Di susun oleh :
Nama :
BANDA ACEH
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR.................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
1.1 Latar belakang........................................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................... 5
1.3 Tujuan........................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
2.1 Pengertian baku mutu lingkungan.......................................................................... 6
2.2 Jenis baku mutu lingkungan.................................................................................... 9
2.3 Perbedaan baku mutu lingkungan dan nilai ambang batas................................15
BAB III PENUTUP..........................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 18
3.2 Saran......................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 19
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmat-Nyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat
waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Baku mutu
lingkungan” yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk
mempelajarinya.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup seyogyanya menjadi acuan
bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian
fungsi sumber daya alam serta lingkungan hidup, sehingga keberlanjutan pembangunan
tetap terjamin. Dengan memperhatikan permasalahan dan kondisi sumber daya alam dan
lingkungan hidup dewasa ini, maka kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup ditujukan pada upaya mengelola sumber daya alam, baik yang
dapat diperbaharui maupaun yang tidak dapat diperbaharui melalui penerapan teknologi
hidup. Sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya pengelolaan sumber daya alam
kualitas lingkungan hidup sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan.
Dewasa ini, ada banyak pendapat yang sering terjadi di masyarakat, misalnya
seseorang mengatakan bahwa sungai telah tercemar, tetapi ada juga yang mengatakan
bahwa sungai tersebut masih baik. Untuk mengatasi perbedaan pendapat yang sering
terjadi, dan supaya seseorang tidak memandang sesuatu dari sudut kepentingannya
sendiri, maka perlu adanya tolok ukur yang dapat digunakan bersama. Di antaranya
yaitu untuk mengatakan atau menilai bahwa lingkungan telah rusak atau tercemar,
dipakai baku mutu lingkungan. Penetapan baku mutu lingkungan diperlukan untuk
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan
makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya. Menurut pengertian secara pokok, baku
mutu adalah peraturan pemerintah yang harus dilaksanakan yang berisi spesifikasi dari
jumlah bahan pencemar yang boleh dibuang atau jumlah kandungan yang boleh berada
Secara objektif, baku mutu merupakan sasaran ke arah mana suatu pengelolaan
lingkungan ditujukan. Kriteria baku mutu adalah kompilasi atau hasil dari suatu
pengolahan data ilmiah yang akan digunakan untuk menentukan apakah suatu kualitas
air atau udara yang ada dapat digunakan sesuai objektif penggunaan tertentu. Contoh
kriteria: Kriteria bahan pencemar dalam media air untuk kehidupan ikan:
tingkat rendah
0,5 Tidak ada yang dapat hidup
pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Pada saat ini,
cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan
6
masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat. Pencemaran
1. Pencemaran air
2. Pencemaran udara
3. Pencemaran tanah
baku mutu lingkungan tidak memenuhi syarat penghidupan bagi manusia. Kemampuan
lingkungan sering diistilahkan dengan daya dukung lingkungan, daya toleransi dan daya
tenggang, atau istilah asingnya disebut carrying capacity.Sehubungan dengan batu mutu
lingkungan, ada istilah nilai ambang batas yang merupakan batas-batas daya dukung,
daya tenggang dan daya toleransi atau kemampuan lingkungan. Nilai ambang batas
tertinggi atau terendah dari kandungan zat-zat, makhluk hidup atau komponen-
komponen lain dalam setiap interaksi yang berkenaan dengan lingkungan khususnya
yang mempengaruhi mutu lingkungan. Jadi jika terjadi kondisi lingkungan yang telah
melebihi nilai ambang batas (batas maksimum dan minimum) yang telah ditetapkan
berdasarkan baku mutu lingkungan maka dapat dikatakan bahwa lingkungan tersebut
pencemaran lebih efektif karena toleransi dan atau keberadaan unsur pencemar dalam
media (maupun limbah) dapat ditentukan apakah masih dalam batas toleransi di bawah
Dasar hukum baku mutu lingkungan terdapat dalam Undang-undang No. 4 Tahun
dilakukan berdasarkan baku mutu lingkungan yang diatur dengan peraturan perundang-
7
undangan.” Adapun penjelasannya sebagai berikut: “Agar dapat ditentukan telah terjadi
kerusakan lingkungan hidup perlu ditetapkan baku mutu lingkungan, baik penetapan
kriteria kualitas lingkungan hidup maupun kualitas buangan atau limbah. Kriteria dan
pembakuan ini dapat berbeda untuk setiap lingkungan, wilayah atau waktu mengingat
ditetapkan.”
