Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini lahan di Indonesia sebagian besar sudah masuk kedalam lahan kritis.
Padahal tanah atau lahan merupakan salah satu penopang hidup bagi manusia maupun
makhluk hidup lainya, karena tanah adalah media utama untuk tumbuhan jika tanah
tercemar maka tanaman juga tercemar, dan manusia yang mengkonsumsi hasil dari
tanaman tersebut juga mendapat dampak negatif. Salah satu penyebab tercemarnya
lahan dikarenakan oleh adanya kegiatan tambang yang tidak memperhatikan
kelestarian lingkungan di lahan tersebut.

Kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi,


serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau
hilangnya bentuk permukaan bumi,terutama pertambangan yang dilakukan secara
terbuka meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi.Untuk memperoleh
bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat
berat.Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja
tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.

Namun seiring berjalannya waktu,kesuburan tanah di indonesia banyak yang


digunakan tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari
pengolahan tanah tersebut.Salah satu diantaranya,seperti pembangunan industri dan
pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di
sekitarnya.Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang
merugikan masyarakat dan lingkungan.Pembangunan kawasan industri di daerah
pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian,
pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil
produk pertanian,terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk
hidup lain.edangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan

1
sedimentasi.Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya
bentuk permukaan bumi,terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka
meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi.Dampak negatif yang
menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang
serius,karena limbah industri yang mencemari lahan pertanian tersebut mengandung
sejumlah unsure-unsur kimia berbahaya yang bisa mencemari badan air dan merusak
tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa itu pencemaran area pertanian ?

2.Apa pengaruh tanah terhadap pencemaran area pertanian ?

3.Apa pengaruh limbah industri terhadap area pertanian ?

4.Bagaimana dampak pencemaran area pertanian akibat pestisida ?

5.Bagaimana cara mencegah pencemaran area pertanian ?

1.3 Tujuan

1.Untuk mengetahui apa itu pencemaran area pertanian

2.Untuk mengetahui apa pengaruh tanah terhadap pencemaran area pertanian

3.Untuk mengetahui apa pengaruh limbah industri terhadap area pertanian

4.Untuk mengetahui bagaimana dampak pencemaran area pertanian akibat


pestisida

5.Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah pencemaran area pertanian

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pencemaran Area Pertanian

Pencemaran adalah masuknya energi atau bahan ke dalam lingkunganyang


menyebabkan timbulnya perubahan yang merusak lingkungan,kesehatan,dan
keberadaan manusia dan organisme lainnya. Timbulnya pencemaran ini selain karena
proses alam, seperti hujan asam dan gunung merapi, juga di sebabkan oleh aktivitas
manusia yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar.Secara umum, pencemaran
terdiri dari pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah.

Pencemaran area pertanian adalah suatu keaadan atau kondisi dimana


kurangnya efisiensi pada lahan pertanian,yang disebabkan oleh pengaruh manusia
terhadap tanah atau lahan sehingga ekosistem pada area pertanian terganggu.Faktor
yang mempengaruhi pencemaran area pertanian seperti penggunaan pupuk dan
pestisida yang berlebihan,limbah industri yg dibuang sembarangan.Pestisida
merupakan suber pencemar utama lingkungan dalam kegiatan pertanian,baik terhadap
kualitas tanah maupun air tanah.

