Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dika Pratama

NIM : C1G021078

Prodi : Agribisnis/B

JAWABAN

1. Tanah terbentuk dari beberapa faktor : batuan , iklim, jazad hidup, topografi dan
waktu. Adanya berbagai berbedaan dari faktor-faktor tersebut , maka proses
pelapukan dan pembentukan tanah berbeda-beda. Hal ini menyebabkan adanya
perbedaan jenis tanah antara satu daerah dengan daerah lainnya.
a. Iklim : iklim merupakan faktor yg paling penting dlm proses pembentukan tanah.
Suhu dan curah hujan sangat berpengaruh terhadap intensitas reaksi kimia dan
fisika di dalam tanah. Setiap suhu naik 10oC mk kecepatan reaksi menjadi dua
kali lipat.
Adanya curah hujan dan suhu tinggi di daerah tropika menyebabkan reaksi kimia
berjalan cepat shg pelapukan dan pencucian juga cepat. Akibatnya banyak tanah
di indonesia telah mengalami pelapukan lanjut, rendah kadar hara dan bereaksi
masam, sdk di daerah indonesia timur umumnya lebih kering, pencucian tidak
intensif shg tanahnya kurang masam dan lebih tinggi kadar basanya.
b. Organisme : Akumulasi BO, siklus unsur hara, dan pembentukan struktur tanah
sangat dipengaruhi oleh kegiatan organis-me tanah. Vegetasi juga mrpk
penghalang terjadinya erosi, disamping itu kandungan unsur-unsur kimia dlm
tanaman juga berpengaruh thd sifat-sifat tanah.
c. Bahan Induk : Sifat-sifat dr bahan induk masih tetap terlihat pd tanah. Susunan
kimia dan mineral bahan induk tidak hanya mempengaruhi intensitas tingkat
pelapukan, tetapi kadang-kadang menentukan jenis vegetasi alami yg tumbuh di
atasnya.
d. Topografi/Relief : Relief adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu
daerah termasuk didlmnya perbedaan kecuraman dan bentuk lereng. Relief
mempengaruhi proses pembentukan tanah dgn cara:
Mempengaruhi jumlah curah hujan yg meresap atau ditahan
Mempengaruhi dalamnya air tanah
Mempengaruhi besarnya erosi
Mengarahkan gerakan air berikut bahan-bahan yg terlarut di dlmnya
e. Waktu : Tanah mrpk benda alam yg terus menerus berubah, krn proses
pembentukan tanah terus berjalan, mk bahan induk tanah berubah berturut-turut
menjadi tanah muda, tanah dewasa dan tanah tua.
2. REAKSI TANAH (pH Tanah): menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah
yg ditunjukkan oleh banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam tanah, makin
tinggi kadar ion H+ di dlm tanah maka tanah semakim masam. Di samping ion H+
juga terdpat ion OH- yang jumlahnya berbanding terbalik dgn ion H+ . Bila
kandungan H+ sama dgn OH- mk tanah bereaksi netral yi mempunyai pH = 7 .
peranan pH tanah yaitu, menentukan mudah tidaknya u.h. diserap tanaman,
menunjukkan kemungkinan adanya unsur beracun, mempengaruhi perkembangan
mikroorganisme.
3. Porositas tanah merupakan perbandingan dari pori-pori dalam tanah terhadap volume
massa tanah. Porositas tanah in dinyatakan dalam presentase. Untuk tanah yang
mampu dengan mudah atau cepat meresapkan air, maka tanah tersebut disebut tanah
porous karena memiliki rongga pori -pori yang diminan. Tanah yang bersifat porous
ini contohnya adalah tanah berpasir. Tanah yang tidak bersifat porous contohnya
tanah lempung.
Entisol adalah tanah yang belum berkembang dan banyak dijumpai pada tanah
dengan bahan induk yang sangat beragam, baik dari jenis, sifat maupun asalnya.
Vertisol adalah tanah yang berwarna abu-abu gelap hingga kehitaman, bertektur liat,
mempunyai slickenside dan rekahan yang secara periodik dapat membuka dan
menutup.
4. Cacing Tanah : Fungsi cacing tanah
a. Mencernakan tanah, jumlah tanah yg dpt dicerna mencapai 15 ton tanah kering
per ha. per tahun.
b. Memakan bahan organik dan bhn mineral, umumnya lebih menyukai sisa tanaman
dr tan berdaun lebar.
c. Menghasilkan kascing (kotoran cacing) sebanyak 16 ton per ha shg dpt
memperbaiki struktur tanah.
d. Dalam kascing mengandung BO yg tinggi, nitrat, Ca, Mg dan P tersedia
Faktor yg mempengaruhi jumlah cacing tanah : Lingkungan yg lembab, Pembrian
pakan, tanah yg diberi pakan jumlahnya mencapai 1 juta ekor/are namun yg tidak
diberi pakan hanya mencapai 13000 ekor/are.
5. Peran bahan organik terhadap sifat fisik tanah :
a. Bahan pembentuk agregat tanah : Bahan organik tanah merupakan salah satu
bahan pembentuk agregat tanah, yang mempunyai peran sebagai bahan perekat
antar partikel tanah untuk bersatu menjadi agregat tanah, sehingga bahan
organik penting dalam pembentukan struktur tanah. Pengaruh pemberian bahan
organik terhadap struktur tanah sangat berkaitan dengan tekstur tanah yang
diperlakukan.
b. Peningkatan porositas tanah : Porositas tanah adalah ukuran yang menunjukkan
bagian tanah yang tidak terisi bahan padat tanah yang terisi oleh udara dan air.
Pori pori tanah dapat dibedakan menjadi pori mikro, pori meso dan pori makro.
c. Meningkatkan Kemampuan Menahan Air : Penambahan bahan organik akan
meningkatkan kemampuan menahan air sehingga kemampuan menyediakan air
tanah untuk pertumbuhan tanaman meningkat. Kadar air yang optimal bagi
tanaman dan kehidupan mikroorganisme adalah sekitar kapasitas lapang.
d. Penurunan Laju Erosi : Peran bahan organik yang lain, yang mempunyai arti
praktis penting terutama pada lahan kering berlereng dampaknya terhadap
penurunan laju erosi tanah. Hal ini dapat terjadi karena akibat dari perbaikan
struktur tanah yaitu dengan semakin mantapnya agregat tanah, sehingga
menyebabkan ketahanan tanah terhadap pukulan air hujan meningkat. Di samping
itu, dengan meningkatnya kapasitas infiltrasi air akan berdampak pada aliran
permukaan dapat diperkecil. sehingga erosi dapat berkurang

Anda mungkin juga menyukai