Contoh : Hikayat Indra Bangsawan dengan Cerpen Matahari Nilai Hikayat Indra Bangsawan Cerpen Matahari
Nilai Agama "Maka pada suatu hari, ia pun
menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin". Pesan agamanya adalah Memohonlah kepada Allah dengan berdoa dan bersedekah agar dimudahkan segala urusan. Nilai Sosial "Si Kembar menolak dengan Dalam berpetualang kita mengatakan bahwa dia tidak di boleh untuk egois, adalah hamba yang hina. kita harus saling membantu Tetapi, tuan puteri satu sama lain, dan menerimanya dengan mengutamakan senang hati". Pesan sosialnya kesolidaritasan bukan adalah dalam kehidupan keegoisan. Jika yang satu bermasyarakat kita tidak butuh pertolongan maka boleh melihat perbedaan yang lain pun harus status sosial. Artinya, mesti menolong. Susah senang saling menghargai dan dijalani bersama. menghormati Nilai Budaya "Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri". Pesan budaya-nya adalah Raja ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki putra lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya. Nilai "Hatta datanglah kesembilan Kebersamaan Raib, Seli dan Moral orang anak raja meminta Ali dalam menghadapi susu kambing yang segala hal dengan disangkanya susu harimau kerjasama dan pantang beranak muda itu". Pesan menyerah, saling peduli, moralnya adalah dalam memperhatikan dan kehidupan ini ada saja menolong satu sama lain. orang-orang yang mau Kekompakan yang memperoleh hasil tetapi tidak diutamakan jika kita mau berusaha. Jika bersama tim (teman dipersingkat, ini adalah petualang). sindiran agar orang-orang mau berusaha. Nilai Pendidikan "Maka anakanda baginda yang Melihat kondisi anak-anak Gili, atau edukasi dua orang itu pun sampailah usia Lintang akhirnya tersentuh tujuh tahun dan dititahkan pergi untuk mendidik anak-anak mengaji kepada Mualim Sufian. tersebut. Hal ini terlihat saat Sesudah tahu mengaji, mereka Lintang mulai mengajak anak- dititah pula mengaji kitab usul, anak untuk belajar bersama di fikih, hingga saraf, tafsir pinggiran pantai. Harapannya sekaliannya diketahuinya." Pesan bahwa mendidik anak-anak edukasinya adalah belajarlah akan mampu membuka ilmu agama sejak kecil agar jika cakrawala berpikir mereka telah besar dapat lebih bijak bahwa dunia ini luas dan harus mengarungi kehidupan yang dijadikan tempat belajar agar fana. bisa bersaing dengan dunia luar. Dengan berbagai pendekatan dan alat sebagai sarana belajar agar anak-anak Gili mampu mengenal huruf dan bisa membaca karena pendidikan merupakan instrumen perubahan kehidupan.