Disusun Oleh:
Khaerunnisa ( 1072171005 )
Meidianti Eka Putri ( 1072171011 )
Verlicia Febryani ( 1072171014 )
Balqis Tri Yulia ( 1072171035 )
Segala puji dan syukur saya panjatkan Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan
rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan tugas untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Kualitas Lingkungan, sebelumnya kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayah dan Ibu yang telah mendo’akan dan memberi semangat kepada kami.
2. …………………… selaku dosen mata kuliah Analisis Kualitas Lingkungan yang telah
memberikan bimbingan dan ilmu sehingga kami dapat menyelesikan tugas ini.
3. Teman-teman yang memberikan semangat dalam suka maupun duka.
4. Universitas MH Thamrin, tempat kami menuntut ilmu sehingga dapat menyeleaikan tugas
ini.
Berikut ini kami mempersembahkan tugas Analisis Kualitas Lingkungan yang berjudul
“Air Limbah Domestik”. Tugas ini disusun berdasarkan Informasi yang ada, melalui tugas ini
semoga pembaca dapat mengetahui makna dari isi makalah ini. Dan tidak lupa kami meminta maaf
bila ada kesalahan penulisan, dengan ini saya mempersembahkan makalah sederhana ini dengan
penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi tugas ini sehingga dapat memberikan
manfaat.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................................................ 2
Daftar Isi ................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 7
2.1 Air Limbah Domestik ................................................................................................................... 7
2.2 Kandungan Air Limbah ................................................................................................................ 7
2.3 Pengolahan Limbah Secara Biologis ............................................................................................ 7
2.4 Penanganan Air Limbah Domestik ............................................................................................... 8
2.5 Persyaratan Umum Air Limbah Domestik.................................................................................... 9
2.6 Perencanaan Teknis Air Limbah Domestik .................................................................................. 9
2.7 Alat pengambil contoh Air Limbah Domestik ............................................................................ 10
2.7.1 Persyaratan Alat Pengambil Contoh ................................................................................... 10
2.7.2 Jenis Alat Pengambil Contoh .............................................................................................. 10
2.7.3 Alat Pengambil Contoh Air Otomatis ................................................................................. 11
2.8 Alat pengukur parameter lapangan ............................................................................................. 12
2.9 Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Domestik ................................................................... 12
BAB III PENUTUPAN .......................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 14
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk yang begitu cepat terutama di wilayah perkotaan
memberikan dampak yang sangat serius terhadap penurunan daya dukung lingkungan.
Dampak tersebut harus disikapi dengan tepat, khususnya dalam pengelolaan air limbah,
oleh karena kenaikan jumlah penduduk akan meningkatkan konsumsi pemakaian air
minum/bersih yang berdampak pada peningkatan jumlah air limbah. Salah satu
konsekuensi dari peningkatan jumlah air limbah adalah semakin besarnya volume air
limbah domestik yang harus diolah dan dibuang ke badan air. Air limbah, terutama yang
mengandung ekskreta manusia dapat mengandung patogen yang berbahaya dan oleh
karena itu harus dikelola dan diolah dengan baik. Kurangnya pengelolaan dan
pembuangan air limbah yang memadai dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, dan
mortalitas.
4
5. Mengetahui alat pengambilan air limbah domestic
6. Mengetahui diagram proses pengelolaan air limbah domestik
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Pada proses anaerob, penguraian senyawa organik berlangsung secara bertahap dan pada
setiap tahapan terdapat aktivitas suatu jenis bakteri tertentu yang dominan dan setiap jenis
bakteri mempunyai kondisi lingkungan optimum yang menjadi salah satu parameter
penting. Sesuai dengan tahapan-tahapan tersebut, masingmasing proses yang terjadi dalam
proses degradasi anaerobik adalah sebagai berikut :
Gambar 1.
8
lemak sebesar 96,60%. Kemudian menurut Wulandari, Desi dan Marlitasari telah melakukan
proses pengolahan limbah cair domestik secara anaerob yang dalam hal ini menggunakan
proses lumpur aktif dapat menurunkan kandungan COD dalam air limbah domestik sebesar
37,3%.
Menurut Yanto (2011) telah melakukan studi tentang penggunaan zeloit sebagai
media penyaring pada pengolahan air limbah domestik. Melalui metode tersebut didapatkan
hasil penurunan E coli 99,9% dan BOD serta DO sebesar 71% dan 66% dalam air limbah
domestik.
Menurut Romayanto, Muhammad dan Wiryanto (2006) penanganan limbah domestik
dengan aerasi dan penambahan bakteri pseudomonas putida menyatakan bahwa penurunan
parameter BOD sebesar 89,19% dan TSS dalam air limbah domestik tersebut sebesar 90,77%.
Menurut Yahya, Fahrul dalam studi pengolahan air limbah domestik dengan biofilter
aerasi menggunakan media bioball dan eceng gondok (Eichornia crassipes) menyatakan
bahwa terjadinya penurunan kadar fosfat dalam air limbah domestik sebesar 54,8% dan
penyisihan amonium sebesar 38,4% serta kandungan COD dalam air limbah domestik sebesar
50,8%.
Menurut Said (2000) dalam teknologi pengolahan limbah dengan proses biofilm
tercelup dapat menurunkan kandungan organik dan padatan tersuspensi (SS) sebesar lebih
dari 90%. Pada Ishartanto (2009) dalam pengaruh aerasi dan penambahan bakteri Bacillus sp
dalam mereduksi bahan pencemar organik air limbah saat pengolahan air limbah domestik
(sebanyak 2 liter) dengan menambahkan 1 ml biakan Bacillus sp. dan diaerasi selama 12, 24,
48 dan 72 jam telah berpengaruh sangat nyata terhadap penurunan pencemar BOD (96%),
COD (82%), dan TSS (60%).
9
1. Kualitas influen dan efluen air limbah
Influen dari IPAL SRAB dapat berasal dari sistem tercampur atau sistem terpisah dengan
perbandingan COD/BOD ≥ 0,5. Kualitas influen pada SRAB dipersyaratkan memunyai
BOD < 300 mg/L. Apabila kualitas influen mempunyai BOD > 300 mg/L, maka
diperlukan pengolahan lanjutan. Kualitas efluen dari unit SRAB dan pengolahan
lanjutannya harus memenuhi pada baku mutu yang berlaku.
2. Kapasitas pengolahan
Kapasitas pengolahan IPAL SRAB sistem tercampur, diperkirakan kapasitas (70-90)%
dari pemakaian air bersih. Untuk IPAL SRAB sistem terpisah, diperkirakan kapasitas (30-
60)% dari pemakaian air bersih.
3. Kriteria bahan dan konstruksi
SRAB terbuat dari bahan kedap air dan tahan korosi seperti fibreglass reinforced plastic
(FRP), batu bata, beton, dan sebagainya. Bahan FRP harus sesuai dengan SNI 7504,
pasangan batu bata harus sesuai dengan SNI 15-2094, dan bahan beton bertulang harus
sesuai dengan SNI 03-2914, serta harus sesuai dengan persyaratan bahan dan konstruksi
yang berlaku.
Alat pengambil contoh sederhana dapat berupa ember plastik yang dilengkapi dengan
tali atau gayung plastik yang bertangkai panjang.
CATATAN Dalam praktiknya, alat sederhana ini paling sering digunakan dan dipakai
untuk mengambil air permukaan atau air sungai kecil yang relatif dangkal.
10
Keterangan gambar: A adalah pengambil contoh terbuat dari polietilen B adalah
handle (tipe teleskopi yang terbuat dari aluminium atau stanlestil
b) botol biasa yang diberi pemberat yang digunakan pada kedalaman tertentu.
Alat pengambil contoh secara otomatis yang dilengkapi alat pengatur waktu dan
volume yang diambil, digunakan untuk contoh gabungan waktu dari air limbah, agar
diperoleh kualitas air rata-rata selama periode tertentu. Contoh alat tersebut dapat
dilihat pada Gambar 4
11
2.8 Alat pengukur parameter lapangan
Diagram proses pengolahan pada SRAB terdiri dari pengolahan pendahuluan, SRAB dan
pengolahan lanjutan sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.
12
Gambar 1 – Alternatif diagram IPAL SRAB
13
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
14
Daftar Pustaka
SNI 8455-2017. Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Dengan Sistem
Reaktor Aneorobik Bresekat (SRAB)
15