. Lahan
yang banyak mengandung cacing tanah akan menjadi subur, sebab kotoran cacing tanah yang bercampur
dengan tanah telah siap untuk diserap akar tumbuh-tumbuhan. Cacing tanah juga dapat menigkatkan daya
serap air permukaan. Lubang-lubang yang dibuat oleh cacing tanah meningkatkan konsentrasi udara
dalam tanah. Disamping itu pada saat musim hujan lubang tersebut akan melipatgandakan kemampuan
tanah menyerap air. Secara singkat dapat dikatakan cacing tanah berperan memperbaiki dan
mempertahankan struktur tanah agar tetap gembur.

Cacing ini hidup didalam liang tanah yang lembab, subur dan suhunya tidak terlalu dingin. Untuk
pertumbuhannya yang baik, cacing ini memerlukan tanah yang sedikit asam sampai netral atau pH 6-7,2.
Kulit cacing tanah memerlukan kelembaban cukup tinggi agar dapat berfungsi normal dan tidak rusak
yaitu berkisar 15% - 30%. Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan antara 15C-
25C .

Faktor-faktor yang mempengaruhi ekologis cacing tanah meliputi : (a) kemasaman (pH) tanah,
(b) kelengasan tanah, (c) temperatur, (d) aerasi dan CO2, (e) bahan organik, (f) jenis tanah, dan (g) suplai
nutrisi (Hanafiah, dkk, 2007).

Cacing tanah keluar permukaan hanya pada saat-saat tertentu. Pada siang hari, cacing tanah tidak
pernah keluar kepermukaan tanah, kecuali jika saat itu terjadi hujan yang cukup menggenangi liangnya.
Cacing tanah takut keluar pada siang hari karena tidak kuat terpapar panas matahari terlalu lama.
Pemanasan yang terlalu lama menyebabkan banyak cairan tubuhnya yang akan menguap. Cairan tubuh
cacing tanah penting untuk menjaga tekanan osmotik koloidal tubuh dan bahan membuat lendir. Lendir
yang melapisi permukaan tubuh salah satunya berfungsi memudahkan proses difusi udara melalui
permukaan kulit.
Cacing tanah akan keluar terutama pada pagi hari sesudah hujan. Hal ini dilakukan karena sesaat
setelah hujan, biasanya liang mereka terendam air sehingga aerasi dalam liang tidak bagus sehingga
mereka keluar dalam rangka menghindari keadaan kesulitan bernafas dalam liang. cacing tanah juga tidak
kuat bila terendam air terlalu lama sehingga cendrung menghindar dari genangan air yang dalam. Dalam
keadaan normal mereka akan pergi kepermukaan tanah pada malam hari. Pada malam suhu udara tidak
panas dan kelembaban udara tinggi sehingga cacing tanah bisa bebas keluar untuk beraktivitas.

Dalam keadaan terlalu dingin atau sangat kering cacing tanah segera masuk kedalam liang,
beberapa cacing sering terdapat meligkar bersama-sama dengan diatasnya terdapat lapisan tanah yang
bercampur dengan lendir. Lendir dalam hal ini berfungsi sebagai isolator yang mempertahankan suhu
tubuh cacing tanah agar tidak terlalu jauh terpengaruh oleh suhu lingkungan. Posisi melingkar dalam
liang memperkecil kontak kulit dengan udara sehingga memperkecil pengaruh dari suhu udara luar.

Arthropoda Pada Berbagai Kondisi Tanah

Arthropoda merupakan fauna tanah yang macam dan jumlahnya cukup banyak, yang paling
menonjol adalah springtail dan kutu. Fauna tanah ini mempunyai kerangka luar yang dihubungkan
dengan kaki, sebagian besar mempunyai semacam sistem peredaran darah dan jantung .

Keanekaragaman jenis arthropoda tanah secara meruang-mewaktu berhubungan dengan keadaan


faktor lingkungan abiotik pada setiap komunitas tumbuhan yaitu ketebalan serasah, kandungan bahan
organik, pH tanah dan suhu udara.
Membangun Kesehatan Tanah dengan Prinsip Organik
Tanah berfungsi sebagai pegangan atau media tumbuh tanaman, sumber air dan oksigen dan
tempat unsur hara . Dalam pertanian organik, pemahaman dibangun tidak pada bagaimana tanaman
tumbuh dengan bagus dan melimpah. Namun juga bagaimana kita bisa membangun dan menjaga
kesehatan tanah dengan baik. Penggunaan pupuk kimia sintetis tidak dibenarkan dalam rangka upaya
menjaga kesehatan tanah.

Kriteria tanah sehat :

 Tanah sehat mengandung humus. Humus merupakan hasil pelapukan bahan organik seperti kompos,
mulsa, pupuk, akar tanaman dan bahan tanaman. Humus membantu mengikat partikel tanah,
memperbaiki struktur tanah, dan menyerap serta menyimpan air dalam tanah.
 Tanah yang mengandung miliaran biota tanah yang mengubah bahan organik dan unsur hara
menjadi makanan bagi tanaman. Biota tanah terdiri dari bakteri, mikroorganisme, cacing, semut dan
masih banyak organisme kecil lainnya.
 Tanah yang mengandung campuran tanah liat dan partikel pasir yang seimbang. Tanah liat
berguna menyimpan mineral, sedangkan pasir berguna dalam drainase/ penyaluran air.
 Tanah yang tersusun atas 50% lempung, pasir, humus, dan bahan organik; dan 50% kantung
udara. Teksturnya harus gembur ketika ditekan, tidak remuk seperti pasir atau licin seperti lempung.
Kantung udara bermanfaat dalam memberi ruang bagi tanah untuk menyimpan banyak air,
memberikan oksigen yang dibutuhkan akar tanaman untuk memproses unsur hara, memfungsikan
tanah sebagai bank unsur hara (menyimpan unsur hara yang siap digunakan oleh tanaman dan unsur
hara tersebut tidak akan lepas keluar dari tanah).

