DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
UNIVERSITAS GRESIK
2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, nikmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami telah menyusun makalah
Konsep Sehat Sakit dan Penyakit Menurut Agama dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk menambahkan
khazanah tentang penyakit-penyakit dalam agama. Banyak kendala disaat kami menyusun
makalah ini. Namun tidak menyurutkan niat kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Dengan terselesaikan makalah ini, kami mengucapkan banyak rasa terima kasih
kepada semua pihak yang disengaja maupun yang tidak disengaja telah berpatisipasi dalam
proses pembuatan makalah ini. Terutama kepada dosen pembimbing kami,yaitu Ibu Eviy
Aidah Fithriyah, M.pdI. yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini dengan
baik sehingga kami mendapatkan ilmu dan semoga bisa bermanfaat bagi diri kami sendiri dan
orang lain.
Kami telah berupaya menyempurnakan makalah ini, namun seperti kata pepatah,
“Tak ada gading yang tak retak”, maka kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang
membangun dari orang-orang yang bersedia meluangkan waktunya untuk membaca makalah
ini. Kami sangat berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya untuk seluruh
mahasiswa. Dan kami mohon maaf apabila ada kekurangjelasan pengertian, kesalahan tulisan
dan kata-kata yang tidak berkenan dihati yang terdapat di dalam makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................................
Bab I Pendahuluan............................................................................................................
Bab II Pembahasan............................................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................................
3.2 Saran........................................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
3. Ibnu Sina
Ibnu Sina dilahirkan di Afsara (Asia Tengah) pada tahun 980 H atau 1593 M dan
meninggal di Isfahan pada tahun 1037 H atau 1650 M. Bukunya yang sangat terkenal
dibidang kedokteran adala Al Qanun Fi Al Thib, dijadikan buku pedoman kedokteran baik
universitas-universitas Eropa maupun negara islam.
4. Abu Mawar Abdul Malik Ibnu Abil ‘Ala Ibnu Zuhur
Dia lahir pada tahun 1091 M dan meninggal pada tahun 1162 M. Dia sebagai dokter
spesialis penyakit dalam atau internis.
1. Penyakit Menular
Penyakit yang disebabkan oleh kuman yang menyerang tubuh manusia. Kuman dapat
berupa virus, bakteri, amuba atau jamur. Beberapa jenis penyakit menular adalah beri-beri,
cacingan, cacar air, campak, demam berdarah, hepatitis, malaria dan lain-lain.
2. Penyakit Tidak Menular
Penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya problem
fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Penyakit-penyakit tersebut
contohnya ialah batuk, sariawan, sakit perut dan sebagainya.
3. Penyakit Kronis
Penyakit yang berlangsung sangat lama. Beberapa penyakit kronis yang sering menyebabkan
kematian kepada si penderitanya antara lain AIDS, serangan jantung dan kanker.
Simpati
Empati
Tayamum diperbolehkan bagi orang yang sakit dan tidak boleh terkena air
atau apa bila terkena air akan bertambah parah sakitnya atau mengundur proses
penyembuhan, tayamum ini dilakukan tidak hanya sebagai pengganti wudhu tapi juga
sebagai pengganti dari pada mandi besar, tata cara tayamum adalah dengan
menempelkan kedua telapak tangan ketempat yang berdebu atau berpasir kemudian
mengusapkanya ke wajah dan ketangan sampai batas pergelangan dan ini dilakuakan
cukup sekali saja, bagi yang boleh terkena air disebagian anggota tubuhnya namun
anggota tubuh yang lain tidak boleh terkena air maka anggota tubuh yang boleh
terkena air dibasuh atau dicuci dengan air kemudian kekuranganya disempurnakan
dengan tayamum, misalnya orang yang sakit kemudian kencing atau berak atau
selesai haid dan nifas, maka ia boleh cebok untuk membersihkan bagian yang kotor
tersebut kemudian selebihnya disempurnakan dengan melaksanakan tayamum.
