PEDOSFER
URAIAN MATERI:
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan pada dua istilah yang menurut
pandangan orang awam adalah sama, yaitu tanah dan lahan. Dalam bahasa Inggris lahan adalah
land sedangkan tanah adalah soil. Definisi secara luas lahan adalah permukaan daratan yang
mengandung banyak unsure, baik berupa zat padat( tanah, batuan, dan mineral), zat cair maupun
gas. Sedangkan tanah adalah lahan yang disusun oleh bahan organic(berasal dari sisa-sisa
mahkluk hidup yang telah lapuk) dan anorganik (mineral).
Tanah menduduki sebagian besar lapisan atas permukaan bumi,pada dasarnya tanah berasal dari
batuan atau zat organik yang mengalami pelapukan, perubahan menjadi butir-butir tanah karena
beberapa hal, antara lain:
a. Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari
b. Batuan yang sudah retak pelapukannya dipercepat oleh air
c. Penerobosan akar-akar tumbuhan sehingga menghancurkan batuan
d. Proses pemadatan atau tekanan pada sisa-sisa zat organik akan mempercepat terjadinya
tanah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah
a. Iklim
b. Organisme
c. Bahan induk
d. Topografi:
Sifat sifat tanah yang dipengaruhi oleh topografi adalah:
Tebal solum
Kandungan organik dalam horizon A
Kandungan air tanah
Warna tanah
Tingkat perkembangan horizon
Reaksi pH tanah
Kandungan garam yang terlarut dalam tanah
e. Waktu
PROFIL TANAH
Perlapisan dalam tanah yang menunjukkan tingkat ketebalan, warna tanah, tekstur, dan
kepadatan yang berbeda-beda.
Perlapisan tanah secara umum adalah sebagai berikut:
1. Lapisan tanah atas atau Horizon A
Merupakan lapisan tanah teratas, pada umumnya mengandung bahan organik, karena
merupakan tanah yang muda sehingga masih banyak dipengaruhi oleh kondisi di atas
permukaan tanah. Lapisan ini ditandai dengan adanya zona perakaran dan kegiatan jasad
hidup dalam tanah.
2. Lapisan tanah bawah atau Horizon B
Lapisan ini juga mengandung bahan organik, tetapi lebih sedikit dari lapisan atas.
Horizon B merupakan zona pengendapan partikel tanah yang terkikis dari lapisan atas.
3. Regolith
Lapisan ini terdiri atas tanah yang sudah terlapuk tetapi masih menunjukkan ciri-ciri
struktur lapisan induk.
4. Bedrock
Lapisan ini merupakan lapisan batuan induk yang masih padu.
KUALITAS LAHAN
Lahan memilki tingkatan kesuburan yang mempengaruhi pemanfaatan dan pengolahannya,
dilihat dari kesuburannya tanah dibedakan menjadi:
a. Tanah muda, bila zat makanan didalamnya belum banyak sehingga tidak subur.
b. Tanah dewasa, bila zat makan didalamnya sangat banyak sehingga tanah ini sangat subur.
c. Tanah tua, bila zat makanan didalamnya sudah berkurang.
d. Tanah sangat tua, bila zat makanan didalamnya sudah habis sehingga tanah sudah tidak
subur.
Kualitas lahan dibagi dua yaitu:
Lahan Potensial, adalah lahan yang belum dimanfaatkan atau belum diolah dan jika diolah
akan mempunyai nilai ekonomi yang besar karena mempunyai tingkat kesuburan yang
tinggi dan mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan manusia.
Lahan Kritis, lahan masuk kategori kritis bila tidak produktif dan tidak dapat dipergunakan
untuk usaha pertanian. Kualitas lahan akan rusak apabila dalam pengelolaannya tidak baik.
Lahan atau tanah yang rusak tanpa vegetasi akan menjadi lahan kritis. Yang dimaksud
dengan lahan kritis adalah tanah yang hampir kehabisan kesuburannya karena tanah
mengalami kerusakan secara fisik, biologi maupun kimiawi, sehingga produktivitasnya
sangat rendah.
Lahan kritis memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
- Tanah berwarna terang, mengandung sedikit unsure hara.
- Tanah tidak netral(terlalu asam/terlalu basa)
- Mengandung sedikit air
- Mengandung banyak lapisan batuan
Faktor-faktor penyebab terjadinya lahan kritis antara lain:
- Erosi tanah
- Kekeringan di daerah bayangan hujan
- Genangan air di kutub
- Pembekuan air dikutub
- Adanya zat pencemar
- Masuknya material yang dapat bertahan lama di lahan pertanian
- Pengolahan lahan yang kurang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan
Untuk memperbaiki lahan yang sudah rusak/kritis dapat ditempuh dengan beberapa cara antara
lain:
- Reboisasi
- Melakukan counter strip cropping (bercocok tanam dengan cara membagi-bagi bidang tanah
dalam bentuk sempit dan menanaminya dengan jenis tanaman berbeda),buffering ( penutupan
lahan miring dengan tanaman keras), dan terasering (menanam dengan sisitem berteras-teras
untuk mencegah erosi tanah).
- Pergiliran tanaman (crop rotation)
- Pemupukan dengan pupuk organik
- Mereklamasi lahan bekas pertambangan yang gersang dengan mengupayakan penanaman
jenis tanaman yang cocok.
- Menghilangkan unsure-unsur yang dapat mengganggu kesuburan tanah.
- Memanfaatkan enceng gondok untuk menyerap zat pencemar pada lahan pertanian.
- Tindakan tegas bagi pelaku pencemaran.
Usaha menjaga kesuburan tanah dan mengurangi erosi, yaitu:
- Penyelenggaraan pertanian di daerah miring dengan baik: yaitu dengan countour
farming(menanami lahan dengan sesuai dengan garis kontur), countour plowing ( membajak
lahan sesuai dengan garis kontur)
- Pemupukan
- Sistem irigasi yang baik.
- Pembuatan hutan cadangan dilereng gunung.
- Pembuatan guludan berpasangan untuk mencegah erosi
- Menanam lereng yang gundul
Jawaban !
1. Contour strip cropping adalah penanaman berjalur tegak lurus terhadap aliran air atau arah angin
2. Contour farming merupakan cara penanaman tanaman yang searah garis kontur,yaitu garis yang
menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama pada tanah-tanah yang
berlereng atau mempunyai kemiringan
3. Contour plowing yaitu membajak tanah searah garis kontur,sehingga terjadilah alur alur
horizontal untuk mencegah terjadinya erosi
4. Penanaman tumbuhan penutup tanah ( buffering ) yaitu penanaman lahan dengan tumbuhan
keras seperti pinus, jati dan cemara.
5. Terasering adalah bangunan konservasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat untuk
memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng dengan jalan
penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng.