Anda di halaman 1dari 14

“ Sistem Pencernaan ”

Dosen pengampu : Ns Sri Wahyuni S.Kep., M.Kep

DI SUSUN OLEH :
Vina Triana Ponengo 1901040
Sukma Manahapu 1901047
Olga Hairun 1901039

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )


MUHAMMADIYAH MANADO
T.A 2021/2022.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat serta anugerah-Nya
sehingga Kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ”Sistim pencernaan” ini dengan
baik dan dalam bentuk yang sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca mengenai pengetahuan dasar
mengenai kesehatan.
Harapan kami semoga makalah ini menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, walaupun kami akui masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini karena
ilmu yang kami miliki masih sangat kurang.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini, dari awal sampai akhir hingga menjadi sebuah
makalah.kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk pembuatan
makalah berikutnya, terimakasih.

Manado, Mei 2021

Kelompok IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan
B. Fungsi Sistem Pencernaan
C. Organ Pencernaan Manusia
D. Proses Pencernaan Dalam Tubuh
E. Gangguan Pada Sistem Pencernaan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tubuh manusia terdiri atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan
fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Agar dapat melaksanakan fungsinya, tubuh
memerlukan energi untuk melakukan berbagai aktifitas. Untuk melakukan aktifitasnya,
Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makan karena makanan merupakan sumber
energi pada makhluk hidup. Namun, makanan yang kita makan tidak selamanya berguna
bagi tubuh. Di dalam tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting
dalam proses pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan. Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan
di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.
Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup tanpa adanya
organ sistem pencernaan, karena sistem pencernan merupakan hal yang sangat vital di
dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan
makanan dan mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat
atau bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-bahan
untuk memperoleh tenaga atau energi. Selama dalam proses pencernaan makanan
dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh usus, kemudian digunakan
oleh jaringan tubuh.
Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus,
lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan
bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua
makanan yang masuk ke tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Sistem Pencernaan?
2. Apa fungsi sistem pencernaan?
3. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan?
4. Bagaimana proses pencernaan dalam tubuh ?
5. Apa saja gangguan pada sistem penceraan ?
C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Pengertian sistem pencernaan