Apabila pada suatu saat ada industri yang membuang limbahnya ke lingkungan dan
telah memenuhi baku mutu lingkungan, tetapi kualitas lingkungan tersebut mengganggu
dipersalahkan bukan industrinya. Apabila hal tersebut terjadi, maka baku mutu
lingkungannya yang perlu dilihat kembali, hal ini mengingat penjelasan dari Undang-
1. Identifikasi dari penggunaan sumber daya atau media ambien yang harus
4. Merumuskan baku mutu limbah yang boleh dilepas ke dalam lingkungan yang
akan menghasilkan keadaan kualitas baku mutu ambien yang telah ditetapkan.
8
2.2 Jenis-Jenis Baku Mutu Lingkungan
Sehubungan dengan fungsi baku mutu lingkungan maka dalam hal menentukan
apakah telah terjadi pencemaran dari kegiatan industri atau pabrik dipergunakan dua
1. Effluent Standard
2. Stream Standard
sungai, waduk, dan danau. Kadar yang diterapkan ini didasarkan pada
air untuk air minum akan berlainan dengan batas kadar bagi badan air untuk
pertanian.
KEP-03/MENKLH/II/1991 telah menetapkan baku mutu air pada sumber air, baku
mutu limbah cair, baku mutu udara ambien, baku mutu udara emisi dan baku mutu air
a. Baku mutu air pada sumber air, disingkat baku mutu air, adalah batas kadar yang
diperolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat dalam air, namun air tetap
b. Baku mutu limbah cair adalah batas kadar yang diperolehkan bagi zat atau bahan
pencemar untuk dibuang dari sumber pencemaran ke dalam air pada sumber air,
9
c. Baku mutu udara ambien adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau
d. Baku mutu udara emisi adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau
e. Baku mutu air laut adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen lain yang ada atau harus ada, dan zat atau bahan pencemar yang
sumberdaya air dalam jangka panjang, sedangkan baku mutu air limbah (effluent
standard) dipergunakan untuk perencanaan, perizinan, dan pengawasan mutu air limbah
dan pelbagai sektor seperti pertambangan dan lain-lain. Kriteria kualitas sumber air di
yang ditetapkan berdasarkan karakteristik suatu sumber air penampungan tersebut dan
a. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung
b. Golongan B, yaitu air baku yang baik untuk air minum dan rumah tangga dan
dapat dimanfaatkan untuk keperluan lainnya tetapi tidak sesuai untuk golongan A.
10
c. Golongan C, yaitu air yang baik untuk keperluan perikanan dan peternakan, dan
dapat dipergunakan untuk keperluan lainnya tetapi tidak sesuai untuk keperluan
d. Golongan D, yaitu air yang baik untuk keperluan pertanian dan dapat
dipergunakan untuk perkantoran, industri, listrik tenaga air, dan untuk keperluan
e. Golongan E, yaitu air yang tidak sesuai untuk keperluan tersebut dalam golongan
A, B, C, dan D.
Untuk melindungi sumber air sesuai dengan kegunaannya, maka perlu ditetapkan
baku mutu limbah cair dengan berpedoman kepada alternatif baku mutu limbah cair
yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup No. KEP03/MENKLH/II/1991. Baku mutu limbah cair tersebut ditetapkan oleh
diterima air pada sumber air. Baku mutu air dan baku mutu limbah cair yang telah
Dengan demikian harus diperhatikan dalam setiap kegiatan yang menghasilkan limbah
cair dan yang membuang limbah cair tersebut ke dalam air pada sumber air. Limbah cair
a. Mutu limbah cair yang dibuang ke dalam air pada sumber air tidak boleh
b. Tidak mengakibatkan turunnya kualitas air pada sumber air penerima limbah.
Hal tersebut mengharuskan agar setiap pembuangan limbah cair ke dalam air pada
11
2.2.2 Baku mutu air laut
Berdasarkan Intisari Kepmen LH No.02 thn 1988 ttg Pedoman Penentuan Baku
dan industry.
f. Kawasan sumber air pendingin untuk kegiatan pertambangan dan industry.
Baku mutu udara ambien dan emisi ditetapkan dengan maksud untuk melindungi
kualitas udara di suatu daerah. Baku mutu udara ambien dan emisi limbah gas yang
dibuang ke udara harus mencantumkan secara jelas dalam izin pembuangan gas. Semua
kegiatan yang membuang limbah gas ke udara ditetapkan mutu emisinya dalam
pengertian:
a. Mutu emisi dari limbah gas yang dibuang ke udara tidak melampaui baku mutu
1. Sulfur dioksida;
2. Karbon monoksida;
12
3. Oksida nitrogen;
4. Oksida;
5. Hidrogen sulfida;
6. Hidrokarbon;
7. Amoniak;
8. Timah hitam/timbal;
9. Debu.
Nilai ambang batas adalah alternatif bahwa walau apapun yang terdapat dalam
lingkungan kerjanya, manusia merasa aman. Dalam perkataan lain, nilai ambangbatas
13
juga diidentikkan dengan kadar maksimum yang diperkenankan. Kedua pengertian ini
Baku mutu dan nilai ambang batas sebenaranya berbeda perbedaan itu antara lain:
1. Baku mutu untuk lingkungan ambien, sedangkan nilai ambang batas untuk
lingkungan kerja.
2. Waktu pemaparan pada baku mutu adalh 24jam, sedangkan pada nilai ambang
3. Pada baku buku yang menjadi target terpapar adalah semua kelompok umur,
pekerja.
4. Baku mutu memiliki kadar yang lebih kecil sedangkan nilai ambang batas
5. Baku Mutu Lingkungan (BML) dan Nilai Ambang Batas (NAB) berbeda. BML
toleransi dan daya tenggang, atau istilah asingnya disebut carrying capacity.
Sehubungan dengan batu mutu lingkungan, ada istilah nilai ambang batas yang
14
merupakan batas-batas daya dukung, daya tenggang dan daya toleransi atau kemampuan
lingkungan. Nilai ambang batas tertinggi atau terendah dari kandungan zat-zat, makhluk
hidup atau komponen-komponen lain dalam setiap interaksi yang berkenaan dengan
lingkungan khususnya yang mempengaruhi mutu lingkungan. Jadi jika terjadi kondisi
lingkungan yang telah melebihi nilai ambang batas (batas maksimum dan minimum)
yang telah ditetapkan berdasarkan baku mutu lingkungan maka dapat dikatakan bahwa
Adanya peraturan perundangan (nasional maupun daerah) yang mengatur baku mutu
karena toleransi dan atau keberadaan unsur pencemar dalam media (maupun limbah)
dapat ditentukan apakah masih dalam batas toleransi di bawah nilai ambang batas
(NAB) atau telah melampaui. Dasar hukum baku mutu lingkungan terdapat dalam
kerusakan lingkungan hidup perlu ditetapkan baku mutu lingkungan, baik penetapan
kriteria kualitas lingkungan hidup maupun kualitas buangan atau limbah. Kriteria dan
pembakuan ini dapat berbeda untuk setiap lingkungan, wilayah atau waktu mengingat
ditetapkan.” Apabila pada suatu saat ada industri yang membuang limbahnya ke
lingkungan dan telah memenuhi baku mutu lingkungan, tetapi kualitas lingkungan
15
Apabila hal tersebut terjadi, maka baku mutu lingkungannya yang perlu dilihat kembali,
hal ini mengingat penjelasan dari Undang-undang No. 4 Tahun 1984 Pasal 15, seperti
tersebut di atas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau
b. Jenis-jenis baku mutu lingkungan, baku mutu air, baku mutu air laut dan baku
mutu udara.
16
c. Nilai ambang batas adalah alternatif bahwa walau apapun yang terdapat dalam
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang telah saya susun mengenai pencemaran air akibat
makalah ini saya harapkan kritikan serta saran yang membangun. Saran dari
pembaca saya harapkan agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Semoga dapat
DAFTAR PUSTAKA
17
Anonim.Baku mutu lingkungan dan nilai ambang batas.
http://fahrimkoly.blogspot.co.id/2014/05/makalah-baku-mutu-lingkungan.html
Artikel (Online) diakses tanggal 22 November 2015
18