Anda di halaman 1dari 14

FARMAKOLOGI OBAT ANTIKOLINERGIK

Dibuat oleh :

Adelia Cahyati 22482011319


Dalilah Rahmadina Adha 22482011352
Dea Octaviani 22482011353
Epipamia Ubung Gelung 22482011369
Ikhsan Al Fajri 22482011378
Intan Mulia Sari Zebua 22482011381
Jihan Nabira Putri Abdul Rahman 22482011382

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb

Bismillahhirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak lupa pula penulis
haturkan shalawat serta salam epada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya
mengalir pada kita di akhir kelak.
Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Farmakologi Obat Antikolinergik”. Bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi dan Toksikologi. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman kelompok saya yang telah meluangkan waktunya untuk membantu
saya mencari materi. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Intan Mulia Sari Zebua yang telah
memberanikan diri menjadi Presentasi, terimakasih kepada Epipamia Ubung Gelung telah
memberanikan diri menjadi Moderator, terimakasih kepada Dalilah Rahmadina Adha dan Jihan
Nabira Putri Abdul Rahman telah berusaha semaksimal mungkin mencari materi dan meluangkan
waktunya, terimakasih kepada Adelia Cahyati dan Ikhsan Al Fajri telah mempersiapkan mental untuk
sesi tanya jawab, dan terakhir penulis mengucapkan terimaksih kepada saya sendiri Dea Octaviani
telah meluang waktu dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengerjakan tugas yang diberikan
yaitu membuat makalah. Akhirul kalam penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritis dan
saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Wassalamualikum Wr.WB

Samarinda, 27 Maret 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ ii
BAB I ....................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................1
BAB II ...................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Obat ............................................................................................................................. 2
B. Jenis-jenis Obat ..............................................................................................................................2
a. Amitriptyline .................................................................................................................................. 2
b. Amoxapine .....................................................................................................................................3
c. Clomipramine .................................................................................................................................4
d. Deipramine .................................................................................................................................... 6
e. Doxepin ......................................................................................................................................... 7
f. Nortriptyline ................................................................................................................................... 7
g. Imipramin ...................................................................................................................................... 8
BAB III ...................................................................................................................................................10
PENUTUP .............................................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 10
B. Saran ...........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat merupakan salah saut unsur utama dan pertama dalam ilmu farmakologi, srlian
itu juga tidak bisa terpisahkan dalam unusur pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan
kesehatan diawali dari pencegahah, diagnosa, pengobatan dan pemulihan, obat menjadi salah
satu komponen pokok yang harus selalu tersedia dan tidak tergantikan pada pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu, obat didefinisikan sebagai zat yang digunakan dalam pencegahan
dan penyembuhan penyakit serta pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi penggunanya.
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
memepengaruhi atau menyelidiki sistem fifologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
konrasepsi untuk manusia. Obat dapat dibagi menjadi 4 (empat) golongan, yaitu: Obat Bebas,
Obat Bebas Terbatas, Obat Keras dan Obat Psikotropika dan Narkotika.
Saat ini banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui Jenis Obat Antikoligergik
hal itu disebabkan masyarakat hanya mengetahui obat yang diberikan tebaga kesehatan untik
penyembuhan atau peningkatan kesehatan, tanpa tahu klasifikasi sebenarnya obat tersebut
selain itu dokter juga sering kali memberikan resep non genetik keoada pasien sebai pilihan
untuk pengobatan.
Oleh karena itu, penulis membebuat makalah berjudul “Farmakologi Obat
Antikolinergik” yang akan membahas Obat Antikolinergik agar masyarakat tidak menjadi
korban karena belum mengetahui obat-obat yang baik atai aman dan masyarakat tidak
menjadi korban membeli obat di toko-toko obat yang tidak memilki surat ijin usaha obat-
obatannya pun ilegal.

B. Rumusan Masalah

Dari penjabaran latar belakang masalah diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah
Sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan obat?
2. Apa saja yang termasuk jenis obat Antkolinergik?
3. Bagaimana benjelasan obat antikolinergik?
4. Apa yang dimaksud dengan obat antikolinergik

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian obat antikolinergik secara jelas


2. Sebagai pengetahuan untuk mengetahui jenis-jenis obat yang beredar di ilmu farmakolgi
3. Memahami pengertian obat antikolinergik
4. Memahami seberapa pentingnya fungsi obat antikolinergik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Obat

Menurut Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, obat adalag bahan atau
paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunkan untuk mengetahui atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia [ CITATION Sup21 \| 1033].
Obat merupakan salah satu unsur penting dalam pelayanan kesehatan. Diawali dari
pencegahan, diagnosa, pengobatan dan pemulihan, obat menjadi salah satu komponen pokok
harus selalu tersedia dan tidak tergantikan pada pelayanan kesehatan. Namun disisi lain, obat
dapat merupakan merugikan kesehatan bila tidak memenuhi persyaratan, bila digunakan
secara tidak tepat atau bila disalahgunakan.
Pengertian obat menurut Anief (1997), obat suatu bahan atau campuran bahan yang di
maksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis,mencegah,mengurangi,
mengilangkan, menyembuhan penyakit atau gejala penyakit, lika kelainan badaniah atau
rohaniah pada manusia atau hewan termasuk memperoleh tubuh atau bagian tubuh manusia.
Meskipun obat tujuan utamanya yaitu menyembuhkan penyakit, tetapi masih banyak juga
orang yang menderita akibat keracunan obat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa obat
dapat bersifat sebai obat dan dapat juga bersifat sebagai racun. Obat akab bersifat dengan
dosis dan waktu yang tepat. Jadi, apabila kita menyalahgunakan obat dalam pengobatan atau
dengan dosis yang berlebih maka akan menimbulkan efek-efek yang merugikan atau biasanya
kita sebut dengan keacunan.

B. Jenis-jenis Obat

Perlu diketahui obat merupakan suatu benda atau zat yang berguna untuk mengatasi
penyakit merdakan/mengilangkan gejala rasa sakit, yang dapat mengubah proses-proses kimia
dalam tubuh.
Kualitas dan kuantitas dari obat mungkin telah banyak dirasakan oleh masyarakat karena
kemanfaatan obat bagi kesehatan dan kesejahteraan yang telah dirasakan masyarakat sangat
memberikan kontrobusi dalam pencapaian drajat kesehatan yang inign dicapai pemerintaah.
Selain kemanfaatan oabt, obat juga bertujuan agar dapat menghilangkan rasa sakit, meredakan
rasa sakit, atau mencegah penyakit pada manusia ataupun hewan. Jenis-jenis obat pada umumnya
dibedakan atas suatu ketentuan dimana disni dibedakan berdasarkn bagaimana kriteria
penggolongan tersebut seperti dasar fisiologis, proses dalam tubuh atau biokimia, pasokan obat,
peraturan yang mengatur obat-obatan, kinerja/ mekanisme obat, tutorial pemakaian obat, manfaat
serta guna obat tersebut. Obat antikolinergi bekerja dengan cara menghambat asetilkolin, yaitu zat
kimia pengahntar sinyal antara sel-sel saraf (neurotransmiter). Cara kerja ini akan mempengaruhi
banyak organ, termasuk otot jantung, paru-paru, sluran cerna, hingga saluran kemih, sehingga
bisa digunakan utuk menanggapi beragam kondisi. Obat-obat yang termasuk dalam golongan
antikolinergik bisa digunakan sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan denganobat lain.

a. Amitriptyline

2
Amitriptyline merupakan antidepresan trisiklik yang diindikadikan ntuk pasien dengan gejala-
gejala utama depresi terutama bila berkaitan dengan kecemasan, tegang, atau kegelisahan; mencegah
migraine; dan nyeri syaraf ( misalnya neuropati perifer, postherpetic neuralgia), atau mungkin
diberikan dengan alasan lain, konsultasikan dengan dokter
Efek samping ringan yang bisa terjadi:
 Mengantuk
 Mulut kering
 Pandangan kabur
 Tekanan darah rendah
 Susah BAB
Efek samping berat yang bisa terjadi:
 Detak jantung tidak beraturan
 Kejang
 Koma (kehilngan kesadaran untuk jangka waktu pendek)
 Kebingungan
 Masalah berkonsentrasi
 Berhalusinasi ( melihat sesuatu atau mendenhan suara-suara yang tidak ada)
 Agitasi (mudah marah, tersinggung, agresif)
 Otot kaku
 Muntah
 Demam
 Suhu tubuh tinggi
Hal-hal yang harus diketahui:
 Tidak disaraankan bagi wanita hamil mengosumsi amitriptyline, kecuali atas petunjuk dari
dokter.
 Tidak boleh digunakan oleh anak-anak yang masih berusia dibawah 16 tahun.
 Harap berhati-hati jika anda menderita diabetes, konstipasi, glukosa, porfiria, epilepsi, tumot
kelenjar adrenal, gangguan prostat, gangguan hati, gangguan mental, dan gangguan jantung
 Mengosumsi obat ini dapat menimbulkan efek kantuk.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter
Interaksi antar obat:
 Amfetami
 Hiptonik
 Etanol
 Delavirdin
 Carbamazepin
 Fluoksetin
 Tolazolamid
 Kloropromazin
 Fluoksetin
Disarankan untuk tidak mengkonsumsi alkohol selama menjalni pengobatan dengan Amitritilin.

b. Amoxapine

3
Amoxapine merupakan obat yang digunakan utnutk mengobati gejala depresi,kecemasan atau
agitasi (resah dan gelisah). Mengobati depresi bisa meningkatkan mood, kebahagiaan, dan
kualitas hidup penderitanya.
Efek samping yang jarang terjadi
 Kegembiraan berlebigan
 Perubahan mod dan mental
 Mimpi buruk
 Sulit untuk tenang
 Sempoyongan saat berjalan
 Kurang tidur
 Bengkak
 Gangguan tidur
 Tidak bisa tidur
Efek samping yang jarang terjadi
 Perut kembung
 Kesemutan
 Konstipasi
 Pening
 Mengantuk
 Kepala sakit
 Kehilangan pendengaran
 Tekanan darah rendah
 Biduran
 Gangguan pencernaan
 Mual dan mutah
 Kulit kemerahan
 Tenggorokan nyeri
 Sakit perut dan mutah
Hal-hal yang harus diketahui:
Jangan menggunakan terlalu banyak atau berhenti menggunkannya, jika tidak memperoleh
izin dokter. Sebab, penggunaan berlebihan dari obat ini dapat meningkatkan resiki efek samping dan
masalah lainnya. Amoxapine dilarang untuk di konsumsi jika kamu baru saja mengalami serangan
jantung. Konsumsi obat ini juga dilarang dalam 14 hari terakhir penggunaan obat golongan MAO
inhibitor. Wanita hamil harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunkan
amoxapine.
Interaksi :
 Amoxapine dapat meningkatkab efek dari obat barbiturat dan depresan sistem saraf pusat
lainnya.
 Amoxapine berpotendi fatal menyebabkan hipertensi dan kejang konvulsi) jika dikonsumsi
dengan obat golongan MAOI.

c. Clomipramine

4
Clomipramine adalah obat untuk menangani depresi, gangguan obsesif kompulsif, atau fobia.
Selian itu, obat ini juga bisa untuk mengatasi cataplexy berhubungan degan nerkolepsi. Cataplexy
merupakan kondisi saat seseorang kehilangan kemampuan sementara untuk mengendalikan
gerakan otot. Kondisi ini berkaitan erat narkolepsi, yaitu gangguan tidur yang menyebabkan
penderitanya mengalami rasa kantuk yang berkepanjangan. Clomipramine termasuk dalam jenis
obat antidepresi trisiklik. Obat ini bekerja dengan cra meningkatkan kadar serotonin. Serotonin
merupakan salah satu zat kimia alami di otak yang berperan mengatur suasana hati. Dengan
meningkatkan kadar serotonin, susnan hati dan perilaku akan lebih terkontrol. Obat ini tidak boleh
digunakan sembarangan dan harus sesuai resep dokter.
Efek samping dan Bahaya Clomipramine
 Kantuk
 Sakit kepala atau pusing
 Mual dan mutah
 Mulut kering
 Hidung tersymbat
 Perubahan selera makan dan berat badan
 Diare atau konstipaso
 Gelisah
 Penurunan gairah seksual
 Penurunan daya ingat dan konsentrasi
Efek samping tidak kunjung mereda atau justru semakin buruk. Segera ke dokter jika anda mengalami
reaksi alergi obat atau fefek samping yang lebih serius, seperti:
 Bagian tubuh tertentu gemetar (tremot)
 Denyut jantung cepat atau tidak beraturan
 Sulit kencing atau justru tidak bisa menahan kencing
 Halusinasi atau delusi
 Kesulitan bernapas atau bernapas dengan cepat
 Otot terasakaku
 Nyeri tenggorokan, demam, dan gejala infeksi lain
 Lelah atau lemas yang tidak biasanya dan kejang
Hal-hal yang harus diketahui :
 Jangan mengosumsi clomipramine jika anda alergi terhadap obat ini. Beritahu kepada dokter
jika anda alergi obat golongan antidepresan trisiklik
 Beri tahu dokter jika anda baru saja mengalami serangan jantung atau masih dalam masa
pemulihan setelah serangan ajntung. Clomipramine tidak boleh digunakan pada kondisi
tersebut
 Jangan mengosumsi clomipramine jika anda sedang menjalani pengobatan dengan
monoamine oxidase inhibitos (MAOI). Clomipramin baru boleh dikonsumsi setelah 21 hari
tidak menggunkan obat golonga MAOI
 Jika anda menderita penyakit liver, penyakit ginjal, penyakit jantung, glaukoma, kejang,
kelianan darah, asma, tumor kelenjar adrenal, BPH, sembelit, ileus, kecanduan alkohol,
hipokalemia, atau gangguan mental lain, seperti bipolar.
 Tidak di perkenankan jika sedang ahmil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan
 Jangan mengemudi kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan
setelah mengosumsi clomipramine, karena obat ini bisa menyebabkan pusing atau kantuk
 Jangan mengosumsi minuman berakohol atau merokok selama menjalani pnegobatan dengan
slomipramine, karena nisa meningkatkan terjadinya efek samping

5
 Beri tahu dokter bahwa anda sedang megosumsi clomipramine jika berencanaa melakukan
operasi, termassuk operasi gigi
 Segera temui dokter juka terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis
setelah mengonsumsi clomipramine.
Interaksi :
 Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama janrung (aritmia) jiak digunakan dengan
levacetylmethadol, pmozide, atau thioridazine
 Peningkatan tejadinya risiko depresi saraf pusat jika digunkan dengan barbiturat,
benzodiazepine,analgesik, opiid, atau obat bius umum.peningkatan efek relaksan otot dari
baclofen
 Berkurangnya atau hilangnya efek penurunan tekanan darah dari clonidine guanethidine,
reserpine, betanidine, atau metildopa.

d. Deipramine
Desipramine adalh antidepresan trisiklik amina skunder yang disetujui FDA untuk
pengobatan depresi. Obat ini digunakan di luar label untuk pengobati bulimia nervosa, sindrom iritasi
usus besar, nyeri neuropatik, kandung kemih terlalu aktif, neuralgia pasca herpes, dan ADHD.
Kegiatan ini mengulas aplikasi saat ini, farmakologi, dan toksisitas desipramine dan menyorot peran
tim interprofesssional, meningkatkan perawatan untuk pasien dengan pengobatan ini.

Efek samping
 Sembelit dan diare
 Pusing dan kantuk
 Mulut kering
 Sakit kepala
 Kehilangan selera makan
 Mual
 Kelelahan
 Kesulitan tidur
 Muntah kelemahan
 Perubah berat badan
Hal-hal yang harus diketahui :
 Batasi minuman berakohol
 Gunakan tabir suya atau pakaian pelindung untuk perlindungan matahari
 Hamil, berencana umtuk hamil atau menyusui
 Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin
 Jangan menjadi terlalu panas di cuaca panas
 Tua
 Anak-anak
Interaksi :
 Albuterol
 Amphetamine
 Buspirone
 Cimetidine