2. Fungsi sistem pencernaan
3. Organ- organ dalam sistem pencernaan
4. Proses pencernaan dalam tubuh
5. Gangguan pada sistem pencernaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem
pencernaan akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem perncernaan mengolah makanan makanan sehingga dapat diserap dan digunakan
oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Sistem pencernaan ini terdiri dari
saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang merentang dari mulut
sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung
empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut
saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah
mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaannormal.
B. Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara
mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut
1. .Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. .Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. .Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
C. Organ pencernaan manusia
a) Mulut/cavum oris
Terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi,
lidah, dan kelenjar ludah.
 Gigi /dens
Merupakan alat pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4 jenis gigi yaitu
gigi taring (dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik makanan. Gigi seri
(dens inscisivus) berfungsi untuk memotong makanan. Gigi geraham depan (dens
premolare) dan geraham belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi untuk
menghaluskan makanan.
 Lidah/lingua
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya
kaya akan papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap.
Berfungsi untuk:
1. Pengaduk makanan.
2. Membantu proses penelanan makanan.
3. Sebagai alat/organ pengecap.
4. Membantu membersihkan rongga mulut.
5. Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
6. Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam dan pahit.
 Kelenjar ludah/glandula salivales
Menghasilkan air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak
mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki
pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37o C. Fungsi air liur/saliva :
1. Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan
2. Melindungi selaput mulut
3. Mencerna makanan secara kimiawi.
b) Faring
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan atau
esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses deglutisi
melewati faring.
Faring juga merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi.
Disebut juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat amandel/tosil
yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.
c) Kerongkongan (esophagus)
Esophagus [berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang berarti membawa dan
έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau kerongkongan adalah tabung (tube)
berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke
dalam lambung atau ventrikulus dengan panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan berjalan
melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik . Dinding kerongkongan atau
esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
1. Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender
2. Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler
darah, dan ujung saraf
3. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat
gerakan peristaltik pada kerongkongan.
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan
peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya akan otot
polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas-remas makanan dalam
bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke lambung. Waktu yang diperlukan
lobus dari kerongkongan menuju ke lambung adalah 6 detik
d) Lambung/ventriculus
Bagian-bagian lambung
Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di rongga perut
agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
 Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung
perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya
gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
 Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
1. Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan
esophagus dan hepar.
2. Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
3. Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan
intestinum tenue.
 Lapisan Submukosa.
Submukosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan
untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa
nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
 Lapisan Mukosa.
Mukosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti
enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk
memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume
getah lambung yang dapat dikeluarkan.
Fungsi lambung yaitu :
1. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
2. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
3. Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
4. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu
pendek
5. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara
ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
6. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
7. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
8. Faktor antianemia dibentuk.
9. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.
Enzim yang dihasilkan :
 HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal cell) yang
fungsinya antara lain :
1. Merangsang keluarnya seketin.
2. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
4. Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu
mengeluarkan getahnya.
5. Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein akan
diubah oleh pepsin menjadi pepton.
 Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam bentuk
pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi pepton dan proteosa.
 Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
 Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
 Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung terhadap kerusakan
akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell)
e) Usus Halus (Intestinum Tenue)
Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
1. Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan
ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar
25 cm/0,25 m
2. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan
duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan
makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
3. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum
dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan.
Panjangnya sekitar 1 m.
Fungsi utama usus halus adalah:
1. Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-
kapiler darah dan saluran-saluran limfe
2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino
3. Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar atau enzim didalam usus halus :
1. Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
2. Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
3. Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
4. Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
5. Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
6. Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
7. Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
8. Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
f) Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa.
Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar pankreas menghasilkan :
1. Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam
darah.
2. Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim.
Enzim tersebut yaitu :
1. Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
2. Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan
gliserol.
3. Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin
berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
4. Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase, lactase.
5. Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan
kim/chyme yang keluar dari ventriculus.
g) Hati (Hepar)
Hepar Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2
kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak
sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung
empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
Kandungan Empedu :
 Garam kholat yang berfungsi :
1. Mengaktifkan lipase pancreas
2. Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dapat
diemulsikan dalam pencernaan
3. Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut
dalam air dan mudah diserap.
 Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH
empedu menjadi 7, 1 – 8,5.
 Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air.
Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone. Empedu
menghasilkan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin), Garam empedu.
Fungsi empedu :
1. Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
2. Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.
Hepar berfungsi :
1. Menghasilkan cairan empedu.
2. Menawarkan racun.
3. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
4. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
5. Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
6. Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh
h) Usus Besar (Intestinum Mayor)
Usus besar/duodenum Merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang
mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus.
Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar 5 - 6cm.
Bagian-bagian usus besar, yaitu :
 Caecum/sekum merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada
bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing
(appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah
bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui
dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
Fungsi dari peritoneum sendiri adalah :
1. Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
2. Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam rongga peritoneum
3. Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap posterior
abdomen
4. Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah
 Usus Buntu (appendiks)
Usus buntu (Bahasa Latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi adalah
suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak
dari usus besar Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis
reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora
eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan
oleh umbai cacing
Bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari
akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan
dapat dilewati oleh beberapa isi usus.
Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga
pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ
pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif
yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
 Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan
banyak tonjolan pada bagian pemukaannya.
1. Kolon Asendens
Panjang kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah
kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati
membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan
sebagai kolon transversum.
2. Kolon Transversum
Panjang kolon transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens
sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan
terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis.
3. Kolon Descendens
Panjangnya ± 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari
atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri,
bersambung dengan kolon sigmoid.
4. Kolon Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga
pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya
berhubungan dengan rektum.
5. Rectum/rectum/poros usus
Merupakan bagian terakhir dari usus besar. Terletak dibawah kolon
sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak
dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.
Proses yang terjadi di colon adalah adanya pencernaan secara biologis
dengan bantuan bakteri Escherichia coli yang bertugas untuk
membusukkan makanan,membentuk vitamin K dan menghambat
pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang telah
dibusukkan akan dibentuk menajdi feces dan akan masuk dalam rectum.
Proses yang terjadi di rectum adalah pergerakan feces secara peristaltic
yang dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya akan menuju anus (lubang
pelepasan akhir). Proses perjalanan makanan untuk sampai di usus besar
membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Usus besar dapat menyimpan
makanan dalam kurun waktu 24 jam
i) Anus/Lubang Pelepasan
Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan
dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, terjadi proses perjalanan terakhir
dari feces yang telah dibentuk di colon. Proses pengeluaran feces melalui anus disebut
defekasi.
Dinding anus diperkuat oleh 3 spinter:
1. Spinter Ani internus (Bekerja tidak menurut kehendak )
2. Spinter Levator Ani (Bekerja juga tidak menurut kehendak)
3. Spinter Ani Eksternus (Bekerja menurut kehendak)
D. Proses pencernaan dalam tubuh
Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses
tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong-potong
oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham , sehingga makanan menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil. Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga
mulut tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan harus
diubah menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam prose ini dibutuhkan beberapa
enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan.
Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari makanan yang diserap oleh
jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui poros usus. Sari makanan hanya dapat
diserap dan diangkut oleh darah dan getah bening bila larut di dalamnya, kemudian
makanan tersebut didistribusikan ke bagian tubuh yang membutuhkannya.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
seperti berikut:
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul
yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut
hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses
pencernaan makanan meliputi ingesti, mastikasi, deglutisi, digesti, absorpsi, dan
defekasi.

E. Gangguan pada sistem pencernaan.


Gangguan atau kelaianan yang biasa menyerang sistem pencernaan adalah:
1. Gastritis
Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang
tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh
bakteri. Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.
2. Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran
empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.
3. Konstipasi (sembelit)
Konstipasi terjadi karena feses bergerak secara lambat melalui kolon. Feses yang
ada sangat banyak dan kering sehingga sulit buang air besar. Hal ini disebabkan,
karena buang air yang tidak teratur.
4. Diare
Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak.
Makanan terlalu cepat melalui usus halus dan kolon sehingga air tidak banyak
diabsorpsi. Diare dapat merupakan gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi.
5. Disentri
Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini adalah
buang air besar bercampur darah.
6. Radang usus buntu
Radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks. Hal ini terjadi, karena
adanya penumpukan makanan dan terjadi infeksi.
7. Kanker
Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang
timbul adalah adanya darah pada feses
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks)
menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Proses pencernaan
pada manusia dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara
kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi
halus. Sedangkan pencernaann secara kimiawi, yaitu pencernaan dengan bantuan enzim.
Sistem pencernaan berfungsi untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh
dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Organ pencernaan pada manusia terdiri atas : mulut, faring, kerongkongan, lambung, hati,
pankreas, usus halus, usus besar, dan anus.
Proses pencernaan makanan meliputi ingesti, mastikasi, deglutisi, digesti, absorpsi, dan
defekasi.
B. Saran
Sebaiknya kita menjaga dan mengontrol pola makan kita agar kesehatan sistem
pencernaan dapat tetap terjaga serta dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana
mestinya.
Daftar Pustaka

Pearce Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta :


PT Gramedia. 2006.
Irianto, Kus. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung : Yrama
Widya. 2004.
S. Ethel. W. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC,
2004.
Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002
Green, J.H., Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta: Bina Rupa Aksara, 2002.

Anda mungkin juga menyukai