Penggunaan bahan agrokimia seperti pupuk dalam pertanian akan menyebabkan


pencemaran area pertanian dan menurunkan kualitas lahan dengan hilangnya lapisan
subur akibat erosi dan pencucian hara.Selain itu, tersedianya banyak sisa hasil dari
bercocok tanam, seperti jerami yang berlimpah dan gulma yang belum dimanfaatkan
dapat menjadi masalah. Kegiatan petani yang selama ini cenderung untuk membakar
sisa hasil pertanian seperti jerami dan gulma tentu akan menyumbang banyak
karbondiokasida yang ditengarai sebagai salah satu penyebab pemanasan global.
Sementara itu, peningkatan di subsektor peternakan meninggalkan berbagai masalah
berupa limbah. Limbah ternak dapat berupa sisa buangan dari kegiatan usaha
pemeliharaan ternak, rumah potong ternak, dan pengolahan produk ternak. Adapun
limbah tersebut dapat ditemukan dalam jenisa padat dan cair, antara lain feses, urin,
darah, tanduk, bulu, kuku, dan kulit telur. Selama ini belum ada upaya yang maksimal
dalam penanganan limbah dan dampak negatif dari usaha pertanian, sehingga perlu
dikaji pengangannya melalui sistem integrasi tanaman-ternak.

3
2.2 Pengaruh Tanah Terhadap Pencemaran Area Pertanian

Tanah merupakan sumberdaya alam yang mengandung benda organik dan


anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Sebagai faktor produksi
pertanian tanah mengandung hara, dan air, yang perlu ditambah untuk pengganti yang
habis dipakai. Erosi tanah dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi yang
mempengaruhi fisik, kimia, dan biologi tanah. Erosi perlu dikendalikan dengan
memperbaiki yang hancur, menutup permukaannya, dan mengatur aliran permukaan
sehingga tidak rusak.

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia


masuk dan merubah lingkungan tanah alami.Pencemaran ini biasanya terjadi karena
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial penggunaan
pestisida masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub permukaan
kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, kimia, atau limbah air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuangke tanah secara
tidak memenuhi syarat (illegal dumping).Ketika suatu zat berbahaya beracun telah
mencemari permukaan tanah,maka dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk
ke dalam tanah.Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai
zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di
atasnya.

Tanah yang terkontaminasi dapat menyebabkan masalah pada manusiamelalui


sistem pernapasan, kulit, maupun sistem pencernaan.Melalui sistem pernapasan
misalnya, tanah yang tercemar bisa menyebabkan bau yang tidak sedapterhirup oleh
manusia atau adanya partikel pada udara menyebabkan kesehatan pernapasan jadi
memburuk. Melalui kulit, tanah yang tercemar akan membuat air tanah ikut
terkontaminasi bahan berbahaya dan bila digunakan untuk mandi, air ini tentu akan
membuat masalah pada kulit.

1. Menurunkan kesuburan Tanah

Dampak pertama dari pencemaran tanah yang terjadi di suatu daerah tentu
akan lebih dahulu dirasakan oleh ekosistem darat di sekitarnya secara langsung.
beberapa daerah pencemaran tanah akan menurunkan tingkat kesuburan tanah
itusendiri. Tanaman akan sulit hidup di tanah yang tercemar dan meskipun hidup
iaakan menghasilkan produk yang belum tentu aman untuk dikonsumsi Selain
itu,fauna tanah yang selama ini tinggal pasti juga akan terusik keberadaannya.

4
2.Pencemaran Udara

Proses ini akan berlangsung dalam waktu yang lama dan membuatudara di
sekitarnya menjadi tidak nyaman untuk dihirup. Seperti kita ketahui bahwa proses
dekomposisi akan membuat sampah jadi membusuk dan mengeluarkan gas!gas
berbau menyengat.

3.Wabah Penyakit

Pencemaran tanah selanjutnya adalah penyebaran wabah penyakit berbahaya.


Sampah-sampah yang ada di atas permukaan juga adalah habitat bagi hewan
penyebar penyakit seperti tikus dan serangga.Baik patogen maupun hewan penyebar
tersebut,keduanya adalah kombinasi tepat untuk menularkan wabah penyakit dari
tanah yang tercemar keseluruh komponen biotik, termasuk manusia.

4.Merusak Estetika

pencemaran tanah telah berdampak pada rusaknyaestetika atau keindahan


ekosistem yang ada. Sampah yang menumpuk dantersebar tentu tak sedap di pandang
mata.Hal ini selain mengganggu bagi penghuni di sekitar tempat itu, tentu juga akan
membuat wisatawan tidak tertarik untuk berkunjung ke daerah tersebut sehingga
membuat mereka kehilangan pendapatan dari sektor pariwisata.

5.Merusak Bkosistem

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.


Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda
yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan
beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar
terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada


akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan- bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.

5
2.3 Pengaruh Limbah Industri Terhadap Area Pertanian

Limbah industri pertanian adalah buangan dari pabrik/industri pengolahan


hasil pertanian. Seperti industri-industri lainnya justru limbah ini yang banyak
menimbulkan polusi lingkungan kalau tidak ditangani secara baik. Jenis industri ini
juga cukup banyak.Untuk memudahkan penanganannya limbah industri pertanian ini
bisa dikelompokkan berdasarkan komponen bahan bakunya, apakah limbah
karbohidrat, protein atau lemak demikian juga bisa dikelompokkan berdasarkan
fasanya yang terbesar apakah cairan atau padatan.Untuk penanganannya, lim bah cair
biasanya dikelompokkan lagi berdasarkan BOD (Biological Oxygen Demand)-nya.

Berdasarkan jenis wujud limbah pertanian diklasifikasikan atas tiga jenis yaitu
limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Ketiga jenis limbah ini dapat dikeluarkan
sekaligus oleh satu industri ataupun satu persatu sesuai dengan proses yang ada di
industri pertanian.

1.Limbah Padat

Bahan-bahan buangan baik dari limbah pra panen, limbah panen, limbah
pasca panen dan limbah industri pertanian yang wujudnya padat dikelompokkan pada
limbah padat, contoh : Daun-daun kering, jerami, sabut dan tempurung kelapa. Jika
limbah-limbah tersebut di atas kalau dibiarkan menumpuk saja tanpa penanganan
tertentu akan menyebabkan/menimbulkan keadaan tidak higienis karena menarik
serangga (lalat,kecoa) dan tikus yang seringkali merupakan pembawa berbagai jenis
kuman penyakit.Limbah padat dapat diolah menjadi pupuk dan makanan ternak.

2.Limbah cair

Limbah cair industri pertanian sangat banyak karena air digunakan untuk
membersihkan bahan pangan dan peralatan pengolahan dam menghanyutkan bahan-
bahan yang tidak dikehendaki (kotoran).Limbah cair yang berasal dari industri
pertanian banyak mengandung bahan-bahan organik (karbohidrat, lemak dan protein)
karena itu mudah sekali busuk dengan menimbulkan masalah polusi udara (bau) dan
polusi air.Sifat-sifat limbah cair dibedakan atas tiga kelompok yaitu :

1.sifat fisik misalnya suhu, pH, warna bau dan endapan.

2.sifat kimiawi misalnya adanya kandungan organik (karbohidrat, protein, lemak dll)
dan kandungan an organik (nitrogen, khlorida, fosfor dll).

6
3.sifat biologis misalnya ada tidaknya mikroorganisme. Untuk mengukur kadar bahan
organik dari limbah cair biasanya dilakukan analisis BOD (Biochemical Oxygen
Demand), COD (Chemical Oxygen Demand).

3.Limbah gas

Limbah gas adalah limbah berupa gas yang dikeluarkan pada saat pengolahan
hasil-hasil pertanian, misalnya gas yang timbul berupa uap air pada proses
pengurangan kadar air selama proses pelayuan teh dan proses pengeringannya.
Limbah gas ini supaya tidak menimbulkan bahaya yang harus disalurkan lewat
cerobong.

Limbah pertanian banyak menimbulkan dampak bagi manusia maupun bagi


lingkungan, dampak limbah pertanian antara lain sebagai berikut:

*Gangguan terhadap Kehidupan Biotik perairan

Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akan
menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah dengan
demikian akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen
akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Selain kematian
kehidupan di dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam air dapat juga
disebabkan karena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut.
Selain matinya ikan dan bakteri-bakteri di dalam air juga dapat menimbulkan
kerusakan pada tanaman atau tumbuhan air. Sebagai akibat matinya bakteribakteri,
maka proses penjernihan sendiri yang seharusnya bisa terjadi pada air limbah menjadi
terhambat. Sebagai akibat selanjutnya adalah air limbah akan sulit untuk diuraikan.
Selain bahan-bahan kimia yang dapat mengganggu kehidupan di dalam air, maka
kehidupan di dalam air juga dapat terganggu dengan adanya pengaruh fisik seperti
adanya temperatur tinggi yang dikeluarkan oleh industri yang memerlukan proses
pendinginan. Panasnya air limbah ini dapat mematikan semua organisme apabila
tidak dilakukan pendinginan terlebih dahulu sebelum dibuang ke dalam saluran air
limbah.

*Gangguan terhadap Keindahan

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang oleh perusahaan yang
memproduksi bahan organik seperti tapioka, maka setiap hari akan dihasilkan air
limbah yang berupa bahan-bahan organik dalam jumlah yang sangat besar. Ampas
yang berasal dari pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum

7
dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang sangat lama.
Selama waktu tersebut maka air limbah mengalami proses pembusukan dari zat
organik yang ada di dalamnya. Sebagai akibat selanjutnya adalah timbulnya bau hasil
pengurangan dari zat organik yang sangat menusuk hidung. Di samping bau yang
ditimbulkan, maka dengan menumpuknya ampas akan memerlukan tempat yang
banyak dan mengganggu keindahan tempat di sekitarnya. Pembuangan yang sama
akan dihasilkan juga oleh perusahaan yang menghasilkan minyak dan lemak, selain
menimbulkan bau juga menyebabkan tempat di sekitarnya menjadi licin. Selain bau
dan tumpukan ampas yang mengganggu, maka warna air limbah yang kotor akan
menimbulkan gangguan pemandangan yang tidak kalah besarnya. Keadaan yang
demikian akan lebih parah lagi, apabila pengotoran ini dapat mencapai daerah pantai
di mana daerah tersebut merupakan daerah tempat rekreasi bagi masyarakat
sekitarnya.

*Gangguan terhadap Kesehatan Makhluk hidup

Limbah cair sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat bahwa banyak
penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Limbah cair ini ada yang hanya
berfungsi sebagai media pembawa saja seperti penyakit kolera, radang usus, hepatitis
infektiosa, serta skhistosomiasis. Selain sebagai pembawa penyakit di dalam limbah
cair itu sendiri banyak terdapat bakteri patogen penyebab penyakit seperti :

1.Vibrio Kolera

Menyebabkan penyakit kolera dengan penyebaran utama melalui limbah cair yang
telah tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio kolera.

2.Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa b

Merupakan penyebab tiphus abdominalis dan para tiphus yang banyak terdapat di
dalam air limbah bila terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan
makanan yang telah tercemar oleh manusia yang berpenyakit tiphus.

3.Shigella Spp.

Adalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat pada air yang tercemar.
Adapaun cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan kotoran manusia
maupun melalui perantara dengan makanan, lalat dan tanah.

8
4.Basillus Anthraksis

Adalah penyebab penyakit anthrak, terdapat pada air limbah dan sporanya tahan
terhadap pengolahan. Brusella Spp. Adalah penyebab penyakit brusellois, demam
malta serta menyebabkan keguguran (aborsi) pada domba

5.Mikobakterium Tuberkulosa

Adalah penyebab penyakit tuberkulosis dan terutama terdapat pada air limbah yang
berasal dari sanatorium.

6.Leptospira

Adalah penyebab penyakit weil dengan penularan utama berasal dari tikus selokan.

2.4 Dampak Pencemaran Area Pertanian Akibat Pestisida

Pemanfaatan bahan-bahan agrokimia yang berlebihan untuk menggenjot


produksi menyebabkan kerusakan lingkungan dan hilangnya lapisan tanah yang
mengandung nutrisi.Kualitas produksi yang dihasilkan pun akan menurun.
Pencemaran tanah merupakan masalah yang harus dihadapi.Pemakaian pupuk dan
pestisida dalam jumlah yang besar menimbulkan pencemaran bagitanah dan air tanah
dengan kadar racun yang beraneka ragam.Degradasi tanah pertanian sudah makin
parah dan dengan sudah mengendapnya pestisida maupun bahan agrokimia lainnya
dalam waktu yang cukup lama.Padahal, untuk mengembalikan nutrisinya tanah
memerlukan waktu ratusan tahun,sedangkan untuk merusaknya hanya perlu beberapa
tahun saja.Hal ini terlihat dari menurunnya produktivitas karena hilangnya
kemampuan tanah untuk memproduksi nutrisi.Ada beberapa pengaruh negative
lainnya pemakaian pestisida sintetis secara tidak sesuai,yaitu :

Pertama,pencemaran air dan tanah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
manusia dan makhluk lainnya dalam bentuk makanan dan minuman yang tercemar.

Kedua,matinya musuh alami dari hama maupun patogen dan akanmenimbulkan


resurgensi, yaitu serangan hama yang jauh lebih beratdari sebelumnya.

9
Ketiga,kemungkinan terjadinya serangan hama sekunder.Contohnya penyemprotan
insektisida sintetis secara rutin untuk mengendalikanulat grayak hama primer dapat
membunuh serangga lain seperti2alang sembah yang merupakan predator kutu daun
hama sekunder.Akibatnya setelah ulat grayak dapat dikendalikan, kemungkinan besar
tanaman akan diserang oleh kutu daun.

Keempat,kematian serangga berguna dan menguntungkan sepertilebah yang sangat


serbaguna untuk penyerbukan.

Kelima,timbulnya kekebalan resistensi hama maupun patogenterhadap pestisida


sintetis.Berdasarkan pertimbangan tersebut,setiap rencana penggunaan pestisida
sintetis hendaknya dipertimbangkan secara seksama tentang cara penggunaan yang
paling aman

Keenam,terkontaminasinya produksi pertanian sayur,buah,tembakau,dan lain-lain


dengan kandungan pestisida yangmembahayakan apabila masuk ke dalam tubuh.

Ketujuh, perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapatmenyebabkan


penurunan hasil pertanian.Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada tanaman
di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi

2.5 Cara Mencegah Pencemaran Area Pertanian

Banyak hal yang dapat di lakukan untuk menanggulangi lahan tercemar salah
satunya dengan melakukan usaha – usaha untuk mecegah agar tidak bertambah lagi
tanah atau lahan yang tercemar dan memperbaiki tanah dan lahan yang tercemar
tersebut. Salah satu solusi untuk memperbaiki lahan yang sudah tercemar adalah
dengan remediasi dan bioremediasi lahan tersebut.

*Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah. Dalam hal


ini remediasi yang di lakukan bertujuan memperbaiki lahan atau tanah yang sudah
tercemar. Sebelum dilakukan remediasi, hal yang perlu diketahui adalah: Jenis
perusak atau pencemar (organik/ anorganik), terdegredasi/ tidak, berbahaya atau
tidak, berapa banyak zat perusak/ pencemar yang telah merusak/ mencemari tanah

10
tersebut, perbandingan Karbon (C), Nitrogen (N), dan Fosfat (P), Jenis tanah, Kondisi
tanah (basa, kering) dan telah berapa lama zat perusak terendapkan di lokasi tersebut.
Ada dua jenis remediasi tanah:

a) In situ (on-site)

In situ adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah.
Jenis remediasi ini terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

b) Ex situ (off site)

Ex situ meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Dari daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar, caranya:
Tanah tersebut disimpan di bak/ tangki yang kedap. Kemudian pembersih
dipompakan ke bak/ tangki tersebut. Selanjutnya zat perusak/ pencemar dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

*Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan perusakan atau pencemaran tanah


dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan
untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun
atau tidak beracun (karbondioksida dan air).Empat teknik dasar yang biasanya
digunakan dalam bioremediasi:

1.Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan


nutrient, pengaturan kondisi redoks, optimasi PH, dan sebagainya.

