Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan pada
Program Studi Fisika jenjang S1 Universitas Negeri Yogyakarta
DISUSUN OLEH :
ILQHAM FIRMANZYAH
19306144023
” Analisis Total Suspended Solid (TSS) Pada Sampel Air Limbah Dengan
Metode Grafimetri di Balai Laboratorium DLHK D.I Yogyakarta”
Telah dilaksanakan dan dinilai oleh dosen pembimbing PKL dan dinyatakan lulus.
NIP 198406172009022005
NIP 197912022003121002
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya penulis
dapatmenyelesaikan laporan PKL dengan judul “Analisis Total Suspended Solid
(TSS) pada sampel air limbah dengan metode grafimetri” dengan tepat waktu dan
baik.
Laporan Praktik Kerja Lapangan merupakan laporan petanggungjawaban
pelaksanaan PKL yang dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2022 sampai 17
Desember 2022 di Balai Laboratorium DLHK D.I. Yogyakarta. Dalam penulisan
laporan ini tentu saja masih terdapat kekurangan, banyak pihak yang terlibat untuk
menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Ariswan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta yang sudah
memberikan izin pengesahan Praktik Kerja Lapangan.
2. Bapak Prof. Dr. Heru Kuswanto, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Yogyakarta.
3. Bapak Denny Darmawan, S.Si., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing PKL
atas saran, arahan, dan bimbingan dalam melaksanakan kegiatan PKL.
4. Ibu Nuzulia Qurniasih,S.Si, M.Sc selaku Ketua Pengujian Balai
Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
5. Papa dan mama yang selalu memberikan doa dan dukungan berupa moral
dan material sehingga penyusun dapat menyelesaikan Praktik Kerja
Lapangan dengan baik.
6. Teman-teman sesama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Balai
Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
7. Semua pihak yang sudah membantu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
dan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan.
Akhirnya penyusun menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja
Lapangan masih banyak kekurangan, maka penyusun mengharap kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk perbaikan
penyusun selanjutnya.
Yogyakarta, 5 Desember 2022
Ilqham Firmanzyah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan PKL
1.6. Manfaat PKL
BAB II Kajian Pusataka
2.1. Visi, Misi, & Moto
2.2. Keibijakan Mutu
2.3. Sarana Prasarana
2.4. Bagan Susunan Organisasi Balai Laboratorium Lingkungan
2.5. Lokasi Instansi, Telphon dan Email
2.6. Air
2.7. Limbah Cair
2.8. Tinjauan Umum Parameter Total Suspended Solid (TSS)
2.9. Gravimetri
BAB III Metode PKL
3.1. Lokasi PKL
3.2. Desain Atau Rancangan PKL
3.3. Objek PKL
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.5. Prosedur Kerja
3.6. Alat & Bahan
3.7. Teknik Analisis Data
BAB IV Pembahasan
4.1. Tabel data Sampel
4.2. Perhitungan TSS
4.3. Perhitungan RPD
4.4. Pembahasan
BAB V Kesimpulan Dan Saran
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Baku Mutu TPA Sampah.................................................................
Lampiran 2 Air Limbah Hotel Bintang 5............................................................
Lampiran 3 Air Limbah Domestik......................................................................
Lampiran 4 Air Limbah Untuk Bengkel Cuci Bengkel dan Motor.....................
Lampiran 5 Limbah Industri Pengolahan Susu...................................................
Lampiran 6 Memeriksa Data Sampel yang Masuk.............................................
Lampiran 7 Contoh Sampel Limbah...................................................................
Lampiran 8 Penyaringan Sampel........................................................................
Lampiran 9 Pengovenan Sampel.........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Air limbah domestik merupakan limbah cair hasil dari pembuangan air
perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran, dan sarana
sejenis. Meningkatnya kegiatan dalam kehidupan mengakibatkan
bertambahnya jumlah limbah cair (Mubin, Binilang, and Halim 2016).
Keadaan tersebut hanya dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan
menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan. Kotoran-kotoran itu
merupakan campuran yang rumit dari zat-zat bahan mineral dan organik
dalam banyak bentuk, termasuk partikel-partikel besar dan kecil benda padat,
sisa-sisa bahan-bahan larutan dalam keadaan terapung dan dalam bentuk
koloid dan setengah koloid (Mahida,1993). Pada bahan organik
Pencemaran limbah cair industri sering kali dijumpai dan menjadi
permasalahan lingkungan. Limbah cair yang tidak diolah dan dikelola akan
berdampak buruk terhadap perairan, khususnya sumber daya air. Berdasarkan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku
Mutu Air Limbah Domestik. Maka parameter kunci untuk air limbah
domestik adalah pH, BOD, COD, TSS, Lemak & Minyak, Amonia Total,
dan Total Koliform.Saat hendak melepaskan limbah domestik cair ke
lingkungan khususnya sungai haruslah memenuhu standar baku mutu.
Industri perhotelan, homestay, rumah sakit dan perkantoran harus
memberikan jaminan kelestarian lingkungan untuk masyarakat sekitar.
Industri yang beroperasi Indonesia wajib mengikuti regulasi dari Menteri
Lingkungan Hidup. Tingginya pencemaran air dan derajat kekotoran air di
lingkungan menunjukkan adanya zat padat Total Suspended Solid yang
meningkatkan kepekatan limbah dan air limbah cair tersebut juga
mengandung bahan-bahan pencemar.
Dari uraian diatas penulis ingin mengetahui apakah Sampel air limbah
domestik yang masuk ke balai Labolatorium Dinas Lingkungan Hidup
Yogyakarta dari berbagai tempat telah memenuhi standar baku mutu yang
telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor P.68 Tahun 2016.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Profil Instansi
Laboratorium BLH DIY merupakan laboratorium penguji yang
berada di bawah Sub Bidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan,
Bidang Pengembangan Kapasitas, BLH DIY, yang mulai berdiri sejak
tahun 2008. Tugas pokok fungsi Sub Bidang Pengembangan Laboratorium
Lingkungan, Bidang Pengembangan Kapasitas, BLH DIY sebagaimana
diamanatkan dalam Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 75 Tahun 2015, salah satunya berfungsi melaksanakan
pengambilan sampel dan atau pengujian parameter kualitas lingkungan air
dan udara dalam rangka pemantauan, pengawasan, penangananan kusus
dan jasa pelayanan umum.
1. Motto
Adapun Motto dari Balai Labolatorium Lingkungan Hidup DIY
adalah:
Profesional
Akurat
Cepat
Tepat
Terpercaya
Jabatan
Fungsional
TSS adalah endapan dari padatan total yang tertahan oleh saringan
dengan ukuran partikel lebih besar dari ukuran partikel koloid. TSS
digunakan untuk menentukan kepekatan air limbah, efesiensi proses dan
beban unit proses (Patmawati Yulia, 2022).
1. Waktu tinggal
Waktu tinggal memberikan waktu untuk padatan/partikel untuk
mengendap secara alami ataupun dengan bantuan bahan kimia. Bahan
padatan/partikel yang telah mengendap akan mengurangi nilai TSS
dalam air limbah.
2. Jenis air limbah
Karakteristik jenis limbah sangat berpengaruh terhadap kadar TSS
dalam air. Limbah/padatan yang berasal dari limbah limbah organic
menyebabkan TSS tinggi.
3. Proses pembusukan tumbuhan dan hewan
Tumbuhan atau hewan yang membusuk melepaskan partikel organic
tersuspensi sehingga berkontribusi pada kadar TSS.Kegiatan
peternakan seperti air dari rumah potong hewan dan pencucian
kandang hewan.
METODE PKL
Teknik analisis data Total Suspended Solid atau TSS sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia yaitu dengan rumus:
Keterangan:
𝑤0 adalah berat media penimbang yang berisi media penyaring awal
(𝑚𝑔)
𝑤1 adalah berat media penimbang yang berisi media dan residu kering
(𝑚𝑔)
𝑉 adalah volume contoh uji (𝑚𝑙)
1000 adalah konversi mililiter ke liter
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tabel Data Sampel
Sampel Kertas Saring Kosong (mg) Kertas Saring Kosong + Sampel V TSS
AL I II III Konstan I II III Konstan (ml) (mg)
Blanko 116.4 116.2 116.3 116.3 116.5 116.4 116.3 116.3 250 0
818 a 116 116 116.1 116 123.8 123.4 123.1 123.4 50 148
818 b 117.6 117.8 117.8 117.8 128.9 128.3 128 128.3 50 210
821 116.3 116.4 116.4 116.4 116.9 116.9 116.6 116.9 500 1
822 117.4 117.6 117.6 117.6 120.4 120.5 120.5 120.4 300 9
823 115.9 115.8 115.9 115.9 117.9 117.9 117.8 117.9 150 13
824 a 116.3 116.6 116.4 116.4 121.4 121.6 121.5 121.5 175 29
824 b 113.6 113.4 113.5 113.5 114 114.2 114 114 300 2
827 115.5 115.6 115.6 115.6 260.4 258,5 257.5 258.5 25 5716
830 116 116 115.9 116 116.6 116.6 116.7 116.6 300 2
830 115.4 115.2 115.3 115.3 115.9 115.8 115.8 115.8 300 2
4.2. Perhitungan :
(W 1−W 2)×1000
TSS=
V
(116.3−116.3)×1000
1. TSS= =0
250
(123.4−116)× 1000
2. TSS= =148
50
(128.3−117.8)×1000
3. TSS= =210
50
(116.9−116.4) ×1000
4. TSS= =1
500
(120.4−117.6)× 1000
5. TSS= =9
300
(117.9−115.9) ×1000
6. TSS= =13
150
(121.5−116.4) ×1000
7. TSS= =29
175
(114−113.5)×1000
8. TSS= =2
300
(258.5−115.6)×1000
9. TSS= =5716
25
(116.6−116)×1000
10. TSS= =2
300
(115.8−115.3) ×1000
11. TSS= =2
300
4.3. Perhitungan RPD :
simplo+duplo 2.00+2.00
Rata-rata = = =2.00
2 2
Selisih 0
%RPD ,= X 100 = X 100 %=0 %
rata−rata 0
4.4. Pembahasan
Analisa Total Susupended Solid (TSS) yaitu bahan yang tersisa
setelah air sampel mengalami evaporasi dan pengeringan pada suhu tertentu.
Residu dianggap menjadi sebagai kandungan total bahan terlarut dan
tersuspensi dalam air. Contoh uji limbah cair yang dipreparasi, diuji, dan
dianalisis parameter fisika berjumlah 11 contoh uji termasuk blanko dan
duplo.
Penguji melakukan duplo analisis sebagai kontrol ketelitian
analisis.Perbedaan Persen Relatif (relative percentage difference / RDP)harus
≤ 5%. Presisi merupakan kesesuaian atau kedekatan hasil data pengulangan
pengukuran yang dilakukan dalam kondisi yang sama.Berdasarkan tabel 2
buku kerja analis presisi didapatkan dari relative percentage difference %
RPD sebesar 0.00 % , hal ini menunjukan bahwa pengujian memenuhi syarat
keberterimaan (% RPD < 5% ).
Setelah melakukan pengujian dan hasil hitung mendapatkan hasil
Total Suspended Solid (TSS), yang pertama untuk kode sampel 818 a dan 818
b merupakan air limbah tempat pembuangan akhir. Dalam Perda DIY No 7
Tahun 2016 yang mengatur mengenai Baku mutu air limbah untuk kegiatan
TPA sampah memiliki batas 100 mg/L.Hal tersebut menunjukan bahwa
sampel 181 a dan 181 b tidak memenuhi baku mutu dan tidak aman.
Yang kedua, Kode sampel 821 dan 830 Merupakan air limbah dari
Hotel bintang 5. Dalam Perda DIY No 7 tahun 2016 yang mengatur
mengenai Baku mutu air limbah untuk hotel bintang 5 memiliki batas 50
mg/L. Hal tersebut menunjukan bahwa sampel 821 dan 830 telah memenuhi
standar baku mutu.
Yang ketiga, Kode Sampel 822 merupakan air limbah IPAL . Dalam
Peraturam Menteri Lingkungan Hidup No 8 Tahun 2016 yang mengatur baku
mutu air limbah domestik memiliki batas 30 mg/L. Hal tersebut menunjukan
bahwa kode sampel 822 telah memenuhi standar baku mutu.
Yang keempat Kode Sampel 823, 824 a, dan 824 b merupakan air
limbah bengkel. Dalam Perda DIY No 7 Tahun 2016 yang mengatur baku
mutu air limbah untuk kegiatan bengkel dan / atau cuci mobil / motor
memiliki batas 40 mg/L. Hal tersebut menunjukan bahwa kode sampel 823,
824 a, dan 824 b memenuhi standar baku mutu.
Yang Kelima, Kode Sampel 827 merupakan air limbah industri
pengolahan susu. Dalam Perda Jateng No 5 Tahun 2017 yang mengatur
mengenai baku mutu air limbah untuk kegiatan industri pengolahan susu
memiliki batas 30 mg/L. Hal tersebut menunjukan bahwa kode sampel 827
melebihi batas baku mutu.
Nilai kadar TSS pada limbah harus sedemikian kecil. Hal ini karena
kadar Total Suspended Solid (TSS) secara fisika zat ini sebagai penyebab
kekeruhan pada air. Limbah cair yang mempunyai kandungan zat tersuspensi
tinggi tidak boleh dibuang langsung ke badan air karena disamping dapat
menyebabkan pendangkalan juga dapat menghalangi sinar matahari masuk
kedalam dasar air sehingga proses fotosintesa mikroorganisme tidak dapat
berlangsung. Selain itu, kadar TSS yang tinggi juga menyebabkan penurunan
kejernihan air atau meningkatnya kekeruhan air. Hal ini dapat menyebabkan
kematian pada ikan sebagai akibat terselubunginya rongga perculum dan
lembaran insang ikan oleh partikel-partikel padatan tersuspensi.
BAB V
5.1. Kesimpulan
1. Cara Pengujian Total Susupended Solid (TSS)
Lakukan penyaringan sampel dengan penyaring, Aduk contoh uji hingga
diperoleh sampel yang homogen, koudian ambil sampel secara kuantitatif
(menggunakan Labu Ukur) dengan volume tertentu dan masukkan ke
dalam media penyaring yng telah dipersiapkan, Nyalakan sistem vakum
(penyaringan membutuhkan waktu 10 menit jika lebih kurangi volume),
Bilas media penyaring dengan air bebas mineral lalu lanjutkan
penyaringan sampai tiris, Pindahkan secara hati hati media penyaring
kedalam media penimbang, Keringkan media penimbang berisi media
penyaring dalam oven selama 1 jam pada suhu 103 °C sampai 105 °C,
dinginkan dalam desikator selama 1 jam dan timbang dan catat hasil
penimbangan, Ulangi kegitan tersebut sampai sampel habis, Lalukan
pengulangan setiap 10 batch sampel (duplo)
2. Hasil pengujian TSS (Total Suspended Solid)
Hasil pengujian diperoleh hasil 148, 210, 1, 9, 13, 29, 2, 5716, 2
3. Dari 9 Sample yang diuji terdapat 6 sampel yang memenuhi baku mutu,
3 diatanranya tidak memenuhi atau diatas batas baku mutu
5.2. Saran :
Saran yang diperoleh dapat disampaikan dalam PKL ini :
a) Bagi Mahasiswa
Masih perlu bersikap aktif untuk membantu pekerjaan di laboratorium
dan Perlu menumbuhkan kebiasaan disiplin agar kedepannya bisa
lebih baik lagi.
b) Bagi program studi atau jurusan di FMIPA
Menjalin hubungan kerja sama yang saling menguntungkanantara
fakultas/jurusan/program studi di FMIPA UNY dengan dunia kerja.
Mengadakan bimbingan mengenai dunia kerja supaya mahasiswa
memiliki wawasan mengenai dunia kerja.
c) Bagi Intansi tempat PKL (Laboratorium Lingkungan DLH
Yogyakarta)
Menjalin hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara
instansi tempat PKL dan mahasiswa, program studi/jurusan/fakultas
di FMIPA UNY
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mustofa, S.T., M.Si, 2020. Pengelolaan Kualitas Air Untuk Akuakultur. Jepara :
UNISNU Press
Mahida, U.N. 1993. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Edisi
Keempat.Jakarta.: PT. Rajawali Grafindo
Mubin, F., Binilang, A., dan Halim, F. (2016). Perencanaan sistem pengolahan air limbah
domestik di Kelurahan Istiqlal Kota Manado. JURNAL SIPIL STATIK, 4(3).
Ramadhani, Diah Putri. 2017. "Analisa Kadar Total Padatan Tersuspensi (Tss) Dari
Air Limbah Domestik Menggunakan Metode Gravimetri Di Instalasi Pengolahan Air
Limbah Pdam Tirtanadi Cemara Medan".
Ukpong, E.C., Agunwamba, J.C, 2012. Grey Water Reuse For Irrigation.
International Journal Of Applied Science And Technology
LAMPIRAN