Beberapa cara untuk membangun kesehatan tanah

a. Pemberian pupuk kandang

Pupuk kandang adalah kotoran padat dan cair dari hewan ternak (seperti kambing, sapi, ayam
dan sebagainya) yang telah bercampur dengan sisa pakan. Sebelum diberikan ke tanah, pupuk kandang
diproses dahulu dengan pengomposan atau pematangan dengan dicampur bersama EM (bakteri pengurai),
seresah, sekam padi, dan dolomite selama 3 bulan. Penggunaan jenis pupuk kandang ditentukan oleh
jenis komoditi yang akan ditanam karena masing-masing jenis pupuk kandang tersebut memiliki
kekurangan dan kelebihan.

Beberapa manfaat pupuk kandang :

 Merupakan pupuk lengkap, karena mengandung semua hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman,
juga mengandung hara mikro.
 Mempunyai pengaruh susulan, karena pupuk kandang mempunyai pengaruh untuk jangka waktu yang
lama dan merupakan gudang makanan bagi tanaman yang berangsur-angsur menjadi tersedia.
 Memperbaiki struktur tanah sehingga aerasi di dalam tanah semakin baik.
 Meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air.
 Meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga hara yang terdapat di dalam tanah mudah tersedia bagi
tanaman.
 Mencegah hilangnya hara (pupuk) dari dalam tanah akibat proses pencucian oleh air hujan atau air
irigasi
b. Pemberian pupuk cair

Pupuk cair diramu dari kotoran ternak yang dimasukkan ke dalam karung dan limbah pertanian
yang direndam dalam air di dalam drum tertutup selama 2 minggu. Pupuk cair banyak menyumbangkan
unsur hara dan mineral yang dibutuhkan tanaman ke dalam tanah. Untuk menggunakan pupuk cair, harus
dicampur terlebih dahulu dengan air.

c. Pemberian urine.

Urine yang diperkenankan untuk dimanfaatkan dalam bertani sayuran adalah urine kambing, sapi
dan kelinci. Urine ternak tersebut banyak menyumbangkan nitrogen ke dalam tanah. Sebelum digunakan,
urine ditampung dalam bak tertutup dan didiamkan selama 2 minggu agar terjadi proses fermentasi.

d. Pemberian kompos

Kompos merupakan bahan organik yang telah terurai yang menjadi sumber unsur hara yang kaya
dan terkonsentrasi. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik
tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas
mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas
mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang
dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu
tanaman menghadapi serangan penyakit.
manfaat bagi tanah, antara lain:
 Meningkatkan kesuburan tanah
 Memperbaiki struktur dan tekstur tanah
 Meningkatkan kapasitas jerap air tanah
 Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
 Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

e. Pemberian serasah / sisa tanaman

Serasah adalah sisa tanaman yang dicincang dapat digunakan sebagai mulsa yang bermanfaat
untuk,

 Menjaga suhu tanah dalam kondisi stabil. Pada saat cuaca panas, suhu tanah tetap sejuk dan pada
cuaca dingin, suhu tanah menjadi hangat.
 Memberikan bahan organik serta unsur hara yang berharga bagi tanah.
 Meningkatkan kapasitas penyimpanan air dalam tanah.
 Tanah semakin mudah digali dan dikelola.
 Mulsa akan menjadi humus yang akan memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan jumlah biota
tanah.
 Membantu menetralkan keasaman tanah.
 Mengurangi hilangnya unsur hara dalam tanah karena erosi.

f. Penanaman jenis kacang-kacangan


Fungsi penanaman jenis kacang-kacangan antara lain mampu mengikat nitrogen dari udara
sehingga tersedia di dalam tanah dan membangun porositas dan struktur tanah karena sistem
perakarannya. Jenis kacang-kacangan juga berfungsi dalam mencegah erosi di lahan miring.

Ada 2 jenis tanaman kacang-kacangan yang dapat membantu kesuburan tanah, yaitu : (1) kacang-
kacangan yang dapat dikonsumsi dan (2) kacang-kacangan yang tidak dapat dikonsumsi.

Perilaku organik

Hal lain yang menjadi kunci dari membangun kesehatan dan kesuburan tanah adalah sikap dan
perilaku organik sang petani. Melayani tanah dengan kepedulian, rasa tanggung jawab, disiplin, sabar,
penuh keikhlasan, dan membangun rasa saling menguntungkan antara sang petani dengan tanah.
Manfaat tanah sehat

 Tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman yang sehat pula. Tanaman yang sehat akan
menghasilkan produksi yang baik dan sehat serta dapat dikembangbiakkan dengan baik. Produksi
yang sehat juga akan memberikan kesehatan bagi manusia yang mengkonsumsinya.
 Kita memiliki jutaan pekerja dalam tanah yang mengelola dan menyimpan unsur hara yang tersedia,
dan meningkatkan jumlah udara dalam tanah. Pekerja keras tersebut adalah cacing yang tinggal di
tanah kita yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai