Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ELSA ELIA SILITONGA

NIM : 190203007

MatKul : PENCEMARAN AIR, UDARA DAN TANAH

BIOREMEDIASI DAN FITOREMEDIASI

Bioremediasi merupakan salah satu teknologi remediasi yang memanfaatkan


mikroorganismen dan dapat digunakan untuk menyisihkan logam aluminium. Teknologi ini
digunakan untuk remediasi sebuah area dan dapat memperbaiki sebuah lahan yang tercemar
secara menyeluruh. Beberapa mikroorganisme yang dapat digunakan untuk bioremediasi logam
adalah Bacillus spp., Pseudomonas spp., Staphylococcus spp., dan Aspergillus niger.

Cara kerja Bioremediasi yaitu Mikrob yang hidup di tanah dan air tanah memakan
senyawa hidrokarbon atau minyak mentah. Setelah senyawa minyak dimakan, proses hasil
penguraian minyak oleh mikrob tersebut mengubah senyawa minyak menjadi air dan gas yang
tidak berbahaya dan aman bagi lingkungan.

Fitoremediasi adalah upaya penggunaan tanaman dan bagian-bagiannya untuk


dekontaminasi limbah dan masalah-masalah pencemaran lingkungan baik secara ex-situ
menggunakan kolam buatan atau reaktor maupun in-situ (langsung di lapangan) pada tanah atau
daerah yang terkontaminasi limbah (Subroto, 1996). Proses Fitoremediasi terbagi atas beberapa
mekanisme dalam proses dekontaminasi limbah/pencemarnya yaitu :
Mengapa penggunaan jamur dalam bioremediasi dikembangkan?

Jamur mempunyai mekanisme degradasi yang berbeda dengan bakteri. Pada sistem
jamur, enzim pendegrasi disekresi (dikeluarkan) oleh jamur dari miselianya, atau disebut enzim
ekstra seluler. Dengan demikian, proses biodegradasi terjadi diluar sel jamur, atau miselianya.
Dengan mekanisme ini dapat mengatasi permasalahan ukuran molekul senyawa polutan dan
toksisitas senyawa polutan terhadap mikroorganisme pendegradasi. Jamur yang sampai saat ini
banyak digunakan dalam bioremediasi adalah jamur pelapuk putih (white rot fungi)

PROSES FITOREMEDIASI

Phytoextraction

Merupakan suatu proses tumbuhan menarik zat kontaminan dari media yang tercemar sehingga
terakumulasi disekitar akar tumbuhan atau tersalurkan ke bagian lain pada tumbuhan (daun dan
batang), ilustrasi proses phytoextraction.

Rhizofiltration

Merupakan suatu proses adsorpsi atau penjerapan zat kontaminan oleh akar untuk menempel
pada akar tersebut sehingga membentuk suatu lapisan tipis atau film pada permukaannya,
ilustrasi proses rhizofiltration.

Phytostabilization

Merupakan suatu proses yang dilakukan oleh tanaman untuk mentransformasi polutan di dalam
tanah menjadi senyawa yang non-toxic tanpa menyerap terlebih dahulu polutan tersebut ke dalam
tubuh tanaman, ilustrasi proses phytostabilization.

Rhizodegradation

Merupakan suatu proses penguraian zat-zat kontaminan di sekitar akar tumbuhan oleh aktivitas
mikroba yang bersimbiosis pada akar tumbuhan tersebut, ilustrasi proses rhizodegradation.

Phytodegradation

Merupakan suatu proses yang dilakukan tumbuhan untuk menguraikan zat kontaminan yang
mempunyai rantai molekul yang kompleks menjadi bahan yang tidak berbahaya dengan bantuan
enzim, ilustrasi proses phytodegradation.

Phytovolatilization

Merupakan suatu proses yang bekerja dibagian atas dari tumbuhan (daun) melalui proses
transpirasi. Pada mekanisme fitoremediasi lainnya, menyebutkan bahwa zat tercemar yang
terserap oleh tanaman fitoremediasi akan dirombak oleh tanaman tersebut dan menghasilkan zat
lain yang tidak berbahaya. Hasil rombakan tersebut akan tertranspirasi kemudian menguap ke
atmosfer, ilustrasi proses phytovolatilization.

LAPISAN-LAPISAN TANAH DAN KARAKTERISTIKNYA

Lapisan tanah merupakan struktur penggolongan tanah berdasarkan letaknya dari atas ke
bawah yang setiap lapisannya mempunyai perannya masing-masing. Lapisan tanah terdiri dari
lapisan tanah bagian atas, lapisan tanah bagian bawah, dan lapisan tanah bagian induk.

Jenis-Jenis Lapisan Tanah

1. Lapisan Tanah Atas

Lapisan tanah atas adalah lapisan tanah paling atas dan terluar, biasanya bagian atas memiliki
ketebalan 13 hingga 25 cm. Lapisan tanah ini memiliki konsentrasi tertinggi bahan organik dan
mikroorganisme yang di mana sebagian besar aktivitas tanah biologis bumi terjadi. Tanah
lapisan atas terdiri dari partikel mineral, bahan organik, air, dan udara. Oleh karena itu lapisan ini
merupakan bagian yang optimum untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan.

2. Lapisan Tanah Tengah

Lapisan ini terletak tepat di bagian bawah tanah lapisan atas dengan ketebalan antara 50 cm
hingga 1 meter. Lapisan ini terbentuk dari campuran pelapukan yang terletak di lapisan bawah
dengan material top soil yang terbawa air kemudian mengendap. Ciri yang dimiliki oleh lapisan
tanah ini adalah berwarna lebih cerah dibandingkan lapisan di atasnya dan bersifat lebih padat.
Lapisan ini sering disebut dengan tanah liat.

3. Lapisan Tanah Bawah

Lapisan tanah bawah merupakan lapisan yang mengandung batuan yang mulai melapuk dan
sudah tercampur dengan tanah endapan pada lapisan diatasnya atau tanah liat. Seperti tanah
lapisan atas, tanah ini terdiri dari campuran variabel partikel kecil seperti pasir, lumpur dan tanah
liat, tetapi dengan persentase bahan organik dan humus yang jauh lebih rendah, dan memiliki
sejumlah kecil batuan yang berukuran lebih kecil yang bercampur dengannya.

4. Lapisan Batuan Induk


Lapisan tanah batuan induk adalah lapisan tanah paling dasar yang berbentuk batuan. Batuan
pada lapisan tanah ini berasal dari tanah yang sudah mengeras dalam jangka waktu yang lama.
Lapisan tanah batuan induknya memiliki warna, abu-abu, hingga keputihan. Batuan induk
digunakan dalam konteks pembentukan tanah di mana batuan induk biasanya memiliki pengaruh
besar pada sifat tanah yang dihasilkan. Istilah ini juga digunakan dalam konteks batuan metamorf
di mana batuan induk mengacu pada batuan asli sebelum metamorfisme terjadi. Batuan induk
dapat berupa sedimen, beku atau metamorf. Dalam kasus ini, batuan induk dapat disebut sebagai
protolit. Batuan induk merupakan sumber utama tanah.

Komponen Penyusunan Tanah

1. Batuan

Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami dan tersusun atas campuran mineral
dan senyawa lain dengan berbagai macam komposisi. Batuan yang ada di permukaan bumi dapat
berasal dari magma gunung berapi yang keluar dan mengeras di permukaan bumi akibat
perbedaan suhu. Batuan yang ada dipermukaan bumi selanjutnya akan mengalami pelapukan
yang bisa disebabkan oleh angin, air, zat yang bersifat korosif.

2. Udara

Udara merupakan zat bebas yang dapat kita temui dimana saja, termasuk di dalam tanah. Karena
udara dapat menempati ruang yang sama dengan air, ia dapat membentuk sekitar 2% sampai
50% dari volume tanah. Udara sangat penting untuk respirasi akar dan mikroba, yang membantu
mendukung pertumbuhan tanaman. Karbon dioksida dan nitrogen juga penting untuk
mendukung fungsi tanaman di bawah tanah seperti untuk bakteri pengikat nitrogen. Jika tanah
tergenang air, ini dapat mencegah pertukaran gas akar yang menyebabkan kematian tanaman,
yang merupakan masalah umum setelah banjir.

3. Humus

Humus adalah komponen yang ditemukan di tanah pada tingkat sekitar 1% sampai 5%. Humus
berasal dari tumbuhan dan hewan yang mati. Dengan demikian, humus memiliki kapasitas tinggi
untuk menahan atau menyediakan unsur-unsur esensial dan air untuk pertumbuhan tanaman.

4. Air

Air dapat membuat sekitar 2% sampai 50% dari volume tanah. Air berperan penting untuk
mengangkut nutrisi ke tanaman dan organisme tanah yang sedang tumbuh dan untuk
memfasilitasi dekomposisi biologis dan kimia.

5. Mineral
Mineral merupakan komponen terbesar dari tanah. Mineral tanah terbagi dari dua jenis mineral.
Pertama, mineral primer biasanya ditemukan di pasir dan lanau. Mineral primer adalah bahan
tanah yang mirip dengan bahan induk dari mana mereka terbentuk. Mereka sering berbentuk
bulat atau tidak beraturan. Kedua, mineral sekunder, di sisi lain hasil dari pelapukan mineral
primer yang melepaskan ion penting dan membentuk bentuk mineral lebih stabil seperti tanah
liat.

6. Mikroorganisme

Mikroorganisme adalah komponen terakhir dari tanah. Mereka ditemukan di dalam tanah dalam
jumlah yang sangat tinggi tetapi jumlahnya kurang dari 1% dari volume tanah. Perkiraan umum
adalah bahwa satu bidal yang penuh dengan tanah lapisan atas dapat menampung lebih dari
20.000 organisme mikroba. Yang terbesar dari organisme ini adalah cacing tanah, nematoda, dan
yang terkecil adalah bakteri, actinomycetes, alga, dan jamur. Mikroorganisme adalah pengurai
utama bahan organik mentah. Mikroorganisme mengkonsumsi bahan organik, air, dan udara
untuk mendaur ulang bahan organik mentah menjadi humus, yang kaya akan nutrisi tanaman
yang tersedia.
Diperlukan sebuah kesadaran untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan supaya seluruh
organisme yang ada di dalam tanah bisa hidup dan memberikan manfaat yang baik bagi seluruh
makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai