PENDAHULUAN
Saat ini lahan di Indonesia sebagian besar sudah masuk kedalam lahan kritis.
Padahal tanah atau lahan merupakan salah satu penopang hidup bagi manusia maupun
makhluk hidup lainya, karena tanah adalah media utama untuk tumbuhan jika tanah
tercemar maka tanaman juga tercemar, dan manusia yang mengkonsumsi hasil dari
tanaman tersebut juga mendapat dampak negatif. Salah satu penyebab tercemarnya
lahan dikarenakan oleh adanya kegiatan tambang yang tidak memperhatikan
kelestarian lingkungan di lahan tersebut.
1
sedimentasi.Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya
bentuk permukaan bumi,terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka
meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi.Dampak negatif yang
menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang
serius,karena limbah industri yang mencemari lahan pertanian tersebut mengandung
sejumlah unsure-unsur kimia berbahaya yang bisa mencemari badan air dan merusak
tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Pengaruh Tanah Terhadap Pencemaran Area Pertanian
Dampak pertama dari pencemaran tanah yang terjadi di suatu daerah tentu
akan lebih dahulu dirasakan oleh ekosistem darat di sekitarnya secara langsung.
beberapa daerah pencemaran tanah akan menurunkan tingkat kesuburan tanah
itusendiri. Tanaman akan sulit hidup di tanah yang tercemar dan meskipun hidup
iaakan menghasilkan produk yang belum tentu aman untuk dikonsumsi Selain
itu,fauna tanah yang selama ini tinggal pasti juga akan terusik keberadaannya.
4
2.Pencemaran Udara
Proses ini akan berlangsung dalam waktu yang lama dan membuatudara di
sekitarnya menjadi tidak nyaman untuk dihirup. Seperti kita ketahui bahwa proses
dekomposisi akan membuat sampah jadi membusuk dan mengeluarkan gas!gas
berbau menyengat.
3.Wabah Penyakit
4.Merusak Estetika
5.Merusak Bkosistem
5
2.3 Pengaruh Limbah Industri Terhadap Area Pertanian
Berdasarkan jenis wujud limbah pertanian diklasifikasikan atas tiga jenis yaitu
limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Ketiga jenis limbah ini dapat dikeluarkan
sekaligus oleh satu industri ataupun satu persatu sesuai dengan proses yang ada di
industri pertanian.
1.Limbah Padat
Bahan-bahan buangan baik dari limbah pra panen, limbah panen, limbah
pasca panen dan limbah industri pertanian yang wujudnya padat dikelompokkan pada
limbah padat, contoh : Daun-daun kering, jerami, sabut dan tempurung kelapa. Jika
limbah-limbah tersebut di atas kalau dibiarkan menumpuk saja tanpa penanganan
tertentu akan menyebabkan/menimbulkan keadaan tidak higienis karena menarik
serangga (lalat,kecoa) dan tikus yang seringkali merupakan pembawa berbagai jenis
kuman penyakit.Limbah padat dapat diolah menjadi pupuk dan makanan ternak.
2.Limbah cair
Limbah cair industri pertanian sangat banyak karena air digunakan untuk
membersihkan bahan pangan dan peralatan pengolahan dam menghanyutkan bahan-
bahan yang tidak dikehendaki (kotoran).Limbah cair yang berasal dari industri
pertanian banyak mengandung bahan-bahan organik (karbohidrat, lemak dan protein)
karena itu mudah sekali busuk dengan menimbulkan masalah polusi udara (bau) dan
polusi air.Sifat-sifat limbah cair dibedakan atas tiga kelompok yaitu :
2.sifat kimiawi misalnya adanya kandungan organik (karbohidrat, protein, lemak dll)
dan kandungan an organik (nitrogen, khlorida, fosfor dll).
6
3.sifat biologis misalnya ada tidaknya mikroorganisme. Untuk mengukur kadar bahan
organik dari limbah cair biasanya dilakukan analisis BOD (Biochemical Oxygen
Demand), COD (Chemical Oxygen Demand).
3.Limbah gas
Limbah gas adalah limbah berupa gas yang dikeluarkan pada saat pengolahan
hasil-hasil pertanian, misalnya gas yang timbul berupa uap air pada proses
pengurangan kadar air selama proses pelayuan teh dan proses pengeringannya.
Limbah gas ini supaya tidak menimbulkan bahaya yang harus disalurkan lewat
cerobong.
Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akan
menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah dengan
demikian akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen
akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Selain kematian
kehidupan di dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam air dapat juga
disebabkan karena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut.
Selain matinya ikan dan bakteri-bakteri di dalam air juga dapat menimbulkan
kerusakan pada tanaman atau tumbuhan air. Sebagai akibat matinya bakteribakteri,
maka proses penjernihan sendiri yang seharusnya bisa terjadi pada air limbah menjadi
terhambat. Sebagai akibat selanjutnya adalah air limbah akan sulit untuk diuraikan.
Selain bahan-bahan kimia yang dapat mengganggu kehidupan di dalam air, maka
kehidupan di dalam air juga dapat terganggu dengan adanya pengaruh fisik seperti
adanya temperatur tinggi yang dikeluarkan oleh industri yang memerlukan proses
pendinginan. Panasnya air limbah ini dapat mematikan semua organisme apabila
tidak dilakukan pendinginan terlebih dahulu sebelum dibuang ke dalam saluran air
limbah.
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang oleh perusahaan yang
memproduksi bahan organik seperti tapioka, maka setiap hari akan dihasilkan air
limbah yang berupa bahan-bahan organik dalam jumlah yang sangat besar. Ampas
yang berasal dari pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum
7
dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang sangat lama.
Selama waktu tersebut maka air limbah mengalami proses pembusukan dari zat
organik yang ada di dalamnya. Sebagai akibat selanjutnya adalah timbulnya bau hasil
pengurangan dari zat organik yang sangat menusuk hidung. Di samping bau yang
ditimbulkan, maka dengan menumpuknya ampas akan memerlukan tempat yang
banyak dan mengganggu keindahan tempat di sekitarnya. Pembuangan yang sama
akan dihasilkan juga oleh perusahaan yang menghasilkan minyak dan lemak, selain
menimbulkan bau juga menyebabkan tempat di sekitarnya menjadi licin. Selain bau
dan tumpukan ampas yang mengganggu, maka warna air limbah yang kotor akan
menimbulkan gangguan pemandangan yang tidak kalah besarnya. Keadaan yang
demikian akan lebih parah lagi, apabila pengotoran ini dapat mencapai daerah pantai
di mana daerah tersebut merupakan daerah tempat rekreasi bagi masyarakat
sekitarnya.
Limbah cair sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat bahwa banyak
penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Limbah cair ini ada yang hanya
berfungsi sebagai media pembawa saja seperti penyakit kolera, radang usus, hepatitis
infektiosa, serta skhistosomiasis. Selain sebagai pembawa penyakit di dalam limbah
cair itu sendiri banyak terdapat bakteri patogen penyebab penyakit seperti :
1.Vibrio Kolera
Menyebabkan penyakit kolera dengan penyebaran utama melalui limbah cair yang
telah tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio kolera.
Merupakan penyebab tiphus abdominalis dan para tiphus yang banyak terdapat di
dalam air limbah bila terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan
makanan yang telah tercemar oleh manusia yang berpenyakit tiphus.
3.Shigella Spp.
Adalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat pada air yang tercemar.
Adapaun cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan kotoran manusia
maupun melalui perantara dengan makanan, lalat dan tanah.
8
4.Basillus Anthraksis
Adalah penyebab penyakit anthrak, terdapat pada air limbah dan sporanya tahan
terhadap pengolahan. Brusella Spp. Adalah penyebab penyakit brusellois, demam
malta serta menyebabkan keguguran (aborsi) pada domba
5.Mikobakterium Tuberkulosa
Adalah penyebab penyakit tuberkulosis dan terutama terdapat pada air limbah yang
berasal dari sanatorium.
6.Leptospira
Adalah penyebab penyakit weil dengan penularan utama berasal dari tikus selokan.
Pertama,pencemaran air dan tanah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
manusia dan makhluk lainnya dalam bentuk makanan dan minuman yang tercemar.
9
Ketiga,kemungkinan terjadinya serangan hama sekunder.Contohnya penyemprotan
insektisida sintetis secara rutin untuk mengendalikanulat grayak hama primer dapat
membunuh serangga lain seperti2alang sembah yang merupakan predator kutu daun
hama sekunder.Akibatnya setelah ulat grayak dapat dikendalikan, kemungkinan besar
tanaman akan diserang oleh kutu daun.
Banyak hal yang dapat di lakukan untuk menanggulangi lahan tercemar salah
satunya dengan melakukan usaha – usaha untuk mecegah agar tidak bertambah lagi
tanah atau lahan yang tercemar dan memperbaiki tanah dan lahan yang tercemar
tersebut. Salah satu solusi untuk memperbaiki lahan yang sudah tercemar adalah
dengan remediasi dan bioremediasi lahan tersebut.
*Remediasi
10
tersebut, perbandingan Karbon (C), Nitrogen (N), dan Fosfat (P), Jenis tanah, Kondisi
tanah (basa, kering) dan telah berapa lama zat perusak terendapkan di lokasi tersebut.
Ada dua jenis remediasi tanah:
a) In situ (on-site)
In situ adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah.
Jenis remediasi ini terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Ex situ meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Dari daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar, caranya:
Tanah tersebut disimpan di bak/ tangki yang kedap. Kemudian pembersih
dipompakan ke bak/ tangki tersebut. Selanjutnya zat perusak/ pencemar dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
*Bioremediasi
11
Proses bioremediasi harus memperhatikan:
*Temperatur tanah
*Ketersediaan air
*Nutrient (N,P,K)
*Ketersediaan oksigen
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah.Dalam hal
ini remediasi yang di lakukan bertujuan memperbaiki lahan atau tanah yang sudah
tercemar.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita dan khalayak serta menjadi sadar
dalam menjaga dan merawat bumi ini sejak dini,mulailah kita memperbaiki sikap kita
dan ramah terhadap lingkungan.Bila tidak dari sekarang, kita akan merasakan
dampak yang sangat besar untuk generasi-generasi mendatang.Bagi masyarakat dan
industri-industri besar, hendaknya memperhatikan limbah yang mencemari sungai,
danau, laut dan rawa. Selain itu, sebaiknya mengunakan cara pengolahan air buangan
untuk mengolah limbah menjadi air bersih yang dapat bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari.
14
DAFTAR PUSTAKA
Aktivitas Nilai
Nama Penilaian
Oktry Cris Prakoso Wibowo 50%
Yudistira Dwiwardana 50%
15