Anda di halaman 1dari 2

Tanah merupakan komponen yang penting bagi keberlangsungan kehidupan di bumi.

Tumbuhan memperoleh air dan nutrisi


dari tanah, kemudian diolahnya sehingga dapat dimanfaatkan oleh organisme lain termasuk manusia. Begitu pentinganya peran
tanah bagi kehidupan. Yuk sama sama kita bahas!

Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup. Seperti Tumbuhan yang sangat memerlukan unsur hara atau
nutrisi berupa mineral dan air yang terkandung dalam tanah. Tanah sangat berperan bagi kehidupan, contohnya:

Tanah berperan sebagai tempat hidup berbagai macam hewan, namun dalam tanah juga terdapat bakteri, meskipun tidak dapat
kamu lihat pada saat pengamatan, bermiliar-miliar hewan dan bakteri hidup di atas tanah dan di dalam tanah. Berperan sebagai
penunjang kesehatan dan penyedia keperluan manusia. Berbagai aktivitas manusia seperti sepak bola,berjalan-jalan dilakukan di
atas tanah.Tumbuhan yang merupakan sumber pangan utama bagi semua makhluk hidup tumbuh di tanah. Berperan sebagai
Penyedia dan penyaring air. Sumber utama air berasal di dalam tanah, selain itu sumber air juga terdapat di atas permukaan
tanah misalnya danau, sungai, dan laut. Agar mendapatkan air tanah kita biasanya dapat menggali sumur untuk memperoleh air
tanah.

Di tanah terdapat miliaran bahkan triliunan organisme, organisme tanah pada umumnya berada di lapisan tanah bagian paling
atas,kurang lebih 10cm di bawah permukaan tanah. Organisme di dalam tanah mempunyai peran tersendiri, yaitu:

Sebagai Dekomposer. Organisme tanah yang dapat menguraikan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup
seperti daun dan ranting yang jatuh ke tanah, serta jasad hewan.

Sebagai pereaksi kimia dalam tanah. Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya
bakteri Nitrobacter untuk meningkatkan kemampuan tumbuhan menyerap unsur hara berupa fosfor.

Sebagai Pengurai polutan dalam tanah. Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologos yang mampu memberikan
polutan dalam tanah. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah parah.

Sebagai Pencegah penyakit tanah. pada kondisi normal, ketika tanah memiliki jumlah senyawa organik dan aktifitas organisme
yang tinggi, maka organisme tanah dapat melawan organisme yang penyakit yang masuk ke tanah.

Sebagai Pemberi pengaruh pada tekstur tanah. Tanah dapat di golongkan beberapa jenis berdasarkan teksturnya. Jenis tanah
dapat di tentukan berdasarkan jumlah butiran penyusun yang paling banyak tedapat pada tanah tersebut. Contoh jenis tanah
yaitu:

1. Tanah pasir. Tanah pasir memiliki tekstur yang berbutir kasar yaitu antara 0,1-2 mm, tidak mampu membentuk struktur yang
kompak, dan memiliki pori-pori besar yang saling terhubung. Sifat tanah pasir yang demikian menyebabkan tanah pasir kurang
baik dalam menyimpan air atau menahan air.

2. Tanah liat. Tanah liat tersusun atas butiran-butiran yang sangat kecil yaitu <0,002 mm, memiliki struktur yang kompak, dan
memiliki pori-pori kecil yang tidak saling terhubung. Sifat tanah liat yang demikian menyebabkan tanah liat lebih baik
menyimpan atau menahan air. Hal tersebut dapat dilihat dari pergerakan atau aliran air yang lambat ketika tanah liat diberi air.

Yang terakhir, organisme berfungsi sebagai pengatur Kegemburan dan Struktur Tanah. Organisme tanah membantu
terbentuknya struktur tanah. Struktur tanah merupakan susunan butiran-butiran tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu
gumpalan. Gumpalan tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan juga menunjang pertumbuhan populasi
organisme tanah. Struktur tanah dan kegemburan tanah memiliki keterkaitan.

Tanah merupakan Campuran dari batuan yang telah lapuk, penguraian bahan organik, mineral, air, dan udara. Tanah terbentuk
karena adanya pelapukan fisikawi,kimiawi, dan pelapukan biologis. Faktor fisik yang memengaruhi pelapukan adalah iklim,
adanya sinar matahari, dan curah hujan. Faktor-faktor tersebut memengaruhi suhu bumi sehingga membantu mempercepat
pelapukan batuan.

Lapisan pada tanah adalah susunan yang terbuat dari tingkatan dan secara spesifik bisa dibedakan secara kimiawi, geologi, dan
biologis. Ketika sebuah tanah dipotong secara vertikal dari samping maka bentuk lapisan tanah akan terlihat jelas karena pada
tingkat atau lapisan memang memiliki perbedaan karakteristiknya.
Lapisan tanah secara umum terbagi menjadi 4 tingkatan. Yang pertama Lapisan Tanah atas. Merupakan sebuah lapisan yang
berada kedalaman 30 cm. Yang kedua Lapisan tanah tengah. Tepat di lapisan bawah setelah top soil dengan ketebalan 50 cm
hingga 1 meter. Yang ketiga Lapisan tanah bawah, lapisan yang berisi banyak batuan yang mulai melapuk dan telah tercampur
dengan tanah endapan dengan lapisan diatasnya. Dan yang terakhir Lapisan bantuan induk, lapisan ini merupakan lapisan
terdalam yang terdiri dari batuan padat.

Komponen-komponen yang ada dalam tanah ini memberikan nutrisi bagi para tumbuhan dan mikroorganisme lainnya dalam
tanah sehingga bisa tumbuh serta berkembang. Sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis makhluk hidup, tanah terbagi atas
beberapa komponen, sebagai berikut.
Komponen yang pertama yaitu Batuan, merupakan suatu bahan padat yang terbuat secara alami serta juga terdiri atas campuran
mineral dan senyawa lainnya dengan berbagai komposisi. Kedua Udara, adalah sebuah zat bebas yang seringkali kita temui
dimana saja, serta di dalam tanah. Yang ketiga Humus, merupakan komponen yang sering ditemukan di tanah yang terletak
pada tingkat sekitar 1% hingga 5%. Humus sendiri berasal dari tumbuhan dan juga hewan yang mati. Yang keempat Air bisa
membuat sekitar 2% hingga 50% dari volume tanah. kelima Mineral yang menjadi komponen terbesar dari tanah. dan
Mikroorganisme sebagai komponen terakhir dari lapisan tanah.

Begitu pentingnya tanah untuk kehidupan kita. Jika kita tidak menjaganya, akan terjadi banyak kerusakan dan bencana,
contohnya seperti tanah longsor. Maka dari itu kita harus bisa menjaga lingkungan terutama tanah kita. Upaya-upaya dalam
menjaga kelestarian tanah adalah sebagai berikut

1. Pengelolaan Tanah Menggunakan Tanaman Penutup Tanah dan Pengelolaan Lahan Miring untuk Mengurangi Erosi. Upaya
untuk menjaga agar nutrisi dan mineral penting dalam tanah tidak terbawa oleh aliran air akibat erosi dapat dilakukan dengan
menggunakan tanaman penutup atau melakukan reboisasi.
2. Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia. Penggunaan pupuk kimia pada takaran dan waktu yang tepat memang dapat
meningkatkan produksi pertanian.
3. Pengolahan Tanah yang Tepat untuk Pertanian Monokultur Pertanian monokultur. merupakan penanaman satu jenis
tumbuhan pada suatu lahan dalam jangka waktu tertentu atau sesuai dengan umur tanaman.
4. Daur Ulang Sampah yang Sulit Terurai. Sampah yang sulit terurai seperti plastik, kaca, logam berpotensi mengurangi tingkat
kesuburan tanah.

Anda mungkin juga menyukai