6
 Diazepam
 Linezolid
 Oxybutynin
 Scopolamine

e. Doxepin
Obat untuk mengibati gangguan kecemasan, mood dan depresi. Obat ini dapat membantu
memperbaiki mood dan memicu perasaan senang,mengurangi kecemasan dan ketegangan,
membantu anda tidur lebih baik, dan meningkatkan energi anda.salah satu merks obat yang umum
digunakan adalah Sinequan. Obat ini termasuk dalam kelas obat yang disebut antidepresan
trisiklik. Cara kerjanya dengan memepengaruhi keseimbangan zat kimia alami tertentu
(neurottransmitter) di otak.
Efek samping umum :
 Pusing, mengantuk, atau lelah
 Mual, mutah, sembelit
 Mulut kering, penglihatan kabur, dering di telinga
 Peningkatan berat badan, berkeringat banyak
 Payudara bengkak ( pada pria maupun wanita)
 Penurunan gairah seks
 Sulit buang air kecil
Hubungi dokter jika anda memiliki penyakit :
 Denyut jantung cepat
 Ruam kulit, memar, kesemutan yang parah, mati rasa, nyeri, kelemahan otot
 Merasa ingin pingsan
 Tremor, gerakan otot gelisah di mata anda, lidah, rahang, atau leher
 Kebingungan, halusinasi, pikiran yang tidak biasa, kejang
 Buang air kecil menyakitkan atau sulit buang air kecil, buang air kecil lebih sedikit dari
biasanya
Hal-hal yang harus deiketahui :
Meskipun obat-obat tertentu tidak boleh digunakan bersamaan sealigus, dalam kasus lain dua
obat yang berbeda dapat digunaka bersamaan behakan jika interaksi mungkin terjadi. Dalam kasus ini,
dokter ingin mengubah dosis atau melakukan tindakan pencegahan lainnya yang mungkin diperlukan.
Interaksi :
 Penurunan efektivitas doxepine krim jika digunakan dengan carbamazepine
 Peningkatan kadar doxepine dalam darah jika digunakan dengan cimetidine, clarithromycin,
atau obat antidepresan golongan slective.
 Peningkatan reksiko terjadinya sindrom serotonin, jika digunakan dengan obat golongan
monoamine oxidase inhibitors (MAOI), terutama selegiline
 Penurunan efek antihipertensi dari clonidine

f. Nortriptyline
Obat ini digunakan untuk mengobati masalah mentaal/suasana hati seperti depresi. Ini dapat
membantu meningkaatkan suasaana hati dan perasaan sejahtera, menghilangkan suasana hati dan
perasaan sejahtera, menghilangkan kecemasan dan ketegangan, dan meningkatkan tingkat energi.

7
Obat ini termasuk golongan obat yang disebut antidepresan trisiklik. Ia bekerja dengam
mempengaruhi keseimbangan bahan kimia alami tertentu ( nneurotransmiter) di otak.

Efek samping :
 Mengantuk
 Pusing
 Mulut kering penglihatan kabur
 Sembelit
 Penambahan berat badan
 Atau kesulitan buang air kecil dapat terjadi
 Gejala reaski alergiyang serius termasuk: ruam, gatal atau bengkak (terutama pada bagian
wajah atau lidah atau tenggorokan), pusing parah kesulitan bernafas.
Hal-hal yang harus diketahui:
 Beri tahu dokter jika mengalami alergi terhadap nortriptyline atau antidepresan trisiklik
lainnya
 Beri tahu dokter tentang riyawat penyakit dari masalah pernaspasan, riwayat glaukoma
pribadi atau keluarga, riwayat kondisi mental atau suasana hati pribadi atau keluarga
Interaksi :
 Mengubah kerja obat atau meningkatkan resiko efek samping yang serius
 Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.
 Arbutamine, disulfiram, suplemen tiroid, alkaloid belladonna.

g. Imipramin
Imipramin adalah obat untuk merdakan gejala depresi. Selain itu, obat ini juga dapat
digunakan dalam pengobatan mengompol yang terjadi terus menerus ( enuresis ) pada anak di atas 6
tahun. Imipramin bekerja dengan mengenbalikan keseimbangan neurotransmiter atau zat alami di otak
yang memepengaruhi suasana hati, yaitu norepinefrin dan serotonin. Dengan begitu, gejala seperti
kecemasan berlebihan atau mood swing bisa mereda.obat ini juga memiliki efek antikolinergik
sehingga dapat digunakan dalam pengobatan mengompol pada anak, imipramine tidak boleh
digunakan sembarang dan haruss sesuai dengan resep dokter.
Efek samping :
 Sakit kepala , pusing, atau mengantuk
 Mulut kering
 Mual, mutah, kehilangan nafsu makan, atau nafsu makan meningkat
 Penambahan berat badan
 Diare, sembelit, atau sakit perut
 Penglihatan kabur
 Berkeringatan berlebih
Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat yang serius atau efek samping, seperti:
 Payudara terasa perih, membesar, atau ASI keluar dari payudara saat tidak menyusui
 Gangguan tidur, kelelahan yang berat dan tidak biasa, rasa takut yang berlebihan, atau
keinginan untuk menyakiti diri sendir

8
 Siklus menstruasi yang tidak teratur atau penurunan hasrat seksual
 Tremor, mati rasa, atau kesemutan di tangan dan kaki
 Sakit perut yang parah, urin berwarna gelap, atau sakit kuning
Hak-hal yang harus diketahui :
 Impiramine tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini
 Pernah menderita atau sedang menderita penyakit jantung, stroke, kejang, penyakit ginjal,
glaukoma, penyakit hati,pembesaran prostast, gangguan mental seperti bipolar atau
skizofrenia
 Beri tahu melukai diri sendiri atau memilki pikiran untuk bunuh diri
 Menggunakan obaat-obatan, suplemen, atau produk herbal
 Jika sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil
Interaksi :
 Penurunan efek antihipertensi dari metildopa, klonidin atau reserpin
 Peningkatan kadar karbamazepin atau fenitoin dalam darah
 Peningkatan risiko hipotensi jika dikonsumsi dengan obat diuretik

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah sejarah Farmasi ini adalah ;


1. Menurut Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, obat adalah bahan atau
paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau
mnyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk
manusia
2. Obat yang dikonsumsi, akan melalui tahap-tahap tertentu. Ada beberapa tahap dilalui
setelah dicerna diantaranya
a. Tahap farmasetik, merupakan tahap pertama yang dilalui dengan merubah sejenis
obat ke dakam fase cair atau larutan yang bertujuan agar bisa melalui membrane
biologis
b. Tahap farmakokinetika, merupakan tahap kedua yang dilalui obat untuk sampay ke
oragn eksreksi biasanya ada beberapa fase dalam tahap ini yaitu tahap penyerapan
(absopsi), penyebaran (distribusi), metabolisme, dan pengeluaran (eksreksi)
c. Tahap farmakodinamik, merupakan tahap terakhir yang dilalui setelah tahap kedua,
dimana pada tahap terakhir ini akan menunjukna hasil kinerja obta yang tercerna
seperti efek setelah mengkonsumsi obat bergantung pada konsentrasi.
3. Kualitas obat yang berstandar sesuai ketentuan yang berlaku, sebelum disetujui beredar di
Indonesia, produk-produk obat harus melalui penilaian khasiat, keamanan dan mutu.

B. Saran

Sebgai generasi muda di Indonesia kita diharapkan mampu bergang teguh pada pedoman-
pedoman farmasi yang kita punya dan diharapkan untuk bisa mempergunakan obat-obat dengan
semestinya, sehingga menjadikan bidang farmasi di Indonesia lebih berkembang lagi tentunya
dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Salain itu, apoteker atau tenaga kesehtan lainnya juga
harus lebih menggelakkan dalam upaya kesehatan masyarakat, misalnya dengan melakukan
penyuluhan, poster, leafet, dan KIE.

10
DAFTAR PUSTAKA

Gitawati, R. (2008). Interaksi Obat Dan Beberapa Implikasinya. Jurnal Media Litbang Kesehatan, 10.
Haeria. (2017). Pengantar Ilmu Farmasi. Makassar: UIN Alaudin Makassar.
Nuryati. (20017). Farmakologi. Jakarta Selatan: Rekam Medis Informasi Kesehatan (RMIK).
Supardi, S. D. (2021). Kajian Peraturan Perundang-Undang Tentang Pemberian Informasi Obat dan
Obat Tradisional di Indonesia. Jurnal Kefarmasiaan Indonesia, 8.
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (2007).
Farmaskologi & Terapi. Edisi 5. Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai