Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI OKSIDASI BIOLOGI

Kelompok : VIII

Anggota Kelompok :

1) Alvi Eka Permana 1020032007


2) Dwi Fitri Chairunnisa 1020032025
3) Misri 1020032045
4) Nadia Raihana Syahida 1020032049
5) Saepullah 1020032059
6) Teguh Arief Kusuma 1020032073

Kelas : IA PSIK-Transfer

Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN

Tahun Ajaran 2021/2022


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata oksidasi dikamus berarti: (1) bergabungnya suatu zat dengan oksigen, (2)
suatu proses menambah valensi positif atau mengurangi valensi negative dari suatu
elemen atau ion, (3) suatu proses yang menyebabkan berkurangnya electron pada
atom atau ion. Jadi oksidasi pada bahan makanan sering dikaitkan dengan adanya
oksigen di udara yang mengenai makanan. Bahan pangan yang teroksidasi akan
mengakibatkan terjadinya kerusakan mutu pada makanan yang berupa munculnya
aroma yang tidak disukai, berubahnya warna makanan menjadi kurang menarik,
rusaknya sebagian zat gizi termasuk vitamin.

Didalam sistem biologis sel makhluk hidup, reaksi oksidasi-reduksi berperan


dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energy. Contohnya pada oksidasi glukosa
menjadi CO₂, air dan energy. Proses oksidasi reduksi ini dapat berlangsung secara
aerob dan anaerob. Pada keadaan anaerob reaksi berlangsung tanpa adanya oksigen
sebagai penerima akhir electron atau hydrogen. Contohnya pada proses peragian
karbohidrat dapat diuraikan oleh enzim-enzim menjadi CO₂ dan etanol. Sedangkan
pada keadaan aerob berlangsung dengan menggunakan oksigen sebagai penerima
akhir electron atau hydrogen. Keadaan ini dapat ditemukan pada berbagai sel hidup
dalam lingkungan yang cukup oksigen dengan hasil akhir oksidasi aerob adalah CO₂
dan air. Dari kedua uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa oksidasi-reduksi baik
pada keadaan aerob maupun anaerob oksidasi selalu menghasilkan CO₂
perbedaannya hanya pada proses pembentukannya dan energy yang diperoleh. Pada
oksidasi anaerob energy yang dihasilkan jelas lebih sedikit.

Proses oksidasi biologi banyak pula yang menghasilkan peroksida yang


berbahaya bagi sel itu sendiri. Namun pada dasarnya sel biasanya dilengkapi dengan
sistem penangkal, sistem penangkal yang terdapat didalam sel terdiri dari enzim-
enzim yang dapat memecah peroksida seperti katalase, peroksidase. Selain itu
terdapat juga vitamin yang berperan sebagai antioksidan yaitu vitamin C, vitamin E,
dan Beta-karotene.

1.2 Tujuan Penelitian

1. Mahasiswa mampu menganalisa dari setiap uji coba pada bahan pangan yang
mencangkup pemeriksaan oksidasi pada peragian, oksidase dalam kentang, dan
efek antioksidan vitamin C (Asam Askorbat).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Bahan Uji Oksidasi Biologi


2.1.1 Teori Peragian

Peragian adalah proses yang menghasilkan alkohol melalui fermentasi. Metode ini
biasanya digunakan dalam produksi bir, sake, tape dan anggur. Fermentasi adalah proses
produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerob (tanpa oksigen). Gula adalah bahan
umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat dan
hydrogen. Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung jenis gula yang digunakan
dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C₆H₁₂O₆) yang merupakan gula
paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol 2C₂H₅OH). Reaksi
fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.

Persamaan Reaksi Kimia

C₆H₁₂O₆ 2C₂H₅OH + 2CO₂+ 2ATP

Bila dijabarkan

Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) alcohol (etanol) + Karbon dioksidan + Energi

2.1.2 Teori Kentang

Kentang adalah tanaman umbi-umbian yang didalamnya terdapat banyak sekali


zat-zat berguna diantaranya potassium (Na) dimana sangat berguna untuk meningkatkan
pH didalam tubuh, vitamin C, karbohidrat sebagai sumber energy, dan vitamin B1, B2,
dan B3 serta sedikit kandungan protein dan zat besi.

2.1.3 Teori Vitamin C

Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki
peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin C ini juga dikenal dengan
nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan
vitamin anti oksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraseluler.
Beberapa karateristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya dan
logam.
BAB III

METODE PERCOBAAN

1. Peragian
Tujuan
1) Membuktikan bahwa di dalam sel ragi terdiri dari oksidasi karbohidrat menjadi
CO2 dan etanol dalam keadaan anaerob.

2) Memperlihatklan bahwa laktosa tidak dapat diragikan.


Dasar
Karbohidrat seperti sukrosa, glukosa dapat diuraikan dalam keadaan anaerob oleh
enzim-enzim dalam ragi menjadi CO2 dan etanol.

Karbohidrat Ragi Etanol + CO2

Anaerob

Bahan dan Pereaksi


Alat :
1) Tabung peragian 3) Mortir-alu
2) Pipet tetes 4) Tabung reaksi
Bahan :
1) 1gram ragi roti 4) Larutan laktosa 2%
2) Larutan sukrosa 2% 5) Larutan NaOH
3) Larutan glukosa 2%

Prosedur

1. Gerus 2 gram ragi dengan 20 mL larutan karbohidrat alam kaserol (sukrosa,


glukosa, dan laktosa) dengan menggunakan dasar tabung reaksi, aduk sehingga
didapat suspensi yang rata.

2. Tuang suspensi tersebut ke dalam tabung peragian dan balikkan tabung peragian
sehingga ujung lengan tertutup terisi penuh. Balikkann tabung kembali dan lengan
tertutup tersebut tersebut harus tetap terisi.
3. Biarkan + 1 ½ jam. Adanya peragian ditandai olah:
a) Bau tapai (etanol)
b) Gelembung CO2 diujung lengan tertutup. Dibuktikan lebih lanjut dengan cara
kimia yaitu dengan menambahkan NAOH encer sampai penuh kemudian
ditutup dengan ibu jari, maka akan terasa isapan pada ibu jari bila tabung
dibalik-balikkan
c) Kemudian catat hasilnya
2. UJI OKSIDASE DALAM KENTANG

Tujuan
Memperlihatkan adanya enzim oksidase dalam kentang.
Dasar
Polifenol oksidase (PPO) yang terdapat di dalam kentang akan mengoksidasi
fenol menjadi Katekol yang kemudian menjadi kinon dan selenjutnya melalui
kondensasi membentuk senyawa berwarna coklat. PPO juga akan mengubah pirogalol
menjadi purpurogalin yang berwarna coklat.
Bahan dan Pereaksi
1. Ekstrak kentang
2. Larutan fenol 1 %
3. Larutan pirogalol 1 %
3. EFEK ANTIOKSIDAN VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)
Tujuan

Memperlihatkan efe kantioksidan dari vitamin C (asam askorbat).

Dasar

Senyawa fenol, oleh enzim folifenol oksidase (PPO) akan di oksidase dengan oksigen
udara, menjadi senyawa berwarna coklat dan H2O2.

PPO
Fenol Asam dehidro askorbat + H2O2
O2

Adanya vitamin C (asam askorbat) akan mengalihkan kerja PPO, dengan


mengoksidasi vitamin C menjadi asam dehidro askorbat dan H2O2.
PPO
Asam Askorbat Asam dehidro askorbat + H2O2
O2

Akibatnya, fenol yang ada dalam buah-buahan, terlindung dari oksidasi sehingga
warna coklat tidak terbentuk.

Bahan dan Pereaksi

1. Larutan asam askorbat (1mg/ml)


2. Potongan pisang/apel
BAB 4

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Percobaan Uji Oksidase Peragian

Larutan Bau
CO2 Isapan ibu jari
KH etanol

Ada hisapan ibu jari (lemah)


Ada gelembung CO2
Sebelum diberikan NaOH

(+) s

Sukrosa Ada bau (+)


etanol
Setelah diberikan NaOH

Ad
Ada gelembung CO2 a hisapan ibu jari (kuat)

Sebelum diberikan NaOH

(+)

Glukosa Ada bau (+)

etanol
Sesudah diberikan NaOH

Tida
k ada gelembung CO2 Tidak adanya hisapan
(-)

Laktosa Tidak
Ada bau (-)

etanol

Hipotesis :

Karbohidrat dapat diuraikan oleh enzim-enzim yang terdapat didalam ragi


menjadi CO2 sehinga memungkinkan didalam sel ragi adanya reaksi oksidasi
karbohidrat (sukrosa dan glukosa) menjadi CO 2 pada reaksi anaerob walaupun
tidak semua karbohidrat dapat diragikan seperti laktosa. Uji coba yang dilakukan
untuk mengetahui adanya CO2 adalah dengan menambahkan NaOH pada setiap
2. Hasil Percobaan Uji Oksidase Dalam Kentang
3. Hasil Percobaan Anti Oksidan Vitamin C (Asam Askorbat)
BAB V

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai