Kelompok 2 :
1. Evita Ananda
2. Ela Nuraini
3. Indah Septiani
4. Intan Khairunnisa
5. Kharisma Wulan Dani
6. Risna Wardani
PRINGSEWU LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar
dengan judul “Metabolisme“
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen Ilmu Biomedik Dasar kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
METABOLISME LEMAK
B. JENIS METABOLISME
a) Anabolisme
Anabolisme adalah sebuah proses yang merupakan bagian dari
metabolisme yang terjadi dalam rangkaian rekasi kimia berupa
penyusunan zat kompleks dari zat-zat yang sederhana. Dengan kata
lain proses anabolisme adalah proses kimia berupa penyusunan zat-zat
sederhana menjadi zat-zat yang lebih kompleks.
Mekanisme Kerja Reaksi Anabolisme
Reaksi anabolisme merupakan suatu lintasan metabolisme yang
menyusun beberapa senyawa orgnik sederhana menjadi senyawa kimia
atau molekul kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari luar.
Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya
maupun energi kimia lainnya. Energi tersebut, selanjutnya digunakan
untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa
yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan
tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan
kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi
prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua,
adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif
menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor
tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida,
lemak, dan asam nukleat.
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan
fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia
dikenal dengan kemosintesis.
Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial.
Hasil-hasil tersebut misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar
dalam tubuh, asam nukleat untuk pengkopian informasi genetik.
Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur tubuh makhluk
hidup, baik intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis bahan-
bahan ini lebih cepat dari perombakannya, maka organisme akan
tumbuh.
b) Katabolisme
Katabolisme adalah suatu proses kimia yang terjadi dalam
organisme berupa perpecahan molekul/zzat kompleks menjadi
molekul/zat yang lebih sederhana. Katabolisme merupakan kebalikan
dari proses anabolisme.
Mekanisme Kerja Reaksi Katabolisme
Katabolisme merupakan lintasan metabolisme yang merombak
suatu substrat kompleks molekul organik menjadi komponen-
komponen penyusunnya sambil melepaskan energi, pada umumnya
berupa ATP. Pada lintasan katabolisme, molekul berukuran besar
seperti polisakarida, lipid, asam nukleat dan protein akan terombak
menjadi beberapa molekul yang lebih kecil seperti monosakarida, asam
lemak, nukleotida, dan asam amino.
Pada reeaksi katabolisme akan menyederhanakan bentuk protein
menjadi asam amino. Kemudian asam amino ini dioksidasi menjadi
urea dan karbondioksida. Reaksi ini menghasilkan energi. Selain
memecah protein, katabolisme juga bisa memecah karbohidrat
kompleks (polisakarida) menjadi karbohidrat sederhana (glukosa,
fruktosa, dan ribosa). Karbohidrat sederhana ini akan dipecah lagi
melalui sebuah reaksi yang dinamakan glikolisis. Dari reaksi inilah
energi dihasilkan.
Sedangkan lemak akan melalui proses pemecahan yang disebut
proses hidrolisis. Proses ini menghasilkan asam lemak dan gliserol,
yang selanjutnya akan melalui reaksi glikolisis dan reaksi lainnya
hingga terbentuklah energi. Energi yang dihasilkan sangat dibutuhkan
oleh setiap organisme, jadi terjawab sudah betapa pentingnya
metabolisme dalam tubuh organisme, termasuk manusia.
C. PENGERTIAN LEMAK
Lemak merupakan simpanan energi berbentuk trigliserida,
kebanyakan lemak jenuh dan lemak tak jenuh tunggal. Jenis lemak dalam
makanan sehari-hari mempengaruhi susunan lemak simpanan, simpanan
energi di dalam tubuh berbentuk lemak karna lemak dapat menyimpan
energi lebih dari dua kali energi di dalam karbohidrat sehingga
memerlukan tempat yang lebih kecil. Lemak yang merupakan simpanan
energi berupa jaringan lemak, sebagian jaringan lemak berupa lemak
putih seperti yang terdapat di bawah kulit dan sekitar organ. Lemak tubuh
yang mengandung lebih banyak darah tampak kecoklatan dan hanya
terdapat di bagian tertentu tubuh,misal punggung bagian atas pada bayi.
D. FUNGSI LEMAK
1. Lemak merupakan sumber energi setelah karbohidrat sebagai sumber
energi lemak menghemat protein yaitu mengurangi jumlah protein
yang di gunakan sebagai sumber energi
2. Lemak dapat di simpan sebagai cadangan energi berupa jaringan
lemak
3. Lapisan lemak di bawah kulit merupakan insulator sehingga tubuh
dapat mempertahankan suhu normal
4. Lemak merupakan bantal pelindung bagi organ vital seperti bola mata
dan ginjal
5. Lemak di perlukan dalam penyerapan vitamin A,D,E,K yang larut
dalam lemak
E. JENIS LEMAK
1. Saturated Fat atau Lemak Jenuh
Lemak jenuh terdapat dalam daging merah, keju, mentega, minyak
kelapa dan minyak kelapa sawit. Konsumsi lemak jenis ini akan
meningkatkan total kolesterol dalam darah dan terutama meningkatkan
LDL. Sebagian besar lemak jenuh cenderung padat pada suhu kamar,
kecuali beberapa jenis minyak tropis.
2. Polyunsaturated Fat
Lemak jenis ini terdapat dalam minyak nabati, ikan, dan seafood.
Konsumsi lemak jenis ini akan menurunkan total kolesterol dalam
darah terutama LDL.
3. Monunsaturated Fat
Lemak jenis ini terdapat pada minyak zaitun, minyak canola peanut
oil, daging ikan, unggas dan alpukat. Dalam tubuh lemak jenis ini akan
menurunkan total kolesterol dalam darah terutama LDL dan
meningkatkan HDL.
4. Cholesterol
Cholesterol banyak terdapat pada lobster, udang dan hati serta bahan
makanan lainnya termasuk telur, daging, dan produk susu, (termasuk
susu, keju, dan es krim) di dalam tubuh lemak jenis ini dapat
meningkatkan kadar kolesterol
F. STRUKTUR LEMAK
G. MACAM MACAM LEMAK
1. Lemak jenuh
lemak jenuh adalah asam lemak yang mengandung ikatan
tunggal pada rantai hidrokarbonnya. lemak jenuh mempunyai
rantai zig-zig yag cocok satu sama lain sehingga gaya tarik
vander walls tinggi sehingga biasanya berwujud padat
Contohnya : lemak susu, mentega, minyak kelapa sawit, dan
nabati.
2. Lemak tak jenuh
lemak tak jenuh adalah lemak yang mengandung ikatan
rangkap pada rantai karbonnya lemak tak jenuh terdiri dari
asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda
contohnya : lemak hewani dan minyak nabati
a) Asam lemak
Asam lemak merupakan asam organik yang terdiri atas
rantai hidrokarbon lurus yang pada satu ujung mempunyai
gugus karboksil (COOH) dan pada ujung lain gugus metil.
Asam lemak alami biasanya mempunyai rantai dengan
jumlah atom karbon genap, yang berkisar antara empat
hingga dua puluh dua karbon.
Asam lemak dibedakan menurut jumlah karbon yang yaitu
asam lemak rantai pendek (6 atom karbon atau kurang)
rantai sedang (8 hingga 12 karbon), rantai panjang (14-18
karbon), dan rantai sangat panjang (20 atom karbon atau
lebih)
Semua lemak bahan makanan hewani dan sebagian besar
minyak nabati mengandung asam lemak rantai panjang;
asam lemak rantai sangat panjang terdapat dalam minyak
ikan. Titik cair asam lemak meningkat dengan bertambah
panjangnya rantai karbon. Asam lemak yang terdiri atas
rantai karbon yang mengikat semua hidrogen yang dapat
diikatnya dinamakan asam lemak-jenuh. Asam lemak yang
mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dimana
sebetulnya dapat diikat tambahan atom hidrogen dinamakan
asam lemak-tidak jenuh. Asam lemak tidak-jenuh tunggal
mengandung satu ikatan rangkap, sedangkan asam lemak-
tidak jenuh ganda mengandung dua atau lebih ikatan
rangkap.
Asam lemak diperoleh dari hidrolis lipida biasanya
mengandung campuran asam lemak-jenuh dan asam lemak-
tidak jenuh. Lipida hewani terutama mengandung asam
lemak-jenuh rantai panjang, yaitu asam palmitat dan asam
stearat. Asam lemak yang terdiri atas sepuluh karbon atau
kurang jarang terdapat di dalam lipida hewani, kecuali
lemak susu yang mengandung cukup banyak asam lemak
dengan rantai pendek.
b) Gliserida
Gliserida netral adalah campuran ester antara asam lemak
dengan gliserol. Fungsi dasar sebagai simpanan energi
(berupa lemak atau minyak). Jika gliserol berkaitan dengan
1 asam lemak disebut monogliserida, jika berkaitan dengan
2 asam lemak disebut digliserida dan jika berkaitan
dengan3 asam lemak dinamakan trigliserida.
c) Lipid komplek
lipid komplek adalah (complex lipids) merupakan ester
gugus asam lemak dengan molekul alkohol, lipid komplek
juga berikatan dengan molekul yang lain, seperti asam
fosfat dan senyawa nitrogen tertentu. asam lemak tidak
hanya mengalami proses esterisasi menjadi molekul lipid
yang lebih kompleks, tapi juga dapat mengalami proses
transformasi metabolik menjadi senyawa-senyawa baru
yang disebut sebagai turunan lipid.
d) Non glierida
Non glierida adalah lipid yang tidak mengandung gliserol,
jadi asam lemak bergabung dengan molekul-molekul non
gliserol. fungsi primer dari sfingolipid adalah sebagai
penyusun selubung mielin serabut saraf pada manusia 25%
dari lipid sfingolipid.
H. JALUR EKSOGEN
Setelah makanan tersebut diurai oleh tubuh, uraian yang dihasilkan
berupa trigliserida dan kolesterol dikemas lagi dalam usus dalam bentuk
partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan
membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserida dalam
kilomikron tadi akan mengalami penguraian lebih lanjut oleh enzim
lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron
remnan. Asam lemak bebas yang dihasilkan akan menembus jaringan
lemak di bawah kulit dan sel otot untuk diubah menjadi trigliserida
kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan
dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati akan diubah menjadi asam
empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti
pembersih dan membantu proses penyerapan lemak dari makanan.
Sebagian lagi dari kolesterol yang dikeluarkan melalui saluran empedu
tanpa dimetabolisme lagi kemudian menjadi asam empedu yang oleh
organ hati akan didistribusikan ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur
endogen.
I. JALUR ENDOGEN
Makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan kandungan
karbohidrat yang banyak akan diolah oleh hati menjadi asam lemak yang
akhirnya akan terbentuk trigliserida. Trigliserida tersebut akan
ditransportasikan di dalam tubuh dalam bentuk lipoprotein yang bernama
VLDL (very low density lipoprotein). VLDL ini akan dimetabolisme
kembali oleh tubuh menjadi IDL (intermeida density lipoprotein) yang
akan diproses kembali oleh tubuh menjadi LDL (low density lipoprotein)
yang kaya akan kolesterol. LDL tersebut akan mendistribusikan kolesterol
yang dimilikinya ke seluruh jaringan tubuh melalui sistem peredaran darah
untuk digunakan tubuh dan sebagian lagi akan dilepaskan di dalam darah.
Kolesterol yang dilepaskan tersebut kemudian akan berikatan dengan HDL
(High Density Lipoprotein) yang akan membawa kelebihan kolesterol
tersebut dalam darah menuju hati untuk diproses kembali.
Trigliserid adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah
mengalami hidrolisis. Trigliserid kemudian masuk ke dalam plasma dalam
2 bentuk yaitu sebagai klomikron berasal dari penyerapan usus setelah
makan lemak, dan sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang
dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin. Trigliserid ini di dalam jaringan
diluar hati (pembuluh darah, otot, jaringan lemak), dihidrolisis oleh enzim
lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian oleh hati dimetabolisasikan
menjadi LDL. Kolesterol yang terdapat pada LDL ini kemudian ditangkap
oleh suatu reseptor khusus di jaringan perifer itu, sehingga LDL sering
disebut sebagai kolesterol jahat. Kelebihan kolesterol dalam jaringan
perifer akan diangkut oleh HDL (High Density Lipoprotein) ke hati untuk
kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu sebagai lemak empedu
sehingga sering disebut sebagai kolesterol baik. Trigliserid adalah
merupakan lemak-lemak darah yang cenderung naik seiring dengan
konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, diet yang kaya dengan gula
dan lemak serta gaya hidup yang senang untuk duduk saja. Tidak
diragukan lagi bahwa penambahan Trigliserid meningkatkan resiko
perkembangan penyakit jantung dan stroke. Terbukti bahwa orang-orang
yang mempunyai Trigliserid tinggi juga cenderung untuk mendapatkan
tambahan-tambahan dalam tekanan darah dan resiko tambahan untuk
mengembangkan penyakit diabetes.
J. METABOLISME KOLESTEROL
a) PENGERTIAN KOLESTEROL
Kolesterol adalah sterol terbanyak di dalam tubuh,
bentuknya dapat sebagai kolesterol bebas ataupun terikat pada
asam lemak sebagai kolesterilester. Umumnya kolesterol dalam
darah dan limfe terlihat sebagai kolesterilester sedangkan yang
dalam sel-sel darah otot, hepar, dan jaringan lain dalam bentuk
bebas (Irawan dan Poestika, 1997 dalam Yudhasari, 2008).
Struktur kimia dasar kolesterol berupa steroid. Terdapat dalam
jaringan dan lipoprotein plasma dalam bentuk kolesterol bebas atau
gabungan dari asam lemak rantai panjang sebagai ester kolesteril.
Senyawa kolesterol ini disintesis dalam banyak jaringan dari asetil-
Ko A dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh melalui empedu sebagai
garam kolesterol atau empedu. Kolesterol adalah produk khas hasil
metabolisme hewan sehingga terdapat dalam semua bahan
makanan yang berasal dari hewan, misalnya kuning telur, otak,
daging dan hati (Sulistyowati, 2006). Menurut Rahayu (2005),
kolesterol merupakan unsur penting dalam tubuh yang diperlukan
untuk mengatur proses kimiawi di dalam tubuh, tetapi kolesterol
dalam jumlah tinggi bisa menyebabkan terjadinya aterosklerosis
(penyempitan dan pengerasan pembuluh darah). Jika aterosklerosis
ini terjadi di pembuluh darah jantung, maka akan menyebabkan
penyakit jantung koroner. Penggumpalan darah yang bercampur
dengan lemak yang menempel di pembuluh darah akan
menyebabkan serangan jantung
A. Kesimpulan
Metabolisme atau metabolismos memiliki makna perubahan yang berasal
dari Yunani dan diartikan oleh para ahli menjadi beberapa makna.
Metabolisme merupakan seluruh reaksi kimia yang ada atau terjadi pada
suatu organisme hingga tingkat yang paling kecil atau seluler.
Metabolisme juga merupakan suatu proses pembuatan atau pembentukan
energi yang diperlukan oleh tubuh pada makhluk hidup.
Daftar Pustaka
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Penerbit Pt Gramedia
Pustaka Utama.
Claudio, V.S.,MS. Oliveros, MA. P.E. de Guzman G.P. Dimaano. 1982. Basic
Nutrition For Filipinos. Meriam School & Office Supplies Corp. Manila