Gerakan tayammum juga mudah dan sederhana bagi orang sakit. Cukup tiga gerakan,
yaitu:
2. Sholat Semampunya
Sholat harus tetap dilaksanakan oleh orang yang sakit separah apapun selama
dia masih sadar, tetapi bagi yang tidak mampu melaksanakan sholat dengan gerakan-
gerakan yang sempurna maka ia diberi keringanan untuk sholat semampunya,
misalkan ada orang sakit yang tidak mampu melaksanakan sholat dengan berdiri maka
ia boleh melaksanakan sholat dengan duduk, kalau duduk juga tidak mampu maka
dilaksanakan dengan berbaring miring kearah kiblat, jikalau miring juga tidak mampu
maka dilaksanakan dengan cara berbaring, bahkan yang sudah tidak bisa
menggerakan seluruh anggota badanyapun harus tetap mengerjakan sholat meskipun
hanya dengan isyarat kedipan mata. Hal ini dikarenakan kita tidak dituntut
melaksanakan ibadah yang kita tidak mampu, dalam artian pelaksanaanya semampu
kita, sebagaimana firman Allah :
“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” ( QS.
Al-Baqarah : 286 )
3. Dihitung pahala seperti ketika sehat
Orang yang biasa mengerjakan amalan-amalan ibadah ketika sehat kemudian
ia sakit dan tidak bisa melaksanakan amalan tersebut dikarenakan sakit maka ia tetap
mendapatkan pahala mengerjakan amal tersebut meski ia tidak mengerjakan amalan
tersebut karena tidak mampu, hal ini sebagai mana hadits Rasul shalallahu ‘alaihi
wasalam :
سو ُل قَا َل َ علَي هه للا
ُ صلى للاه َر َ سلَ َم َو َ سافَ َر أ َ ْو ال َع ْبد ُ َم هر
َ ( ض هإذَا َ ص هح ْي ًحا ُم هق ْي ًما يَ ْع َم ُل َكانَ َما همثْ ُل لَهُ ُكته
َ ب َ )
“jika seorang hamba sakit atau dalam keadaan safar maka ditulis baginya pahala
sepertia ia beramal dalam ketika tinggal ( bermukim ) di rumahnya atau dalam kondisi
sehat “ ( HR. Bukhari ).
4. Do’a obat mujarab bagi orang sakit
Allah berfirman :
“Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.” ( QS. Yunus 57 )
“dan kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zalim selain kerugian.” ( QS. Al-Isra’ 82 )
Satu nasehat yang ditekankan ulama adalah mengisi dan “mencuri waktu”
ketika sakit untuk membaca Al Qur’an. Karena Al Qur’an memang bisa mengobati
kesedihan, kegelisahan hati, serta bisa mengobati penyakit fisik. Ini berlaku untuk
semua ayat dalam Al Qur’an. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Kami
turunkan dari Al Qur`an suatu yang menjadi penawar kesembuhan dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman.” (QS. Al Israa : 82)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep sehat-sakit adalah konsep yang kompleks dan multi interpretasi, banyak faktor yang
mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Setiap individu, keluarga, masyarakat maupun
profesi kesehatan mengartikan sehat/sakit secara berbeda tergantung paradigmanya.
Kemampuan kognitif akan membentuk cara berpikir seseorang untuk memahami faktor-
faktor yang berkaitan penyakit dan menggunakan pengetahuan tentang kesehatan dan
penyakit yang dimilikinya untuk menjaga kesehatan sendiri. Faktor emosional juga
mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan dan cara melaksankannya.
3.2 Saran
Untuk menjaga keadaan kita tetap sehat dan fit berfikirlah yang positif, karena keadaan sakit
dimulai dengan keadaan jasmani, rohani dan sosial yang kurang baik. Sakit bukan saja karena
faktor alam tetapi faktor dari alam bawah sadar kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://perkarahati.com/2015/09/10/makna-sakit-dalam-islam/ diakses tanggal 10 november
jam 10.32
https://www.academia.edu/36194696/KLASIFIKASI_PENYAKIT_DALAM_ISLAM_Jurnal
diakses tanggal 10 november jam 11.33