2.Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme


yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus.

3.Penerapan immobilized enzymes.

4.Penggunaan tanaman (phyroremediation)

11
Proses bioremediasi harus memperhatikan:

*Temperatur tanah

*Ketersediaan air

*Nutrient (N,P,K)

*Perbandingan C:N kurang dari 30:1

*Ketersediaan oksigen

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pencemaran area pertanian adalah suatu keaadan atau kondisi dimana


kurangnya efisiensi pada lahan pertanian,yang disebabkan oleh pengaruh manusia
terhadap tanah atau lahan sehingga ekosistem pada area pertanian terganggu.Faktor
yang mempengaruhi pencemaran area pertanian seperti penggunaan pupuk dan
pestisida yang berlebihan,limbah industri yang dibuang sembarangan.Pestisida
merupakan suber pencemar utama lingkungan dalam kegiatan pertanian,baik terhadap
kualitas tanah maupun air tanah.

Tanah merupakan sumberdaya alam yang mengandung benda organik dan


anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Sebagai faktor produksi
pertanian tanah mengandung hara, dan air, yang perlu ditambah untuk pengganti yang
habis dipakai.Erosi tanah dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi yang
mempengaruhi fisik, kimia, dan biologi tanah. Erosi perlu dikendalikan dengan
memperbaiki yang hancur, menutup permukaannya, dan mengatur aliran permukaan
sehingga tidak rusak.Limbah industri pertanian adalah buangan dari pabrik/industri
pengolahan hasil pertanian.Seperti industri-industri lainnya justru limbah ini yang
banyak menimbulkan polusi lingkungan kalau tidak ditangani secara baik.

Pemakaian pupuk dan pestisida dalam jumlah yang besar menimbulkan


pencemaran bagitanah dan air tanah dengan kadar racun yang beraneka
ragam.Degradasi tanah pertanian sudah makin parah dan dengan sudah
mengendapnya pestisida maupun bahan agrokimia lainnya dalam waktu yang cukup
lama.

13
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah.Dalam hal
ini remediasi yang di lakukan bertujuan memperbaiki lahan atau tanah yang sudah
tercemar.

Bioremediasi adalah proses pembersihan perusakan atau pencemaran tanah


dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun (karbondioksida dan air).

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita dan khalayak serta menjadi sadar
dalam menjaga dan merawat bumi ini sejak dini,mulailah kita memperbaiki sikap kita
dan ramah terhadap lingkungan.Bila tidak dari sekarang, kita akan merasakan
dampak yang sangat besar untuk generasi-generasi mendatang.Bagi masyarakat dan
industri-industri besar, hendaknya memperhatikan limbah yang mencemari sungai,
danau, laut dan rawa. Selain itu, sebaiknya mengunakan cara pengolahan air buangan
untuk mengolah limbah menjadi air bersih yang dapat bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari.

14
DAFTAR PUSTAKA

Suparmoko,Drs M.2007.Ekonomika Lingkungan.Yogyakarta:BPFE

Robert Kodoatie.2008.Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.Jakarta:Index.

Sari,Maya.2015. Pencemaran Lingkungan : Pencemaran Air, Udara dan Tanah.


[INTERNET]. https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/pencemaran-lingkungan

Aktivitas Nilai

Nama Penilaian
Oktry Cris Prakoso Wibowo 50%
Yudistira Dwiwardana 50%

15

Anda mungkin juga menyukai