KERUSAKAN TANAH
DISUSUN OLEH
LINDA RUSTANTI
2011102413036
KESEHATAN MASYARAKAT
2020/2021
KERUSAKAN TANAH
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau
bahan kimia industri atau fasilitas komersial. penggunaan pestisida, masuknya air permukaan
tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat.
Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air
hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian
terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di
atasnya. Dalam proses kehidupan manusia bergantung pada tanah, dalam hal ini mencari nafkah
dengan berkebun ataupu bertani dalam hal pengolahan tanah untuk kehidupan dan masih banyak
lainnya.
Tak hanya manusia dapat dikatakan juga bahwa tanah merupakan salah satu unsur penting
pendukung kehidupan makhluk hidup. Tumbuh-tumbuhan dan hewan termasuk makhluk yang
membutuhkan tanah, terlebih tumbuhan yang memang tidak dapat hidup sembarang daerah dan
kualitas tanah juga menjadi tolak ukur tumbuhan dalam bertahan hidup.
Kerusakan tanah merupakan satu hal yang paling diwaspadai makhluk hidup. Ketika tanah
disekitar mengalami kerusakan dapat dipastikan bahwa lingkungan tersebut tidaklah sehat serta
Pergeseran fungsi lahan akibat industrialisasi, dengan merubah fungsi lahan pertanian telah
menyebabkan luas daerah resapan air dibanyak daerah di Indonesia. Disamping merubah fungsi
lahan kegiatan industri ini juga telah berdampak pada terjadinya pencemaran tanah dan badan
air. Akibat pencemaran ini antara lain juga dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk
pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain.
Kegaiatan lain yang berdampak pada ikutan kerusakan dan pencemaran tanah, sedimentasi, erosi
adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan
permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan
menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang
Perusakan Hutan
Dengan perusakan hutan dapat mengurangi daya serap tanah dan kemampuan tanah dalam
menampung dan menahan air sehingga mudah tererosi dan bisa saja terjadi banjir
berkepanjangan. Erosi merupakan suatu proses penghancuran tanah dimana tanah tersebut
dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air. Pengendapan hasil erosi inilah yang menyebabkan
Proses mekanis hujan merupakan proses dimana air hujan dapat menggerakkan dan
memindahkan tanah beserta unsur-unsurnya. Dampak yang ditimbulkan akibat mekanis air hujan
Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana bahan kimia buat manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan
tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. encemaran
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah seperti
pestisida dan lain sebagainya. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Dampak
Pencemaran tanah yang berkelanjutan sangat berpengaruh pada kesehatan. Dampak yang
Contoh : pestisida yang digunakan mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan
apa lagi dalam waktu yang lama akan menyebabkan kesehatan menurun dan timbul penyakit
lainnya yang tidak diinginkan. Jika terjadi gejala terganggunya kesehatan seperti sakit kepala,
Pada Ekositem
Dampak kerusakan tanah biasanya dimulai dari makhluk hidup penghuni tanah tersebut seperti
cacing yang merupakan bagian dari rantai makanan. Jika tanahnya beracun contoh akibat
pestisida maka cacing tidak dapat bertahan hidup dan rantai makanan di daerah tanahnya
Untuk mengetahui ciri tanah tercemar dapat dilihat dari unsur yang terlihat atau unsur yang
terkandung yaitu :
Terdapat beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, antara lain dengan
remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah dengan
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon
dioksida dan air). Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya
yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Penanganan pestisida sebagai pencemar tanah ialah dengan tidak menggunakannya. Cara ini
merupakan yang paling baik hasilnya, tetapi hama tanah mengakibatkan hasil produksi menurun.
Cara yang dapat ditempuh antara lain pengaturan jenis tanaman dan waktu tanam, Memilih
varietas tanaman yang tahan hama, menggunakan musuh alami untuk hama, menggunakan
hormon serangga, pmandulan (sterilisasi), serta memanfaatkan daya tarik seks untuk serangga.
Penting untuk diperhatikan adalah prosedur penggunaan dan perlakuan terhadap penggunaan
bahan kimia seperti pestisida dan bahan kimia lainnya. Karakteristik pestisida ini terbagi
menurut struktur kimia dan komposisi materi penyusunnya, sehingga prosedur penyimpanan dan
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, google, serta pakain kerja yang memadai
penting dilakukan agar bahan tidak kontak langsung dengan tubuh dan lingkungan sehingga
mencemari lingkungan. Sedangkan perlakukan yang harus diterapkan pada sampah hasil
kegiatan, sebagaimana prinsip penanganan sampah lainnya harus selalu diperhatikan, misalnya
dengan prinsip Reuse, Recycling, Reducing, dengan metode-metode sanitary landfill, dumping,